PATI,Batara.news_| 17 Agustus 2022, Peringati Hari Kemerdekaan RI yang ke 77, Polres Pati Polda Jateng menggelar upacara pengibaran bendera di halaman Mapolres Pati.
Kapolres Pati AKBP Christian Tobing, S.I.K., S.H., M.H., M.Si. bertindak selaku inspektur upacara (Irup) peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-77 di jajaran Polres Pati, Rabu (17/08/2022).
Sementara itu, bertugas selaku Komandan upacara Iptu Indra Liarafa, S.H. sedangkan AKP Sugihantoro, S.H., M.H. ditunjuk sebagai Perwira upacara dalam memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-77
Upacara yang digelar di halaman Mapolres Pati ini dimulai pukul 07.00 WIB diikuti oleh pejabat utama Polres Pati dan anggota yang berlangsung dengan penuh khidmat.
Dalam Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77 pada tahun ini 2022 mengangkat tema dengan Tajuk “PULIH LEBIH CEPAT BANGKIT LEBIH KUAT” kata Kapolres.
Pada Hari Kemerdekaan RI Ke- 77 tahun 2022, merupakan momentum untuk mengenang jasa para Pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raga bahkan nyawa demi mempertahankan NKRI yang kita cintai ini dan kita bangkit lebih kuat lagi .
Rembang, Batara.News| Upacara Peringatan ke-77 Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tingkat Kabupaten Rembang berlangsung khidmad di alun- alun, Rabu (17/8/2022).
Bupati Rembang H.Abdul Hafidz bertindak sebagai Inspektur upacara yang diikuti oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), para Asisten, Kepala Organisasi Perangkat Daerah ( OPD), pejabat Instansi vertikal, tokoh agama, tokoh masyarakat dan veteran.
Menyampaikan sambutan Gubernur Jateng H. Ganjar Pranowo, Bupati Hafidz mengatakan bahwa akhir-akhir ini ramai sekali ceramah yang melarang untuk tidak berteman dengan orang dari agama lain. Dari ceramah itu mengingatkan bangsa Indonesia memiliki PR besar yang mesti segera kita selesaikan.
“Sudah 77 tahun Negara Kesatuan Republik Indonesia merdeka, kok bisa bisanya masih ada ungkapan seperti itu. 77 tahun kita diajari bahwa negara memberi kebebasan kepada kita semua untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut kepercayaannya tersebut. Ketika negara sudah memberi jaminan besar seperti itu, kenapa justru ada orang yang mempersempit dengan memasang kawat berduri dalam kebhinekaan?,” katanya.
Ditegaskannya bahwa semua pihak harus Jasmerah atau jangan sekali-kali melupakan sejarah. Sejarah bangsa Indonesia adalah cermin kaca benggala untuk merumuskan dan menentukan sikap hari ini sekaligus menata cita untuk masa depan.
“Negara ini didirikan bukan untuk satu suku, bukan untuk satu ras, agama maupun golongan. Negara Kesatuan Republik Indonesia ini berdiri di atas kaki semua. Bukan hanya ketika kemerdekaan diproklamasikan, sejak negara ini dirancang, sudah melibatkan banyak tokoh dari berbagai suku, berbagai ras, bermacam agama dan golongan, ” ujarnya.
Diakhir sambutan Bupati mengingatkan bahwa perselisihan tidak pernah mendatangkan kemakmuran. Suriah, Libya, Afganistan dan Iraq menjadi contoh negara yang hancur karena perseteruan antar warganya.
Usai upacara Bupati juga menyerahkan tali asih kepada sejumlah veteran atau pejuang 45.
Tak hanya itu , ada tiga keluarga yang juga mendapatkan uang santunan kematian dari BPJS Ketenagakerjaan sebesar Rp.42 juta masing- masing atas meninggalnya Suwadi Utomo yang diberikan kepada ahli waris Yami Ambarwati diwakili Kepala Desa setempat dan kepada ahli waris almarhum Suprastiyo driver Puskesmas Rembang 2.
Selanjutnya kepada ahli waris pekerja asal Desa Tuyuhan almarhum Moh.Mas Ud yang diwakili Muhtarom seorang perangkat Desa setempat. Santunan yang diterima Rp.42 juta klaim kematian dan beasiswa untuk anak almarhum sebesar Rp. 73 juta.
SEMARANG,Batara.news_| Berlagak bak Peragawan dan Peragawati Profesional, Ratusan ASN di lingkungan Kanwil Kemenkumham Jateng melakukan peragaan busana, Rabu (17/08)
Aksi ini mengadopsi trend kekinian, Citayam Fashion Week. Bedanya, busana yang diperagakan adalah Baju Adat dari berbagai daerah di Indonesia.
Kegiatan dengan tajuk “Kemenkumham Jateng Traditional Fashion Week” itu digelar di halaman Badiklat Hukum dan HAM Jawa Tengah.
Dalam aksinya, Putra Putri Pengayoman melenggang di zebra cross yang sengaja dibuat untuk acara ini.
Kepala Kanwil Kemenkumham Jateng A Yuspahruddin membuka jalannya fashion show. Menggandeng istri tercinta, Yuspahruddin bergaya layaknya model kenamaan.
Aksinya itu diikuti oleh Pimpinan Tinggi Pratama Kantor Wilayah. Tampak Kepala Divisi Administrasi Jusman, Kepala Divisi Pemasyarakatan Supriyanto dan Kepala Divisi Keimigrasian Wishnu Daru Fajar.
Bergabung juga Pejabat Administrasi Kantor Wilayah dan Kepala UPT jajaran Kanwil Kemenkumham Jateng se Kota Semarang, diikuti oleh ratusan pegawai lainnya.
Ditemui di sela-sela acara, Yuspahruddin mengatakan, ada pesan tersendiri yang ingin disampaikan dengan diadakannya “Kemenkumham Jateng Traditional Fashion Week”.
“Tentu ini mengikuti trend yang saat ini sedang berkembang. Namun tidak semata-mata ikut-ikutan saja. Ada pesan yang ingin kami sampaikan,” ujarnya memberikan keterangan.
“Kami ingin menunjukkan bahwa kita perlu mencintai kebudayaan kita yang sangat beragam. Kita perlu melestarikan kebudayaan, agar keberadaan tetap eksis di masyarakat”.
“Kita perlu menunjukkan kebudayaan yang merupakan identitas bangsa ini. Sehingga ke depan kita tidak akan melihat lagi adanya klaim kebudayaan oleh negara lain atas budaya asli Indonesia” imbuhnya.
Yuspahruddin juga mengungkapkan pentingnya mengangkat eksistensi kebudayaan sebagai bentuk perlindungan Kekayaan Intelektual.
“Kebudayaan itu merupakan Kekayaan Intelektual Komunal. Seni tari, baju adat, lagu daerah dan lainnya merupakan Kekayaan Intelektual yang perlu diperhatikan dan dilindungi,” ungkapnya Yuspahruddin.
“Kemenkumham Jateng Traditional Fashion Week” adalah cara kami untuk mengkampanyekan perlindungan Kekayaan Intelektual,” pungkasnya menutup keterangan.
Pati,Batara.news_| Tepat HUT RI Ke-77 Warga Desa Puncel Hadiahkan Berikan Kado istimewa kepada pemerintah Daerah Kabupaten Pati, dengan Menggelar aksi Demo turun Kejalan Suarakan tuntutan Perbaikan Jalan, Pasalnya Warga keluhkan jalan di musim penghujan penuh lumpur dan di saat kemarau Debu menjadi Gendala dan masuk rumah-rumah Warga.
Sebelum warga gelar aksi Demo, Sebanyak puluhan warga Desa Puncel, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, menggelar upacara bendera untuk memperingati HUT ke-77 RI di tengah Jalan Raya Pati-Jepara, Rabu (17/8).
Dan Bukan tanpa alasan, upacara bendera di tengah jalan ini, sekaligus bentuk protes warga Puncel, lantaran jalan protokol sepanjang 6 kilometer di wilayah tersebut, rusak parah sejak 5 tahun lalu.
“Rusak sudah 5 tahunan ini, jalan yang rusak 5-6 kilometer itu di sini, belum keseluruhan jalan protokol,” kata Koordinator Aksi, Fuad Saifurrohman di lokasi.
Diungkapkannya, warga telah berkali-kali mengeluhkan rusaknya jalan kepada pemerintah. Hanya saja selama itu pula, belum ada penanganan untuk membenahi jalan penghubung Kabupaten Jepara dengan Pati.
“Cuma janji, tidak pernah ada kejelasan. Supaya pemerintah segera membenahi biar layak untuk aktivitas warga,” jelasnya.
Ia menegaskan bakal membawa lebih banyak massa, jika aksi sekaligus upacara bendera di tengah jalan ini tidak direspon oleh pemangku kebijakan.
“Tuntutan kami jalan segera diperbaiki. Kami akan membawa lebih banyak massa untuk kompak menanami jalan yang tidak layak ini dengan pisang kalau perlu,” imbuhnya.
Terlebih rusaknya jalan yang sudah menahun ini, banyak memakan korban. Dampak kesehatan juga terasa, akibat debu jalanan.
Terlepas dari itu, upacara bendera ini sebagai pengingat akan jasa-jasa para pahlawan di momen HUT Kemerdekaan ke-77 RI.
“Upacara bendera selain untuk mengingat jasa pahlawan. Warga desa puncel kompak agar pemerintah kabupaten, provinsi, atau dalam hal ini pemerintah melihat kondisi jalan Desa Puncel tidak layak,” ungkapnya.
Pati,Batara.news_| Hari yang bersejarah bagi bangsa Indonesia semakin dekat, dimana hari tersebut merupakan hari diproklamirkannya kemerdekaan Republik Indonesia. Sebuah puncak pencapaian dari perjuangan Bangsa Indonesia setelah dijajah lebih dari 3,5 abad oleh Belanda dan 3,5 tahun oleh Jepang. Sudah sepantasnya kita sebagai bangsa yang besar menghargai jasa para pahlawan yang berjuang mati-matian meraih kemerdekaan.
Untuk mengenang, mengisi dan melanjutkan tongkat estafet perjuangan para pahlawan, Polres Pati punya cara yang cukup unik dalam menyambut detik-detik Proklamasi Hari Kemerdekaan Republik Indonesia Ke 77 yang mengusung tema “Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat”. Kegiatan itu ialah pembagian bansos berupa sembako sebanyak 250 kg kepada nelayan tradisional dan pengibaran bendera Merah Putih raksasa dengan ukuran lebar 3 meter dan panjang 1.770 m yang dilaksanakan pada Selasa, 16/08/2022 di perairan laut Jawa.
Bendera Merah Putih raksasa tersebut merupakan hasil karya warga Ds. Mojomulyo, Kec. Tambakromo, Kab. Pati sebagai wujud rasa cinta tanah air.
Kegiatan pengibaran bendera raksasa tersebut dipimpin langsung oleh Kapolres Pati AKBP Christian Tobing dengan melibatkan personel Polres Pati sebanyak 120 Orang, TNI AL, Syahbandar Juwana dan puluhan nelayan dengan menggunakan 40 perahu dan kapal. Hal ini merupakan tampilan visual sinergitas dengan masyarakat dalam menanamkan jiwa patriotik dan cinta tanah air.
Atas prestasi tersebut, Polres Pati meraih penghargaan dari LEPRID (Lembaga Prestasi Indonesia Dunia) yang langsung diberikan oleh Ketua Umum dan pendirinya yakni Bapak Paulus Pangka dengan predikat “Pengibaran Bendera Merah Putih Raksasa Sepanjang 1.770 M”
“Kegiatan ini diprakarsai oleh masyarakat Kab. Pati kemudian dikibarkan oleh nelayan Juwana bersama Polres Pati, TNI AL dan Syahbandar Juwana dalam rangka memperkokoh rasa nasionalisme dan cinta tanah air” pungkaanya.
Pati,Batara.news_| Persoalan tanah makin hari makin rumit, banyaknya indikator mulai dari oknum yang menguasai sebidang tanah yang bukan haknya dengan dalih dan alasan apapun kian meresahkan warga / rakyat kecil yang tanahnya dikuasai hingga puluhan tahun hingga hari, selasa tgl (16/08/22).
Seperti yang dialami oleh keluarga mbah lindoe bin rasmo hingga hari ini, yang tanahnya dikuasai oleh oknum (SR) warga desa Wotan kec. Sukolilo kab. Pati jawa tengah ~ Indonesia. Sedangkan sesuai leter C dari desa Wotan bahwa tanah tersebut masih atas nama Lindoe bin Rasmo. Dan sidang kamis per/tgl 11/08/22 hasil keputusan dari hakim PN Pati menyatakan keputusan NO untuk penggugat.
Perjuangan putra putri mbah lindoe bin rasmo seakan terpupus oleh jaringan oknum mafia tanah yang saat ini masih bergentayangan menyelimuti setiap lini dan sudut para penegak hukum diwilayah kab. Pati.
Mulai dari pemerintah desa Wotan sendiri yang tidak netral dalam bersaksi maupun aparat penegak hukum di Pengadilan Negeri (PN) Pati yang terindikasi menjadi alat dari para mafiatanah tersebut.
Anggota DPR RI komisi II fraksi PDI Riyanta, S.H “Mengatakan mafia tanah ternyata bukan hanya oknum di Badan Pertanahan Nasional (BPN), calo tanah, tetapi juga aparat penegak hukum di (PN) Pengadilan Negeri Pati,
yang terkesan tidak gamblang /transparan apa yang telah menjadi alat bukti kepemilikan dan para saksi selama proses mediasi hingga persidangan hingga sampai keputusan,” tandasnya.
“Bagaimana rakyat dapat percaya pada proses penegakan hukum jika aparat penegak hukumnya terindikasi menjadi alat dari para mafia tanah. Tentu kita berharap Bapak Kapolri dapat bertindak tegas memberi rasa keadilan kepada setiap warga negara Indonesia, yang menutut rasa keadilan dimana proses itu berjalan dengan pengawalan para hakim yang jujur, adil dan transparan,” tuturnya.
“Perintah Bapak Presiden tersebut, padahal sudah dinyatakan setahun lalu. Berantas habis sampai ke akar akarnya. Para mafia tanah yang telah merampas hak warga/rakyat Indonesia yang tanah dikuasai oleh oknum tertentu.
Segera tindaklanjuti laporan para korban, bukan sebaliknya malah melakukan kriminalisasi terhadap korban, selalu yang menjadi korban adalah rakyat kecil yang tidak mampu. Untuk itu menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto sangat mendukung pemberantasan tanah beserta bekingnya.
Hal inilah yang terus digembar gemborkan oleh pemerintah Presiden Jokowi untuk penanganan tanah yang harus benar benar transparan, jangan sampai ada oknum yang makin merajalela karena adanya beking oleh oknum aparat penegak hukum.
Dan persoalan ini yang menjadi sorotan oleh aktivis (Bagus Eko S) GAMAT-RI Gerakan Anti Mafia Tanah – Republik Indonesia DPC kab. Pati, masih banyak oknum mafia tanah yang merajalela. Khususnya para penegak hukum (PN) Pengadilan Negeri Pati terkesan tutup mata tentang gejolak yang ada, pembiaran para mafia tanah yang makin bergentayangan karena adanya beking dari penegak hukum itu sendiri,” tutupnya.
Banyumas,Batara.news_| Demikian penegasan Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Inf Yudha Airlangga, S.E., dalam Jam Komandannya didepan prajurit dan PNS Makorem 071/Wijayakusuma pada apel pagi dalam rangka olahraga bersama lari jalan keliling lingkungan Ksatrian Makorem 071/Wijayakusuma, Selasa (16/8/2022) di Lapangan Apel Makorem 071/Wijayakusuma, Sokaraja, Banyumas.
Dikatakan lebih lanjut oleh Perwira Melati Tiga yang mantan Dansat-81/Gultor Kopassus ini, sebagai prajurit dan PNS Makorem 071/Wijayakusuma wajib mensyukuri atas nikmat dan anugerah yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa karena hingga saat ini diberikan kesehatan dalam rangka melaksanakan tugas guna mendukung tugas pokok satuan.
“Wajib kita syukuri nikmat dan anugerah Allah SWT ini, penjabarannya mensyukuri nikmat tersebut adalah dengan merawat badan kita, merawat lingkungan kantor kita serta mengikuti aturan yang berlaku baik sebagai prajurit TNI AD maupun PNS TNI AD”, terangnya.
Terkait dengan aturan yang ada, Kolonel Yudha menjelaskan agar segenap prajurit dan PNS nya mengikuti aturan-aturan yang berlaku sesuai aturan yang ada di TNI AD maupun oleh satuan.
Danrem juga mengapresiasi atas tugas yang dilakukan para Perwiranya yang telah memberikan laporan terkait situasi dan kondisi satuan setiap harinya. Danrem menghimbau agar apa yang telah dilaksanakan para Perwira tersebut, benar-benar dilaksanakan sesuai harapan pimpinan, tidak serta merta bentuk laporan saja namun diikuti bukti nyata dilapangan.
Seperti keamanan dan keselamatan, baik kondisi lingkungan, sarana dan prasarana yang ada khususnya dengan gudang senjata. Hal tersebut sebagai bentuk dan wujud untuk mengamankan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan serta guna menjaga keselamatan personel. Disamping itu, Danrem juga menghimbau agar segenap prajurit dan PNS nya untuk memiliki rasa handarbeni atau rasa memiliki satuan, hak ini guna untuk menghindari pelanggaran dan untuk menjaga nama baik diri dan satuan.
Terkait dengan perkembangan situasi yang sedang berkembang saat ini, Perwira Menengah yang Low Profil ini, menekankan segenap anggotanya untuk tidak terpancing hal-hal yang bukan ranah tanggungjawab dan kewenangannya untuk menyampaikan.
“Gunakan media sosial dengan bijak, jangan terpancing hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri, keluarga dan satuan. Apabila ada hal yang tidak sesuai dengan kalian, hindari komentar atau mengshare, mengupload yang bukan ranah tanggungjawab dan tugas kalian”, pintanya.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Danrem juga menghimbau baik kepada personel organik maupun kepada prajurit yang baru masuk satuan Korem 071/Wijayakusuma, agar untuk selalu mensyukuri nikmat Allah SWT karena telah berada dilingkungan tanah lahirnya, walaupun mungkin nanti dalam prosesnya tidak sesuai harapan,
namun akan diperjuangkan agar personel baru dapat bertugas tidak jauh dimana keluarga dan tempat lahirnya dekat dan bisa terjangkau dengan mudah. “Kita akan perjuangkan kalian dengan melihat kebutuhan organisasi satuan dan kondisi keluarga kalian. Walaupun mungkin tidak sesuai yang kalian harapkan, namun karena kebutuhan organisasi,
kalian harus mensyukurinya. Kalian sudah berada di tanah lahir kalian, mungkin masih banyak rekan-rekan kalian yang masih berada di nun jauh di sana ingin seperti kalian yang sudah menginjakkan tanah di kampung halaman kalian. Karenanya, kalian wajib bersyukur dengan itu”, pungkasnya.
Pati, Batara.news_|15 Agustus 2022,Viralnya kasus yang menyebutkan PH alias Banyak warga Desa Alasdowo kecamatan Dukuhseti,menyekap dan memperbudak seks seorang gadis belia mendapat perhatian khusus Polres Pati , hingga kini pelaku yang sempat buron berhasil dibekuk.
Korban adalah seorang bocah gadis sekolah menengah pertama (SMP) inisal NIM berusia 15 tahun di Kabupaten Pati, Jawa Tengah yang diduga menjadi korban budak seks. Saat ditemukan, kondisi korban sangat memprihatinkan. Diduga korban mengalami kekerasan fisik dan seksual. Bahkan, tubuhnya sangat kurus karena tidak mendapat asupan makanan yang layak.
Dari pemeriksaan dokter, korban mengalami depresi dan hamil empat bulan. Selain itu, korban mengalami infeksi berat pada alat vitalnya.
Saat dievakuasi dari rumah penyekapan di desa Alasdowo Dukuhseti kondisi korban tidak berdaya dan kritis . Korban hingga kini masih dirawat di RSU Soewondo Pati dan menjadi perhatian banyak pihak hingga menteri Sosial Risma Trimaharani pun berkunjung menyambanhinya di rumah sakit tersebut.
Dijelaskan dalam Press Release oleh Kapolres Pati AKBP Christian Tobing,SIK,MH,M,Si didampingi Waka Polres KOMPOL Asfauri S.H., M.H.Kasat Reskrim AKP Ghala Rimba Doa Sirrang , Kasihumas AKP Pujiati,S.Sos dan jajarannya, bertempat di Gedung SAR MaPolres Pati. Bocah SMP yang menjadi korban masih dalam perawatan di Rumah sakit , ” saat ini korban kondisinya sudah berangsur membaik dengan perawatan intensif di Rumah sakit Soewondo Pati “.
Dijelaskan bahwa Pelaku sempat buron namun berhasil ditangkap, ” setelah tahu kalau dilaporkan pelaku berniat melarikan diri ke Papua, namun berkat kerjasama dengan semua pihak ,Polres Pati berhasil mengamankan tersangka di kepulauan Alor Nusa Tenggara Timur , saat itu Pelaku PH alias banyak menjadi ABK sebuah kapal yang menuju arah Papua” ,ungkap Kapolres.
” Setelah buron beberapa hari pelaku kita amankan dengan perjalanan kapal dari lokasi selama dua hari hingga kini baru sampai Mapolres Pati Langsung Kita adakan Press Release ” imbuhnya .
Dengan kejadian ini Kapolres menghimbau supaya masyarakat mengawasi anaknya terutama dalam ber sosial media karena berawal dari HP kejadian seperti ini sering terjadi. Dan laporkan ke Polisi kalau ada kejadian seperti ini supaya bisa ditangani dengan cepat.
Disebutkan pelaku PH alias Banyak adalah seorang residivis dengan kasus yang sama,bahkan sudah 2 kali masuk bui ,terlibat kasus pencurian juga.
Atas perbuatanya tersangka dikenai pasal 81 ayat 1 Jo 76 d /ayat 2 UU RI no. 17 th 2016 tentang perlindungan anak,ancaman 15 tahun penjara atau denda paling banyak 15 Milyar.
Baturaden,Batara.news_|Bertempat di RM. Pringsewu Baturaden Banyumas, Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) Koordinator Wilayah Korem 071/Wijayakusuma beserta PNS Putri dari Makorem 071/Wijayakusuma dan Balak Aju Kodam IV/Diponegoro jajaran Korem 071/Wijayakusuma, ikuti donor darah dalam rangka Hari Jadi Polwan Ke-74 Tahun 2022 Polresta Banyumas, Senin (15/8/2022).
Donor darah bertajuk “Polri yang presisi, Polwan siap mendukung pemulihan ekonomi dan reformasi struktural untuk mewujudkan Indonesia tangguh Indonesia tumbuh”, ini selain diikuti Kowad Koordinator wilayah Korem 071/Wijayakusuma dan PNS putri Makorem 071/Wijayakusuma dan Balak Aju Kodam IV/Diponegoro jajaran Korem 071/Wijayakusuma, juga diikuti dari Polwan Polresta Banyumas, Pemkab Banyumas beserta dinas terkait Banyumas.
Kasiren Korem 071/Wijayakusuma Mayor Cba (K) Roro Sri Hardjanti, E.D.A., S.Sos., mengatakan, kegiatan ini selain dalam rangka untuk menyambut HUT Polwan ke-74 Tahun 2022, juga sebagai wujud kepedulian Kowad dan PNS kepada masyarakat, serta komitmen dalam memberikan sumbangsih kepada sesama yang membutuhkan pertolongan, terutama dimasa pandemi Covid-19.
Selain itu, juga untuk meningkatkan rasa persaudaraan antar sesama, serta membantu PMI dalam menyediakan stok darah. Disisi lain, donor darah juga bagus untuk menjaga kesehatan para pendonor, karena dapat menjaga sirkulasi darah, meningkatkan produksi sel darah merah, memperpanjang usia serta mendeteksi penyakit.
Baturaden,Batara.news_|Bertempat di RM. Pringsewu Baturaden Banyumas, Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) Koordinator Wilayah Korem 071/Wijayakusuma beserta PNS Putri dari Makorem 071/Wijayakusuma dan Balak Aju Kodam IV/Diponegoro jajaran Korem 071/Wijayakusuma, ikuti donor darah dalam rangka Hari Jadi Polwan Ke-74 Tahun 2022 Polresta Banyumas, Senin (15/8/2022).
Donor darah bertajuk “Polri yang presisi, Polwan siap mendukung pemulihan ekonomi dan reformasi struktural untuk mewujudkan Indonesia tangguh Indonesia tumbuh”, ini selain diikuti Kowad Koordinator wilayah Korem 071/Wijayakusuma dan PNS putri Makorem 071/Wijayakusuma dan Balak Aju Kodam IV/Diponegoro jajaran Korem 071/Wijayakusuma, juga diikuti dari Polwan Polresta Banyumas, Pemkab Banyumas beserta dinas terkait Banyumas.
Kasiren Korem 071/Wijayakusuma Mayor Cba (K) Roro Sri Hardjanti, E.D.A., S.Sos., mengatakan, kegiatan ini selain dalam rangka untuk menyambut HUT Polwan ke-74 Tahun 2022, juga sebagai wujud kepedulian Kowad dan PNS kepada masyarakat, serta komitmen dalam memberikan sumbangsih kepada sesama yang membutuhkan pertolongan, terutama dimasa pandemi Covid-19.
Selain itu, juga untuk meningkatkan rasa persaudaraan antar sesama, serta membantu PMI dalam menyediakan stok darah. Disisi lain, donor darah juga bagus untuk menjaga kesehatan para pendonor, karena dapat menjaga sirkulasi darah, meningkatkan produksi sel darah merah, memperpanjang usia serta mendeteksi penyakit.