Oknum bidang pendidikan Inisial STR, di Duga Lakukan Pungli di Beberapa Tempat Pendidikan Sekolah

Berita Daerah110 Dilihat

Batara.News

Pati, Batara.news_l Oknum Pejabat bidang Pendidikan Inisial STR di Duga lakukan Pungli di beberapa tempat sekolahan, hal ini di ketahui berawal dari informasi dan keluhan guru dan Kepsek SD di beberapa Kecamatan Dukuhsekti Margoyoso Wedarijaksa dan terkahir Kecamatan Pati Kota.

Dari Data yang di himpun oleh awak media dan sempat mengklarifikasi ke beberapa nara sumber (28/7),banyak di temukan adanya kejanganggalan dan prosedur dan over job atas jabatan Koordinator wilayah bidang pendidikan Kecamatan yang seharusnya sebagai penghubung Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Justru menjadi Dissermaker atau penentu kebijakan.

Kegiatan ini sudah lama di keluhkan oleh pihak Guru dan Kepsek SD namun peran STR justru terkesan di dukung oleh pimpinan diatasnya menurut narasumber yang enggan di sebut namanya.

Namun sikap dan arogan STR malah menjadi jadi saat menjadi korwil bidang pendidikan Kecamatan Pati kota sungguh sangat meresahkan para guru dan Kepsek,

Dari agenda dan kinerja STR terkesan menjadi mesin pengeruk pundi pundi dengan berbagai macam pungli dengan bentuk iuran yang dibebankan oleh sekolah atau pribadi guru / Kep Sekolah dilingkungan wilayahnya.

Seolah punya kewenangan dan jabatan empuk, STR terkesan sengaja menyalah gunakan jabatanya dengan menekan para bawahan untuk mengeruk keuntungan secara pribadi, Berlagak menjadi Penguasab yg merasa dekat dengan Ka Dinas dan Bupati.

Data yang dihimpun oleh awak media dilapangan adanya tarikan iuran dari Kepala sekolah yg mutasi, maupun yg baru dilantik, guru mutasi dari kecamatan lain sebesar 1jt hingga 2 Juta rupiah dengan alasan tasyakuran, SK pensiun jika keluar membayar antara 400 – 500 ribu

Bahkan membuat statement atas nama Dinas Pendidikan yang hanya lisan tanpa surat dan penguat dinas dengan mengatasnamakan Dinas pendidikan.

Belum lagi usulan pembangunan sarana dan prasarana pendidikan yang terkesan dikondisikan bukan sesuai kebutuhan justru sesuai ke inginannya diberikan kepada sekolah yang terkesan pihak Kepseknya bisa diatur dan mau memberikan fee Penunjukan Langsung atas usulannya padahal mekanisme sudah ada kalender Dapodik.

Dari hasil investigasi team media ke Lokasi SDN 02 Sidokerto yang mendapatkan proyek DAK yang nominalnya hampir 500jt lebih yang saat ini baru tahap pembangunan sungguh mengundang tanda tanya seakan akan membenarkan keluhan dari para Kepsek dan Guru.

Bagaimana tidak banyak sekolah yang membutuhkan rehap bangunan justru bisa terpusat di SDN 02 Sidokerto Kecamatan Pati yang mendapatkan Empat titik proyek sekaligus, Pembangunan Rehab Gedung kelas ruang Guru, ruang perpustakaan dan ruang UKS yang sengaja anggaran dipecah menghindari lelang padahal sumber dananya

Menurut informasi yang di dapat awak media sebelumnya STR pernah terkuak perbuatan yang sama oknum korwilcam STR dengan menggunakan telah menarik iuran jabfung setiap orang 400 ribu rupiah, dan sudah dilaporkan ke kadisdikbud.
Namun oleh kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Pati sodara STR hanya disuruh mengembalikan uang saja tanpa ada sangsi lainya.

Korwilcam memiliki 2 sepeda motor dinas bekas pemakai adalah sdr Marno Pengawas SD yg purna dipakai istrinya dan sepeda motor dinas korwilcam?? juga laptop bantuan utk kelancaran tugas kedinasan namun jg dibawa pulang utk kepentingan pribadi

Lagi menurut sumber berita oknum inisial STR korwilcam pati dinas pendidikan juga mempunyai rekam jejak yang kurang patut termasuk dugaan adanya penggelapan uang koperasi di kecamatan margoyoso tempat bertugas sebelumnya, juga koperasi Budaya di Dinas Pendidikan Kabupaten Pati sampai sekarang blm terbayar / hutang macet tidak ada itikat baik untuk membayar.

Selain itu oknum yang dimaksud juga selama di lingkup dinas pendidikan Kecamatan Dukuhseti juga pernah berkelahi adu fisik dengan rekan sejawatnya.

Oknum STR diduga selalu membuat kegaduhan – kegaduhan, menekan Kpl Sekolah dengan mengatakan bahwa Korwil adalah Kepala dari Kepala Sekolah dan Guru, untuk menakut nakuti Guru dan kepsek ( lihat perbup apakah benar? ) . Juga ada kasus diduga merayu salah satu guru wanita wiyata.

STR sering kali melakukan usulan yang tak masuk akal, sebagai contoh menggantikan guru wiyata yg tergeser P3K di salah satu sekolahan dengan ASN dari luar Kecamatan Pati, atau modus lainya yang dapat ia upayakan mengambil ke untunganya pribadi.

Tak cukup di situ kegaduhan terjadi di korwilcam pati. Saat Terjadi kekosongan kepala sekolah di SD semampir kecamatan pati, Calon PLT kepala sekolah yang sudah ditunjuk, beberapa waktu yang lalu tiba-tiba dibatalkan sepihak oleh korwilcam yang selalu mengatasnamakan pejabat dari dinas pendidikan, dalam hal ini STR mengatas namakan perintah Kabid GTK karena akan ada penunjukan secara langsung kepala sekolah yang diangkat.

Team media hingga kini belum bisa mengklarifikasi langsung ke pihak Disdikbud, baik Kadinas maupun Kabid yang membawahinya karena kesibukannya.

(*/red )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *