Mengaku Membawahi LSM dan Media Sekabupaten Pati, Inisial SHD Tampakan Kesombongannya dan Usir Media

Batara.news

Pati,Batara.news| 05 September 2022,Berawal dari keresahan warga dengan adanya galian c manual di desa Sentul kecamatan Cluwak ,yang mengakibatkan polusi dan dianggap mengingkari kesepakatan yang pernah dimusyawarahkan, maka Pemerintah Desa Sentul memediasi pihak – pihak berkepentingan untuk duduk bersama mencari solusi .

Pertemuan dipimpin oleh Kepala Desa Sentul dikawal jajaran Polsek Cluwak bertempat di balai desa Sentul ,Akhirnya bisa dilaksanakan. Dengan menghadirkan para pekerja, pemilik truk pengangkut, dan pemilik lahan serta warga terdampak polusi. ( 19/08/22)

Rapat Galian C Manual di wilayah Cluwak

Setelah melalui dialog alot antar peserta, maka kesepakatan bisa diambil dari hasil musyawarahnya. Atas inisiatif salah satu peserta, LSM dan tim Media dihadirkan ikut menyaksikan kesepakatan tersebut.

Berjalanya waktu beberapa LSM dan awak media menyambangi dan sepeserpun tidak meminta uang . Mencengangkan , sepulangnya LSM dan awak media di tengah perjalanan pulang mendapat telpon dari SHD yang mengaku pensiunan Polri dan sebagai ketua konsorsium LSM se kabupaten Pati yang mengusir dan melarang untuk masuk ke desa dan memeras warga.

Awak media yang lainya yakni media Pertapa Kendeng mencoba konfirmasi terkait perkataan pemerasan namun SHD mangkir tidak mengakui mengucapkannya, ” saya hanya memperingatkan jangan masuk ke desa desa yang akhirnya meresahkan warga, kalau sewajarnya silakan ,saya tidak bilang pemerasan “.

Saat perkenalan SHD seakan dengan sombong mengucapkan jati dirinya, ” saya ini pembina konsorsium LSM se kabupaten Pati. LSM , MEDIA atau yang lainya se kabupaten Pati semua kenal saya , Usman itu anggota saya, tanya dia siapa Solhadi , saya jadi LSM sejak tahun 2009 ,kamu jangan mencari cari kesalahan orang” jawabnya dengan ketus.

Perbincangan di telpon memanas dan SHD ditanya dari LSM mana bilangnya mendikte orang tua dan menganggap para media anak – anak kecil .

( */Red)

Menguri-uri Budaya Bangsa, Korem 071/Wijayakusuma Dukung Festival Dalang Anak dan Remaja Se-Eks Karesidenan Banyumas

Batara.news

Purwokerto,Batara.news| Menguri-uri budaya bangsa sebagai wahana pelestarian seni budaya bangsa Indonesia, Korem 071/Wijayakusuma sebagai satuan komando kewilayahan dibidang pembinaan wilayah turut mendukung digelarnya festival dalang anak dan remaja se-eks Karesidenan Banyumas Tahun 2022 yang diselenggarakan Korem 071/Wijayakusuma berkolaborasi dengan Pepadi ( Persatuan Pedalangan Indonesia ) Korwil eks karesidenan Banyumas.

Festival dalang anak dan remaja yang diselenggarakan ini bentuk apresiasi Korem 071/Wijayakusuma dengan kalangan pekerja seni pemerhati pedalangan di wilayah Banyumas dalam rangka untuk me-regenerasi generasi muda bangsa dalam melestarikan budaya adiluhung bangsa khususnya kesenian wayang. Disamping itu, festival dalang anak dan remaja ini juga dalam rangka menyemarakkan hari jadi ke-61 Korem 071/Wijayakusuma.

Menguri-uri Budaya Bangsa, Korem 071/Wijayakusuma Dukung Festival Dalang Anak dan Remaja Se-Eks Karesidenan Banyumas

Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Inf Yudha Airlangga, S.E., dalam sambutannya mengatakan melestarikan budaya Indonesia bagi generasi muda bangsa sangat penting, karena budaya tersebut digali menjadi satu nilai-nilai Pancasila dimana Pancasila menjadi dasar negara kita, Idiologi kita, dan salah satu tugas TNI-Polri yang hadir ditengah masyarakat sebagai wahana membina ketahanan Idiologi Pancasila dan harus terus tumbuh dalam kehidupan masyarakatnya.

Seperti yang terjadi saat ini di wilayah Timur Tengah yaitu terjadinya perpecahan, sehingga “Salah satu yang dapat mengikat agar tidak terjadi perpecahan, adalah budaya bangsa. Banyak ragamnya, ada bahasa, adat istiadat dan nilai-nilai yang harus kita lestarikan dalam budaya bangsanya”, paparnya.

