Korban MD Kecelakaan di Depan Pabrik Dua Putra, LBHIM Pertanyakan Mengapa Pelaku Dapat Di keluarkan Dari Tahanan

Pati, Batara.news | Kecelakaan maut yang menewaskan pengendara bermotor pada 29 November 2022, yang di kemudikan oleh Bima Handika warga Desa Sejomulyo RT 005 RW 003 kecamatan Juwana Kabupaten Pati, kejadian sekitar pukul 05:30 dengan Nopol roda dua K-8009-OB, korban MD hingga kini belum mendapatkan jelas secara manusiawi.

Bermula dari kejadian naas yang di alami oleh Bima Handika, saat mengendarai sepeda motornya di sekitaran depan Pabrik Dua Putra Pati, ia masih dalam posisi jalur kiri lalu Truk yang di kendarai oleh Mohammad Bisri belok kiri secara mendadak, sehingga korban menabrak truk yang di kendarai Mohammad Bisri sampai menjadi peristiwa korban meninggal dunia.

Dalam perkara ini LBHIM (Lembaga Bantuan Hukum Indonesia Menggugat) mendampingi kasus tersebut untuk memperjuangkan hak Korban yang selama ini tidak pernah di dapatkan bahkan terkesan sangat tak di manusiawikan, oleh pihak Mohammad Bisri .

Menurut keterangan pihak penyidik Lakalantas Polresta Pati, Unit truk tersebut adalah sopir dari PO Bus Nusantara, sebelumnya Muhammad Bisri sempat di tahan di kepolisian sekitar satu Minggu namun di keluarkan kembali oleh pihak penyidik dengan alasan kasihan badanya semakin kurus dan jadi banyak pikiran.

Namun hal tersebut di bantah oleh Penasehat Hukum pihak korban, di Acara Presrilis LBHIM 23/1/23, Drajat Ari Wibowo terkait pelepasan Tahanan tersebut, ” menurut Undang-undang lalulintas seharusnya Tahanan tidak boleh di keluarkan sampai putusan persidangan jadi alasan Penyidik itu tidak relevan,” tegas Penasehat hukum pihak korban.

Gambar Anak dan Istri Almarhum Bima Handika

Atas insiden tersebut korban meninggalkan Dua anak, anak pertama berusia 4 tahun yang kedua berusi 5 bulan, hal ini tentunya sangat menjadi beban kepada istri dan anak yang di tinggalkan almarhum kedepannya atas meninggalnya almarhum yang semasa hidupnya sebagai kepala keluarga dan tulang punggung pemberi nafkah jasmani dan rohani keluarga.

Harapan dari keluarga pelaku tersebut mau bertanggung jawab secara manusiawi kepada pihak keluarga almarhum yang saat ini kehilangan kepala keluarga. Dan mungkin dapat di rasakan balik oleh pelaku bagaimana ketika hal tersebut di alaminya.

/Red

Lokakarya “KSH menuju Smart Hospital dengan mengembangkan pelayanan kesehatan Paripurna melalui Transformasi Digital”

Pati, Batara.news | RS KSH Pati akan mengembangkan Pelayanan Kesehatan jauh lebih baik dengan melalui transformasi Digital ditahun 2023 ini untuk pelayanan masyarat dalam menuju sehat.

Dalam gelar acara Lokakarya RS KSH Pati 21/1/23, yang di gelar di Aula KS Hall yang di hadiri oleh, dr. Benny Purwanto, MARS – Direktur Utama PT KSS, PJ Bupati, Ketua ARSSI drg. Iksan Iing Hanafi, sebagai narasumber
Forkompimda, Ketua DPRD, Kepala DKK Pati, Rekan direktur RS, Ikatan Profesi kesehatan Ketua IDI, Ketua PPNI, Ketua IBI dan para undangan.

Berikut kontek pembahasan Acara Lokakarya RS KSH Pati, di tahun 2022 yang sudah kita lewati, KSH Group menorehkan hasil yang cukup baik, meski target tidak tercapai, kinerja RS KSH Pati dan RS KSH Tayu cukup bagus. Hal ini karena tim manajemen RS KSH mampu mengawal dan tim bekerja dengan penuh disiplin dan bertanggung jawab.

Hasil kerja tahun lalu harus kita apresiasi dan syukuri. Marilah kita masuki tahun yang baru ini dengan semangat dan strategi optimis dibalik proyeksi suram resesi global.
Tantangan bisnis pelayanan kesehatan ke depan bukan semata pengelolaan factor internal secara efisien dan efektif saja, tetapi diprediksi pengaruh factor eksternal lebih besar karena selain kondisi krisis global, juga akibat perubahan kebijakan di bidan pelayanan kesehatan cukup signifikan.

Kebijakan yang harus diantisipasi secara cermat tersebut antara lain adalah kebijakan yang terkait dengan pembiayaan, keterbatasan SDM berkualitas, pergeseran workforce generasi Milenial dan Zelineal, kelengkapan fasilitas peralatan kedokteran modern dan pemanfaatan transformasi digital berbasis AI.

Untuk itu, diperlukan stargegi tepat lean management untuk kendali mutu dan kendali biaya pelayanan di RS, employer branding untuk memenangkan talent potensial, pemanfaatan Transformasi Digital untuk keunggulan pelayanan modern.

Tuntutan angkatan kerja Melienial dan Zelinial berbeda dari angkatan kerja tahun 2000 an, dimana generasi ini, mau tidak mau, suka tidak suka akan membawa budaya baru yaitu lingkungan kerja yang menjamin kreatifitas untuk berkembang, perusahaan akan sukses jika mampu beradaptasi dan memberi ruang kreatifitas seperti Google, Amazon, Meta atau Zoom.

Bagaimana dengan SDM/ workforce dari generasi sebelumnya ?
Regenerasi adalah suatu keniscayaan, SDM yang tidak siap beradaptasi akan segera tertinggal, SDM yang mampu beradaptasi akan memegang peran sebagai “King Maker” agent perubahan dalam satu tim yang kolaboratif antar generasi Milenium, Zelinium dan generasi sebelumnya.

Generasi baru SDM perlu diberi kenyamanan lingkungan kerja, keberagaman dan gaya kepemimpinan yang iklusi. Menciptakan lingkungan kerja yang memberi tempat generasi muda akan memberikan pengalaman berkualitas dan membuat tim menjadi tim tangguh dan saling mendukung dari lintas usia. Sebaliknya menolak regenerasi justru akan melemahkan tim bagi organisasi dan menjadikan generasinya akan semakin cepat tersingkir.

Tema Lakokarya adalah “KSH menuju Smart Hospitaldengan mengembangkan pelayanan kesehatan paripurna melalui Transformasi Digital” Transformasi Digital dalam RI 4.0 adalah sebuah keniscayaan untuk percepatan pelayanan kesehatan yang Safety, Mutu, Aman, Ramah dan Terjangkau. Untuk mencapainya, selain hardware dan software yang disediakan juga diperlukan SDM dengan brain-ware yang memadai, yaitu lebih tepat dan cepat beradaptasi dari generasi Millenial dan Zelinial.

Akan terus dikembangkan aplikasi berbasis AI untuk pelayanan RS yang semakin sempurna, cepat, tepat dan modern dengan system automatisasi, robotic dan komunikasi 2 arah web base total. Pemanfaatan big data untuk menentukan strategi yang tepat dan terarah. Semua ini perlu dukungan SDM yang relevan dengan jamannya.

Medsos KSH kita masih 2D dan belum banyak 2 arah, kedepan aplikasi dan informasi harus sudah lebih 3D animasi videografi dan 2 arah penuh. Kalau saat ini tim kreatif susah payah mengembangkan materi promosi di Medsos, sedangkan SDM yang ada sekarang belum aktif memanfaatkan dan mendukung digitalisasi KSH, ini akibat 2 hal di atas, yaitu karena generasi nya sudah tertinggal eranya bukan generasi Zelinial, yang ke 2 adalah sikap tak acuh untuk perkembangan organisasi. Jika SDM termasuk golongan ini dan tidak segera berbenah diri, dikhawatirkan akan segera tersingkir dari seleksi alam atau tertinggal kemajuannya dari generasi juniornya.

Pelayanan lebih sempurna dan unggul ditunjang dengan sarana prasarana yang sesuai dengan regulasi terbaru yang aman dan modern. Tahun ini juga KSH Pati akan menambah 1 Gedung untuk pengembangan Heart Center dan Poli Klinik yang semakin banyak kebutuhan Spesialisasi dan Sub Spesialisasinya, diharapkan akhir tahun ini sudah siap operasional, karena perijinannya sudah selesai dan siap dilelangkan konstriuksinya.

Dalam waktu hampir bersamaan KSH Tayu juga akan segara membangun gedung 4 lantai untuk IBS dengan 3 OK modern dan perawatan intensif serta penambahan kapasitas ruang perawatan karena permintaan masyarakat yang sangat mendesak, sehingga siap menjadi RS Kelas C.
Operasional PMC Lantai 3 untuk penambahan Klinik Spesialis dan akan segera disusul dengan launching PMC Eye Center dengan kelengkapan alat pemeriksaan mata dan Refraksi digital yang modern untuk operasi Catarac Pheco dan Catarac secunder dengan laser Nd Yag, terutama untuk spesialis mata anak-anak, termasuk juling dan gangguan penglihatan pada anak lainnya.

PMC Juwana 3 lantai sebagai Klinik Utama modern, juga akan segera dimulai pembangunannya, menunggu perijinan dan diharapkan bisa melayani masyarakat Juwana dan sekitarnya lebih baik lagi.
RS KSH III Semarang diharapkan akan bisa operasional pada bulan Mei 2023 ini dan siap memberikan pelayanan modern, bermutu dan sangat nyaman.

RS KSH III ini akan dilengkapi dengan peralatan canggih generasi terbaru, seperti MRI Helium free lebih aman dan modern untuk pemeriksaan yang rumit sekalipun, Cath Lab generasi terbaru, stress test 2 moda (treadmill & Ergo bike)
Mohon support dan doanya bagi RS KSH lain yang akan datang.

Tanpa dukungan masyarakat dan semua kita di PT. KSS dan manajemen, ditambah kondisi yang sedang tidak baik-baik saja, tanpa perencanaan yang baik dan pelaksanaan pekerjaan yang sempurna dan dijalankan manajemen yang professional serta didukung SDM/ Workforce potensial yang tepat, rasanya semakin sulit sebuah RS bisa berkembang dengan baik.

Agustus lalu RS KSH Pati mengikuti Akreditasi Starkes dan lulus paripurna. Bulan September berikutnya KSH Tayu untuk pertama kali melakukan Akreditasi Starkes dan Lulus langsung. Selamat atas pencapaiannya. Tetapi perlu diingat bahwa Akreditasi Paripurna saja bukan merupakan tujuan akhir, tetapi adalah awal untuk pelayanan RS yang lebih baik di masa yang akan datang.

Akreditasi adalah seperti latihan dan mengingatkan kita untuk pelayanan yang baik dan menerapkan SOP untuk prosedur2 pelayanan agar lebih baik. Nyatanya tidak begitu mudah dalam pelaksanaannya, perlu konsentrasi, latihan, pengalaman dan kerja tim untuk mencapai hasil terbaik. Bisa saja saat Akreditasi simulasi bisa diperagakan secara sempurna baik, tetapi saat kejadian yang sesungguhnya tidak semudah seperti diperagakan dalam simulasi, bisa karena gugup, lupa, atau tidak didukung oleh kerja tim. Oleh sebab itu, tetap diperlukan latihan dan simulasi penerapan SOP dalam pelaksanaannya.

Tanggal 9 Mei 2023, KSH Pati akan berulang tahun ke 17. Kalau ibarat seorang gadis KSH ini sedang mekar2 nya tumbuh menjadi gadis seksi yang siap disunting melanjutkan kehidupan yang lebih mapan. HUT 17 tahun ini perlu dirayakan sebagai Pesta Rakyat, setelah 3 tahun, baru tahun lalu dicoba dirayakan sebagai pesta rakyat kembali. Semoga panitia HUT KSH bisa memiliki kreatifitas yang innovative untuk menyelenggarakan pesta HUT yang istimewa yaitu HUT ke 17. Semoga juga HUT ke 17 tahun bisa dirayakan bersama dengan Grand Opening RS KSH III di Semarang dangan sama meriahnya, sehingga KSH III bisa meniru success story dari KSH Pati dan KSH Tayu.

Tahun ini KSH Pati dan KSH Tayu menerima beberapa penghargaan bergensi, untuk KSH Pati menerima penghargaan sebagai RS Paling Patient Safety, kedua juga sebgai RS Paling Innovatif Teknologi Informatika, Lomba Tik Tok BPJS, sedangkan KSH Tayu menjadi Juara II RS Kelas D seluruh Indonesia. Sekali lagi Selamat… tetap semangat.

Lokakarya manajemen KSH ini akan menghasilkan kajian kinerja dan trend pencapaian yang telah dicapai, tetapi lebih penting adalah menyusun program kerja dan rencana kerja tahun 2023 ini. Dengan menyusun Proker, diharapkan mampu menghasilkan panduan untuk pencapaian keinerja yang baik dan terutama juga rencana pemberlakuan reward bagi SDM untuk kesejahteraan bersama.
Marilah, kita laksanakan Lokakarya Manajemen KSH ini dengan penuh semangat dan suka cita demi cita-cita dan kemajuan bersama yang lebih baik di masa yang akan datang.

Akhirnya, dalam Loka Karya kali ini, tetap diperlukan untuk menyusun Target, Proker (RKAP), Renstra dan Peta jalan untuk menginspirasi dan memacu kita tetap semangat mencapai target kinerja.

/Red

Sidang Pertama terhadap 3 kader GJL Arpikal, M Yasin dan Amer Husen yang diduga terjadi kriminalisasi

Sampit, Batara.news | Sidang Pertama terhadap 3 kader GJL Arpikal, M Yasin dan Amer Husen yang diduga terjadi kriminalisasi dilaksanakan pada hari rabu tanggal 30 November 2022 dimulai pada jam 10.00 wib di Pengadilan Negeri Sampit yang berlangsung secara online, dipimpin oleh majelis Hakim Firdaus Sodikin. Sidang perdana ini jaksa penuntut umum Rahmi Amelia dan Septian Tri Yuwono membacakan Surat dakwaan, Dengan No. Reg. Perkara : PDM – 85/Kotim/11/20.


Setelah mendengar surat dakwaan yang dibacakan oleh penuntut umum, penasehat hukum terdakwa, yaitu Ainin Nazhari (Hary) langsung akan menggunakan hak dari terdakwa untuk mengajukan Eksepsi. Penasehat hukum mengungkapkan “didalam surat dakwaan yang dibacakan oleh jaksa penuntut umum banyak mengalami kecacatan.

Jaksa tidak cermat dalam menyusun surat dakwaan. Dalam surat dakwaan, menurut jaksa pemortalan terjadi di blok J/K 474 s/d J/K 54A divisi III KAGE, padahal kenyataan nya blok tersebut itu tidak ada. Yang ada itu Blok J di divisi IV KAGE dan Blok K di divisi III KAGE. Hal itu menjadikan surat dakwaan obscuur (kabur) karena Jadi jaksa tidak menyebutkan secara jelas dan rinci Tempat Kejadian Perkara nya”.


Menurut Penasehat hukum “Dalam dakwaan yang kedua mengenai pasal 368 ayat 1 KUHP ‘Barangsiapa dengan maksud hendak menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan melawan hak, memaksa orang dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, supaya orang itu memberikan barang, yang sama sekali atau sebagaiannya termasuk kepunyaan orang itu sendiri kepunyaan orang lain atau supaya orang itu membuat utang atau menghapus piutang.

Pasal ini tidak dapat didakwakan kepada para terdakwa, karena pasal 368 ayat 1 ini adalah delik aduan, yang mana delik aduan ini harus ada pengaduan dari pihak korban, sedangkan dalam perkara ini tidak ada pengaduan delik pasal 368 ayat (1) terhadap para terdakwa, jadi ini haruslah ditolak.

Yang mungkin merasa diancam kan sopir truk pengangkut buah sawit bukan perusahaan sawit, jadi jika itu benar terjadi, yang harus melapor terkait pasal 368 ayat 1 KUHP ini ya korban dalam hal ini Sopir truk pegangkut buah sawit.” Hary juga menambahkan “ini laporan Polisi nya kan satu pasal yang dilaporkan oleh perusahaan dan delik nya itu menduduki dan menguasai lahan, tetapi dalam dakwaan selain pasal 107a undang undang Nomor 39 tahun 2014 tentang Perkebunan jo 55 ayat 1 ke -1 KUHP, muncul dakwaan kedua yaitu melanggat pasal 368 ayat 1 KUHP jo 55 ayat 1 ke-1 KUHP Ini sangat aneh dan saya merasa ini ada indikasi rekayasa (kriminalisasi)”
Mendengar permintaan Eksepsi dari penasehat hukum, ketua majelis Hakim menunda 1 minggu lagi untuk mendengarkan Eksepsi dari terdakwa.

Dan akan dilanjutkan dengan replik oleh jaksa di minggu berikutnya. Setelah Itu akan berlangsung bergantian antara jaksa dan penasehat hukum satu minggu – satu minggu untuk menghadirkan saksi dan tidak ada penundaan lagi sampai putusan sela. Sidang akan dilanjutkan hari Rabu tanggal 7 Desember 2022 untuk mendengarkan Eksepsi dari Penasehat Hukum.

Red (* Edi )

Koharmatau Selenggarakan Seminar Nasional Tentang Kemandirian Alutsista

Batara.news


Bandung | Rangkaian kegiatan memperingati HUT ke-59 Koharmatau Tahun 2022, Koharmatau menyelenggarakan seminar nasional dengan tema “Kemandirian Koharmatau Dalam Menghadapi Perkembangan Teknologi Alutsista” di Gedung Budiardjo Makoharmatau. Rabu (19/10/2022).

Acara ini menghadirkan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, S.E., M.P.P., CSFA., yang dibacakan oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Udara Marsdya TNI Agustinus Gustaf Brugman M.Si., (Han) selaku keynote speaker dan diisi oleh tiga narasumber diantaranya Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim Ketua Pusat Studi Air Power Indonesia, yang juga mantan Kasau, Kolonel Lek Assintent Prof. Dr. Arwin Datumaya WS, S.T., M.T. Pati Sahli Kasau Bidang Iptek dan Rektor ITDA, dan Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., Dekan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB serta moderator Fristian Griec News Anchor/TV Journalist.

Seminar Nasional Tentang Kemandirian Alutsista

Dankoharmatau Marsda TNI Eddy Supriyono, S.E., M.M., saat membuka seminar menyampaikan bahwa seiring dengan perkembangan lingstra, ilmu pengetahuan dan teknologi serta tantangan di era revolusi industri 4.0, perkembangan alutsista akan semakin canggih.

Koharmatau sebagai leading sector di bidang pemeliharaan memiliki peran strategis serta memikul tanggung jawab yang semakin berat, mengingat Koharmatau sebagai satu-satunya Kotama di lingkungan TNI yang memiliki kemampuan pemeliharaan alutsista sampai dengan pemeliharaan tingkat berat. Jelasnya.

Harapan kita semua, bahwa forum seminar ini dapat dijadikan sebagai media brainstorming dalam menghadapi era revolusi industri 4.0 terutama perkembangan teknologi di bidang alutsista dan menghasilkan outcome yang dapat dijadikan referensi bagi Koharmatau.

/Red

Koharmatau Selenggarakan Seminar Nasional Tentang Kemandirian Alutsista

Batara.news


Bandung | Rangkaian kegiatan memperingati HUT ke-59 Koharmatau Tahun 2022, Koharmatau menyelenggarakan seminar nasional dengan tema “Kemandirian Koharmatau Dalam Menghadapi Perkembangan Teknologi Alutsista” di Gedung Budiardjo Makoharmatau. Rabu (19/10/2022).

Acara ini menghadirkan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, S.E., M.P.P., CSFA., yang dibacakan oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Udara Marsdya TNI Agustinus Gustaf Brugman M.Si., (Han) selaku keynote speaker dan diisi oleh tiga narasumber diantaranya Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim Ketua Pusat Studi Air Power Indonesia, yang juga mantan Kasau, Kolonel Lek Assintent Prof. Dr. Arwin Datumaya WS, S.T., M.T. Pati Sahli Kasau Bidang Iptek dan Rektor ITDA, dan Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., Dekan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB serta moderator Fristian Griec News Anchor/TV Journalist.

Seminar Nasional Tentang Kemandirian Alutsista

Dankoharmatau Marsda TNI Eddy Supriyono, S.E., M.M., saat membuka seminar menyampaikan bahwa seiring dengan perkembangan lingstra, ilmu pengetahuan dan teknologi serta tantangan di era revolusi industri 4.0, perkembangan alutsista akan semakin canggih.

Koharmatau sebagai leading sector di bidang pemeliharaan memiliki peran strategis serta memikul tanggung jawab yang semakin berat, mengingat Koharmatau sebagai satu-satunya Kotama di lingkungan TNI yang memiliki kemampuan pemeliharaan alutsista sampai dengan pemeliharaan tingkat berat. Jelasnya.

Harapan kita semua, bahwa forum seminar ini dapat dijadikan sebagai media brainstorming dalam menghadapi era revolusi industri 4.0 terutama perkembangan teknologi di bidang alutsista dan menghasilkan outcome yang dapat dijadikan referensi bagi Koharmatau.

/Red

DPRD Pati Gelar Rapat Paripurna Bahas Penyampaian Evaluasi Gubernur Jateng

Batara.news

DPRD Bahas Tiga Agenda Dalam Paripurna Hari Ini.

Pati, Batara.news | Gelar rapat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, pada hari ini, Jumat (14/10/2022), rapat Paripurna dengan pembahasan tiga agenda yang berbeda.

Gelar Acara Rapat Paripurna yang dilaksanakan di gedung Paripurna DPRD Kabupaten Pati tersebut, pertama adalah membahas penyampaian hasil evaluasi Gubernur Jawa Tengah (Jateng) oleh Pj Bupati Pati terhadap raperda tentang perubahan APBD Kabupaten Pati tahun anggaran 2022.

Selanjutnya, penyampaian laporan hasil pembahasan gabungan komisi II, terhadap Raperda tentang pengendalian dan pengawasan minuman beralkohol dan gabungan komisi III terhadap pembahasan raperda tentang rencana pembangunan zona industri kab. Pati tahun 2022-2024. Yang terakhir yaitu persetujuan dan penetapan propemperda 2023.

Dalam rapat Paripurna tersebut Ketua DPRD Pati Ali Badrudin mengatakan, bahwa rapat Paripurna hari ini terlaksana berdasarkan pada Hasil Rapat Badan Musyawarah DPRD Kabupaten Pati pada tanggal 1 Oktober 2022.

” Yang mana telah ditetapkan dengan Keputusan Pimpinan DPRD Kabupaten Pati Nomor: 12/KEP PIM Tahun 2022 tanggal 1 Oktober 2022 tentang Jadwal Acara atau Rapat DPRD Kabupaten Pati bulan Oktober tahun 2022, ” ucap Ali Badrudin, Jumat, (14/10/2022).

Lantas Ali Badrudin menjelaskan, bahwa penetapan Propemperda 2023 belum dapat dilaksanakan, karena masih dalam proses mendapatkan fasilitasi dari Gubernur Jawa Tengah.

” Berdasarkan Nota Dinas dari Bapemperda kepada Pimpinan DPRD Kabupaten Pati tanggal 13 Oktober 2022, Nomor 108/936/ Bapemperda/X/2022 perihal Laporan Hasil Rapat Penyusunan Propemperda 2023 maka disampaikan bahwa Penetapan Propemperda 2023 belum dapat kita laksanakan, karena masih dalam proses mendapatkan Fasilitasi dari Gubernur Jawa Tengah, ” jelasnya.

Dengan hal itu, maka agenda persetujuan dan penetapan Propemperda 2023 akan dijadwalkan ulang pada bulan November tahun 2022.

” Hingga untuk agenda Persetujuan dan Penetapan PROPEMPERDA 2023 akan di jadwalkan kembali di Bulan November menunggu Rapat Badan Musyawarah DPRD Kabupaten Pati, ” pungkasnya.

/Nur/fan

Rumah Tanah Terancam Eksekusi, Sukesi Janda Sebatang Kara Asal Trangkil Terima Kenyataan Yang Tak Semestinya

Batara.news

Pati, Batara.news | Sukesi Janda sebatang kara tiba-tiba harus di paksa menyetujui, dan bertanda tangan hutang sebesar 75 juta, hingga sampai kemeja hijau Sukesi harus membayar 80 juta atas dasar putusan hakim.

Sanipah yang awal mulanya tidak ada masalah apa-apa dengan Sukesi tiba-tiba datang menagih uang yang tak pernah Sukesi tahu, hutang yang mana yang di maksud Sanipah, sejauh ini Sukesi tak pernah merasa punya hutang seperti yang di maksudkan Sanipah.

Ternyata Sanipah membuat asal usul hutang yang tidak masuk akal, berawal dari hubungan asmara antara Sanipah dengan Bambang, salah satu karyawan Pabrik Gula (PG) Trangkil.

Gambar Sukesi menyapu halaman rumahnya

Mulanya oleh Sukesi, Sanipah dikenalkan dengan Bambang pada 2011 lalu. Kisah asmara berlanjut, dan Sanipah akhirnya menjalin hubungan asmara dengan karyawan tersebut. Saat itu Sukesi mengetahui, apapun yang Bambang minta, selalu dituruti Sanipah, termasuk urusan finansial.

“Awalnya kenalan dulu di Pasar Trangkil. Karena Sanipah memang punya los untuk berjualan pakaian di pasar. Dan setelah kenal, ia berkunjung ke rumah saya dan minta dikenalkan kepada laki-laki bernama Bambang itu,” ujarnya.

Warga RT 06 RW 02 Desa/ Kecamatan Trangkil, Pati itu bercerita, saat awal perkenalan, sering disuruh Sanipah menghantar kiriman kepada pujaan hatinya. Karena disuruh itulah, maka Sukesi juga meminta uang operasional kepada Sanipah.

“Wajar kan jika saya minta uang bensin. Karena memang saya sering disuruh. Ya mengantar makanan, kadang juga pakaian. Nominalnya pun antara Rp 50 ribu hingga Rp 75 ribu. Jadi waktu itu saya bilangnya minta bukannya hutang,” tutur Sukesi.

Setelah dekat dan hubungan mereka berjalan, Sukesi tak pernah lagi berkomunikasi dengan keduanya. Jelang beberapa tahun kemudian, ia mendengar jalinan asmara mereka putus.

“Mungkin karena merasa dibohongi Bambang, Sanipah kembali menghubungi saya. Saya kaget, tiba-tiba ditagih hutang. Kemungkinan, saya dianggap ada kong-kalikong dengan Bambang,” sambungnya.

Derita janda tuna tulis ini dimulai saat ada panggilan dari Pengadilan Negeri (PN) Pati, untuk sidang kasus penyelesaian hutang piutang. Betapa kagetnya Sukesi, karena di pengadilan, ia dipaksa menandatangani surat pengakuan hutang sebesar Rp 75 juta dan oleh hakim diputuskan wajib membayar sebesar Rp 80 juta.

“Saya hanya bisa menulis nama saya. Jadi waktu sidang saya diminta tanda tangan ya saya tandatangani. Tapi tidak tahu apa isinya itu. Selanjutnya sertifikat tanah saya juga diminta dan tanda tangan di notaris. Karena saya tidak tahu, saya asal ikut saja. Dan tahu-tahu katanya rumah saya mau dieksekusi,” terang Sukesi sembari meneteskan air mata.

Janda sebatang kara, yang tinggal di rumah berukuran 7 x 6 meter itu, kesehariannya hanya bekerja sebagai buruh masak. Sukesi kini tak bisa berbuat apa-apa. Ia pun mengaku pasrah tak tahu lagi mau kemana jika benar-benar dilakukan eksekusi tanah dan bangunan oleh PN Pati.

“Saya tak tahu harus mengadu kepada siapa. Semoga masih ada orang-orang yang peduli. Besok (Selasa, 04/10/ 22) rencana ada panggilan lagi dari pengadilan,” pungkas Sukesi sambil mengusap air mata.

/Nur/Rd

Rumah Tanah Terancam Eksekusi, Sukesi Janda Sebatang Kara Asal Trangkil Terima Kenyataan Yang Tak Semestinya

Batara.news

Pati, Batara.news | Sukesi Janda sebatang kara tiba-tiba harus di paksa menyetujui, dan bertanda tangan hutang sebesar 75 juta, hingga sampai kemeja hijau Sukesi harus membayar 80 juta atas dasar putusan hakim.

Sanipah yang awal mulanya tidak ada masalah apa-apa dengan Sukesi tiba-tiba datang menagih uang yang tak pernah Sukesi tahu, hutang yang mana yang di maksud Sanipah, sejauh ini Sukesi tak pernah merasa punya hutang seperti yang di maksudkan Sanipah.

Ternyata Sanipah membuat asal usul hutang yang tidak masuk akal, berawal dari hubungan asmara antara Sanipah dengan Bambang, salah satu karyawan Pabrik Gula (PG) Trangkil.

Gambar Sukesi menyapu halaman rumahnya

Mulanya oleh Sukesi, Sanipah dikenalkan dengan Bambang pada 2011 lalu. Kisah asmara berlanjut, dan Sanipah akhirnya menjalin hubungan asmara dengan karyawan tersebut. Saat itu Sukesi mengetahui, apapun yang Bambang minta, selalu dituruti Sanipah, termasuk urusan finansial.

“Awalnya kenalan dulu di Pasar Trangkil. Karena Sanipah memang punya los untuk berjualan pakaian di pasar. Dan setelah kenal, ia berkunjung ke rumah saya dan minta dikenalkan kepada laki-laki bernama Bambang itu,” ujarnya.

Warga RT 06 RW 02 Desa/ Kecamatan Trangkil, Pati itu bercerita, saat awal perkenalan, sering disuruh Sanipah menghantar kiriman kepada pujaan hatinya. Karena disuruh itulah, maka Sukesi juga meminta uang operasional kepada Sanipah.

“Wajar kan jika saya minta uang bensin. Karena memang saya sering disuruh. Ya mengantar makanan, kadang juga pakaian. Nominalnya pun antara Rp 50 ribu hingga Rp 75 ribu. Jadi waktu itu saya bilangnya minta bukannya hutang,” tutur Sukesi.

Setelah dekat dan hubungan mereka berjalan, Sukesi tak pernah lagi berkomunikasi dengan keduanya. Jelang beberapa tahun kemudian, ia mendengar jalinan asmara mereka putus.

“Mungkin karena merasa dibohongi Bambang, Sanipah kembali menghubungi saya. Saya kaget, tiba-tiba ditagih hutang. Kemungkinan, saya dianggap ada kong-kalikong dengan Bambang,” sambungnya.

Derita janda tuna tulis ini dimulai saat ada panggilan dari Pengadilan Negeri (PN) Pati, untuk sidang kasus penyelesaian hutang piutang. Betapa kagetnya Sukesi, karena di pengadilan, ia dipaksa menandatangani surat pengakuan hutang sebesar Rp 75 juta dan oleh hakim diputuskan wajib membayar sebesar Rp 80 juta.

“Saya hanya bisa menulis nama saya. Jadi waktu sidang saya diminta tanda tangan ya saya tandatangani. Tapi tidak tahu apa isinya itu. Selanjutnya sertifikat tanah saya juga diminta dan tanda tangan di notaris. Karena saya tidak tahu, saya asal ikut saja. Dan tahu-tahu katanya rumah saya mau dieksekusi,” terang Sukesi sembari meneteskan air mata.

Janda sebatang kara, yang tinggal di rumah berukuran 7 x 6 meter itu, kesehariannya hanya bekerja sebagai buruh masak. Sukesi kini tak bisa berbuat apa-apa. Ia pun mengaku pasrah tak tahu lagi mau kemana jika benar-benar dilakukan eksekusi tanah dan bangunan oleh PN Pati.

“Saya tak tahu harus mengadu kepada siapa. Semoga masih ada orang-orang yang peduli. Besok (Selasa, 04/10/ 22) rencana ada panggilan lagi dari pengadilan,” pungkas Sukesi sambil mengusap air mata.

/Nur/Rd

Sidang Ke-17 Kasus Pembunuhan di Juwana, Sidang di Tunda

Batara.news

Pati, Batara.news | Terdakwa Inisal RH Kasus pembunuhan di Juwana 26 Maret 2020 lalu, semakin terasa pelik. Pasalnya, dalam persidangan ke-17 yang di gelar pada hari Senin (26/9/2022) kemarin, penyidik kesulitan untuk menghadirkan barang bukti.

