Ini Tanggapan Kades Brabo, Terkait Langkanya Pupuk Yang di Alami Petani Tembakau di Wilayahnya

Batara.news

KLARIFIKASI KELANGKAAN PUPUK

Grobogan, Menanggapi Langkanya Pupuk yang berdampak kepada Petani Tembakau, Kepala Desa Brabo, kecamatan Tanggung Harjo, kabupaten Grobogan. berikan tanggapan adanya kelangkaan pupuk tersebut.

Dikonfirmasi Awak media 14/10/2022, Kepala Desa Brabo Muhammad Nur Rokhim S.A.G untuk memperoleh informasi terkait dengan kelangkaan pupuk bersubsidi yang dialami oleh petani di desa Brabo. Apakah memang benar pupuk itu langka atau hanya sekedar isu saja.

Untuk menjawab kebingungan Petani Tembakau di wilayahnya Sehingga para petani mengerti apa yang menjadi kelangkaan selama ini, dijelaskan Kepala Desa Brabo kelangkaan pupuk tersebut di karenakan adanya pengurangan kuota pasokan pupuk subsidi, dan bukan adanya indikasi penimbunan pupuk apalagi unsur mencari keuntungan pribadi.

Gambar gapura Desa Brabo Kecamatan Tanggung Harjo

“karena itu saya meminta kepada petani agar menggunakan pupuk bersubsidi ini sesuai dengan kebutuhan tanaman dan bukan kemauan petani. Selain itu, hendaklah kembali menggunakan pupuk organik sebagai pupuk dasar untuk mengembalikan kesuburan tanah,” tegas Kades Brabo.

Kepala desa Brabo juga menekankan problema pasca panen tembakau, tahun demi tahun perihal pada dasarnya tidak ada kepastian acuan baku harga jual tembakau, sehingga para petani tidak merugi dan terbebankan utang.

Harapanya kepada semua pihak terkait, terlebih P2RPTI (Perkumpulan Pabrik Rokok dan Petani Tembakau) memberikan berbagai solusi terutama perihal pasca panen tembakau, juga berbagai pelatihan kerja buat kawula muda dalam berkarya (produksi rokok skala home industri beserta segala bentuk perizinanya) Imbuhnya.

/Red

Petani Tembakau Keluhkan langkanya Pupuk, Berdampak besar Pada Tanamanya

Batara.news

Grobogan, Banyaknya petani tembakau di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah yang mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk, hingga berdampak pertumbuhan tanaman tembakau mereka tidak sesubur seperti saat diberi unsur hara buatan tersebut.

Kelangkaan pupuk Sudah hampir 2 Tahun ini. Padahal tanaman yang baru berusia sepekan ini sangat membutuhkan pupuk untuk masa pertumbuhan tanaman,” ucap Safi’i, petani tembakau asal Desa Brabo, Kecamatan Tanggung harjo, Grobogan, Jawa Tengah.

Ada Tiga jenis pupuk yang mulai langka itu masing-masing adalah pupuk jenis Urea, Sp 36, Poska.

Stok di distributor sebenarnya tetap ada, namun menurut Safi’i, volumenya terbatas dan harganya fantastis sampe Rp. 250.000,00 / 50kg. sehingga tidak mencukupi kebutuhan pupuk petani dan memberatkan harga, khususnya untuk pertanian tembakau yang saat ini masa perawatan.

Tanaman tembakau

Jika kondisi tersebut terus terjadi, maka diperkirakan tanaman akan layu dan mati. Sekarang tanaman dirawat seperti biasa, hanya mengandalkan air untuk menghindari tanaman mati lebih cepat dan pupuk kandang, ujarnya.

Meskipun beralih mengunakan pupuk kandang tersebut, ternyata efek dari daun tembakau hasilnya jelek, secara otomatis nilai jual daun tembakau dibawah harga pasaran. Kendati demikian pembelian pupuk kandang tersebut tidak selalu ada dan harus dibeli jauh dari desanya.

Safi’i dan beberapa petani tembakau lain mengungkapkan, mereka sebenarnya sudah menempuh berbagai cara, termasuk melakukan kordinasi dengan kelompok tani.
Namun, hingga kini belum ada solusi terkait pemenuhan pupuk yang mengalami kelangkaan tersebut.

Petani semakin bingung, jika ada pupuk, harga mahal,” keluhnya.

Harapanya keberbagai pihak dan khususnya P2RPTI (Perkumpulan Pabrik Rokok dan Petani Tembakau Indonesia), harga pupuk standar normal dan mudah didapatkan diwilayah desa Brabo, Kecamatan Grobogan Jawa Tengah.

/Red

Kolonel Dani Eri Wardhana Menjabat Kabinpotdirga Koharmatau

Batara.news

Bandung, Batara.news | Komandan Koharmatau Marsekal Muda TNI Eddy Supriyono, S.E., M.M., memimpin serah terima jabatan Kepala Pembinaan Potensi Kedirgantaraan (Kabinpotdirga) Koharmatau, dari Kolonel Tek Hendrison Syafril, S.T. kepada Kolonel Tek Dani Eri Wardhana bertempat di Gedung Budiardjo Makoharmatau Bandung. Kamis. (13/10/2022).

Kolonel Tek Hendrison Syafril, S.T., selanjutnya menjabat sebagai Komandan Depohar 90 Kalijati sementara Kolonel Tek Dani Eri Wardhana sebelumnya bertugas sebagai Kasubdis Peslatu Disaeroau Jakarta.

Dankoharmatau Marsda TNI Eddy Supriyono, S.E., M.M. dalam sambutannya mengatakan bahwa tour of area dan tour of duty adalah bagian dari proses dinamika kehidupan organisasi dan merupakan hal yang wajar.

Hal ini lanjut Dankoharmatau, tidak terlepas dari upaya organisasi untuk melakukan penyegaran suasana kerja serta pembinaan karier pejabat yang bersangkutan. (Pen Koharmatau).

/rd

Kolonel Dani Eri Wardhana Menjabat Kabinpotdirga Koharmatau

Batara.news

Bandung, Batara.news | Komandan Koharmatau Marsekal Muda TNI Eddy Supriyono, S.E., M.M., memimpin serah terima jabatan Kepala Pembinaan Potensi Kedirgantaraan (Kabinpotdirga) Koharmatau, dari Kolonel Tek Hendrison Syafril, S.T. kepada Kolonel Tek Dani Eri Wardhana bertempat di Gedung Budiardjo Makoharmatau Bandung. Kamis. (13/10/2022).

Kolonel Tek Hendrison Syafril, S.T., selanjutnya menjabat sebagai Komandan Depohar 90 Kalijati sementara Kolonel Tek Dani Eri Wardhana sebelumnya bertugas sebagai Kasubdis Peslatu Disaeroau Jakarta.

Dankoharmatau Marsda TNI Eddy Supriyono, S.E., M.M. dalam sambutannya mengatakan bahwa tour of area dan tour of duty adalah bagian dari proses dinamika kehidupan organisasi dan merupakan hal yang wajar.

Hal ini lanjut Dankoharmatau, tidak terlepas dari upaya organisasi untuk melakukan penyegaran suasana kerja serta pembinaan karier pejabat yang bersangkutan. (Pen Koharmatau).

/rd

Polres Pati Hari Ini Resmi Menjadi Polresta

Batara.news

Pati, Batara.news | Perhari ini Kepolisian Resor (Polres) Pati, resmi dinaikan tipenya dari tipe D kini menjadi tipe C. Dengan resminya kenaikan tipe tersebut, kini Polres Pati secara resmi berganti nama menjadi Kepolisian Resor Kota , Polresta Pati. Rabu (13/10/2022),

Gelar upacara peresmian dengan penuh Khidmah di halaman Mapolresta Pati. Upacara di pimpinan langsung oleh Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Achmad Lutfi.


Turut dihadiri oleh Penjabat (Pj) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro beserta jajarannya, Mantan Bupati Pati Haryanto, ketua DPRD Kabupaten Pati, DPRD Provinsi Jawa Tengah, DPR RI, mantan Bupati Haryanto, Ketua MUI, ketua FKUB dan stakeholder terkait serta seluruh kapolresta dan Kapolres se- Jawa Tengah.

Upacara Peresmian Polresta Pati

Irjen Pol Achmad Lutfi mengapresiasi ,bangga dan meluapkan rasa syukur kebanggaannya dengan capaian yang telah diperoleh Polresta Pati saat ini.


Kendati demikian, dengan kenaikan status Polres Pati menjadi Polresta Pati, Irjen Pol Achmad Lutfi menegaskan bahwa ada konsekuensi dan beban yang harus dipikul lebih berat sejak hari ini.

“Kita patut bangga karena Polres Pati menjadi Polresta. Peningkatan ini merupakan prestasi tetapi ini menjadi tantangan baru dan ada konsekuensi,bukan sekedar Kapolresta dari AKBP menjadi Kombes, Kasat dari AKP jadi Kompol namun bagaimana kita memberikan pelayanan kepada masyarakat yang lebih baik dengan mengedepankan humanis namun dikala ada pelanggaran harus tetap tegas dalam penindakan” ucap Irjen Pol Achmad Lutfi.

Kapolda Achmad Lutfi menekankan, dengan segala prestasi yang disandang oleh Polresta Pati saat ini, kepekaan terhadap kondisi di masyarakat harus ditingkatkan. Serta pelayanan terhadap masyarakat dan penegakkan hukum harus dimaksimalkan.

” Ini perlu kepekaan rekan sekalian. Perlu peningkatan pelayanan, pengayoman perlindungan dan penegakkan hukum dengan penuh tanggung jawab. Konsekuensi ini tanggung jawab moral,” tegasnya.

Ia juga menginstruksikan kepada jajaran Kapolres seluruh Jawa Tengah untuk meningkatkan kepekaan di tengah situasi sekarang, untuk lebih maksimal melayani masyarakat.

” Kita perintahkan seluruh jajaran Kapolres. Kita harus peka terhadap perkembangan situasi. Kamtibmas tulang punggung Polri karena Indonesia mempunyai tantangan global,” tandasnya.

Usai upacara dilanjutkan dengan acara pelepasan ratusan burung merpati sebagai simbol bahwa ‘ merpati tak pernah ingkar janji ‘ disertai gemuruh suara sirine dan iringan asap menjulang ke langit .

Berbagai atraksi dari Polisi Cilik ,Srikandi Polres Pati mengendarai Moge ( motor gede) tari tarian disuguhkan untuk memeriahkan acara.

/Red

Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW, Danrem 071/Wijayakusuma Himbau Prajuritnya Meneladani Akhlak Nabi Muhammad SAW

Batara.news

Banyumas – Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Inf Yudha Airlangga, S.E., menghimbau untuk seluruh prajurit dan PNS Korem 071/Wijayakusuma meneladani akhlak mulia Nabi Muhammad SAW. Hal tersebut, diutarakannya saat Keluarga Besar Makorem 071/Wijayakusuma memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Rabu (12/10/2022) yang berlangsung di Masjid Wijayakusuma, Makorem 071/Wijayakusuma, Sokaraja, Banyumas.

Himbauan Danrem ini sesuai tema yang diambil dalam Peringatan Maulid Nabi kali ini yang mengangkat tema “Meneladani Akhlak Nabi Muhammad SAW Dalam Kehidupan Sehari-hari” dengan penceramah KH. Slamet Subekhi, S.H., dari Kantor Kemenag Purwokerto, Banyumas.

Dikatakan, Nabi Muhammad SAW memiliki berbagai sifat-sifat yang luhur seperti Siddiq (senantiasa mengutamakan kebenaran), Amanah (dapat dipercaya), Tabligh (senantiasa menyampaikan kebaikan kepada masyarakat) dan Fathonah (memiliki kecerdasan baik intelektual, emosional maupun spiritual).

“Karenanya, marilah kita jadikan momentum memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW ini, kita teladani sifat-sifat mulia Rasulullah SAW sebagai pedoman dasar dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga sikap dan tutur kata serta tindakan senantiasa mencontoh kepribadian Nabi Muhammad SAW,” pintanya.

“Dengan mengaktualisasikan semangat perjuangan dan kepemimpinan Rasulullah SAW dalam kehidupan kita, senantiasa kehadirannya dapat memberikan ketenangan dan ketentraman bagi kita dimanapun kita berada dan bertugas”, tuturnya.

“Dalam konteks ini, kita sebagai prajurit dan PNS TNI AD, maka kita dituntut perannya agar mampu menjadi kekuatan moral dan kekuatan kultural yang menyatu dengan rakyat untuk senantiasa menebarkan kebaikan dan menjauhi segala kemungkaran dimanapun kira bertugas. Sebab hanya dengan berbuat kebaikan dan meninggalkan segala perbuatan buruk itulah, maka kita sebagai prajurit dan PNS akan dihargai”, jelasnya.

Danrem juga berharap, dengan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW ini, kita semua dapat memaknai Maulid Nabi Muhammad SAW dengan baik, sehingga dapat menumbuhkan semangat baru untuk menjadi pribadi yang lebih baik,” pungkasnya.

Sementara itu, KH.Slamet Subekhi, S.H., dalam tausiyahnya menyampaikan bahwa ibadah yang dikerjakan sehari-hari adalah suatu perbuatan yang dikerjakan seutuhnya hanya karena Allah SWT.

“Manusia sebagai hamba Allah SWT sudah pasti cinta kepada Allah SWT beserta Nabi Muhammad SAW,” jelasnya.

Lebih lanjut KH.Slamet Subekhi menyampaikan, bukti kecintaan kita kepada Allah SWT beserta Nabi Muhammad SAW yaitu dengan kita menjalankan segala perintah dan menjauhi segala laranganNya.

Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW Korem 071/Wijayakusuma dilaksanakan sesuai menjalankan ibadah Sholat Dhuhur berjamaah, diikuti segenap prajurit dan PNS baik Makorem 071/Wijayakusuma maupun Balak Aju Kodam IV/Diponegoro jajaran Korem 071/Wijayakusuma.

/red

Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW, Danrem 071/Wijayakusuma Himbau Prajuritnya Meneladani Akhlak Nabi Muhammad SAW

Batara.news

Banyumas – Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Inf Yudha Airlangga, S.E., menghimbau untuk seluruh prajurit dan PNS Korem 071/Wijayakusuma meneladani akhlak mulia Nabi Muhammad SAW. Hal tersebut, diutarakannya saat Keluarga Besar Makorem 071/Wijayakusuma memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Rabu (12/10/2022) yang berlangsung di Masjid Wijayakusuma, Makorem 071/Wijayakusuma, Sokaraja, Banyumas.

Himbauan Danrem ini sesuai tema yang diambil dalam Peringatan Maulid Nabi kali ini yang mengangkat tema “Meneladani Akhlak Nabi Muhammad SAW Dalam Kehidupan Sehari-hari” dengan penceramah KH. Slamet Subekhi, S.H., dari Kantor Kemenag Purwokerto, Banyumas.

Dikatakan, Nabi Muhammad SAW memiliki berbagai sifat-sifat yang luhur seperti Siddiq (senantiasa mengutamakan kebenaran), Amanah (dapat dipercaya), Tabligh (senantiasa menyampaikan kebaikan kepada masyarakat) dan Fathonah (memiliki kecerdasan baik intelektual, emosional maupun spiritual).

“Karenanya, marilah kita jadikan momentum memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW ini, kita teladani sifat-sifat mulia Rasulullah SAW sebagai pedoman dasar dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga sikap dan tutur kata serta tindakan senantiasa mencontoh kepribadian Nabi Muhammad SAW,” pintanya.

“Dengan mengaktualisasikan semangat perjuangan dan kepemimpinan Rasulullah SAW dalam kehidupan kita, senantiasa kehadirannya dapat memberikan ketenangan dan ketentraman bagi kita dimanapun kita berada dan bertugas”, tuturnya.

“Dalam konteks ini, kita sebagai prajurit dan PNS TNI AD, maka kita dituntut perannya agar mampu menjadi kekuatan moral dan kekuatan kultural yang menyatu dengan rakyat untuk senantiasa menebarkan kebaikan dan menjauhi segala kemungkaran dimanapun kira bertugas. Sebab hanya dengan berbuat kebaikan dan meninggalkan segala perbuatan buruk itulah, maka kita sebagai prajurit dan PNS akan dihargai”, jelasnya.

Danrem juga berharap, dengan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW ini, kita semua dapat memaknai Maulid Nabi Muhammad SAW dengan baik, sehingga dapat menumbuhkan semangat baru untuk menjadi pribadi yang lebih baik,” pungkasnya.

Sementara itu, KH.Slamet Subekhi, S.H., dalam tausiyahnya menyampaikan bahwa ibadah yang dikerjakan sehari-hari adalah suatu perbuatan yang dikerjakan seutuhnya hanya karena Allah SWT.

“Manusia sebagai hamba Allah SWT sudah pasti cinta kepada Allah SWT beserta Nabi Muhammad SAW,” jelasnya.

Lebih lanjut KH.Slamet Subekhi menyampaikan, bukti kecintaan kita kepada Allah SWT beserta Nabi Muhammad SAW yaitu dengan kita menjalankan segala perintah dan menjauhi segala laranganNya.

Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW Korem 071/Wijayakusuma dilaksanakan sesuai menjalankan ibadah Sholat Dhuhur berjamaah, diikuti segenap prajurit dan PNS baik Makorem 071/Wijayakusuma maupun Balak Aju Kodam IV/Diponegoro jajaran Korem 071/Wijayakusuma.

/red

Kolaborasi Pentahelix Dukung Ketahanan Pangan, Danrem 071/Wijayakusuma

Batara.news

Purwokerto – Cara kerja sama Kolaborasi Pentahelix, merupakan salah satu cara dalam mengatasi masalah dan mengembangkan program dengan melibatkan lintas sektoral untuk saling berbagi peran untuk mewujudkan pencapaian tujuan bersama dan bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

Dengan seperti itu, Kolaborasi pentahelix yang bertujuan untuk melakukan optimasi peran dari unsur Akademisi, Korem 071/Wijayakusuma dengan melibatkan unsur Akademisi khususnya dengan Fakultas Pertanian Unsoed menggelar orasi ilmiah sinergi TNI dan Fakultas Pertanian Unsoed dalam mendukung kedaulatan pangan.

Orasi ilmiah dalam rangka Dies Natalis Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto yang ke-60 dengan narasumber Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Inf Yudha Airlangga, S.E., dan Prof. Dr. Ir. Tamad, M.Si., Guru Besar Fakultas Pertanian Unsoed.

Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Inf Yudha Airlangga, S.E., dalam orasinya bertemakan Sinergi TNI dan Fakultas Pertanian Unsoed dalam mendukung kedaulatan pangan dengan judul “Peran TNI melalui kolaborasi Pentahelix dalam mendukung kedaulatan pangan”.

Dikatakan, ketahanan pangan merupakan suatu sistem meliputi ketersediaan, distribusi dan konsumsi. “Tugas TNI AD melaksanakan Pemberdayaan wilayah pertahanan di darat dalam penyiapan potensi sumber daya alam (SDA) khususnya Logwil. Kegiatan pembinaan pangan yang dilaksanakan oleh Satkowil TNI AD sebagai salah satu bentuk dalam mendukung pemerintah pusat/pemerintah daerah untuk meningkatkan ketahanan pangan secara nasional”, paparnya mengawali orasinya.

Dalan konsep pertahanan kita, Sishanrata ada dua ancaman perang konvensional terbuka dan tidak terbuka. “Sebagai contoh Purwokerto atau Banyumas, merupakan wilayah lumbung pangan bagi pertahanan wilayah darat di Kodam IV/Diponegoro. Apabila ada musuh dari Utara mendarat di pantai Utara kita mempunyai cara untuk menghambat laju musuh sedangkan daerah kita sumber wilayah logistik apabila ada pasukan untuk bertempur. Akan tetapi bila dilihat perang simetris saat ini, beras hasil pertanian yang kita hasilkan di Banyumas mayoritas untuk menyuplai masyarakat DKI. Dan apabila produksi padi terhambat, akan mengganggu perekonomian di Jakarta. Menilik hal itu, esensinya kita harus dapat menghambat laju musuh dan meningkatkan produksi pangan agar logistik kita tetap terpenuhi untuk menopang kebutuhan bagi pasukan maupun masyarakatnya”, paparnya.

Dikatakan mantan Dansat-81/Gultor Kopassus ini, faktor perang terbuka ekstensinya sangat banyak baik dari perdagangan bebas, inflasi maupun kenaikan BBM dan sebagainya.

“Inilah TNI AD, apabila sewaktu-waktu ada perang terbuka, Karesidenan Banyumas harus siap memberikan suplai logistik pangan untuk pasukan dan masyarakat yang ikut terlibat dan apabila dimobilisasi”, terangnya.

Hal tersebut, lanjutnya. Sudah sejak dulu ada dijaman Panglima Besar Jenderal Sudirman dan Jenderal Nasution, untuk menanamkan Kemanunggalan TNI dengan Rakyat untuk tegak kokohnya NKRI.

Dalam orasinya, Danrem juga berharap Dies Natalis Fakultas Pertanian Unsoed yang ke-60, Fakultas Pertanian Unsoed memiliki keunggulan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau seni bertaraf internasional yang relevan dengan pengembangan pertanian dan kearifan lokal yang berkelanjutan. “Salah satu misinya adalah menyelenggarakan kegiatan alih teknologi berbasis pengabdian yang relevan dengan bidang pengembangan pertanian dan kearifan lokal dalam rangka menunjang pembangunan”, tuturnya.

Danrem juga mengungkapkan bahwa keterlibatan TNI AD dalam ketahanan pangan bukan suatu hal yang tabu, bukan suatu hal yang baru. Itu sudah lama ada, akan tetapi tujuannya hanya membantu tidak mengambil alih seluruhnya. “Kami membantu mendinamisasi dan menstabilisasi supaya semuanya bergerak”, tegasnya.

Kolonel Yudha juga menegaskan bahwa, ketahanan pangan yang dilaksanakan diseluruh wilayah, untuk menindaklanjuti arahan Kepala Staf Angkatan Darat agar para Dansat untuk mempersiapkan segala sesuatunya terkait ketahanan pangan diwilayah. “Tujuanyannya untuk menyikapi kondisi ekonomi global dimana kondisi ekonomi global saat ini tidak jelas, tidak teratur, menurut kalangan akademisi. Dari kami, hal ini adalah asimetrik Walter perang yang tidak langsung dengan menekan secara ekonomi, politik, dan menekan secara kebijakan pemerintah. Serta, guna menyikapi kekurangan bahan pangan akibat krisis yang terjadi di Eropa” terangnya.

“Guna menyikapi hal itu, TNI AD memanfaatkan aset lahan TNI AD yang ada diwilayah, bagi Kodim yang tidak punya aset dapat
bekerjasama dengan Pemda atau swasta untuk memanfaatkan lahan tidur mendukung program ketahanan pangan”, katanya.

Selain orasi ilmiah, kegiatan Danrem 071/Wijayakusuma juga sebagai wahana untuk menjajagi kerjasama di berbagai bidang khususnya yang terkait dengan ketahanan pangan diwilayah.

Hadir dalam kegiatan orasi ilmiah, Prof. Dr. Ir. Akhmad Sodiq, M.Sc.,Agr (Rektor Unsoed Purwokerto), Kolonel Inf Yudha Airlangga, S.E (Danrem 071/Wk), Ny. Natania Rolina Yudha Airlangga (Ketua Persit KCK Koorcab Rem 071 PD IV/Dip), Letkol Cba (K) Roro Sri Harjani E.D.A., S.Sos. (Kasirenrem 071/Wk), Dr.Ir.Anisur Rosyad, M.S (Dekan Unsoed Purwokerto), Dr. Ir. Noor Farid, MSi (Wakil Rektor Bidang Akademik), Dr. Kuat Puji Prayitno, S.H., M.Hum (Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Unsoed Purwokerto), Dr. Norman Arie Prayogo, S.Pi, M.Si (Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Unsoed Purwokerto), Dr. Waluyo Handoko, S.IP., M.Sc.
(Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, dan Hubungan Masyarakat Unsoed Purwokerto), Senat Fakultas Unsoed Purwokerto, Ketua Lembaga LP3M Unsoed Purwokerto.

/Red

Kolaborasi Pentahelix Dukung Ketahanan Pangan, Danrem 071/Wijayakusuma

Batara.news

Purwokerto – Cara kerja sama Kolaborasi Pentahelix, merupakan salah satu cara dalam mengatasi masalah dan mengembangkan program dengan melibatkan lintas sektoral untuk saling berbagi peran untuk mewujudkan pencapaian tujuan bersama dan bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

Dengan seperti itu, Kolaborasi pentahelix yang bertujuan untuk melakukan optimasi peran dari unsur Akademisi, Korem 071/Wijayakusuma dengan melibatkan unsur Akademisi khususnya dengan Fakultas Pertanian Unsoed menggelar orasi ilmiah sinergi TNI dan Fakultas Pertanian Unsoed dalam mendukung kedaulatan pangan.

Orasi ilmiah dalam rangka Dies Natalis Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto yang ke-60 dengan narasumber Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Inf Yudha Airlangga, S.E., dan Prof. Dr. Ir. Tamad, M.Si., Guru Besar Fakultas Pertanian Unsoed.

Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Inf Yudha Airlangga, S.E., dalam orasinya bertemakan Sinergi TNI dan Fakultas Pertanian Unsoed dalam mendukung kedaulatan pangan dengan judul “Peran TNI melalui kolaborasi Pentahelix dalam mendukung kedaulatan pangan”.

Dikatakan, ketahanan pangan merupakan suatu sistem meliputi ketersediaan, distribusi dan konsumsi. “Tugas TNI AD melaksanakan Pemberdayaan wilayah pertahanan di darat dalam penyiapan potensi sumber daya alam (SDA) khususnya Logwil. Kegiatan pembinaan pangan yang dilaksanakan oleh Satkowil TNI AD sebagai salah satu bentuk dalam mendukung pemerintah pusat/pemerintah daerah untuk meningkatkan ketahanan pangan secara nasional”, paparnya mengawali orasinya.

Dalan konsep pertahanan kita, Sishanrata ada dua ancaman perang konvensional terbuka dan tidak terbuka. “Sebagai contoh Purwokerto atau Banyumas, merupakan wilayah lumbung pangan bagi pertahanan wilayah darat di Kodam IV/Diponegoro. Apabila ada musuh dari Utara mendarat di pantai Utara kita mempunyai cara untuk menghambat laju musuh sedangkan daerah kita sumber wilayah logistik apabila ada pasukan untuk bertempur. Akan tetapi bila dilihat perang simetris saat ini, beras hasil pertanian yang kita hasilkan di Banyumas mayoritas untuk menyuplai masyarakat DKI. Dan apabila produksi padi terhambat, akan mengganggu perekonomian di Jakarta. Menilik hal itu, esensinya kita harus dapat menghambat laju musuh dan meningkatkan produksi pangan agar logistik kita tetap terpenuhi untuk menopang kebutuhan bagi pasukan maupun masyarakatnya”, paparnya.

Dikatakan mantan Dansat-81/Gultor Kopassus ini, faktor perang terbuka ekstensinya sangat banyak baik dari perdagangan bebas, inflasi maupun kenaikan BBM dan sebagainya.

“Inilah TNI AD, apabila sewaktu-waktu ada perang terbuka, Karesidenan Banyumas harus siap memberikan suplai logistik pangan untuk pasukan dan masyarakat yang ikut terlibat dan apabila dimobilisasi”, terangnya.

Hal tersebut, lanjutnya. Sudah sejak dulu ada dijaman Panglima Besar Jenderal Sudirman dan Jenderal Nasution, untuk menanamkan Kemanunggalan TNI dengan Rakyat untuk tegak kokohnya NKRI.

Dalam orasinya, Danrem juga berharap Dies Natalis Fakultas Pertanian Unsoed yang ke-60, Fakultas Pertanian Unsoed memiliki keunggulan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau seni bertaraf internasional yang relevan dengan pengembangan pertanian dan kearifan lokal yang berkelanjutan. “Salah satu misinya adalah menyelenggarakan kegiatan alih teknologi berbasis pengabdian yang relevan dengan bidang pengembangan pertanian dan kearifan lokal dalam rangka menunjang pembangunan”, tuturnya.

Danrem juga mengungkapkan bahwa keterlibatan TNI AD dalam ketahanan pangan bukan suatu hal yang tabu, bukan suatu hal yang baru. Itu sudah lama ada, akan tetapi tujuannya hanya membantu tidak mengambil alih seluruhnya. “Kami membantu mendinamisasi dan menstabilisasi supaya semuanya bergerak”, tegasnya.

Kolonel Yudha juga menegaskan bahwa, ketahanan pangan yang dilaksanakan diseluruh wilayah, untuk menindaklanjuti arahan Kepala Staf Angkatan Darat agar para Dansat untuk mempersiapkan segala sesuatunya terkait ketahanan pangan diwilayah. “Tujuanyannya untuk menyikapi kondisi ekonomi global dimana kondisi ekonomi global saat ini tidak jelas, tidak teratur, menurut kalangan akademisi. Dari kami, hal ini adalah asimetrik Walter perang yang tidak langsung dengan menekan secara ekonomi, politik, dan menekan secara kebijakan pemerintah. Serta, guna menyikapi kekurangan bahan pangan akibat krisis yang terjadi di Eropa” terangnya.

“Guna menyikapi hal itu, TNI AD memanfaatkan aset lahan TNI AD yang ada diwilayah, bagi Kodim yang tidak punya aset dapat
bekerjasama dengan Pemda atau swasta untuk memanfaatkan lahan tidur mendukung program ketahanan pangan”, katanya.

