Jaga Kualitas Oksigen, Forkopimcam Sluke Bersama Kepala Desa Laksanakan Tanam Pohon 

 

Rembang, Batara.News|| Jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Sluke bersama Kepala Desa dan perangkatnya melaksanakan tanam pohon Ketapang Kencana guna penghijaun di Desa Sluke, Kecamatan Sluke kabupaten Rembang (26/03/2024)

 

Turut hadir kegiatan tersebut Camat Sluke bapak Akhmad Ansori, Danramil Kapten Cba Yuli Eko Triono, Kapolsek AKP Marjito, Kepala BPP Kecamatan Sluke, Ketua paguyuban Kepala Desa Kecamatan Sluke bapak Jubaidi Beserta Perangkat dan masyarakat

 

Danramil 08/Sluke Kapten Cba Juli Eko Triono mengatakan Penanaman pohon dilakukan untuk meminimalisir atau mengurangi dampak dari pemanasan global, dan meningkatkan kualitas oksigen.

 

“Karena pohon yang kita tanam berjenis pohon menahun yang bisa menyerap karbondioksida,” tuturnya

 

Selain itu, lanjut dia, pohon penghijauan tersebut juga dapat menyerap dan menampung debit air. Sehingga bisa mengurangi banjir dan tanah longsor. “Diharapkan, pohon yang sudah kita tanam ini terus kita rawat, agar bisa tumbuh berkembang dengan baik,” tandasnya.

 

 

Camat Sluke Akhmad Ansori mengatakan mengaku sangat mendukung upaya penghijauan dan penanaman tersebut.

 

“Ini adalah giat positif, yang terpenting bukan hanya menanam, namun juga merawatnya hingga benar-benar bisa tumbuh subur dan bermanfaat untuk lingkungan sekitar,” pungkasnya.

 

/Mul

Polres Rembang Sampaikan SP2HP Ke-3 Terkait Dugaan Pungli SDN Bogorame 

 

Rembang, Batara news || Masih dalam pengembangan kasus dugaan pungli di SD Bogorame yang mana penanggung jawab yakni kepala sekolah dan Komite sekolah SD Bogorame.

 

Dalam laporan hasil pemeriksaan kepolisian Polres Rembang kasus tersebut sudah dalam tahap SP2 HP ke- 3, kini pengembangan kasus dugaan pungli akan melibatkan Inspektorat Rembang, guna pemeriksaan lebih lanjut.

 

Dalam proses penanganan perkara tersebut Satreskrim Polres Rembang telah memanggil beberapa saksi dan meminta (LPJ) pavingisasi SD Bogorame kecamatan Sulang kabupaten Rembang.

Gambar ilustrasi pungutan liar
Gambar ilustrasi pungutan liar

Disisi lain Mulyono Pelapor perkara tersebut masih sangat yakin adanya dugaan kuat pungli, mengingat adanya beberapa bukti otentik dan saksi-saksi dari wali murid yang menyatakan keberatan, dan pada akhirnya wali murid banyak yang mengeluh,

 

“Sementara saya percaya dengan pihak kepolisian akan memproses perkara ini dengan baik dan sesuai prosedural yang ada, dan juga dari pihak Inspektorat nanti juga tidak berpihak dengan terlapor”, ujarnya.

 

Harapannya hal ini dapat menjadi pelajaran untuk sekolah lainnya agar tidak melakukan pungli dan memberatkan bagi wali murid kususnya bagi kalangan menengah kebawah, imbuhnya.

 

 

/Red

Dugaan Skandal Korupsi Mobil Siaga Desa Terendus Kajari Bojonegoro. Semua Yang Terlibat Bakal Diperiksa

Bojonegoro,-Batara.news|| Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, nampaknya tak main-main dalam penanganan perkara dugaan tindak pidana korupsi Bantuan Keuangan Khusus Desa (BKKD) tahun 2022 yang dialokasikan untuk pengadaan mobil siaga untuk 384 Desa.

 

Usut punya usut, Kejaksaan Negeri Bojonegoro kabarnya telah melakukan pemanggilan yang kedua kalinya terhadap PT UMC Basuki Rahmat selaku pihak penyedia barang dan jasa mobil siaga Desa, setelah dipanggilan pertama pihaknya kedapatan mangkir.