Aris Dwi Hartoyo selaku Humas Pengadilan Negeri (PN) Pati menjelaskan, Persidangan kemarin adalah untuk mencocokan bukti elektronik dan mendengarkan keterangan saksi-saksi.

” Untuk perkara nomor 92 atas nama RH, kemarin masih mendengarkan saksi dan persidangan kemarin adalah untuk mencocokan bukti elektronik, ” ucap Aris saat di hubungi mitrapost.com melalui sambungan telepon, Selasa (27/9/2022).

Lantas, dengan penyidik yang tak bisa menghadirkan bukti tersebut, maka jaksa meminta pemeriksaan terdakwa ditunda hingga Kamis (29/9) mendatang.

” Dan untuk agenda sidang akan digelar hari Kamis tanggal 29 nanti, dengan pemeriksaan terdakwa, ” singkatnya.

Sebelumnya, pada persidangan tersebut Hakim Ketua Grace Meilanie PDT Pasau menyatakan bahwa persidangan ditunda lantaran penyidik tidak bisa menunjukkan bukti dan jaksa belum siap dalam tahap pemeriksaan terdakwa.

Dengan ditundanya kembali sidang tersebut, Esera Gulo menyatakan keberatan. Pasalnya, pihaknya telah menyampaikan keberatan karena jaksa yang melakukan dakwaan. Dimana, seharusnya ada dua agenda, yaitu penyerahan bukti dari jaksa dan pemeriksaan terdakwa.

” Keberatan kami ditolak oleh majelis hakim, pemeriksaan akan di lakukan nanti hari Kamis (29/9). Bukti yang diminta oleh hakim, yang ditunjukan oleh saudara jaksa, mereka tidak bisa tunjukan,” pungkas Esera Gulo.

/Fan/Nur

Menguri-uri Budaya Bangsa, Korem 071/Wijayakusuma Dukung Festival Dalang Anak dan Remaja Se-Eks Karesidenan Banyumas

Batara.news

Purwokerto,Batara.news| Menguri-uri budaya bangsa sebagai wahana pelestarian seni budaya bangsa Indonesia, Korem 071/Wijayakusuma sebagai satuan komando kewilayahan dibidang pembinaan wilayah turut mendukung digelarnya festival dalang anak dan remaja se-eks Karesidenan Banyumas Tahun 2022 yang diselenggarakan Korem 071/Wijayakusuma berkolaborasi dengan Pepadi ( Persatuan Pedalangan Indonesia ) Korwil eks karesidenan Banyumas.

Festival dalang anak dan remaja yang diselenggarakan ini bentuk apresiasi Korem 071/Wijayakusuma dengan kalangan pekerja seni pemerhati pedalangan di wilayah Banyumas dalam rangka untuk me-regenerasi generasi muda bangsa dalam melestarikan budaya adiluhung bangsa khususnya kesenian wayang. Disamping itu, festival dalang anak dan remaja ini juga dalam rangka menyemarakkan hari jadi ke-61 Korem 071/Wijayakusuma.

Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Inf Yudha Airlangga, S.E., dalam sambutannya mengatakan melestarikan budaya Indonesia bagi generasi muda bangsa sangat penting, karena budaya tersebut digali menjadi satu nilai-nilai Pancasila dimana Pancasila menjadi dasar negara kita, Idiologi kita, dan salah satu tugas TNI-Polri yang hadir ditengah masyarakat sebagai wahana membina ketahanan Idiologi Pancasila dan harus terus tumbuh dalam kehidupan masyarakatnya.

Seperti yang terjadi saat ini di wilayah Timur Tengah yaitu terjadinya perpecahan, sehingga “Salah satu yang dapat mengikat agar tidak terjadi perpecahan, adalah budaya bangsa. Banyak ragamnya, ada bahasa, adat istiadat dan nilai-nilai yang harus kita lestarikan dalam budaya bangsanya”, paparnya.

Diterangkan Danrem, dengan kegiatan ini, walaupun sepintas kita lihat dilaksanakan secara sederhana, namun arti dan makna dari kegiatan ini yang dapat dilihat oleh seluruh warga bangsa ini akan sangat berarti. Karena nanti, kegiatan ini akan ditayangkan dan disiarkan melalui media sosial, media online maupun media elektronik”, terangnya.

Menurut orang nomor satu di Wijayakusuma ini, bahwa yang membuat segan bangsa lain terhadap bangsa Indonesia adalah kemanunggalan TNI, Polri dan masyarakatnya. “Kemanunggalan TNI, Polri dan masyarakat merupakan senjata ampuh untuk mempertahankan NKRI. Walaupun negara lain mempunyai peralatan tempur yang serba canggih dan tentara yang hebat, namun bila tidak didukung oleh masyarakatnya maka tidak akan berarti, sama halnya dengan kita, bila masyarakat atau rakyatnya tidak mendukung terhadap TNI dan Polri, maka kita tidak bisa menegakkan kedaulatan dan keutuhan NKRI, dan negara ini akan bubar”, jelasnya.

Karenanya, dengan diselenggarakannya kegiatan festival dalang anak dan remaja ini, untuk melestarikan budaya bangsa dilingkungan generasi muda. Disamping itu, kegiatan ini juga untuk meramaikan HUT Korem 071/Wijayakusuma yang ke-61 yang jatuh pada 1 September beberapa hari lalu.

Dikatakan pula, penyelenggaraan kegiatan tersebut didukung oleh elemen masyarakat baik dari Pemerintah Daerah maupun Polri agar kegiatan ini dapat berjalan dengan baik.