Selain orasi ilmiah, kegiatan Danrem 071/Wijayakusuma juga sebagai wahana untuk menjajagi kerjasama di berbagai bidang khususnya yang terkait dengan ketahanan pangan diwilayah.

Hadir dalam kegiatan orasi ilmiah, Prof. Dr. Ir. Akhmad Sodiq, M.Sc.,Agr (Rektor Unsoed Purwokerto), Kolonel Inf Yudha Airlangga, S.E (Danrem 071/Wk), Ny. Natania Rolina Yudha Airlangga (Ketua Persit KCK Koorcab Rem 071 PD IV/Dip), Letkol Cba (K) Roro Sri Harjani E.D.A., S.Sos. (Kasirenrem 071/Wk), Dr.Ir.Anisur Rosyad, M.S (Dekan Unsoed Purwokerto), Dr. Ir. Noor Farid, MSi (Wakil Rektor Bidang Akademik), Dr. Kuat Puji Prayitno, S.H., M.Hum (Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Unsoed Purwokerto), Dr. Norman Arie Prayogo, S.Pi, M.Si (Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Unsoed Purwokerto), Dr. Waluyo Handoko, S.IP., M.Sc.
(Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, dan Hubungan Masyarakat Unsoed Purwokerto), Senat Fakultas Unsoed Purwokerto, Ketua Lembaga LP3M Unsoed Purwokerto.

/Red

20 Kali Persidangan Belum Juga Ada Putusan, Ayah Korban Kasus Pembunuhan di Juwana Akan Mengadu Ke MA

Batara.news

Pati, Batara.news | kasus pembunuhan di Juwana tak kunjung usai juga di pengadilan Negeri Pati, ayah korban berencana akan mengadukan ke MA (Mahkamah Agung) untuk mencari keadilan.

Ayah korban tragedi pembunuhan di Juwana Sukarlan (63), masih merasa kecewa atas insiden pada tahun 2020 silam dengan korban anaknya meninggal di bunuh, tak henti-hentinya ia mencari keadilan untuk anaknya.

Sukarlan menjelaskan, dalam waktu dekat akan mendatangi MA untuk mengadukan tentang pembunuhan anaknya yang saat ini sudah ditangani oleh pengadilan Negeri (PN) kelas 1A Pati, karena dari sidang yang berjalan sudah 20 kali itu belum ada keputusan.

Sukarlan Ayah korban pembunuhan di jiwana

” Kami ingin segera kasus ini terungkap siapa dalang yang sebenarnya, kami juga akan mengadu di MA supaya masalah ini cepat selesai, ” ungkap Sukarlan, tak lama ini.

Lantas dirinya bercerita, bahwa bapak dua anak yang kesehariannya sebagai nelayan itu, masih terbayang anaknya saat ditinggalkan bekerja melaut yang dalam keadaan sehat walafiat dan bermain bersama teman-temannya, dan kini sudah terbujur kaku di dalam tanah.

Bahkan dirinya tidak tahu jika anak lelakinya tersebut telah dibunuh seseorang, karena saat itu dirinya berada di Papua untuk melaut.

” Mboten perso saestu mas, saya tidak tahu jika pada waktu itu anak saya menjadi korban pembunuhan, karena saya sedang melaut di Papua, ” jelasnya menggunakan bahasa Jawa.

Hingga kini Rasa duka juga masih menyelimuti Suwati ibu dari korban. Pasalnya, dirinya terlihat menangis dan meneteskan air mata saat mengingat kejadian masa silam yang menelan nyawa anak lelakinya itu.

” Sampai sekarang saya masih ingat jelas anak saya mas, ” singkatnya sembari menyapu air mata yang keluar dari wajahnya.

Melalui Kuasa Hukum terdakwa Esera Gulo menjelaskan, bahwa sebelum kasus ini bergulir di persidangan, keluarga korban sempat mengaku kepadanya jika indikasi pelakunya adalah anak dari salah satu anggota kepolisian.

” Sebelumnya keluarga pernah mengatakan ke saya, jika indikasi pelaku yang sesungguhnya itu adalah anak dari salah satu anggota kepolisian, ” pungkasnya.

/Fan/Dwi

Tidak Ada Lagi Postingan yang Tersedia.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.