BATARA.NEWS

Videotron Alun-alun Pati Diperbarui, Siap Jadi Wajah Digital Kota Menyambut Hari Jadi

PATI, Batara.news – Alun-alun Simpang Lima Pati bakal tampil lebih modern dan informatif. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTR) tengah melakukan peremajaan terhadap videotron yang terpasang di pusat keramaian kota tersebut.

 

Tak sekadar layar besar, videotron anyar ini akan hadir dengan ukuran yang jauh lebih masif—6 meter panjang dan 4 meter lebar—dilengkapi sistem suara surround yang akan dipasang menyebar di tiang-tiang lampu sorot tinggi (High Mast). Dengan ini, informasi yang ditayangkan tak hanya bisa dilihat, tapi juga terdengar jelas di seluruh area alun-alun.

 

Kepala Bidang Cipta Karya DPUTR Pati, Arif Wahyudi, menjelaskan bahwa proses pekerjaan proyek ini telah dimulai sejak 19 Juni 2025 oleh rekanan dari CV Adhi Karya Kudus. Proyek ditargetkan rampung pada 17 Agustus 2025, namun Pemkab menargetkan lebih cepat.

 

“Harapannya, sebelum Hari Jadi Kabupaten Pati pada 7 Agustus mendatang, videotron sudah aktif. Sehingga bisa digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan pembangunan dan program strategis Bupati serta Pemkab Pati,” ujar Arif Wahyudi, Selasa (15/7/2025).

 

Videotron ini bukan sekadar elemen dekoratif, melainkan dirancang sebagai sarana komunikasi digital antara pemerintah dan masyarakat. Lewat tampilan visual dan audio yang ditingkatkan, Pemkab ingin memastikan informasi publik, program kerja, hingga promosi daerah dapat tersampaikan secara lebih efektif.

 

Proyek ini sendiri menyedot anggaran sebesar Rp1,4 miliar dari APBD Kabupaten Pati. Sebuah investasi yang diharapkan menjadi titik balik digitalisasi ruang publik, sekaligus wajah baru kota menyambut momentum penting daerah.

 

 

/red

 

 

Estafet Kepemimpinan Polres Bojonegoro: AKBP Afrian Satya Permadi Resmi Gantikan AKBP Mario Prahatinto

Bojonegoro, Batara.news 13 Juli 2025 — Tongkat estafet kepemimpinan di lingkungan Kepolisian Resor (Polres) Bojonegoro resmi berpindah tangan. AKBP Mario Prahatinto menyerahkan jabatan Kapolres Bojonegoro kepada pejabat baru, AKBP Afrian Satya Permadi, dalam acara pamit kenal yang berlangsung penuh kehangatan di Gedung Taman Hiburan Gofun Bojonegoro, Minggu malam (13/7/2025).

 

Acara tersebut dihadiri jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), termasuk Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro, Ketua DPRD, serta tokoh masyarakat dan agama. Sejumlah Kapolres dari daerah tetangga seperti Lamongan dan Tuban turut hadir untuk memberikan dukungan dan apresiasi kepada pejabat lama.

 

Dalam sambutan perpisahannya, AKBP Mario menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada seluruh elemen masyarakat dan personel Polres Bojonegoro atas sinergi yang terjalin selama 20 bulan masa kepemimpinannya.

 

“Tidak ada Kapolres yang hebat. Yang hebat adalah anggota yang bekerja tanpa lelah dan masyarakat yang mendukung kami,” ungkap AKBP Mario dengan nada haru.

 

Ia juga mengisahkan pengalamannya memantau langsung dedikasi para anggota di lapangan. “Saya tahu persis ada anggota yang pulang pukul empat pagi dan kembali bertugas pukul tujuh. Ini bentuk pengabdian luar biasa,” tambahnya.

 

Menutup sambutannya, AKBP Mario menyampaikan permohonan maaf atas kekhilafan yang mungkin terjadi selama menjabat, sekaligus meminta doa restu untuk menjalankan amanah barunya di Mabes Polri.

 

Sementara itu, Kapolres Bojonegoro yang baru, AKBP Afrian Satya Permadi, memperkenalkan diri sebagai putra Jawa kelahiran Sumatera dari keluarga Pujakesuma asal Banyumas. Lulusan Akpol tahun 2006 ini sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Pribadi Wakapolri di Mabes Polri.

 

“Menjadi Kapolres Bojonegoro adalah kehormatan dan tanggung jawab besar. Saya siap melanjutkan program-program positif yang telah dijalankan oleh pendahulu saya,” tegas AKBP Afrian.

 

Ia menekankan pentingnya keterbukaan dan kolaborasi dengan seluruh elemen masyarakat guna menciptakan suasana yang aman, damai, dan tertib.

 

“Polres Bojonegoro akan menjadi rumah yang terbuka untuk semua pihak. Saran, kritik, dan masukan sangat kami butuhkan demi perbaikan dan kemajuan bersama,” tandasnya.

 

Pergantian ini diharapkan membawa semangat baru dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Bojonegoro.

 

 

/Ali

 

Diduga di Bawah Pengaruh Obat, Seorang Pria Mengamuk Saat CFD Bojonegoro

Bojonegoro, Batara.news 13 Juli 2025 – Suasana Car-Free Day (CFD) yang rutin digelar di kawasan depan Pendopo Kabupaten Bojonegoro mendadak berubah ricuh. Seorang pria yang diduga berada di bawah pengaruh obat-obatan diamankan oleh petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setelah mengganggu kegiatan warga, Minggu pagi (13/7/2025).

 

Insiden bermula saat pria tersebut merusak salah satu lapak milik Dinas Perpustakaan yang tengah berpartisipasi dalam kegiatan CFD. Tak berhenti di situ, pelaku juga ikut berjoget secara tidak terkendali di tengah pertunjukan tari yang dibawakan sekelompok remaja, memicu keresahan di kalangan pengunjung, terutama anak-anak dan perempuan.

 

Menanggapi kejadian tersebut, petugas Satpol PP yang berjaga di sekitar lokasi segera melakukan penanganan. Namun, pelaku justru bersikap agresif, berteriak, melawan petugas, bahkan sempat memukul salah satu anggota Satpol PP.

 

“Kami langsung mengamankan yang bersangkutan ke Pos 10 karena situasinya sudah cukup membahayakan,” ujar Budiono, Kepala Bidang Ketertiban Umum (Kabid Tibum) Satpol PP Bojonegoro.

 

Lebih lanjut, Budiono mengungkapkan bahwa saat diamankan, pelaku sempat melepas pakaian bagian atas dan hanya mengenakan celana pendek sambil menantang petugas untuk berduel. Untuk menghindari potensi tindakan anarkis lebih lanjut, petugas terpaksa mengikat pelaku dan membawanya ke rumah sakit dengan ambulans.

 

“Dari pemeriksaan dokter di ruang UGD, ditemukan tiga strip obat penenang. Kami menduga pria tersebut berada dalam pengaruh obat-obatan saat kejadian,” jelas Budiono.

 

Peristiwa ini sempat menyita perhatian pengunjung CFD dan mengganggu kenyamanan kegiatan yang biasanya berlangsung tertib. Satpol PP mengimbau masyarakat untuk segera melapor kepada petugas apabila mendapati gangguan serupa di ruang publik.

 

 

/Ali

 

 

Dari Mess Migas ke RS Kanker: Jejak Aset Talok The Residence Disorot BPK, Dinkes Belum Transparan

Bojonegoro, Batara.news 13 Juli 2025 – Jejak panjang aset Talok The Residence di Desa Talok, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro, kembali mencuat setelah temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas LKPD Bojonegoro tahun 2022 menyoroti kejelasan pemanfaatan dan pencatatan aset tersebut. Di atas lahan eks mess migas milik Pemkab Bojonegoro itu, kini direncanakan pembangunan Rumah Sakit Khusus Kanker (Onkologi).

 

Awalnya, lahan seluas 20.910 m² yang bersertifikat atas nama Pemkab Bojonegoro digunakan sebagai mess pekerja migas oleh PT Pertamina EP Cepu (PEPC) melalui kerja sama Joint Operation bersama PT Bojonegoro Bangun Sarana (BBS) dan PT Etika Dharma Bangun Sarana (EDBS). Hal ini diformalkan dalam Perjanjian Nomor 002/PJ/BBS/VIII/2020, dengan masa sewa berakhir pada April 2022.

 

Sebelum sewa habis, tepatnya pada 31 Desember 2021, aset berupa bangunan dan lahan telah dikembalikan ke Pemkab dan didokumentasikan dalam Berita Acara Penyerahan Barang tanggal 10 Mei 2022 Nomor 20, disaksikan oleh Notaris Anik Farida Agustini, SH, MKn. Proses tersebut juga diperkuat dengan SK Bupati Bojonegoro Nomor 188/252/KEP/412.013/2022 yang membentuk Tim Penilai Barang Milik Daerah (BMD) untuk proses klasifikasi ulang.

 

Namun, BPK mencatat bahwa setelah aset dikembalikan, bangunan mess beserta lahan belum dimanfaatkan secara maksimal. Bahkan beberapa fasilitas seperti saluran air dan tiang penerangan jalan belum tercatat dalam Kartu Inventaris Barang (KIB) D milik Pemkab.

 

Berdasarkan data aset tahun 2019 yang diterima redaksi, luas lahan Talok tercatat sebesar 21.430 m² dengan Sertifikat Hak Milik No. 05 tertanggal 19 Desember 2017 dan estimasi nilai Rp578.610.000,00. Informasi ini diperkuat oleh pengakuan warga setempat yang juga pernah menjabat sebagai perangkat desa.

 

“Iya betul, tanah itu milik Pemkab. Dulu dibeli dari warga saat masih zamannya Wedono Pak Sulaksono. Sertifikatnya terbit waktu saya menjabat Kades,” ujar narasumber yang enggan disebut namanya.

 

Kini, bekas mess tersebut digadang-gadang akan disulap menjadi Rumah Sakit Onkologi untuk memperkuat layanan kesehatan daerah. Namun, rencana besar ini dibayangi kerancuan informasi soal status dan riwayat lahan.

 

Ani Pujiningrum, mantan Kepala Dinas Kesehatan yang kini menjabat Direktur RSUD Sosodoro Djatikoesoemo, menyebut bahwa sekitar separuh dari total lahan RS Onkologi merupakan hasil pembelian oleh Pemkab, sedangkan sisanya hibah warga. “Kami sudah berupaya mengikuti setiap prosedur dalam pembelian tanah tersebut,” kata Ani saat dikonfirmasi.

 

Namun ketika ditanya soal total luas dan rincian aset, Ani mengaku tidak hafal dan meminta agar pewarta menghubungi bagian aset daerah. “Monggo jenengan koordinasi dengan bagian aset,” ujarnya singkat.

 

 

/Ali

 

Polemik Status Lahan RS Onkologi Bojonegoro: Sebagian Dibeli, Sebagian Dianggap Aset Pemkab Sejak 2021

Bojonegoro,Batara.news 12 Juli 2025 – Status kepemilikan lahan Rumah Sakit Khusus Kanker (RS Onkologi) Bojonegoro kembali menjadi sorotan. Meski Dinas Kesehatan mengklaim telah melakukan pembelian sebagian lahan, dokumen resmi dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) justru menunjukkan bahwa sejak 2021, lahan tersebut telah menjadi aset milik Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.

 

Kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro periode sebelumnya, Ani Pujiningrum, menyatakan bahwa sekitar setengah dari total lahan RS Onkologi merupakan hasil pembelian oleh Pemkab, sementara sisanya merupakan hibah dari warga. “Kami sudah berupaya mengikuti setiap prosedur dalam pembelian tanah tersebut,” ujar Ani. Namun saat dimintai keterangan lebih lanjut mengenai total luas lahan, Ani mengaku tidak mengingat secara pasti.

 

“Untuk data pastinya saya pastikan dulu njeh, mungkin Senin baru bisa kami sampaikan. Yang dibeli luasnya kurang lebih 6.500 meter persegi. Seingat saya, tanah dan bangunan yang dibeli meliputi dapur, restoran, gedung penunjang, dan area parkir milik The Residence,” jelasnya.

 

Menurut Ani, sebagian lahan belakang yang dibeli tidak termasuk dalam area hibah dan telah diverifikasi oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN). Namun untuk urusan hibah, ia menyarankan agar dikonfirmasi langsung ke bagian aset.

 

Informasi berbeda justru ditemukan dari dokumen resmi di laman BPK. Terdapat Berita Acara Penyerahan Aset tertanggal 10 Mei 2022 dan Surat Keputusan Tim Penilai Barang Milik Daerah (BMD) No. 188/252/KER/412.013/2022 yang menyebut bahwa lahan seluas 20.910 m²—beserta bangunan The Residence—telah resmi diserahkan ke Pemkab Bojonegoro per 31 Desember 2021, usai berakhirnya masa sewa dari pihak ketiga.

 

Sebelumnya, lahan tersebut digunakan oleh PT Pertamina EP Cepu (PEPC) dan PT EDBS untuk keperluan industri migas melalui perjanjian sewa resmi. Masa sewa berakhir pada April 2022, dan tanah beserta bangunannya dikembalikan ke Pemkab.

 

Dari penelusuran sumber warga setempat yang enggan disebutkan namanya, disebutkan bahwa lahan milik Pemkab mencapai sekitar 2,1 hektare. Dari luasan tersebut, sebagian besar digunakan untuk bangunan utama RS Onkologi yang sebelumnya dikenal dengan nama The Residence.

 

Sumber tersebut juga menjelaskan bahwa saat lahan itu dikerjasamakan dengan pihak ketiga, yakni PT EDBS milik Yamin Trenggono, area belakang digunakan sebagai lahan parkir dan restoran. Ia menyebut bahwa total luas lahan milik tiga warga, yang kemudian dibeli Yamin dan dijual ke Pemkab, mencapai 6.715 m². Rinciannya sebagai berikut:

 

Sadiyem: 2.972 m²

 

Sadirah: 1.954 m²

 

Jumilah: 1.789 m²

 

 

Terpisah, Anik Farida Agustini, SH, MKn., notaris yang menangani proses peralihan hak atas tanah, membenarkan keterlibatannya dalam proses legalisasi penjualan tanah dari Yamin ke Pemkab. “Saya hanya menangani pelepasan hak atas tanah milik Bapak Yamin yang dibeli oleh Pemkab untuk pembangunan RS Onkologi. Soal harga dan teknis lainnya saya tidak terlibat,” ujar Anik.

 

Dengan mencuatnya berbagai versi informasi ini, publik berharap ada kejelasan transparan mengenai status dan riwayat lahan RS Onkologi Bojonegoro. Terlebih, proyek pembangunan rumah sakit spesialis kanker ini menyangkut layanan kesehatan strategis bagi masyarakat luas.

 

 

/Ali

 

 

PAW DPRD Bojonegoro: Gus Nafi Sahal sholeh dan Agus Dita Pratama Resmi Dilantik

Bojonegoro,– DPRD Kabupaten Bojonegoro menggelar Rapat Paripurna Istimewa dengan agenda Pengucapan Sumpah/Janji Anggota DPRD Pengganti Antar Waktu (PAW) sisa masa jabatan 2024–2029. Rapat berlangsung khidmat dengan dihadiri Bupati Bojonegoro Setyo Wahono serta seluruh unsur pimpinan dan anggota dewan. Rabu (9/7/2025).

 

Acara diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan sambutan Ketua DPRD Bojonegoro, Abdulah Umar. Dalam sambutannya, ia membacakan Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur tentang pemberhentian dua anggota DPRD yang telah wafat, yakni almarhumah Eny Soedarwati dan Dyah Ayu Ratna Dewi. Selanjutnya, ia juga membacakan Surat Keputusan tentang peresmian pengangkatan pengganti antar waktu, yaitu:

 

Drs. H. Nafi Sahal, S.E., M.M., menggantikan almarhumah Eny Soedarwati.

 

Agus Dita Pratama, S.E., menggantikan almarhumah Dyah Ayu Ratna Dewi.

Sekretaris DPRD kemudian membacakan kembali isi keputusan Gubernur Jawa Timur secara resmi, menetapkan keduanya sebagai anggota DPRD Bojonegoro PAW. Setelah pembacaan keputusan, prosesi dilanjutkan dengan pengucapan sumpah dan janji jabatan yang dipandu oleh pimpinan dewan.

 

Bupati Bojonegoro Setyo Wahono dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada dua anggota yang baru dilantik, serta menyampaikan harapan agar keduanya dapat segera menyesuaikan diri dengan tugas dan dinamika di lingkungan DPRD.

 

“Saya atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menyampaikan selamat kepada Saudara Bapak Kiai Drs. H. Nafi Sahal, S.E., M.M.

Dan

Agus Dita Pratama,S.E.Semoga amanah ini dapat dijalankan dengan penuh tanggung jawab,” ujarnya.

 

Dalam kesempatan itu, Bupati juga menyinggung pentingnya kerja sama antara legislatif dan eksekutif, terutama dalam proses penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Bojonegoro Tahun 2024–2029.

 

“Kami berharap DPRD turut berperan aktif dalam menyusun arah pembangunan yang sesuai kebutuhan masyarakat,” imbuhnya.

 

Acara ditutup dengan pembacaan doa. Anggota DPRD Bojonegoro Khoirul Anam, menyampaikan permintaan agar dalam doa turut diselipkan permohonan untuk almarhumah Dyah Ayu Ratna Dewi dan almarhumah Eny Soedarwati, sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi mereka selama menjabat. Rapat ditutup dengan lagu “Padamu Negeri”.

 

/red

Tingkatkan Kualitas Pembina Pramuka, Kodim Bojonegoro Gelar Kursus Mahir Dasar Pamong Saka Wira Kartika

BOJONEGORO, – Bersama Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kabupaten Bojonegoro, Komando Distrik Militer (Kodim) 0813 Bojonegoro Jawa Timur menggelar kegiatan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) bagi Pamong Saka Wira Kartika di Komplek Markas Kodim setempat, Senin (7/7/2025).

Kegiatan ini berlangsung mulai dari tanggal 7 sampai dengan 12 Juli 2025, sebanyak 38 peserta yang terdiri dari Pamong Saka Wira Kartika, serta perwakilan anggota Dewan Saka Wira Kartika dari Pangkalan Koramil dan Posramil jajaran Kodim 0813 Bojonegoro turut serta dalam KMD ini.

Kegiatan KMD dilaksanakan untuk membekali calon pembina Pramuka khususnya Pamong Saka Wira Kartika dengan pengetahuan dasar dan pengalaman praktis dalam membina Kepramukaan, sehingga nantinya mereka mampu menjadi pembina Pramuka yang berkualitas dan profesional.

Dandim 0813 Bojonegoro Letkol Czi Arief Rochman Hakim, SE., MM., dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kasdim 0813 Bojonegoro Mayor Inf Bambang Riyanto, menyampaikan bahwa kegiatan KMD ini merupakan bagian penting dari proses pembentukan karakter bangsa, karena bertujuan untuk membekali para peserta dengan pengetahuan, ketrampilan dan wawasan Kepramukaan yang mumpuni.

“Harapannya agar para peserta dapat menjadi pembina Pramuka yang tidak hanya mahir secara teknis, tetapi juga mampu menjadi teladan sekaligus pembina karakter bagi generasi muda,” ujarnya.

Sebagaimana kita ketahui bahwa Gerakan Pramuka merupakan wadah pembentukan watak dan kepribadian bagi generasi muda yang tangguh, berjiwa kebangsaan, serta berlandaskan nilai-nilai Pancasila.

“Sehingga, Kodim 0813 Bojonegoro senantiasa mendukung penuh kegiatan-kegiatan Kepramukaan termasuk melalui penyelenggaraan KMD ini sebagai salah satu bentuk penguatan kapasitas Pamong Saka Wira Kartika jajaran Kodim 0813 Bojonegoro dalam membina generasi muda,” kata Dandim 0813 Bojonegoro dalam sambutannya.

Pihaknya mengucapakan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi, serta membantu terlaksananya kegiatan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar atau KMD jajaran Kodim 0813 Bojonegoro tahun 2025. Dengan harapan, kolaborasi ini bisa memberikan manfaat besar bagi generasi muda penerus bangsa.

Kepada seluruh peserta KMD, pihaknya juga berharap agar dapat mengikuti kegiatan ini dengan semangat, disiplin dan penuh rasa tanggung jawab. “Jadikanlah kesempatan ini sebagai ajang pembelajaran dan penguatan peran kita dalam mencetak generasi muda yang berkarakter, cinta tanah air dan siap menjaga keutuhan NKRI,” kata Letkol Czi Arief Rochman Hakim, SE., MM., dalam sambutannya.

Sementara itu Ketua Harian Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Bojonegoro, Drs. Hanafi, M.M., juga mengucapkan terima kasih kepada Kodim 0813 Bojonegoro beserta Koramil dan Posramil jajaran yang terus berkontribusi dan mensupport dalam pembinaan generasi muda bangsa khususnya melalui bidang Kepramukaan.

“Insya Alloh, kita optimis bahwa generasi muda kita khususnya yang ada di Bojonegoro ini dapat menjadi generasi yang memiliki moral yang baik, mental yang baik, dan generasi yang sukses,” tuturnya.

Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar atau KMD dilaksanakan adalah untuk membekali para pelatih atau pembina supaya bisa memahami dan menguasai baik itu secara materi maupun ketrampilan yang diperlukan dalam membina berbagai golongan Pramuka mulai dari Siaga, Penggalang, Penegak hingga Pandega.

“Sehingga diharapkan setelah mengikuti kursus ini para peserta mampu memahami, menghayati dan menjelaskan tentang Kepramukaan serta perkembanganya, dan menerapkannya secara efektif dan efisien dalam membina Pramuka sesuai dengan golongannya,” pungkas Drs. Hanafi, M.M.

 

/red

EDITORIAL: Bupati Bojonegoro Desak OPD Tak Rumit Saling Lempar Tanggung Jawab

Bojonegoro, Batara.news –Dalam rapat internal eksekutif di Tahun 2025 yang tinggal menyisakan lima bulan. Dalam periode yang semakin sempit ini, Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono,dengan memberikan penegasan tegas kepada seluruh jajaran pemerintahan, mulai dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), para Camat, hingga Kepala Desa, untuk mempercepat progres pembangunan di daerah.

 

Pernyataan tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi internal bersama Pj Sekretaris Daerah dan seluruh jajaran OPD. Dalam forum itu, Bupati secara terbuka menyatakan bahwa dirinya masih memberikan ruang toleransi di tahun 2025, namun tidak lagi pada tahun berikutnya. “waktu tinggal lima bulan, kita ingin yang terbaik untuk rakyat. Di tahun 2025 ini saya masih bisa maklum, tetapi untuk tahun depan 2026 saya sudah tidak bisa memaklumi lagi,” tegasnya dalam sebuah video yang telah beredar luas.

 

Peringatan ini bukan tanpa dasar. Di tengah berbagai harapan masyarakat terhadap percepatan pembangunan, sejumlah persoalan yang mencuat ke publik—seperti polemik pembangunan menara BTS tanpa izin—telah menimbulkan kesan kurangnya koordinasi dan sikap saling menghindar di antara institusi terkait. Fenomena “saling lempar” tanggung jawab di lingkup OPD bukan hanya menghambat jalannya program, namun juga menimbulkan kebingungan di masyarakat.

 

Dalam konteks tersebut, teguran Bupati sejatinya merupakan panggilan untuk memperbaiki pola kerja yang selama ini masih terkesan sektoral, tertutup, dan lamban dalam merespons tantangan. “Jangan rumit, sebab saya orangnya terbuka, kebiasaan lambat atau ruwet mbulet itu tidak baik,” ujar Setyo Wahono dengan nada tegas namun terbuka.

 

Lebih lanjut, Bupati juga meminta para camat agar mengambil peran lebih aktif dalam proses penyusunan anggaran dan pelaksanaan Musrenbang, terutama dalam mengawal perencanaan dari tingkat desa. “Jangan sampai lepas tanggung jawab terhadap desa. Apabila nanti membutuhkan anggaran, akan kita sediakan,” katanya.

 

Lebih lanjut

,”Tak ada waktu untuk menunda setiap jengkal wilayah adalah amanah, segera progres dan petakan kebutuhan riil di lapangan,Bojonegoro butuh kerja nyata,”Tandasnya

 

Peringatan ini semestinya menjadi refleksi bersama, khususnya bagi OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Dalam sisa waktu lima bulan di tahun ini, diperlukan semangat kolaborasi dan kesediaan untuk menanggalkan ego sektoral demi memastikan pembangunan berjalan sesuai harapan. Masyarakat tentu tak ingin mendengar dalih atau saling tuding, melainkan menginginkan kehadiran pemerintah yang bekerja, tanggap, dan menyatu dalam tujuan.

 

Dalam lima bulan tersisa di 2025, OPD di Kabupaten Bojonegoro diharapkan tidak lagi berkutat pada pembelaan diri dan justifikasi, melainkan fokus pada kerja nyata. Apapun bentuknya, rakyat menuntut hasil, bukan alasan.

 

/Red

Haul Eyang Surodiwiryo: 1.000 Warga SH Winongo Bojonegoro Berangkat Madiun

Batara.news Bojonegoro,– Lebih dari seribu anggota Persaudaraan Setia Hati (SH) Winongo Cabang Bojonegoro dijadwalkan berangkat ke Kota Madiun pada Sabtu malam, 5 Juli 2025, untuk mengikuti rangkaian kegiatan Haul Eyang Surodiwiryo sekaligus peringatan Suroan Agung ke-122.

 

Ketua Cabang SH Winongo Bojonegoro, Sasmito Anggoro, S.H., menyampaikan bahwa keberangkatan rombongan dimulai pukul 22.00 WIB. Seluruh peserta dari berbagai ranting akan terlebih dahulu berkumpul di titik temu yang dipusatkan di Kecamatan Margomulyo. Dari sana, rombongan akan bertolak menuju Padepokan Pusat SH Winongo di Madiun.

 

“Total peserta yang berangkat kurang lebih mencapai seribu orang. Mereka menggunakan berbagai roda transportasi, mulai dari bus, elf, hingga kendaraan pribadi. Sementara untuk koordinator lapangan atau korlap yang tergabung dalam Satgas SH Winongo, mereka akan menggunakan sepeda motor,” jelas Sasmito.

 

Ia menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar tradisi tahunan, melainkan bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai luhur yang diajarkan Eyang Surodiwiryo, pendiri Persaudaraan Setia Hati. Momentum ini juga menjadi ajang mempererat tali persaudaraan di internal organisasi serta menjalin kedekatan dengan masyarakat luas.

 

“Kami mengimbau seluruh keluarga besar SH Winongo Bojonegoro agar senantiasa menjaga kondusifitas dan keamanan, baik dalam perjalanan menuju Madiun maupun saat kembali ke Bojonegoro. Kegiatan ini merupakan wujud pelestarian ajaran luhur Eyang Suro, di mana pencak silat tak hanya sebagai seni bela diri, tapi juga sebagai warisan budaya yang sarat dengan nilai-nilai budi pekerti luhur, untuk keselamatan dunia dan akhirat,” tegasnya.

 

Rombongan dijadwalkan kembali ke Bojonegoro pada sore hari setelah seluruh rangkaian kegiatan di padepokan selesai. Kepulangan peserta akan difasilitasi menggunakan armada bus yang telah disiapkan oleh masing-masing ranting.

 

/Al

Tiang Fiber Optik Tak Berizin di Bojonegoro Kembali Telan Korban, MyRepublic Akui Kelalaian

Bojonegoro, Batara.news – Keberadaan tiang fiber optik (FO) tanpa izin resmi kembali memicu insiden di Kabupaten Bojonegoro. Salah satu tiang milik PT MyRepublic yang berdiri di wilayah Desa Sukorejo, Kecamatan Bojonegoro, diduga menjadi penyebab seorang warga tersengat aliran listrik.

 

Peristiwa tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Desa Sukorejo, Burhana Robi, kepada awak media pada 2 Juni 2025. Ia menjelaskan bahwa kejadian sebenarnya terjadi beberapa bulan lalu, tepatnya saat bulan Ramadan.

 

“Kejadian tersebut terjadi di titik koordinat RT 10 RW 3, Desa Sukorejo. Saat itu, pihak MyRepublic tengah memasang tiang baru dan melakukan bentangan kabel fiber optik untuk pelanggannya, dengan radius sekitar 50 meter,” terang Robi.

 

Ia melanjutkan, “Pada malam hari saat dilakukan pengecekan, ditemukan adanya aliran listrik pada tali seling bentangan tiang, karena tali seling tersebut menumpang pada kabel milik warga. Akhirnya, kami minta agar seling tersebut dipotong atau tiangnya dirubuhkan.”

 

Terkait perizinan, Robi menambahkan bahwa pihak MyRepublic mengklaim telah memperoleh izin dari tingkat RT dan RW.

 

“Mereka bilang sudah izin ke RW, lalu RW menganggap sudah mendapatkan restu dari desa. Di Sukorejo ada delapan RW, dan masing-masing mengira telah mewakili desa. Saat kami menghubungi pihak my Republik mereka terkesan saling lempar dengan dalih ada vendornya masing-masing,” ujarnya.

 

Sementara itu, perwakilan PT MyRepublic, Fais, membenarkan adanya kejadian tersebut. Berdasarkan hasil pemeriksaan di lapangan, diketahui bahwa kawat seling penahan tiang mengandung arus listrik dan bahkan sempat mengeluarkan asap.

 

“Saya sempat mengira ada gas yang keluar dari kawat seling yang tertancap di tanah, tapi ternyata itu arus listrik. Seling tersebut mengeluarkan asap. Saat itu juga langsung kami lepas, dan sekarang sudah tidak ada arus lagi,” jelas Fais saat ditemui di sebuah kafe di Bojonegoro pada Kamis (3/7/2025).

 

Menanggapi hal ini, Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bojonegoro, Joko Tri Cahyono, mengonfirmasi bahwa PT MyRepublic baru mengajukan permohonan izin pendirian tiang fiber optik secara resmi pada Rabu, 2 Juli 2025.

 

“Baru Rabu kemarin diajukan, dan saat ini masih dalam proses,” ujarnya singkat.

 

/Al