BOJONEGORO, BATARA.NEWS – Petugas Lembaga Pemasyarakatan harus memiliki keterampilan yang beragam karena mereka menghadapi risiko yang bervariasi dan tak terduga.
Oleh sebab itu, mereka perlu memiliki keahlian dalam berbagai bidang, mulai dari kemampuan untuk mengendalikan diri hingga keterampilan dalam menggunakan senjata api.
Hal itu agar dapat mengendalikan situasi saat massa tiba-tiba melakukan tindakan yang tidak diinginkan.
Ihwal tersebut mendasari telaksananya pelatihan menembak bagi Petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bojonegoro.
Kegiatan menembak yang berlangsung di lapangan tembak naga hitam, Yon 3 Brimob, Bojonegoro itu diikuti oleh sebagian dari petugas Lapas Bojonegoro yang terdiri dari petugas pengamanan hingga staf kantor.
Rencananya kegiatan tersebut juga akan dilaksanakan secara bertahap kepada seluruh petugas, dengan tujuan untuk antisipasi agar tidak terjadi kosong penjagaan di Lapas.
Diawali dengan pengarahan dan praktik singkat yang disampaikan oleh Komandan Kompi AKP Irwan Reprijanto, S.Sos, dan beberapa Instruktur dari jajaran anggota Yon 3 Brimob Bojonegoro, peserta pelatihan didoktrin harus siap mental dalam mengoprasikan senjata api.
“Mental harus dipersiapkan, tanpa perlu ragu atau takut. Terapkan teknik yang diajarkan oleh pelatih. Jangan khawatir mengenai kepanasan. Tetaplah tenang saat mengarahkan bidikan ke sasaran. Perhatikan bahwa angin dan cuaca memiliki pengaruh yang signifikan. Upayakan untuk tetap fokus dan serius agar teknik dapat dilakukan dengan kedisiplinan.” jelasnya, Rabu, 21 Juni 2023.
Tujuan dari latihan menembak tersebut, lanjutnya, untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan petugas Lapas Bojonegoro dalam menggunakan senjata api yang ada di Lapas,
“Dengan bantuan instruktur menembak, tujuannya adalah agar petugas Lapas Bojonegoro dapat mengenal dan memahami senjata yang mereka miliki.”imbuhnya,
Sementara itu, dengan adanya kegiatan tersebut, Kepala Lapas Kelas IIA Bojonegoro, Rony Kurnia, mengaku berterima kasih kepada jajaran Brimob yang telah memberikan kesempatan untuk berlatih bersama petugas Lapas.
Beliau menuturkan meskipun sudah dibekali latihan menembak, petugas Lapas Bojonegoro dipastikan tidak akan sembarangan menggunakan senjata api, karena tujuan latihan tersebut untuk membentuk mental petugas dalam menghadapi situasi genting dengan tenang.
“Latihan menembak ini ditujukan agar petugas Lapas Bojonegoro punya mental dan strategi menghadapi situasi genting dengan tenang. Senjata yang dimiliki harus dimengerti cara penggunaannya dan cara merawatnya dengan baik. Dan senjata yang kita miliki ini, tidak mesti harus ditembakkan, bisa cukup untuk melumpuhkan saja,” ungkap Rony
Rony menyebutkan, di Lapas tidak perlu perorangan menggunakan senjata api.
“Di Lapas itu tidak perlu dipersenjatai perorangan, tapi di tempat-tempat strategis seperti di pos itu bisa dipersenjatai. Dan untuk penanganan WBP (Warga Binaan Permasyarakatan) yang berlaku anarkis di dalam Lapas, kami telah menggunakan senjata sesuai prosedur. Kapan harus ditembakkan, tapi senjata yang digunakan adalah untuk melumpuhkan bukan untuk mematikan,” terangnya,
Latihan menembak yang diikuti oleh seluruh petugas Lapas Bojonegoro dan jajaran Brimob tersebut berlangsung antusias. Seluruh pegawai mengaku hal itu sangat bermanfaat dalam pelaksanaan tugas.
Reporter : al/dok