Diterangkan Danrem, dengan kegiatan ini, walaupun sepintas kita lihat dilaksanakan secara sederhana, namun arti dan makna dari kegiatan ini yang dapat dilihat oleh seluruh warga bangsa ini akan sangat berarti. Karena nanti, kegiatan ini akan ditayangkan dan disiarkan melalui media sosial, media online maupun media elektronik”, terangnya.

Menurut orang nomor satu di Wijayakusuma ini, bahwa yang membuat segan bangsa lain terhadap bangsa Indonesia adalah kemanunggalan TNI, Polri dan masyarakatnya. “Kemanunggalan TNI, Polri dan masyarakat merupakan senjata ampuh untuk mempertahankan NKRI. Walaupun negara lain mempunyai peralatan tempur yang serba canggih dan tentara yang hebat, namun bila tidak didukung oleh masyarakatnya maka tidak akan berarti, sama halnya dengan kita, bila masyarakat atau rakyatnya tidak mendukung terhadap TNI dan Polri, maka kita tidak bisa menegakkan kedaulatan dan keutuhan NKRI, dan negara ini akan bubar”, jelasnya.

Karenanya, dengan diselenggarakannya kegiatan festival dalang anak dan remaja ini, untuk melestarikan budaya bangsa dilingkungan generasi muda. Disamping itu, kegiatan ini juga untuk meramaikan HUT Korem 071/Wijayakusuma yang ke-61 yang jatuh pada 1 September beberapa hari lalu.

Dikatakan pula, penyelenggaraan kegiatan tersebut didukung oleh elemen masyarakat baik dari Pemerintah Daerah maupun Polri agar kegiatan ini dapat berjalan dengan baik.

Mantan Dansat-81/Gultor Kopassus ini mengatakan kegiatan yang diikuti dalang-dalang kecil ini untuk mencari bibit-bibit dalang muda untuk melanjutkan melestarikan budaya adiluhung bangsa dari generasi sebelumnya agar budaya bangsa yang salah satunya pewayangan ini dapat terus tumbuh kembangkan ditengah gempuran budaya luar.

Sementara itu, Korwil Pepadi eks Karesidenan Banyumas Bambang Barata Aji mengatakan, kegiatan yang diselenggarakan ini mengacu akan diselenggarakannya kegiatan yang sama di tingkat Jawa Tengah pada tanggal 10 s.d 11 September 2022 dan tingkat nasional pada tanggal 22 s.d 24 September 2022 mendatang.

“Menindaklanjuti hal itu, dengan komunikasi dan dukungan yang baik kami dengan Danrem 071/Wijayakusuma serta dengan Pemerintah Daerah Banyumas dan steakholder lainnya, kegiatan ini dapat dilaksanakan saat ini.

“Formatnya dalam penyelenggaraan ini, lomba namun kalau lomba kriterianya terlalu banyak. Mengingat banyak kriteria dalam lomba dan waktu yang singkat, kami selenggarakan saja acara pementasan yang penting guyub dan gayeng. Terima kasih Danrem 071/Wijayakusuma, Wakil Bupati Banyumas, Kapolresta Banyumas dan elemen lainnya atas dukungan yang diberikan pada kami”, ungkapnya.

Dikatakan Bambang, seni mempunyai daya menghidupi, tidak ada yang kebetulan didunia ini. Begitupula dengan dilaksanakan kegiatan ini, Korem 071/Wijayakusuma yang baru memperingati hari jadinya yang ke-61 ini, sangat mendukung kegiatan ini.

“Wijayakusuma itu pusakanya Prabu Kresna, dan Wijayakusuma itu mempunyai daya untuk menghidupi. Hal ini berarti, Korem 071/Wijayakusuma mempunyai daya menghidupi masyarakat Banyumas dan seluruh wilayah jajaran Korem 071/Wijayakusuma, dan untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI”, ungkapnya.

Wakil Bupati Banyumas, Drs.H.Sadewo Tri Lastyono mengatakan, penyelenggaraan kegiatan ini mendapat dukungan Danrem 071/Wijayakusuma dan harus ada setiap tahunnya. Sebagai wahana, untuk menguri-uri melestarikan budaya adiluhung bangsa.

Dikatakan, wayang adalah wayang kulit dan wayang lainnya merupakan tinggalan budaya luhur budaya adiluhung bangsa Indonesia.

“Wayang digunakan saat wali songo menyebarkan agama Islam dibumi Nusantara sekitar 30 an tahun. Bisa diterima masyarakat, hal ini karena Walisongo berkolaborasi dengan budaya asli Nusantara. Bandingkan dengan Belanda yang menjajah selama 350 tahun, tetapi budaya yang dibawa Walisongo merupakan budaya yang di kolaborasikan dengan penyebaran agama Islam oleh Walisongo. Sehingga agama Islam dapat berkembang dan menjadi agama mayoritas dibumi Nusantara atau NKRI sekarang. Tapi tetap dasar negara kita Pancasila dengan sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa”, jelasnya.

Dikatakan, selama orang bertuhan itu berarti boleh hidup di Indonesia. Bertuhan dalam artian yang positif, agama apapun boleh namun tidak boleh menghujat agama lain dan bahkan ada hujatan-hujatan sesama muslim.

Wakil Bupati menghimbau agar hal seperti itu tidak terjadi di NKRI, seperti halnya dengan wayang yang ditengarai oleh banyak orang dibid’ah-bid’ahkan. Wakil Bupati tidak setuju akan hal itu, hal ini karena wayang kulit adalah budaya warisan adiluhung bangsa sebagai penanaman nilai-nilai kehidupan masyarakat bangsa Indonesia.

“Kita tidak anti budaya asing, akan tetapi kita harus mengutamakan budaya kita sendiri budaya NKRI”, tegasnya.

Sadewo berharap, festival dalang anak dan generasi muda ini dapat dilaksanakan setiap tahunnya sebagai tameng agar budaya bangsa wayang kulit ini tidak diambil bangsa lain serta untuk menangkal keterpengaruhan generasi muda akan budaya luar.

“Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat menuntun warisan dari wayang khususnya menuju kelestarian dan terwariskan baik kepada anak cucu kita. Saya berharap, festival wayang ini dapat memperdalam kecintaan kita terhadap budaya asli daerah kita”, harapnya.

Menurut Sadewo, begitu luhur makna yang terkandung dalam wayang dan sangat disayangkan apabila makna ini hilang begitu saja tergerus kemajuan jaman. Hal ini, karena orang lain banyak yang mengambil dari budaya kita.Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau 17 ribu lebih, dengan berbagai ragam suku bangsa, agama, adat istiadat dapat dipersatukan dalam satu bingkai NKRI dengan Bhinneka Tunggal Ikanya dan dasar negara Pancasila.

Tidak seperti yang terjadi saat ini diwilayah Timur Tengah, walaupun kental dengan agama, namun bila tidak diimbangi dengan adanya budaya bangsa dapat menimbulkan perpecahan dalam satu bangsa. Budaya suatu bangsa, disamping agama dan kultur ataupun etnis, sangat diperlukan guna memperkokoh kedaulatan negara”, paparnya.

Festival dalang se-eks Karesidenan Banyumas, diikuti para dalang-dakang muda dari berbagai wilayah di eks Karesidenan Banyumas dan bahkan dari luar wilayah eks Karesidenan Banyumas.

(*/Red)

Tetap Waspadai Cilacap Yang Mungkin Menggila

Batara.news

Pati,Batara.news| Kedatangan Persipa Pati ke Cilacap optimistis akan mendapatkan poin penuh. Meski begitu dalam wawancaranya, pelatih Nazal Mustofa mengatakan tidak ada persiapan istimewa pada sesi latihan terakhirnya di Stadion Wijaya Kusuma, Cilacap pada Minggu (4/9).

Akan tetapi Nazal mengatakan akan lebih waspada pada pertandingan ke duanya melawan PSCS yang akan siap menggila. Pasalnya tim tuan rumah baru saja kehilangan poin pada pertandingan perdananya saat melawan Persijap Jepara Pekan lalu.

Tetap Waspadai Cilacap Yang Mungkin Menggila

“Kita persiapan biasa biasa saja. Kita akan bermain mengalir, tapi kita tetap waspadai Cilacap yang pernah kehilangan poin, tetap wani ngeyel, mudah-mudahan bisa mengatasi Cilacap, ” terangnya.

Nazal sendiri akan mewaspadai semua pemain dari PSCS. Menurutnya semua lini di PSCS cukup berbahaya untuk dapat merusak pertahanan Laskar Saridin. Namun ia sendiri memberi catatan khusus bagi para pemain sayap yang di punya PSCS.

“Semua pemain cilacap berbahaya. Terutama wingers mereka, bisa mengambil kesempatan di kotak pinalti dan perlu diwaspadai, ” lanjutnya.

Saat disinggung terkait banyaknya pemain yang mendapat kartu di pertandingan perdana, Nazal mengatakan tetap akan tidak merasa takut. Dirinya akan tetap menurunkan line up sesuai kebutuhan tim saat ini.

“Line up yang dapat kartu ya tetap kita mainkan, tetep main normal, tidak ada ketakutan, intinya tidak ada strategi khusus, ” terangnya.

Tercatat sebelumnya ada empat nama pemain Persipa yang sudah mengantongi sejumlah kartu kuning itu diantaranya Riski Imam Ridwan pada menit 21, Riski Novriansyah pada menit 56, Erlangga Adhyaksa pada menit 87 dan Nuri Agus pada menit 90+3.

Sedangkan kartu merah yang diberikan Axel Febrian Sinaga juga dilayangkan untuk asisten pelatih. Yakni Rudi Widodo pada menit ke 90+3 saat memprotes keputusan wasit yang menunjuk titik putih untuk Nusantara United.

Sedangkan Fendy Ninggar salah satu pemain Persipa juga optimistis mendapatkan poin penuh. Apalagi mental pemain terpompa dengan adanya peroleh bagus di laga sebelumnya.

“Kesiapan pemain kita dalam mental yang bagus karena lawan nusantara dapat hasil maksimal, jadi persiapan pemain sudah maksimal, ” tutupnya.

/Red

Pihak PDAM Pati Harus Legowo menerima Jika Harus Mendapat Spek Bangunan Embung Tidak Layak

Batara.news

Pati,Batara.news| Pihak PDAM Pati Harus Legowo menerima jika harus mendapat Spek Bangunan Embung Tidak Layak, di Desa Kasiyan kecamatan Sukolilo, Pasalnya Tidak ada kewenangan dari PDAM Pati untuk bisa dapat hak komplen atau koreksi Spek bangunan yang saat ini masih dalam pengerjaan.

Menurut data yang diperoleh awak media yang sudah dihimpun adanya dugaan Ketidak sesuaian Spek Proyek Embung di Desa Kasiyan kecamatan Sukolilo, patut untuk di pertanyakan kepada pihak pelaksana Proyek tak lain adalah PT. TIRTA ELWAN PERKASA dan Balai Besar Pemali Juwana sebagai pengawas pekerjaan.

Pihak PDAM Pati Harus Legowo menerima Jika Harus Mendapat Spek Bangunan Embung Tidak Layak

Bambang Sumantri Kepala PDAM Pati menerangkan kepada awak media saat di konfirmasi melalui telefon WA 3/9/2022 , ia menjelaskan dari pihak PDAM Pati tak punya hak untuk dapat koreksi masalah Spek pelaksanaan Proyek Embung PDAM itu, andaikan itu pelaksanaanya tidak sesuai Spek PDAM tak dapat bisa komplin sama sekali,

” Mau tidak mau kami Harus terima seperti apapun hasil pekerjaannya nanti walaupun itu Speknya tidak sesuai, kamu tetap harus menerima karena yang punya hak koreksi sebagai fungsi pengawas adalah pihak Balai Besar Pemali Juwana”, terang Bambang Sumantri Kepala PDAM Pati.

Sementara pihak pelaksana Proyek PT. TIRTA ELWAN PERKASA dan Balai Besar Pemali Juwana memilih Bungkam tidak berikan hak jawabnya kepada awak media,

anggaran sebesar 25 milyar lebih dari pemerintah pusat untuk projek Embung PDAM itu kini di duga hanya menjadi sarana pelaksana meraup untung berlebihan dengan cara kerja yang tak sesuai Spesifikasi.

/Red

Tak Mengurangi Makna Dan Hakekat, Korem 071/Wijayakusuma Gelar Tasyakuran HUT Ke-61 Dari Kita Untuk Kita

Batara.News

Banyumas,Batara.news| 61 Tahun sudah Korem 071/Wijayakusuma berikan karya dan pengabdian terbaik bagi bangsa dan negara, TNI maupun masyarakatnya. Sebagai wujud rasa syukur atas pengabdiannya, Korem 071/Wijakusuma menggelar Tasyakuran atas limpahan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya dalam mengemban tugas sebagai pengayom dan pelindung masyarakat diwilayah binaannya.

Kini, genap 61 Tahun Korem 071/Wijayakusuma memperingati Hari Jadinya (1 September 1961 – 1 September 2022), sinergi bersama komponen dan elemen masyarakat, Korem 071/Wijayakusuma siap membantu dan memberikan yang terbaik atas kesulitan yang dialami masyarakat di wilayahnya. Hal ini sesuai tema yang diambil yakni “TNI MANUNGGAL DENGAN RAKYAT MAMBANGUN BANGSA”.

Puncak peringatan hari jadinya yang Ke-61 tersebut dilaksankan dengan suasana penuh kesederhanaan dan menggelar acara do’a bersama oleh seluruh anggota Korem 071/Wijayakusuma.

Hal tersebut, sesuai yang disampaikan Komandan Korem 071/Wijayakusuma Kolonel Inf Yudha Airlangga, S.E., dalam sambutannya pada Tasyakuran HUT Ke-61 Korem 071/Wijayakusuma, Jumat (2/9/2022) di Lapangan Upacara Makorem 071/Wijayakusuma Sokaraja, Banyumas.

“Meskipun kegiatan peringatan HUT Ke-61 Korem 071/Wijayakusuma berlangsung dengan kesederhanaan, namun tidak mengurangi hakekat dan makna dari kegiatan tersebut”, paparnya.

Dalam kesempatan tersebut, juga dihadiri oleh FKUB Banyumas untuk bermuhasabah berdoa bersama agar Korem 071/Wijayakusuma tetap diberikan perlindungan oleh Yang Maha Kuasa dalam pengabdiannya kepada bangsa dan negara Indonesia baik saat ini dan dimasa mendatang.

“Hari jadi satuan merupakan moment penting yang perlu untuk diperingati sebagai awal sejarah berdirinya satuan, sekaligus menjadi sumber inspirasi dan motivasi untuk meningkatkan kualitas pengabdian, sehingga perlu diperingati meskipun dengan suasana sederhana”, jelas orang nomor satu di Korem 071/Wijayakusuma.

Kolonel Yudha berharap walaupun dilaksanakan dengan sederhana, namun tidak mengurangi makna dan hakekat peringatan itu sendiri. “Moment ini juga sebagai wahana evaluasi sekaligus meningkatkan kualitas kerja dalam rangka mendukung tugas pokok satuan”, terangnya.

Dikatakan, kegiatan seperti ini telah menjadi tradisi positif yang senantiasa dilaksanakan oleh keluarga besar Korem 071/Wijayakusuma dalam rangka mengungkapkan rasa syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa, memupuk dan membina rasa cinta serta rasa bangga terhadap satuan. Sehingga dapat berdampak pada meningkatnya etos kerja dan disiplin prajurit maupun PNS Korem 071/Wijayakusuma.

Danrem juga mengungkapkan bahwa dalam rangka memperingati HUT Ke-61 Korem 071/Wijayakusuma telah melaksanakan beberapa rangkaian kegiatan diantaranya donor darah, ziarah, anjangsana, wisuda purnawira prajurit dan doa bersama serta, tasyakuran.

“Selamat Ulang Tahun Ke-61 kepada seluruh prajurit dan PNS jajaran Korem 071/Wijayakusuma beserta keluarganya dimanapun bertugas. Semoga dengan ulang tahun yang ke-61 ini, Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan Rahmat dan hidayahnya kepada kita semua sehingga Korem 071/Wijayakusuma mampu mengemban tugas dengan baik dan semakin dicintai oleh masyarakat”, ucap Danrem.

“Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya saya sampaikan kepada seluruh prajurit dan PNS jajaran Korem 071/Wijayakusuma yang telah bekerja secara tulus dan ikhlas dalam pengabdian kepada TNI AD khususnya di jajaran Korem 071/Wijayakusuma. Sehingga dapat mewujudkan keberhasilan dalam pelaksanaan tugas pokok Korem 071/Wijayakusuma selama ini”, katanya.

Danrem juga menaruh harapan kepada segenap prajurit dan PNS nya untuk tetap selalu memegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI serta Panca Prasetya Korpri sehingga dapat memberikan manfaat dan kontribusi positif kepada masyarakat khususnya diwilayah jajaran Korem 071/Wijayakusuma.

Disamping itu, Danrem dalam moment HUT Ke-61 Korem 071/Wijayakusuma ini, mengajak segenap prajurit dan PNS nya untuk bersama-sama saling bahu membahu, bersatu padu dan menjaga serta melanjutkan cita-cita luhur para sesepuh kita agar citra baik satuan ini tetap terjaga.

Tasyakuran HUT Ke-61 Korem 071/Wijayakusuma ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Inf Yudha Airlangga, S.E, didampingi Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 071 PD IV/Diponegoro Ny. Natania Yudha Airlangga. Potongan tumpeng tersebut, selanjutnya diberikan kepada Mayor Chk Permana, S.H sebagai perwakilan prajurit yang memasuki masa pensiun.

Hadir pada kegiatan Tasyakuran tersebut, Kasrem 071/Wijayakusuma, para Dandim sejajaran Korem 071/Wijayakusuma, para Dan/Ka/Pa Balak Aju Kodam IV/Diponegoro jajaran Korem 071/Wijayakusuma, Ketua FKUB Banyumas beserta tokoh agama, Ketua dan Wakil Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 071 PD IV/Diponegoro beserta pengurus, para Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang sejajaran Koorcab Rem 071, para Perwira, Bintara, Tamtama dan PNS Korem 071/Wijayakusuma.

Acara tasyakuran juga dilaksanakannya penyerahan piagam Babinsa Terbaik dilingkungan Korem 071/Wijayakusuma oleh Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Inf Yudha Airlangga, S.E., dengan didampingi Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 071 PD IV/Diponegoro Ny. Natania Yudha Airlangga kepada Serka Iskandar, Babinsa Koramil 09/Tonjong Kodim 0713/Brebes.

/Red

Proyek Embung PDAM Pati di Desa Kasiyan kecamatan Sukolilo mulai tertutup informasi

Batara.news

Pati,Batara.news| Proyek Embung PDAM Pati di Desa Kasiyan kecamatan Sukolilo mulai tertutup informasi untuk di ketahui Publik, pihak PT pelaksana tidak mengetahui Justru tidak dapat memberikan paparan informasi terkait lingkup pekerjaan PDAM Pati yang saat ini masih dalam tanggung jawab pelaksana PT. MUTIARA ELWAN PERKASA.

Proyek senilai 25.423.877.768. yang di gelontorkan oleh pemerintah pusat pihak pelaksana Proyek tersebut enggan memberi informasi secara jelas, di duga takut di koreksi oleh publik,

Sebelumnya pelaksana proyek yang dapat di konfirmasi bernam Nanang, namun ia melemparkan hak jawabnya kepada salah satu orang dalam PT. MUTIARA ELWAN PERKASA dengan Staf bagian Umum Drajad, menurut Nanang Drajad dapat di konfirmasi dan di mintai keterangan terkait pekerjaan tersebut.

Mengejutkan penjelasan dari Drajad Staf Umum PT.MUTIARA ELWAN PERKASA saat di konfirmasi Awak media 1/9/2022 melalui sambungan telefon, ” saya belum tau berapa sudah berapa persen pekerjaan yang saat ini di kerjakan, karena saya menerima laporan pekerjaanya hanya per dua Minggu sekali ” . Tegas Drajad.

Namun anehnya saat di minta kejelasan laporan per dua Minggu terakhir Drajad juga tidak dapat menjelaskan ya dengan alasan sementara masih di jalan nanti akan di informasikan kembali kepada awak media yang mengkonfirmasi, namun sampai hari ini Drajad Tidak dapat memberi informasi jelas .

Banyaknya ketidak jelasan terkait pekerjaan Embung PDAM Pati di Desa Kasiyan Sukolilo yang meski di jelaskan oleh pelaksana adanya dugaan ketidak sesuwaian Spek pekerjaan dan lain-nya kini Pihak pelaksana pilih cara Lempar bola agar sulit di konfirmasi Awak media.

Sementara selaku pengawas pekerjaan proyek embung PDAM di desa Kasiyan dari Balai Besar Pemali Juwana masih belum dapat di mintai keterangan, terkait Proyek Embung PDAM Pati di Desa Kasiyan.

/Red

Ketua Komisi D DPRD Pati, Wisnu Wijayanto memarahi Camat Dukuhseti

Batara.news

Pati,Batara.news| Ketua Komisi D DPRD Pati, Wisnu Wijayanto memarahi Camat Dukuhseti saat audiensi terkait dengan persoalan sengketa lahan di Desa Dukuhseti, Kecamatan Dukuhseti di Ruang Gabungan, Kamis (1/9/2022).


Lahan tersebut sebenarnya dimiliki oleh Saudara Sunari. Namun, Sunari tak mempersoalkan jika lahan itu dipakai untuk SD dan Desa Dukuhseti. Kemudian SD dan Pemerintah Desa (Pemdes), hingga Dinas Pendidikan setempat melakukan musyawarah yang akhirnya menyepakati untuk dilakukan pemagaran sebagai batas kantornya masing-masing.

Ketua Komisi D DPRD Pati, Wisnu Wijayanto memarahi Camat Dukuhseti


“Apakah Camat waktu itu meminta untuk melakukan pemagaran di tanah tersebut?,” tanya Wisnu dalam audiensi.
Lantaran tak segera dijawab, kemudian Wisnu membentak dan mempertegas apakah Camat meminta untuk dilakukan pemagaran. Wisnu juga meminta agar sebelum audiensi ini seharusnya Camat menyiapkan data materi yang diperlukan.


“Seharusnya sebelum ke sini (DPRD) menyiapkan data,” bentak Wisnu.
Setelah permintaan dengan nada tegas itu, baru lah kemudian Camat menjawab pertanyaan. Menurutnya, kecamatan tidak pernah meminta tanah yang ditempati Desa dan SD dipagari.


“Kecamatan tidak merekomendasikan untuk memagari,” kata Camat Dukuhseti, Agus Sunarko menjawab pertanyaan pimpinan audiensi, Wisnu Wijayanto.


Wisnu menyatakan bahwa lahan yang ditempati baik oleh SD maupun Desa Dukuhseti bukan milik keduanya. Lantas mengapa harus dipagari. Oleh karena itu, dirinya menyarankan agar lahan tersebut dimanfaatkan bersama.


“Lahan itu mbok yo dienggo bareng, sesuai izinnya Sunari karena yg punya sertifikat, meski Sunari merasa gak memiliki itu,” ucapnya.
Sebagai informasi, audiensi ini adalah membahas persoalan lahan di Dukuhseti yang diatasnya didirikan bangunan Pemdes dan SD. Sementara di sisi lain, warga juga menghendaki dibuka untuk lapangan sepak takraw.

/Red

Danrem 071 : Festival Jendral Soedirman Refleksikan Nilai Perjuangan Dan Wawasan Kebangsaan

Batara.news

Purbalingga,Batara.news| Demikian penegasan Komandan Korem 071/Wijayakusuma Kolonel Inf Yudha Airlangga, S.E., saat memimpin Apel Kebangsaan pada kegiatan Festival Jenderal Soedirman Tahun 2022, di Alun-alun Purbalingga, Rabu (31/8/2022).

Apel Kebangsaan tersebut merupakan rangkaian kegiatan dari Festival Jenderal Soedirman dengan kegiatan “Kirab Tandu Divisi Soedirman” sejauh 24 Km dengan titik start dari Monumen Tempat Lahir Pangsar Sudirman Rembang dan finish di Alun-alun Purbalingga.

Festival Jendral Soedirman Refleksikan Nilai Perjuangan Dan Wawasan Kebangsaan

Dikatakan, dengan dilaksanakannya kegiatan kirab tandu divisi Soedirman, diharapkan kita dapat merefleksikan perjuangan perang gerilya Jenderal Soedirman kala beliau sedang sakit dan ditandu namun harus memimpin perang. “Dengan segala keterbatasan saat itu, dalam mempertahankan kemerdekaan, jiwa pantang menyerah Jenderal Soedirman mampu menggelorakan semangat rakyat untuk mempertahankan tanah airnya”, paparnya.

Danrem berharap, agar apa yang telah dicontohkan Jenderal Soedirman tersebut dapat menjadikan suri teladan yang baik bagi segenap generasi muda bangsa. Sebagai generasi muda bangsa, harus dapat mengisi kemerdekaan dengan kegiatan positif demi kemajuan bangsa dan negara. Selain itu, junjung tinggi persatuan dan kesatuan agar apa yang telah diperjuangkan Jenderal Soedirman maupun para pendiri bangsa tidak runtuh oleh suatu hal yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Generasi muda harus bisa mempertahankan keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai bersama ini.

Selain itu, Danrem juga mengatakan, target lain yang akan diraih Kabupaten Purbalingga dalam gelaran festival Jenderal Soedirman Tahun 2022 ini adalah pemecahan rekor Muri dengan peserta terbanyak dan tandu terbanyak serta rute perjalanan terpanjang.

Pada kesempatan yang sama, Danrem mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan. “Selaku Komandan Korem 071/Wijayakusuma mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada segenap panitia atas inovasi dan upayanya menggelar festival Jenderal Soedirman. Karena inovasi seperti ini, jarang sekali diadakan”, terangnya.

“Terima kasih pula kepada Presiden Direktur PT. Rita Ritelindo Bapak Buntoro atas dukungan dan kerjasamanya dengan Kodim 0702/Purbalingga yang menginisiasi renovasi Museum Tempat Lahir Jenderal Soedirman di Desa Bodas Karangjati Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga. Sebagai bentuk penghargaan atas jasa-jasa yang telah dilakukan Jenderal Soedirman dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia”, ungkapnya.

“Harapan saya, semoga dengan digelarnya festival Jenderal Soedirman ini, untuk mengingatkan kita kembali sosok dan kepribadian seorang Jenderal Soedirman yang perjuangan, pengabdian dan karyanya tidak pernah habis untuk dikaji dan diteladani khususnya bagi TNI maupun kita semua”, harapnya.

Menurut mantan Dansat-81/Gultor Kopassus ini, sosok Jenderal Soedirman sangat tepat, TNI memberikan gelar dan penghormatan sebagai Bapak TNI, karena ide-ide dan karya-karyanya yang sangat baik dan teruji. “Kepribadiannya sebagai prajurit rakyat, prajurit pejuang dan prajurit sejati tidak pernah diragukan siapapun baik ketika dimedan perang maupun dalam kehidupan sehari-harinya”, tegasnya.

Festival Jenderal Soedirman dengan dilaksanakannya Kirab tandu sejauh 24 KM dari MTL Pangsar Soedirman Rembang menuju Alun-Alun Purbalingga tersebut melewati empat etape. Etape-1 Start MTL Jenderal Soedirman s.d SDN 1 Bedagas Kecamatan Pengadegan sejauh 5,8 KM. Etape-2 SDN 1 Bedagas Kecamatan Pengadegan s.d lapangan Volly desa Sinduraja Kecamatan Kaligondang sejauh 6,3 KM. Etape-3 lapangan Volly desa Sinduraja Kecamatan Kaligondang s.d lapangan Desa Kaligondang (belakang Koramil Kaligondang) sejauh 5,5 KM. Etape-4 lapangan Desa Kaligondang s/d Alun-alun Purbalingga sejauh 6,4 KM.

Dengan peserta sebanyak 6000 orang baik dari TNI, Polri, Pemkab, maupun komponen dan elemen masyarakat di wilayah Purbalingga, dan tandu sebanyak 300 buah.

/Red

Dinsos PPKB Rembang Gelar Orientasi Tim Pendaping Keluarga (TPK) Se – Kecamatan Sedan

Dinsos PPKB Rembang Gelar Orientasi
Kegiatan Dinsos PPKB Rembang Gelar Orientasi

Batara.News

Rembang,Batara.news| Bertempat di pendopo kecamatan Sedan kab. Rembang telah dilaksanakan orientasi tim pendamping keluarga (TPK) se- kecamatan Sedan. Dalam kegiatan tersebut hadir seketaris Dinsos PPKB kab. Rembang Ibu Budi setiasih, S.P. M.M camat Sedan Sutarwi, SIP. MPA. MIDS, kamis tgl (01/09/22).

Kegiatan yang melilbatkan (TPK) sejumlah 126 kader yang berasal dari 21 desa di kecamatan Sedan, anggota TPK sendiri di dalamnya terdiri dari tiga unsur yaitu kader KB (PPKBD /Sub PPKBD) bidan desa dan dari unsur PKK desa. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas kader TPK.

Dalam rangka percepatan penurunan angka stunting dimana kondisi sekarang ini untuk kab. Rembang berada pada posisi 14 persen di bawah angka nasional. Sementara target yang di canangkan oleh bupati Rembang adalah tercapai 0 persen pada tahun 2024.

Fokus dari tugas TPK sendiri dalam kaitan dengan percepatan penurunan stunting meliputi 4 sasaran yaitu calon pengantin dalam hal ini, perlu dilakukan pendampingan oleh kader TPK sekurangnya tiga bulan sebelum melangsungkan pernikahan harus sudah mendapat bimbingan dan pendampingan agar setalah pernikahan akan lahirkan generasi yang terbebas dari stunting.

Di kegiatan ini telah di launching aplikasi ELSIMIL yaitu aplikasi elektronik siap nikah dan hamil. Dengan aplikasi ini diharapkan calon pengantin dapat mendowload dan login yang didalamnya terdapat isian questionery yang berkaitan dengan kesiapan untuk menikah dan apabila lulus dalam pengisian pertanyaan tersebut calon pengantin akan memperoleh sertifikat lulus untuk kemudian menjadi salah satu syarat untuk administrasi pernikahan.

Sasaran kedua yang perlu pendampingan adalah ibu hamil disini peran kadet Tpk harus aktif untuk.memberikan penyuluhan maupun KIE kepad ibu Hamil. Baik itu dari sisi medis, psilologi maupun pola hidup yang harus dilakukan agar bayi yang nantinya dilahirkan selama perkembanganya dapat di pantau sejak dini sehingga nantinya akan terbebas dari stunting.

Sedangkan nara sumber dalam kegiatan ini melibatkan lintas sektor dari dinas kesehatan kabupten Rembang, fasilitator TPPS kabupaten Rembang dan dari Dinsos PPKB.

Selnjutnya sasaran ke tiga adalah ibu paska persalinan dalam hal ini sangatlah penting dilakukan pendampingan dalam rangka pengasuhan 1000 HPK. Dimana dalam fase ini merupakan fase sangat penting dimana perlunya pengasuhan agar terpenuhi kebutuhan gizi bagi bayi sejak dalam kandungan sampai usia balita atau bawah dua tahun.

Selanjutnya untuk sasaran berikutnya adalah balita, tentu saja peran ibu sangat penting dalam fase ini dengan meningkatkan peran serta ibu dan balita dalam kegiatan posyandu.

Dalam sambutanya Camat Sedan menyampaikan perlunya sinergi bagi semua lintas sektor terkait untuk bersama sama bekerja sama dalam percepatan penurunan stunting tesebut. Suatu program akan tetap ringan jika semua pihak, ikut mendukung dan berpartisipasi karena ini menjadi tugas dan tanggung jawab bersama, demi kelangsungan generasi bangsa kedepannya.

Sementara itu dalam sambutanya sekretaris Dinsos PPKB kab. Rembang mengajak semua kader untuk tetap semangat dalam melaksanakan tugasnya karena semua pihak akan ikut mendukung dan bahu membahu bekerja bersama demi tercapainya penurunan angka stunting menuju 0 zero stunting sebagaimanna arahan Bupati Rembang.

(*/Red)

Kabar Duka dari Sarang, Nyai Heni Maryam istri KH Maimoen Zubair Berpulang

Foto Nyai Heni Maryam istri KH Maimoen Zubair
Nyai HJ.Heny Maryam Maimoen

Batara.News

Rembang, Batara.News| Innalilahi wa Inna ilaihi rojiun, Kabar Duka dari Sarang, Nyai Heni Maryam istri KH Maimoen Zubair Berpulang ke Rahmatullah, dari keluarga besar pondok pesantren Al-Anwar Sarang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Ibu Nyai Heni Maryam, istri dari KH Maimoen Zubair berpulang ke Rahmatullah pada Kamis (1/9/2022) sekira pukul 16.00 WIB.

Saat dikonfirmasi oleh NU Online, Putra Kiai Maimeon Zubair KH Taj Yasin Maimoen membenarkan kabar duka tersebut, telah berpulang kerahmattullah Nyai Heni Maryam istri KH Maimoen Zubair.

Iya, beliau wafat jam 4 tadi,” di lansir dari nu online, melalui pesan singkat.

Terkait dengan penyebab wafatnya beliau, Wakil Gubernur Jawa Tengah tersebut mengatakan bahwa Ibu Nyai Heni Maryam sempat merasakan sakit. “Sakitnya cuma sebentar,” katanya.

Untuk waktu pemakamannya, Gus Yasin belum bisa memberikan informasi. “Untuk pemakannya belum tahu”, tutup A’wan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu.

Kabar duka tersebut atas berpulangnya kerahmattullah Nyai Heni Maryam istri KH Maimoen Zubair, juga sudah menyebar lewat media sosial baik lewat Instagram, Facebook, maupun pesan WhatsApp.

/Syfdn

Tidak Ada Lagi Postingan yang Tersedia.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.