Mantan Dansat-81/Gultor Kopassus ini mengatakan kegiatan yang diikuti dalang-dalang kecil ini untuk mencari bibit-bibit dalang muda untuk melanjutkan melestarikan budaya adiluhung bangsa dari generasi sebelumnya agar budaya bangsa yang salah satunya pewayangan ini dapat terus tumbuh kembangkan ditengah gempuran budaya luar.

Sementara itu, Korwil Pepadi eks Karesidenan Banyumas Bambang Barata Aji mengatakan, kegiatan yang diselenggarakan ini mengacu akan diselenggarakannya kegiatan yang sama di tingkat Jawa Tengah pada tanggal 10 s.d 11 September 2022 dan tingkat nasional pada tanggal 22 s.d 24 September 2022 mendatang.

“Menindaklanjuti hal itu, dengan komunikasi dan dukungan yang baik kami dengan Danrem 071/Wijayakusuma serta dengan Pemerintah Daerah Banyumas dan steakholder lainnya, kegiatan ini dapat dilaksanakan saat ini.

“Formatnya dalam penyelenggaraan ini, lomba namun kalau lomba kriterianya terlalu banyak. Mengingat banyak kriteria dalam lomba dan waktu yang singkat, kami selenggarakan saja acara pementasan yang penting guyub dan gayeng. Terima kasih Danrem 071/Wijayakusuma, Wakil Bupati Banyumas, Kapolresta Banyumas dan elemen lainnya atas dukungan yang diberikan pada kami”, ungkapnya.

Dikatakan Bambang, seni mempunyai daya menghidupi, tidak ada yang kebetulan didunia ini. Begitupula dengan dilaksanakan kegiatan ini, Korem 071/Wijayakusuma yang baru memperingati hari jadinya yang ke-61 ini, sangat mendukung kegiatan ini.

“Wijayakusuma itu pusakanya Prabu Kresna, dan Wijayakusuma itu mempunyai daya untuk menghidupi. Hal ini berarti, Korem 071/Wijayakusuma mempunyai daya menghidupi masyarakat Banyumas dan seluruh wilayah jajaran Korem 071/Wijayakusuma, dan untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI”, ungkapnya.

Wakil Bupati Banyumas, Drs.H.Sadewo Tri Lastyono mengatakan, penyelenggaraan kegiatan ini mendapat dukungan Danrem 071/Wijayakusuma dan harus ada setiap tahunnya. Sebagai wahana, untuk menguri-uri melestarikan budaya adiluhung bangsa.

Dikatakan, wayang adalah wayang kulit dan wayang lainnya merupakan tinggalan budaya luhur budaya adiluhung bangsa Indonesia.

“Wayang digunakan saat wali songo menyebarkan agama Islam dibumi Nusantara sekitar 30 an tahun. Bisa diterima masyarakat, hal ini karena Walisongo berkolaborasi dengan budaya asli Nusantara. Bandingkan dengan Belanda yang menjajah selama 350 tahun, tetapi budaya yang dibawa Walisongo merupakan budaya yang di kolaborasikan dengan penyebaran agama Islam oleh Walisongo. Sehingga agama Islam dapat berkembang dan menjadi agama mayoritas dibumi Nusantara atau NKRI sekarang. Tapi tetap dasar negara kita Pancasila dengan sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa”, jelasnya.

Dikatakan, selama orang bertuhan itu berarti boleh hidup di Indonesia. Bertuhan dalam artian yang positif, agama apapun boleh namun tidak boleh menghujat agama lain dan bahkan ada hujatan-hujatan sesama muslim.

Wakil Bupati menghimbau agar hal seperti itu tidak terjadi di NKRI, seperti halnya dengan wayang yang ditengarai oleh banyak orang dibid’ah-bid’ahkan. Wakil Bupati tidak setuju akan hal itu, hal ini karena wayang kulit adalah budaya warisan adiluhung bangsa sebagai penanaman nilai-nilai kehidupan masyarakat bangsa Indonesia.

“Kita tidak anti budaya asing, akan tetapi kita harus mengutamakan budaya kita sendiri budaya NKRI”, tegasnya.

Sadewo berharap, festival dalang anak dan generasi muda ini dapat dilaksanakan setiap tahunnya sebagai tameng agar budaya bangsa wayang kulit ini tidak diambil bangsa lain serta untuk menangkal keterpengaruhan generasi muda akan budaya luar.

“Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat menuntun warisan dari wayang khususnya menuju kelestarian dan terwariskan baik kepada anak cucu kita. Saya berharap, festival wayang ini dapat memperdalam kecintaan kita terhadap budaya asli daerah kita”, harapnya.

Menurut Sadewo, begitu luhur makna yang terkandung dalam wayang dan sangat disayangkan apabila makna ini hilang begitu saja tergerus kemajuan jaman. Hal ini, karena orang lain banyak yang mengambil dari budaya kita.Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau 17 ribu lebih, dengan berbagai ragam suku bangsa, agama, adat istiadat dapat dipersatukan dalam satu bingkai NKRI dengan Bhinneka Tunggal Ikanya dan dasar negara Pancasila.

Tidak seperti yang terjadi saat ini diwilayah Timur Tengah, walaupun kental dengan agama, namun bila tidak diimbangi dengan adanya budaya bangsa dapat menimbulkan perpecahan dalam satu bangsa. Budaya suatu bangsa, disamping agama dan kultur ataupun etnis, sangat diperlukan guna memperkokoh kedaulatan negara”, paparnya.

Festival dalang se-eks Karesidenan Banyumas, diikuti para dalang-dakang muda dari berbagai wilayah di eks Karesidenan Banyumas dan bahkan dari luar wilayah eks Karesidenan Banyumas.

(*/Red)