 

Bahkan Kejaksaan Negeri Bojonegoro juga telah meningkatkan status penyelidikan terhadap penanganan perkara skandal korupsi pengadaan mobil siaga Desa yang dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2022 tersebut sejak tanggal 24 januari 2024.

 

Dituturkan Kepala Kejaksaan Negeri Bojonegoro, melalui Kasi Intel, Reza Aditya Wardhana, pihaknya mengaku telah melakukan pemanggilan terhadap dua orang dari perusahaan PT UMC Basuki Rahmat Surabaya selaku pihak penyedia barang dan jasa pengadaan mobil siaga Desa.

 

“Ini merupakan panggilan kedua, setelah pada pemanggilan pertama yang bersangkutan tidak hadir,” jelasnya, dikutip dari Kabarpasti.com

 

Reza menambahkan, pemanggilan dua orang dari pihak PT UMC Basuki Rahmat tersebut masih terkait tindak lanjut pemeriksaan dugaan perkara tindak pidana korupsi BKKD pengadaan mobil siaga Desa.

 

“Namun dari dua orang yang dipanggil, hanya satu orang yang datang yakni sebagai branch manager, dan satunya lagi tidak hadir dikarenakan sakit,” imbuhnya,

 

Dikatakan pula, setelah melakukan pemeriksaan pihak PT UMC Basuki Rahmat, Kejaksaan Negeri Bojonegoro dalam waktu dekat ini juga berencana akan melakukan pemanggilan kepada Desa.

 

“Ya untuk besok kita panggil Desa, semoga hadir dalam pemeriksaan”. tandasnya.

 

Tak lupa pula, Kasi Intel Kejaksaan Negeri Bojonegoro juga meminta doa dan dukungan dari warga masyarakat dalam pengungkapan perkara ngutil uang Rakyat tersebut agar berjalan lancar tanpa kendala.

 

Perlu diketahui, pekan lalu tercatat ada sejumlah Desa penerima BKKD yang menyerahkan uang cash back mobil siaga ke pihak Kejari Bojonegoro hingga mencapai sekitar Rp. 700.000.000,00 (tujuh ratus juta rupiah).

 

 

 

 

Reporter : Ali sugiono

Editorial :Wibowo

Bantu Tingkatkan Ekonomi Kerakyatan, Barisan Republik Luncurkan Bantuan Modal Tanpa Agunan

 

Bojonegoro,-Batara.news||

Barisan Republik adalah Lembaga layanan sosial (Social Trust) yang berdiri pada tanggal 14 September 2014 dengan nama Brigade Barisan Republik sebagai wadah yang bisa dimanfaatkan oleh para anggota untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui pelatihan-pelatihan.

 

 

dalam rangka menunjang perekonomian rakyat, yang berorientasi pada pengembangan ekonomi kerakyatan di sektor UMKM, pertanian, perikanan dan peternakan yang kompetitif dan berorientasi pasar serta memberikan ruang kepada kesempatan kerja.

 

Di wilayah Jawa Timur, Barisan Republik sedang melakukan restrukturisasi secara penuh dan menyeluruh dengan di nahkodai oleh R. H. Ahmad Ali Asyhari, SH. MM sebagai ketua DPW Jatim. Dalam prakteknya, DPW bergerak cepat dengan membentuk DPD Kabupaten dan DPC tingkat kecamatan, tidak terkecuali di wilayah Kabupaten Bojonegoro. Sosialisasi program kerja organisasi dilakukan di beberapa titik secara serentak di tiap-tiap DPC bersama dengan DPD dibawah naungan DPW, bahkan di beberapa titik banyak anggota baru yang langsung melakukan pengajuan manfaat berupa pinjaman lunak tanpa agunan dengan metode sharing profit.

 

“kita bukan lembaga perbankan, kita adalah Lembaga bukan bank dan disini kita ingin memberikan pendampingan dan modal usaha yang lunak serta tanpa agunan kepada para anggota Barisan Republik, ” ungkap Gus Ali panggilan akrab ketua DPW. Sabtu, 23 Maret 2024.

 

Saat awak media mengkonfirmasi perihal modal usaha tanpa agunan, Gus Ali menjelaskan bahwa program ini adalah bentuk tanggung jawab sosial sekaligus sinergitas Barisan Republik dengan Pemerintah, dalam mendukung dan melaksanakan nilai-nilai yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 terutama yang berkaitan dengan pembangunan sosial ekonomi bagi masyarakat.

 

“usaha mikro, kecil dan menengah, rata-rata kesulitan menyediakan agunan padahal mereka yang paling membutuhkan modal. Logikanya, kalau mereka punya agunan besar secara otomatis akan menjadi usaha besar sejak dulu, dan disini kami ingin menjadi bagian dari suksesor pemerintah dalam menanggulangi hambatan ini. Kredit Tanpa Agunan di mungkinkan oleh undang-undang kok! Ungkap Gus Ali dengan penuh semangat.

 

Perihal adanya desas-desus disebuah grup WA mengenai perkumpulan tanpa izin pemilik wilayah dan banyaknya korban yang dimintai dana untuk seragam, Gus Ali sempat tersenyum sebelum akhirnya menjelaskan secara singkat bahwa pemberitahuan dan pemberian salinan legal formal organisasi sudah dilakukan tidak hanya di wilayah Mayangrejo saja tetapi juga di seluruh wilayah yang ditempati DPC dan tempat kegiatan, termasuk kesbangpol Kabupaten Bojonegoro. Mengenai korban yang katanya dimintai dana jutaan itu hanya hoax, karena yang ada hanya biaya ganti 2 (dua) seragam, biaya cetak KTA, biaya notaris dan pelantikan serta pin dan emblem itupun di bawah setengah juta.

 

“benar Mas, kebetulan saya termasuk salah satu yang mengantarkan salinan (legal formal) itu ke balaidesa, namun Pak Kades tidak ada dan sempat akan kami titipkan kepada perangkat yang saat itu ada tetapi enggan menerima dan menyarankan untuk diantarkan ke rumah Pak Kades saja” sahut Heriyanto ketua bidang industri.

 

“ingat banget Mas, saat itu saya sempat selfie di depan balai desa tapi secara tiba-tiba beberapa orang perlahan pergi, mungkin mereka orang proyek yang sedang mengawasi kiriman padel (limestone) untuk jalan dan berfikir saya wartawan yang sedang melakukan liputan. Tambah Heriyanto yang kebetulan juga ketua Ormas Patriot Garuda Nusantara.

 

“kalau seragam itu hanya anggota pengurus, tidak untuk anggota penerima program manfaat. Mosok nang sawah gawe seragam putih Mas! Tutup Heriyanto yang awak media kenali sebagai Pimpinan Redaksi beberapa media.

 

Secara umum program kerja Barisan Republik terlihat sangat baik, menyasar langsung ke pelaku UMKM dan petani yang ada di bawah, sehingga lebih mudah dan terarah terutama bagi masyarakat yang telah menjadi anggota penerima program manfaat. Bahkan dari beberapa anggota yang sempat awak media temui mereka sempat tidak percaya karena mudahnya menjadi anggota, banyaknya manfaat yang diberikan untuk anggota baik dalam jangka pendek, menengah dan panjang.

 

“Alhamdulillah programnya bagus, kami sempat tidak percaya karena semua tidak berbiaya, hanya Materai Rp. 10.000 Mas. Semoga program WCN ini berjalan lancar dan teman-teman bisa menjaga kepercayaan ini, karena ini baru awal (rintisan) nanti ada menengah (pengembangan) dan panjang (perluasan). Ucap salah seorang anggota penerima manfaat saat mengantarkan kelengkapan berkas pengajuan modal di kantor DPW.

 

Sekedar informasi, sumber dana yang disalurkan Barisan Republik berasal dari Yayasan Widia Citra Nusantara milik H. Ari Haryo Wibowo atau yang lebih dikenal dengan nama Ari Sigit Soeharto. 𝗪𝗖𝗡 𝗙𝗼𝘂𝗻𝗱𝗮𝘁𝗶𝗼𝗻 𝗮𝗱𝗮𝗹𝗮𝗵 𝘀𝗮𝗹𝗮𝗵 𝘀𝗮𝘁𝘂 𝗹𝗲𝗺𝗯𝗮𝗴𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗱𝗶𝗴𝗮𝗻𝗱𝗲𝗻𝗴 𝗽𝗲𝗺𝗲𝗿𝗶𝗻𝘁𝗮𝗵 𝗱𝗮𝗹𝗮𝗺 𝗺𝗲𝗻𝘆𝘂𝘀𝘂𝗻 𝗽𝗿𝗼𝗴𝗿𝗮𝗺 𝗲𝗸𝗼𝗻𝗼𝗺𝗶 𝗸𝗲𝗿𝗮𝗸𝘆𝗮𝘁𝗮𝗻!

 

(Dd/Al)

Bantu Tingkatkan Ekonomi Kerakyatan, Barisan Republik Luncurkan Bantuan Modal Tanpa Agunan

 

Bojonegoro,-Batara.news||

Barisan Republik adalah Lembaga layanan sosial (Social Trust) yang berdiri pada tanggal 14 September 2014 dengan nama Brigade Barisan Republik sebagai wadah yang bisa dimanfaatkan oleh para anggota untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui pelatihan-pelatihan.

 

 

dalam rangka menunjang perekonomian rakyat, yang berorientasi pada pengembangan ekonomi kerakyatan di sektor UMKM, pertanian, perikanan dan peternakan yang kompetitif dan berorientasi pasar serta memberikan ruang kepada kesempatan kerja.

 

Di wilayah Jawa Timur, Barisan Republik sedang melakukan restrukturisasi secara penuh dan menyeluruh dengan di nahkodai oleh R. H. Ahmad Ali Asyhari, SH. MM sebagai ketua DPW Jatim. Dalam prakteknya, DPW bergerak cepat dengan membentuk DPD Kabupaten dan DPC tingkat kecamatan, tidak terkecuali di wilayah Kabupaten Bojonegoro. Sosialisasi program kerja organisasi dilakukan di beberapa titik secara serentak di tiap-tiap DPC bersama dengan DPD dibawah naungan DPW, bahkan di beberapa titik banyak anggota baru yang langsung melakukan pengajuan manfaat berupa pinjaman lunak tanpa agunan dengan metode sharing profit.

 

“kita bukan lembaga perbankan, kita adalah Lembaga bukan bank dan disini kita ingin memberikan pendampingan dan modal usaha yang lunak serta tanpa agunan kepada para anggota Barisan Republik, ” ungkap Gus Ali panggilan akrab ketua DPW. Sabtu, 23 Maret 2024.

 

Saat awak media mengkonfirmasi perihal modal usaha tanpa agunan, Gus Ali menjelaskan bahwa program ini adalah bentuk tanggung jawab sosial sekaligus sinergitas Barisan Republik dengan Pemerintah, dalam mendukung dan melaksanakan nilai-nilai yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 terutama yang berkaitan dengan pembangunan sosial ekonomi bagi masyarakat.

 

“usaha mikro, kecil dan menengah, rata-rata kesulitan menyediakan agunan padahal mereka yang paling membutuhkan modal. Logikanya, kalau mereka punya agunan besar secara otomatis akan menjadi usaha besar sejak dulu, dan disini kami ingin menjadi bagian dari suksesor pemerintah dalam menanggulangi hambatan ini. Kredit Tanpa Agunan di mungkinkan oleh undang-undang kok! Ungkap Gus Ali dengan penuh semangat.

 

Perihal adanya desas-desus disebuah grup WA mengenai perkumpulan tanpa izin pemilik wilayah dan banyaknya korban yang dimintai dana untuk seragam, Gus Ali sempat tersenyum sebelum akhirnya menjelaskan secara singkat bahwa pemberitahuan dan pemberian salinan legal formal organisasi sudah dilakukan tidak hanya di wilayah Mayangrejo saja tetapi juga di seluruh wilayah yang ditempati DPC dan tempat kegiatan, termasuk kesbangpol Kabupaten Bojonegoro. Mengenai korban yang katanya dimintai dana jutaan itu hanya hoax, karena yang ada hanya biaya ganti 2 (dua) seragam, biaya cetak KTA, biaya notaris dan pelantikan serta pin dan emblem itupun di bawah setengah juta.

 

“benar Mas, kebetulan saya termasuk salah satu yang mengantarkan salinan (legal formal) itu ke balaidesa, namun Pak Kades tidak ada dan sempat akan kami titipkan kepada perangkat yang saat itu ada tetapi enggan menerima dan menyarankan untuk diantarkan ke rumah Pak Kades saja” sahut Heriyanto ketua bidang industri.

 

“ingat banget Mas, saat itu saya sempat selfie di depan balai desa tapi secara tiba-tiba beberapa orang perlahan pergi, mungkin mereka orang proyek yang sedang mengawasi kiriman padel (limestone) untuk jalan dan berfikir saya wartawan yang sedang melakukan liputan. Tambah Heriyanto yang kebetulan juga ketua Ormas Patriot Garuda Nusantara.

 

“kalau seragam itu hanya anggota pengurus, tidak untuk anggota penerima program manfaat. Mosok nang sawah gawe seragam putih Mas! Tutup Heriyanto yang awak media kenali sebagai Pimpinan Redaksi beberapa media.

 

Secara umum program kerja Barisan Republik terlihat sangat baik, menyasar langsung ke pelaku UMKM dan petani yang ada di bawah, sehingga lebih mudah dan terarah terutama bagi masyarakat yang telah menjadi anggota penerima program manfaat. Bahkan dari beberap.

 

/Ali

Menjelang Idul Fitri, Ekonomi di Madina Melemah

 

Mandailing Natal, (Madina),- tidak terasa bulan puasa Ramadhan telah mendekati pertengahan, sementara stabilitas Perekonomian masih sangat merosot

 

Hal ini ditandai dengan menurunnya minat serta daya beli masyarakat di pasar-pasar di Madina

 

Iskandar Muda salah satu pedagang pakaian di Pasar Baru Panyabungan mengatakan ” daya beli masih sangat menurun, mungkin dampak sulitnya ekonomi sekarang ini ya, ini saja sudah 11 hari puasa dimana biasanya kami para pedagang sudah mulai bolak balik belanja baik untuk persiapan stok barang maupun menutupi barang yang kosong, tapi sampai sekarang barang-barang masih menumpuk karna tidak ada pembeli”

 

di lain tempat hasna penjual takjil dan bukaan di Pasar Kotanopan juga mengaku sangat resah akibat pasar kotanopan yang biasanya di bulan ramadhan selalu ramai sekarang malah sangat sepi, dia juga mengatakan tak jarang jualannya selalu tersisa banyak bahkan hasil penjualan tidak dapat menutup modal

 

“sepi pak, ini saja saya sudah sering nombok modal karna sangking gak lakunya, orang yang ke Pasar juga sepi, apa mungkin imbas ekonomi yang lagi sulit ya” uangkapnya (23-04)

 

Ardi Farizki pemerhati sosial menyebutkan “dalam hal ini pemerintah daerah seharusnya mencari solusi agar roda perekonomian kembali berjalan dan masyarakat juga dapat keluar dari situasi sulit saat ini”

Penulis :

 

/Red/Magrifatulloh .

Dua Desa Di Wilayah Trangkil Di Terpa Angin Puting Beliung Hingga Berapa Rumah Alami Kerusakan

 

PATI, Batara.news || Sebanyak dua desa yakni Desa Tlutup dan Karangwage, di Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati Jawa Tengah diterjang angin puting beliung disertai hujan deras pada Rabu siang 20 Maret 2024 sekitar pukul 13.00 WIB. Akibatnya, sejumlah pohon besar tumbang dan mengakibatkan kerusakan pada bangunan rumah warga, gudang, hingga balai desa.

 

Laporan dari Balai Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati menyebutkan, setidaknya ada enam di RT 01 dan RT 05 Desa Karangwage yang menjadi korban.

 

“Atap rumah warga rusak akibat terjangan angin puting beliung. Di RT RW 01 ada empat rumah dan satu gudang, sedangkan di RT 05 RW 02 satu rumah,” ungkap kepala BPBD Pati, Martinus Budi Prasetya pada Kamis 21 Maret 2024.

 

Sementara itu di Desa Tlutup, sebanyak tujuh rumah warga, balai desa, hingga makam juga rusak akibat kencangnya tiupan angin dan pohon besar yang tumbang.

 

Disamping kerusakan pada rumah dan bangunan, tumbangnya pohon besar juga sempat sempat menutup jalan raya Juwana-Tayu dan menganggu arus lalu lintas.

 

“Kemudian di Tlutup ada beberapa rumah di RT 03, 04, dan 05. Sejumlah rumah warga mengalami kerusakan pada bagian genteng, termasuk bangunan maqam Mbah Ronggo. Kemudian pohon mangga jalan Juwana-Tayu juga roboh,” tambahnya.

 

Martinus mengungkapkan, akibat musibah ini kerugian ditaksir mencapai belasan juta rupiah. Pasca kejadian, tim BPBD dengan dibantu TNI-Polri dan masyarakat gotong-royong memperbaiki atap bangunan yang rusak.

 

Mengingat intensitas hujan yang masih tinggi, ditambah dengan angin kencang, Martinus mengimbangi agar masyarakat tetap selalu waspada jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam.

 

/M.Ali

Diduga Aksi Korupnya Takut Terbongkar, Kades Kedungrejo Bojonegoro Murka Kepada Pewarta

 

Bojonegoro – Batara.news||

Perilaku tidak terpuji dipertontonkan Kepada Desa Kedungrejo, Kecamatan Malo, Bojonegoro, Jawa Timur, beserta suaminya yang kabarnya seorang advokad.

 

Pasalnya, sebagai pejabat publik dan penanggung jawab anggaran negara sosok Ika Mira Sekarwati, Kepala Desa Kedungrejo, justru memperlihatkan karakter tak bermoral ketika berhadapan dengan para insan pemburu berita.

 

Bagaimana tidak, melalui suaminya Mustakim, yang katanya berprofesi sebagai advokat,dengan sejumlah pewarta di perlakukan tidak sedap dengan nada tinggi ketika hendak menanyakan uang negara yang dikelola pemerintah Desa Kedungrejo.

 

“Puasa – puasa, suruh saja ke kantor arahkan ke balai Desa dengan perangkat, tidak berusaha menjelaskan.” Teriak suami Kades Kedungrejo dihadapan para pewarta. Rabu, 20 Maret 2024,

 

Bukan tanpa alasan, kedatangan para awak pemburu berita ke Desa Kedungrejo tersebut bermaksud untuk mengklarifikasi ihwal kecurigaan masyarakat tentang pengelolaan anggaran Dana Desa Tahun 2022 yang diduga telah dikorupsi oleh Kades Kedungrejo.

 

Yakni tentang kegiatan rehabilitasi pavingisasi halaman polindes yang bersumber dari Dana Desa tahap I Tahun 2022 senilai Rp 60.530.856,-dan tahap II senilai Rp 71.020.856.,-

 

Tak sampai disitu, bahkan Mustakim juga mencoba mencari tau melalui awak media lain dengan mengirim kalimat pesan WhatsApp kalau dirinya merasa tersinggung.

 

“Yang bikin kami tersinggung, bahwa mereka sebelum datang ke rumah, mereka lebih dulu foto-foto polindes+halaman, Semisal mereka datang baik baik seperti teman-teman media yang lain, Kami sangat hormat dan respect sekali, Karena kita sama-sama orang lapangan.” tulis Mustakim kepada salah satu awak media yang kebetulan kenal dengan dirinya.

 

Atas hal tersebut membuktikan kalau sosok suami Kades Kedungrejo yang katanya berprofesi sebagai pengacara jelas tidak paham tentang peran dan fungsi pers.

 

“Bagi saya gak etis, lha wong polindes itu fasilitas publik dibangun pakai uang negara kok gak boleh di foto itu dasarnya apa.” Ucap Muri, pemilik Redaksi Penarealita.com ,

 

Perlu diketahui, lanjut Muri, alasan para pewarta datang ke rumah Kades Kedungrejo lantaran waktu jam kantor yang bersangkutan gak datang ke kantor.

 

“Dia itukan pelayan masyarakat, dapat Siltap dan tunjangan plus bengkok, kenapa jam kantor kok malah enak-enak di rumah.” pungkasnya.

 

/Ali

Mafia Tambang Keruk Alam Bojonegoro, ciptakan potensi kerugian negara, Ironisnya Tak Satupun APH Bertindak

 

Bojonegoro – Batara.news||

Lemahnya penegak hukum dan jajaran pejabat birokrasi di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, nampaknya dibuat keok syahwat oleh para mafia pertambangan yang mengeksplorasi Sumber Daya Alam kota berjuluk Bumi Ledre secara brutal alias ilegal .

 

Adanya kegiatan itu, kuat kemungkinan berpotensi dapat menciptakan kerugian negara, pasalnya Selain Garuk Tanah Negara , usaha pertambangan tersebut diduga tidak memiliki dokumen perizinan, sehingga secara otomatis terjadi pengemplangan pajak (tidak ada kontribusi kepada daerah).

 

Sedangkan permasalahan kompleks lainnya adalah dampak lingkungan ekosistem dan dampak sosial ditengah masyarakat di sekitar lokasi tambang

 

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Awak Media ini , tambang galian C tersebut berada di wilayah Dusun Nogiri Desa Purworejo Kecamatan Padangan di duga milik pengusaha berinisial M Parahnya lagi, tambang galian C yang diduga tidak mengantongi ijin juga garuk tanah negara serta masih beroperasi dengan lancar.

 

Berkaitan dengan hal diatas,Sakri selaku Kepala Desa Purworejo Kecamatan Padangan Bojonegoro Saat di konfirmasi melalui id pesan whatsapp pada hari Rabu (20/03/2024)

kades belum bersedia menjawab,meskipun pesan sudah terkirim centang dua.

 

Sementara M yang di duga selaku pengusaha tambang saat di konfirmasi via whatsapp belum memberikan jawaban terkait kegiatan tersebut.

 

Disisi lain Camat Padangan selaku pemangku wilayah Saat dikonfirmasi terkait Perihal diatas melalui Pesan Id Whatsapp pada Hari Rabo( 20/03/2024) Camat juga Belum bersedia Memberikan tanggapan Walaupun pesan sudah terkirim.

 

 

Selain itu, beredar kabar bahwa usaha tambang galian C milik inisial M tersebut dalam beroperasi diduga juga menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) solar bersubsidi.

 

Warga juga berharap segera ada penindakan dari APH dengan tegas agar tidak terkesan keok oleh pengusaha Tambang,

 

 

( Team / Red)

Disdik Kotabaru Lemah Syahwat Atasi Guru Yang Kepergok Mesum Di Ruang Kelas 

 

Kotabaru – Marwah dunia pendidikan di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, seketika menjadi miring setelah sekandal dugaan perselingkuan dua oknum pengajar Sekolah Dasar Negeri Bumiasih, Kecamatan Kelumpang Selatan, berinisial SS dan A dibongkar warga.

 

Bagaimana tidak, oknum Guru yang menjadi suri tauladan dan panutan bagi para anak didik tersebut, justru malah kepergok warga lagi asik bercumbu mesra di ruang kelas pada malam hari.

 

Seorang saksi mata mengaku memergoki aksi tak senonoh dua oknum guru itu pada hari, Senin 19 Februari 2024 sekitar pukul 9 malam.

 

N saksi mata dalam kejadian tersebut menceritakan, awalnya ia melihat SS menuju sekolahan pada malam hari menggunakan sepeda motor. Lantaran curiga, ia lalu ikut mendatangi ke sekolahan itu juga.

 

“Saya sudah lama sebenarnya menaruh curiga dengan SS ini,” tuturnya.

 

Sampai di sekolahan, saksi sempat tidak menemukan hal yang mencurigakan lantaran tidak mendapati sepeda motor SS. Namun, ketika berkeliling ke arah belakang sekolahan, ia mendengar suara pintu yang terbuka dari salah satu ruang kelas.

 

“Pas ada dengar suara pintu kebuka sedikit, saya langsung diam sejenak,” katanya.

 

Untuk menjaga agar gerak geriknya tak ketahuan, lantas saksi berpura pura pulang dengan membawa sepeda motor bersama anaknya yang juga siswa di SD tersebut keluar dari sekolahan.

 

Namun, masih belum puas dan masih terus penasaran dan alhasil kecurigaan semakin menjadi-jadi setelah mendengar suara kursi di antara ruang kelas seperti digeser.

 

Lantas kemudian ia melepas sandalnya agar gerak langkahnya tidak didengar oleh sosok orang yang di curigai didalam ruang kelas tersebut.

 

Saat mendekati ruangan kelas, sontak dia kaget mendengar ada suara manusia layaknya hubungan suami istri uh ah uh ah.

 

Kurang puas dengan itu, lalu ia menempelkan telinganya ke dinding untuk memastikan dari mana asal suara itu.

 

Al hasil begitu kagetnya ternyata ada dua sosok pasangan bukan suami istri sedang melakukan hubungan badan di dalam ruang kelas.

 

“Saya bergegas naik ke atas rak sepatu, dan menyalakan senter HP lalu bertanya siapa yang ada di dalam kelas,” teriak N,

 

Setelahnya, ia kaget karena sosok SS yang keluar dari ruang kelas itu. Masih penasaran, saksi lantas berusaha masuk ke dalam kelas untuk melihat sosok wanita yang telah berbuat tak senonoh di dalam ruang kelas sekolah tersebut.

 

“Saya kaget melihat wanitanya ternyata A rekan sesama guru juga,” ungkapnya.

 

Dikatakan juga saat terjadi dorong mendorong pintu, saksi melihat SS dalam keadaan setengah telanjang tanpa mengenakan celana dalam.

 

“Saat saya pergoki SS hanya mengenakan baju saja dan saya juga sempat melihat burungnya.” jelasnya,

 

Lantaran saat itu teriakan N cukup keras kemudian satu persatu warga lalu berdatangan ke lokasi, dan si wanitanya berinisal A tadi lantas lari ke arah belakang sekolah SD.

 

Selang beberapa lama para pemuda Bumi Asih berdatangan dan memblokir jalan yang ada di sekolahan tersebut.

 

Dan benar saja telah dicari kebelakang sekolah, ternyata sepeda motor beat warna putih milik AN ditemukan para pemuda berada di semak semak belakang sekolah.

 

Lalu pemuda bernama Yuda dan Doni berteriak, “Bakar aja sepedanya ini Bakar aja,” ucap mereka.

 

Tak lama setelah itu, keluarlah sosok wanita berinisial AN tadi dari semak belukar dengan menangis.

 

“Jangan mas jangan dibakar sepeda saya,” ucap wanita inisial AN tersebut sambil menangis.

 

Tak pikir panjang lalu kedua oknum Guru tersebut dibawa pemuda bersama warga kerumah Kepala Desa untuk dimintai keterangan.

 

Namun, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan lantaran emosi warga, SS dan AN lalu dibawa ke kantor Polsek Kelumpang Selatan.

 

Menanggapi hal itu, Selamet Riyadi, Kepala Dinas Pendidikan Kotabaru mengungkapkan, berdasarkan hasil musyawarah pimpinan Kecamatan yang dihadiri Camat Kelumpang Selatan, Sekcam, Kapala Desa Bumiasih, Kepala Sekolah, Kanit Reskrim Polsek Kelumpang Selatan, Babinkamtibmas, beserta tokoh masyarakat setempat dan perwakilan orang tua wali murid, disepakati SS tidak boleh lagi mengajar di SDN Bumiasih, sementara AN dibiarkan tetap mengajar.

 

“Jadi keputusan akhirnya itu yang bersangkutan diminta untuk dimutasi diluar dari SD tersebut, dan sudah kita tandatangani, kita mutasikan sesuai hasil rapat tersebut ke SDN Pantaibaru Kecamatan Kelumpang Selatan. Dan berdasarkan amar putusannya itu hanya untuk yang laki-laki.” ucapnya, selasa, 19 maret 2024.

 

Sementara menurut Arif, salah satu tokoh masyarakat Desa Bumi Asih, kalau hanya sanksi mutasi atau pindah mengajar ia menilai sangat tak lazim, karena perbuatan kedua pelaku jelas tidak bermoral dan beretika.

 

Bahkan dirinya mencurigai ada sebuah konspirasi yang telah dimainkan Dinas Pendidikan Kotabaru untuk menutupi perbuatan tidak senonoh yang dilakukan oleh anak buahnya.

 

“Kalau hanya dimutasi saya rasa sangat tidak lazim, karena yang menyetujui mereka untuk dimutasi itu SS sendiri. Karena persoalan ini menyangkut moral dan etika seorang pendidik kenapa tidak ada sanksi tegas dari pihak Dinas. Jangan sampai perkara perselingkuhan dilingkup Dinas Pendidikan di Kotabaru nantinya dilabeli warga sebagai hal yang wajar terjadi.” pungkasnya.

 

/Ali

Tidak Ada Lagi Postingan yang Tersedia.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.