Bojonegoro, – batara.news|| Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro memberikan klarifikasi terkait pengadaan Chromebook tahun 2024 yang sempat menuai sorotan publik.Senin(25/08/2025)
Melalui Kasi Sarpras, Zaenal Arifin, Dinas Pendidikan Bojonegoro menegaskan bahwa pengadaan Chromebook tipe C4321-1Y bukan sebanyak 60 unit, melainkan 68 unit. “Pengadaan Chromebook ini dilakukan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) APBN dan semuanya sudah sesuai dengan harga di bawah kontrak payung LKPP untuk pengadaan tahun 2024,” jelas Zaenal.
Ia menambahkan, untuk pengadaan tahun 2025 pihaknya belum dapat memberikan keterangan. “Terkait pengadaan tahun 2025, itu wewenang Kabid Zamroni. Saya hanya menyampaikan data sesuai realisasi tahun 2024,” ujarnya.
Kabid Sarpras Dinas Pendidikan Bojonegoro, Zainal Arifin, menjelaskan bahwa pengadaan Chromebook tahun 2024 mencapai nilai Rp7,8 miliar, dengan total 1.560 unit yang disalurkan ke 104 satuan pendidikan. Dari jumlah tersebut, 100 sekolah mendapat bantuan dari APBD masing-masing 15 unit, sementara 4 sekolah lainnya menerima dari APBN dengan jumlah 17 unit.
“Awalnya semua sekolah direncanakan mendapat 15 unit. Namun, karena ada sisa anggaran, daripada dikembalikan, kami gunakan untuk menambah 2 unit di empat sekolah. Jadi totalnya 17 unit. Ini bukan banyak, hanya 4 sekolah saja yang dapat tambahan,” jelas Zainal.
Menurutnya, langkah optimalisasi anggaran ini dilakukan agar tidak ada dana yang terbuang sia-sia dan benar-benar dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan. “Intinya, anggaran dimaksimalkan untuk kebutuhan sekolah agar berdampak langsung pada kualitas pembelajaran,” tambahnya.
Meski sempat muncul dugaan selisih harga, pihak Dinas Pendidikan menegaskan bahwa semua proses pengadaan sudah sesuai aturan. “Harga yang kami gunakan berada di bawah kontrak payung tahun 2024. Dugaan adanya kelebihan anggaran masih perlu diluruskan agar tidak menimbulkan persepsi yang keliru,” tegas Zaenal.
Zainal Arifin menekankan, Dinas Pendidikan Bojonegoro berkomitmen menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam setiap penggunaan anggaran. Lebih dari itu, program pengadaan Chromebook diharapkan mampu mempercepat transformasi digital di sekolah-sekolah Bojonegoro.
“Dengan Chromebook ini, guru dan siswa bisa lebih mudah beradaptasi dengan teknologi, mengakses materi digital, hingga mendukung asesmen berbasis komputer. Harapannya mutu pendidikan di Bojonegoro terus meningkat dan mampu bersaing di era digital,” pungkasnya.
Penulis:Alisugiono