BATARA.NEWS

Danrem 071/Wijayakusuma Lantik Prajurit Wijayakusuma Naik Pangkat

Batara.news

Banyumas – Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Inf Yudha Airlangga, S.E., usai menghadiri Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Pendopo Sipanji Pemkab Banyumas, melantik prajurit Wijayakusuma yang naik pangkat periode 1 Oktober 2022, di Gedung Pertemuan A.Yani Makorem 071/Wijayakusuma, Sokaraja, Banyumas. Sabtu (1/10/2022).

255 prajurit Korem 071/Wijayakusuma yang naik pangkat tersebut merupakan seluruh prajurit Korem 071/Wijayakusuma beserta jajarannya. Terdiri dari Pamen 3 Orang, Pama 1 Orang, Bintara 201 Orang, Tamtama 32 Orang dan kenaikan pangkat penghargaan 18 Orang. Pelantikan di Makorem 071/Wijayakusuma itu sendiri, dilaksanakan oleh perwakilan prajurit yang naik pangkat.

Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Inf Yudha Airlangga, S.E., dalam sambutanya mengatakan bahwa kenaikan pangkat bukan sebagai simbol status, melainkan harus diimbangi dengan peningkatan kemampuan diri dan tanggung jawab.


“ Dengan kenaikan pangkat ini jangan hanya dijadikan sebagai simbol status, tetapi harus disertai dengan peningkatan kemampuan diri dan tanggungjawab sesuai pangkat dan jabatan yang disandangya, semakin tinggi pangkatnya, semakin besar pula tugas dan tanggung jawabnya”, terangya.

Selain berharap kepada prajuritnya untuk terus meningkatkan pengetahuan, wawasan dan keterampilan serta kemampuan proporsional dan profesional, Danrem 071/Wijayakusuma juga menyampaikan terimakasih kepada istri-istri prajurit yang naik pangkat karena telah setia mendampingi dan memberikan dukungan kepada suaminya dalam menjalankan tugas.
“ Saya ucapkan terimakasih kebapa ibu-ibu persit yang suaminya naik pangkat hari ini, karena pada dasarnya keberhasilan dan kesuksesan para prajurit dalam meniti karir tidak terlepas dari dukungan para istri yang selalu setia mendampingi suami dalam mengemban tugas”, ucapnya.

Usai acara laporan korp dan pelantikan kenaikan pangkat, Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Inf Yudha Airlangga, S.E, memeberikan selamat kepada seluruh prajurit yang naik pangkat dan diikuti oleh seluruh Perwira dan peserta dalam acara tersebut.

/Red

Rumah Tanah Terancam Eksekusi, Sukesi Janda Sebatang Kara Asal Trangkil Terima Kenyataan Yang Tak Semestinya

Batara.news

Pati, Batara.news | Sukesi Janda sebatang kara tiba-tiba harus di paksa menyetujui, dan bertanda tangan hutang sebesar 75 juta, hingga sampai kemeja hijau Sukesi harus membayar 80 juta atas dasar putusan hakim.

Sanipah yang awal mulanya tidak ada masalah apa-apa dengan Sukesi tiba-tiba datang menagih uang yang tak pernah Sukesi tahu, hutang yang mana yang di maksud Sanipah, sejauh ini Sukesi tak pernah merasa punya hutang seperti yang di maksudkan Sanipah.

Ternyata Sanipah membuat asal usul hutang yang tidak masuk akal, berawal dari hubungan asmara antara Sanipah dengan Bambang, salah satu karyawan Pabrik Gula (PG) Trangkil.

Gambar Sukesi menyapu halaman rumahnya

Mulanya oleh Sukesi, Sanipah dikenalkan dengan Bambang pada 2011 lalu. Kisah asmara berlanjut, dan Sanipah akhirnya menjalin hubungan asmara dengan karyawan tersebut. Saat itu Sukesi mengetahui, apapun yang Bambang minta, selalu dituruti Sanipah, termasuk urusan finansial.

“Awalnya kenalan dulu di Pasar Trangkil. Karena Sanipah memang punya los untuk berjualan pakaian di pasar. Dan setelah kenal, ia berkunjung ke rumah saya dan minta dikenalkan kepada laki-laki bernama Bambang itu,” ujarnya.

Warga RT 06 RW 02 Desa/ Kecamatan Trangkil, Pati itu bercerita, saat awal perkenalan, sering disuruh Sanipah menghantar kiriman kepada pujaan hatinya. Karena disuruh itulah, maka Sukesi juga meminta uang operasional kepada Sanipah.

“Wajar kan jika saya minta uang bensin. Karena memang saya sering disuruh. Ya mengantar makanan, kadang juga pakaian. Nominalnya pun antara Rp 50 ribu hingga Rp 75 ribu. Jadi waktu itu saya bilangnya minta bukannya hutang,” tutur Sukesi.

Setelah dekat dan hubungan mereka berjalan, Sukesi tak pernah lagi berkomunikasi dengan keduanya. Jelang beberapa tahun kemudian, ia mendengar jalinan asmara mereka putus.

“Mungkin karena merasa dibohongi Bambang, Sanipah kembali menghubungi saya. Saya kaget, tiba-tiba ditagih hutang. Kemungkinan, saya dianggap ada kong-kalikong dengan Bambang,” sambungnya.

Derita janda tuna tulis ini dimulai saat ada panggilan dari Pengadilan Negeri (PN) Pati, untuk sidang kasus penyelesaian hutang piutang. Betapa kagetnya Sukesi, karena di pengadilan, ia dipaksa menandatangani surat pengakuan hutang sebesar Rp 75 juta dan oleh hakim diputuskan wajib membayar sebesar Rp 80 juta.

“Saya hanya bisa menulis nama saya. Jadi waktu sidang saya diminta tanda tangan ya saya tandatangani. Tapi tidak tahu apa isinya itu. Selanjutnya sertifikat tanah saya juga diminta dan tanda tangan di notaris. Karena saya tidak tahu, saya asal ikut saja. Dan tahu-tahu katanya rumah saya mau dieksekusi,” terang Sukesi sembari meneteskan air mata.

Janda sebatang kara, yang tinggal di rumah berukuran 7 x 6 meter itu, kesehariannya hanya bekerja sebagai buruh masak. Sukesi kini tak bisa berbuat apa-apa. Ia pun mengaku pasrah tak tahu lagi mau kemana jika benar-benar dilakukan eksekusi tanah dan bangunan oleh PN Pati.

“Saya tak tahu harus mengadu kepada siapa. Semoga masih ada orang-orang yang peduli. Besok (Selasa, 04/10/ 22) rencana ada panggilan lagi dari pengadilan,” pungkas Sukesi sambil mengusap air mata.

/Nur/Rd

Rumah Tanah Terancam Eksekusi, Sukesi Janda Sebatang Kara Asal Trangkil Terima Kenyataan Yang Tak Semestinya

Batara.news

Pati, Batara.news | Sukesi Janda sebatang kara tiba-tiba harus di paksa menyetujui, dan bertanda tangan hutang sebesar 75 juta, hingga sampai kemeja hijau Sukesi harus membayar 80 juta atas dasar putusan hakim.

Sanipah yang awal mulanya tidak ada masalah apa-apa dengan Sukesi tiba-tiba datang menagih uang yang tak pernah Sukesi tahu, hutang yang mana yang di maksud Sanipah, sejauh ini Sukesi tak pernah merasa punya hutang seperti yang di maksudkan Sanipah.

Ternyata Sanipah membuat asal usul hutang yang tidak masuk akal, berawal dari hubungan asmara antara Sanipah dengan Bambang, salah satu karyawan Pabrik Gula (PG) Trangkil.

Gambar Sukesi menyapu halaman rumahnya

Mulanya oleh Sukesi, Sanipah dikenalkan dengan Bambang pada 2011 lalu. Kisah asmara berlanjut, dan Sanipah akhirnya menjalin hubungan asmara dengan karyawan tersebut. Saat itu Sukesi mengetahui, apapun yang Bambang minta, selalu dituruti Sanipah, termasuk urusan finansial.

“Awalnya kenalan dulu di Pasar Trangkil. Karena Sanipah memang punya los untuk berjualan pakaian di pasar. Dan setelah kenal, ia berkunjung ke rumah saya dan minta dikenalkan kepada laki-laki bernama Bambang itu,” ujarnya.

Warga RT 06 RW 02 Desa/ Kecamatan Trangkil, Pati itu bercerita, saat awal perkenalan, sering disuruh Sanipah menghantar kiriman kepada pujaan hatinya. Karena disuruh itulah, maka Sukesi juga meminta uang operasional kepada Sanipah.

“Wajar kan jika saya minta uang bensin. Karena memang saya sering disuruh. Ya mengantar makanan, kadang juga pakaian. Nominalnya pun antara Rp 50 ribu hingga Rp 75 ribu. Jadi waktu itu saya bilangnya minta bukannya hutang,” tutur Sukesi.

Setelah dekat dan hubungan mereka berjalan, Sukesi tak pernah lagi berkomunikasi dengan keduanya. Jelang beberapa tahun kemudian, ia mendengar jalinan asmara mereka putus.

“Mungkin karena merasa dibohongi Bambang, Sanipah kembali menghubungi saya. Saya kaget, tiba-tiba ditagih hutang. Kemungkinan, saya dianggap ada kong-kalikong dengan Bambang,” sambungnya.

Derita janda tuna tulis ini dimulai saat ada panggilan dari Pengadilan Negeri (PN) Pati, untuk sidang kasus penyelesaian hutang piutang. Betapa kagetnya Sukesi, karena di pengadilan, ia dipaksa menandatangani surat pengakuan hutang sebesar Rp 75 juta dan oleh hakim diputuskan wajib membayar sebesar Rp 80 juta.

“Saya hanya bisa menulis nama saya. Jadi waktu sidang saya diminta tanda tangan ya saya tandatangani. Tapi tidak tahu apa isinya itu. Selanjutnya sertifikat tanah saya juga diminta dan tanda tangan di notaris. Karena saya tidak tahu, saya asal ikut saja. Dan tahu-tahu katanya rumah saya mau dieksekusi,” terang Sukesi sembari meneteskan air mata.

Janda sebatang kara, yang tinggal di rumah berukuran 7 x 6 meter itu, kesehariannya hanya bekerja sebagai buruh masak. Sukesi kini tak bisa berbuat apa-apa. Ia pun mengaku pasrah tak tahu lagi mau kemana jika benar-benar dilakukan eksekusi tanah dan bangunan oleh PN Pati.

“Saya tak tahu harus mengadu kepada siapa. Semoga masih ada orang-orang yang peduli. Besok (Selasa, 04/10/ 22) rencana ada panggilan lagi dari pengadilan,” pungkas Sukesi sambil mengusap air mata.

/Nur/Rd

HUT Ke-77 TNI, Kodim Rembang Karya Bhakti Penanaman Pohon

Batara.news

Rembang,Batara.News– Dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-77, Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama masyarakat dk.Layur desa Gedongmulyo kecamatan Lasem kabupaten Rembang melaksanakan penghijauan di sepanjang pantai Layur Lasem (3/10/22). Sebanyak 300 batang pohon ditanam oleh prajurit TNI, Polri, Pramuka, Ormas dan masyarakat.

Menurut Komandan Kodim 0720/Rembang Letkol Czi Parlindungan Simanjuntak, S.Sos, M.Si, kegiatan ini sebagai wujud karya bakti TNI Kodim 0720/Rembang bersama unsur masyarakat dalam melaksanakan penghijauan sebagai bentuk kepedulian pelestarian lingkungan.

“Pada HUT TNI Ke-77 dilaksanakan karya bakti TNI dan bakti sosial, jadi tidak hanya kepada manusia tapi kita harus peduli kepada alam dan lingkungan kita sehingga nantinya alam akan berpihak kepada kita dan memberikan manfaat kepada manusia,” Kata Dandim.

Pasiter Kodim Rembang, Kapten Cba Hendrik dalam mengambil apel berharap dengan kegiatan ini masyarakat terutama generasi muda untuk lebih peduli kepada kelestarian alam, karena merupakan warisan untuk generasi mendatang. 300 batang pohon yang meliputi 100 pohon nangka, 100 pohon joho dan 100 pohon Khueh.

Pasiter menambahkan terimakasih kepada masyarakat atas kepeduliannya kepada lingkungan dan membantu dan mendukung TNI.

“Alam ini diciptakan Tuhan untuk manusia, tetapi kadang manusia pula yang merusaknya. Dengan adanya kegiatan penghijauan yang dilaksanakan TNI ini diharapkan nantinya kita akan mewariskan lingkungan yang lestari kepada anak cucu kita,” Kata Kapten Cba Hendrik.

Selain penanaman pohon, dilaksanakan pula bakti sosial pembagian paket sembako kepada masyarakat.(Pendim 0720/Rembang)

/Moel/Syaefudin

HUT Ke-77 TNI, Kodim Rembang Karya Bhakti Penanaman Pohon

Batara.news

Rembang,Batara.News– Dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-77, Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama masyarakat dk.Layur desa Gedongmulyo kecamatan Lasem kabupaten Rembang melaksanakan penghijauan di sepanjang pantai Layur Lasem (3/10/22). Sebanyak 300 batang pohon ditanam oleh prajurit TNI, Polri, Pramuka, Ormas dan masyarakat.

Menurut Komandan Kodim 0720/Rembang Letkol Czi Parlindungan Simanjuntak, S.Sos, M.Si, kegiatan ini sebagai wujud karya bakti TNI Kodim 0720/Rembang bersama unsur masyarakat dalam melaksanakan penghijauan sebagai bentuk kepedulian pelestarian lingkungan.

“Pada HUT TNI Ke-77 dilaksanakan karya bakti TNI dan bakti sosial, jadi tidak hanya kepada manusia tapi kita harus peduli kepada alam dan lingkungan kita sehingga nantinya alam akan berpihak kepada kita dan memberikan manfaat kepada manusia,” Kata Dandim.

Pasiter Kodim Rembang, Kapten Cba Hendrik dalam mengambil apel berharap dengan kegiatan ini masyarakat terutama generasi muda untuk lebih peduli kepada kelestarian alam, karena merupakan warisan untuk generasi mendatang. 300 batang pohon yang meliputi 100 pohon nangka, 100 pohon joho dan 100 pohon Khueh.

Pasiter menambahkan terimakasih kepada masyarakat atas kepeduliannya kepada lingkungan dan membantu dan mendukung TNI.

“Alam ini diciptakan Tuhan untuk manusia, tetapi kadang manusia pula yang merusaknya. Dengan adanya kegiatan penghijauan yang dilaksanakan TNI ini diharapkan nantinya kita akan mewariskan lingkungan yang lestari kepada anak cucu kita,” Kata Kapten Cba Hendrik.

Selain penanaman pohon, dilaksanakan pula bakti sosial pembagian paket sembako kepada masyarakat.(Pendim 0720/Rembang)

/Moel/Syaefudin

Rivalnya Kalah Telak, Sihabudin Masih di Percaya Warganya Untuk Memimpin Kembali Desanya

Batara.news

Rembang, Batara.News| Akhirnya Masyarakat Desa Karas Kepoh Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang telah melaksanakan pemilihan kepala desa untuk periode jabatan 2022 – 2028 dengan aman dan lancar.

Pemilihan Kepala Desa Karas Kepoh Kecamatan Pancur digelar pada hari Minggu (02/10/2022) dengan di ikuti oleh 2 kandidat calon kades yang bersaing memperebutkan suara rakyat untuk tampil sebagai pemenang dalam helatan Pilkades Desa Karas Kepoh.

Dalam Pilkades Desa Karas Kepoh yang dimulai pukul 8 pagi pembukaan kotak suara yang dilanjutkan dengan pencoblosan sampai dengan pukul 13.00, dengan 3 bilik suara dan dilanjutkan penghitungan suara yang dimulai dari rt 01 sampai dengan rt 07 pada pukul 14 : 00

Gambar hasil hitungan Pilkades Desa Karas Kepoh

Dari hasil penghitungan suara Sihabudin tampil sebagai pemenang dengan mengalahkan rivalnya Sholikati dengan mengantongi suara terbanyak.

Sihabudin memperoleh 357 suara, sedangkan rivalnya nomor urut 02 Sholikati mengantongi 234 suara, Sihabudin menang telak dengan selisih suara 123 dalam Pilkades Desa Karas Kepoh dengan mampu memperoleh suara signifikan di dua TPS dari 3 TPS yang ada di Desa Karas Kepoh.

Salah satu masyarakat Desa Karas Kepoh yang enggan menyebutkan namanya mengatakan,” Semoga dengan terpilihnya Sihabudin Kades yang baru, Desa Kami semakin maju dan rakyat semakin sejahtera, serta dana desa dapat dikelola sebagai mana mestinya, serta mengutamakan program atau kegiatan yang mampu mendorong pendapatan masyarakat, ucapnya.

Sementara itu Kapolsek Pancur Iptu Ali Nurmukid mengatakan,” Alhamdulillah situasi kondusif tidak ada masalah, namun kita selaku keamanan dari Polsek maupun dari Koramil selalu siap siaga, jika sewaktu-waktu ada sesuatu kita harus siap, kita kawal mulai dari awal sampai akhir nanti, setelah tahap – tahapan kita semua dengan tugas, kita selalu ada baik dari polmas, babinsa terkait, tidak menutup kemungkinan kita tetap menjaga sampai nanti pelantikan,” terangnya.

Iptu Ali Nurmukid menambahkan,” Saya harapakan baik yang menang maupun yang kalah itu semua saudara kita, bahwa kerukunan harus diutamakan, yang kalah harus bisa menerima kekalahannya, lalu bagi yang menang harus ingat tugas berat menanti,” imbuhnya.

/ moel/syaifudin

Rivalnya Kalah Telak, Sihabudin Masih di Percaya Warganya Untuk Memimpin Kembali Desanya

Batara.news

Rembang, Batara.News| Akhirnya Masyarakat Desa Karas Kepoh Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang telah melaksanakan pemilihan kepala desa untuk periode jabatan 2022 – 2028 dengan aman dan lancar.

Pemilihan Kepala Desa Karas Kepoh Kecamatan Pancur digelar pada hari Minggu (02/10/2022) dengan di ikuti oleh 2 kandidat calon kades yang bersaing memperebutkan suara rakyat untuk tampil sebagai pemenang dalam helatan Pilkades Desa Karas Kepoh.

Dalam Pilkades Desa Karas Kepoh yang dimulai pukul 8 pagi pembukaan kotak suara yang dilanjutkan dengan pencoblosan sampai dengan pukul 13.00, dengan 3 bilik suara dan dilanjutkan penghitungan suara yang dimulai dari rt 01 sampai dengan rt 07 pada pukul 14 : 00

Gambar hasil hitungan Pilkades Desa Karas Kepoh

Dari hasil penghitungan suara Sihabudin tampil sebagai pemenang dengan mengalahkan rivalnya Sholikati dengan mengantongi suara terbanyak.

Sihabudin memperoleh 357 suara, sedangkan rivalnya nomor urut 02 Sholikati mengantongi 234 suara, Sihabudin menang telak dengan selisih suara 123 dalam Pilkades Desa Karas Kepoh dengan mampu memperoleh suara signifikan di dua TPS dari 3 TPS yang ada di Desa Karas Kepoh.

Salah satu masyarakat Desa Karas Kepoh yang enggan menyebutkan namanya mengatakan,” Semoga dengan terpilihnya Sihabudin Kades yang baru, Desa Kami semakin maju dan rakyat semakin sejahtera, serta dana desa dapat dikelola sebagai mana mestinya, serta mengutamakan program atau kegiatan yang mampu mendorong pendapatan masyarakat, ucapnya.

Sementara itu Kapolsek Pancur Iptu Ali Nurmukid mengatakan,” Alhamdulillah situasi kondusif tidak ada masalah, namun kita selaku keamanan dari Polsek maupun dari Koramil selalu siap siaga, jika sewaktu-waktu ada sesuatu kita harus siap, kita kawal mulai dari awal sampai akhir nanti, setelah tahap – tahapan kita semua dengan tugas, kita selalu ada baik dari polmas, babinsa terkait, tidak menutup kemungkinan kita tetap menjaga sampai nanti pelantikan,” terangnya.

Iptu Ali Nurmukid menambahkan,” Saya harapakan baik yang menang maupun yang kalah itu semua saudara kita, bahwa kerukunan harus diutamakan, yang kalah harus bisa menerima kekalahannya, lalu bagi yang menang harus ingat tugas berat menanti,” imbuhnya.

/ moel/syaifudin

Jelang HUT TNI Ke-77, Persit KCK Koorcab Rem 071 PD IV/Diponegoro Mengayuh Bagyo Donorkan Darah

Batara.news

Purwokerto – Menjelang hari jadi TNI yang ke-77 dan HUT Kodam IV/Diponegoro yang ke-72, segenap prajurit TNI dan keluarga besarnya, turut serta menyemarakkan kegiatan. Begitupula dengan Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 071 PD IV/Diponegoro sebagai Keluarga Besar TNI khususnya diwilayah Korem 071/Wijayakusuma, turut serta mengayuh bagyo turut serta memberikan apresiasi atas apa yang dilaksanakan prajurit-prajurit TNI dalam menyemarakkan hari jadi TNI dan hari jadi Kodam IV/Diponegoro ini.

Apresiasi ini, terlihat dengan adanya anggota Persit Kartika Chandra Kirana khususnya Persit Koorcab Rem 071 PD IV/Diponegoro dalam mengikuti kegiatan Bakti Sosial Donor Darah dalam rangka HUT TNI Ke-77 dan HUT Kodam IV/Diponegoro yang ke-72.

Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 071 PD IV/Diponegoro Ny. Natania Yudha Airlangga menjelaskan, kegiatan donor darah yang dilaksanakan ini selain dalam rangka HUT TNI Ke-77 dan HUT Kodam IV/Diponegoro yang ke-62 juga merupakan momentum yang tepat untuk menebar kebaikan dengan meningkatkan aksi kemanusiaan yang bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan. Selain itu, donor darah ini juga untuk memenuhi stok darah di PMI Cabang Banyumas.

Gambar kegiatan Donor Darah

“Kegiatan donor darah ini juga merupakan wujud kepedulian para istri prajurit dan upaya untuk membantu masyarakat akan kebutuhan darah. Dengan menyumbangkan darah berarti kita telah menyelamatkan nyawa orang lain yang membutuhkannya,” pungkasnya.

Ny. Natania juga mengungkapkan, sebagai keluarga besar TNI, Persit Kartika Chandra Kirana khususnya Persit Koorcab Rem 071 PD IV/Diponegoro, akan selalu mendukung setiap pelaksanaan tugas prajurit TNI. Karena sebagai anggota Persit sebagai pendamping suami seorang prajurit wajib dan turut serta mendampingi dan mendukungnya dalam pelaksanaan tugasnya.

/Red

Hari Kesaktian Pancasila, Dandim Rembang Pimpin Korps Raport Prajurit Naik Pangkat

Batara.news

Rembang, Batara.News| Bersamaan dengan hari kesaktian Pancasila Komandan Kodim 0720/Rembang Letkol Czi Parlindungan Simanjuntak memimpin langsung Korps Raport Kenaikan Pangkat Periode 1 Oktober 2022 yang dilangsungkan di lapangan Makodim Jl. Diponegoro No.73 Rembang. Sabtu 01/10/22.

Penganugrahan kenaikan pangkat itu diberikan kepada 31 orang prajurit TNI Kodim 0720/Rembang yang terdiri dari 24 Bintara dan 7 Tamtama. Kenaikan pangkat tersebut ditandai dengan penanggalan pangkat lama dan pemasangan pangkat baru oleh masing-masing perwakilan.

Dandim 0720/Rembang Letkol Czi Parlindungan Simanjuntak,S.Sos, M.Si menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada anggota yang naik pangkat periode 1 Oktober 2022.

Menurut Dandim acara ini merupakan suatu tradisi kesejahteraan yang diberikan kepada prajurit atas dedikasi dan prestasi dalam pelaksanaan tugas serta pengabdian, sesuai dengan tanggung jawab yang diembannya, sebagai Prajurit TNI-AD.

Beliau mengatakan kenaikan pangkat merupakan kehormatan yang dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta dapat digunakan sebagai wahana lntropeksi diri, agar diperoleh kesadaran yang mendalam untuk mengedepankan kepentingan Bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi.

“Sekali lagi saya ucapkan selamat kepada anggota yang mendapatkan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi yang berarti tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan semakin besar,” ujarnya.(Pendim 0720/Rembang).

/Moel/Syfdn

Pemuda Desa Wonokerto Kecamatan Sale Di Kroyok Babak Belur, Ayah Korban Laporkan Kejadian Ke Polres Rembang

Batara.news

Rembang, Batara.News-| Nasib Naas dialami pemuda berinisial (Sis) asal Desa Wonokerto kecamatan Sale Kabupaten Rembang. Ia Dihajar habis – habisan oleh sekitar enam pemuda warga desanya sendiri, desa Wonokerto.

Akibat kejadian Pengkroyokan, Sis kini menjalani perawatan intensif di RSUD Rembang. Luka lebam bengkak akibat hantaman benda-benda tumpul terlihat dari pelipis bengkak, mata merah lebam, hidung, bibir bengkak, gigi beberapa patah, kepala, punggung, tangan dan kaki luka-luka dalam.

Tak terima atas kejadian penganiayaan Ayah Sis kini melaporkan kejadian tersebut ke Polres Rembang pada Rabu 28/09/2022, dengan nomor Recom /183/ IX / 2022 / Reskrim.

Gambar surat laporan di kepolisian polres Rembang

Di ketahui peristiwa berawal saat Sis berkenalan dengan wanita berinisial (ST). Sis awalnya tidak mengenal ST dan tidak mengetahui bahwa ia masih memiliki suami. Belakangan ST mengaku sebagai janda kemudian mereka saling bertukar nomor WA.

Oleh karena mengaku berstatus janda, Sis bertamu dirumah ST di dukuh Terongan, karena Sis terus di WA oleh ST untuk singgah dirumahnya akhirmya Sis nekat datang di kediaman ST pada Selasa 27/09/2022 malam pukul 24.00 WIB.

Saat dimintai keterangan Jumat 30/09/2022 di RSUD Rembang, Sis bercerita bahwa ia merasa dijebak oleh ST karena mengaku sebagai janda di media sosial maupun WA.

Sis berkata, sekira 5 menit dirumah ST pasca bersalaman dan duduk diruang tamu, Sis mendengar sepeda motor yang dikendarainya ambruk diperkirakan ditendang oleh orang.

Sis kemudian keluar dari ruang tamu untuk cek kendaraanya, baru sampai depan rumah sudah dikeroyok oleh para pemuda.

“Jadi kesana seperti ada perencanaan sebelumnya, kok tiba-tiba banyak pemuda kumpul dan mukulin saya”, papar Sis.

Ia bercerita, ” Yang pertama memukul adalah suaminya, lalu ada yang mendekap saya dari belakang dan dipukuli oleh para pemuda. Akibat mata saya mengucurkan darah, saya tidak bisa melihat atau mengenali siapa saja yang terlibat memukuli saya “, jelas Sis sambil terbata.

Kepala Desa Wonokerto Kecamatan Sale Kabupaten Rembang, Asrofi, saat dimintai konfirmasi Jumat 30/09/2022, malah mengaku tidak mengetahui kejadian pengkroyokan tersebut, ia mengatakan bahwa tidak ada warga yang laporan ke desa.

“Saya tidak tahu pak karena belum ada warga lapor ke saya, kalau tidak ada yang lapor ya saya tenang saja”, paparnya.

Padahal menurut keterangan Ayah dan Ibu Sis, telah ada sekira 4 orang termasuk suami ST beserta kepala desa Wonokerto datang ke RSUD Rembang menjenguk Sis, dan ada dugaan mereka menawarkan Damai.

(Moel/Syaefudin)

Tidak Ada Lagi Postingan yang Tersedia.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.