Mantan Pendiri PASOPATI Temukangen, Singgung Kinerja Pasopati Saat Ini Seperti Matisuri

 

Pati, Batara.news | Temu kangen Dedengkot pendiri PASOPATI (Paguyuban Solidaritas Kepala Desa dan Perangkat Desa Kabupaten Pati), sindir dan kritik keras berjalanya kinerja Pasopati yang berjalan saat ini seolah mati suri tak seperti harapan Pasopati saat pertama kali didirikan justru kini terkesan tak berjalan sama sekali.

 

Beberapa mantan Kepala desa Pendiri Pasopati berkumpul di Rumah makan Penjawi 13/6/23 dengan tema Temu kangen dan membahas kinerja Pasopati yang menurut mereka sebagai pendiri PASOPATI saat ini sangat menyayangkan jika Pasopati kini tidak punya arah kedepannya.

 

Karjono Mantan ketua Pasopati mengatakan Pasopati dulu sangat kompak dan berjuang untuk masyarakat dan di kenal di tingkat Nasional, Pasopati dan Parade Nusantara Juga sebagai pencetus dan Undang-undang Desa dan memperjuangkan adanya Dana Desa yang sampai saat ini dapat dirasakan diseluruh Indonesia, jelas Karjono mantan Ketua Pasopati.

 

Hal yang senada juga di ucapkan oleh Selamet Widodo, S.H,. Ia juga sangat prihatin Pasopati saat ini, ” Pasopati saat ini taksesigrak Pasopati di era kita di era yang mana tidak banyak keuangan tapi setelah banyak keuangan dari para sesepuh-sesepuh pendiri Pasopati kok malah merasa prihatin yang dalam temu kangen ini kok muncul seperti ini, yang kedua,

 

yaitu tadi seperti apa yang di sampaikan Pak Nabiyanto seperti Kasus Bumdesma saja, itu uang negara di buat bancaan gak tau kemana siap yang harus menjadi penanggung jawab apa yang menjadi profit untuk desa, uang negara juga, ya ahirnya dari situ kita muncul kepinginya tokoh-tokoh ini mantan-mantan kepala desa ini memunculkan sosok pemimpin baru Ndak muluk-muluklah minimal menjadi wakil bupati untuk menata membangun pemerintahan ini”, tegas Selamet Widodo.

 

Harapan yang sama juga di sampaikan oleh Nabiyanto, untuk tidak salah persepsi bahwa apa yang di lakukan oleh tokoh dan pejuang-pejuang pasopati yang dulu hanya untuk kepentingan masyarakat,

 

“Ternyata hari ini yang muncul adalah satu senggol-menyenggol dengan adanya kasus yang kaitanya dengan dana desa satu misal bumdes yang hari ini menjadi pembicaraan publik,dan sampai hari ini juga belum ada penyelesaian,,perjuangan itu sangat berat sangat abot,, setelah terealisasi itu malah disalah gunakan oleh temen-temen atau adek-adek saya”, Ucap Nabiyanto.

 

Harapannya perjuangan besar Pasopati tidak disalah gunakan dan salah jalan, oleh penerus Pasopati yang sekarang ini karena semata-mata perjuangan tersebut adalah untuk masyarakat luas.

 

/Red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *