Saka Wira Kartika Pangkalan Koramil 12 Kasiman Sukses Gelar Pelantikan Anggota Baru

Batara.news || Dalam suasana penuh semangat dan kekeluargaan, Saka Wira Kartika Koramil 12 Kasiman berhasil menggelar perkemahan dan Pelantikan Anggota Baru ( PAB ) selama dua hari, Sabtu dan Minggu 12-13 Oktober 2024.

 

Kegiatan yang berpusat di Pangkalan Koramil 0813-12/Kasiman, ini menjadi wadah bagi para pemuda untuk mengasah keterampilan kepramukaan dan menumbuhkan jiwa kepemimpinan.

 

Sejak hari pertama, peserta telah dibekali dengan berbagai kegiatan yang menarik.

 

Mulai dari dinamika kelompok untuk membangun kekompakan, materi wawasan kebangsaan untuk menanamkan rasa cinta tanah air, hingga kegiatan berbagai krida untuk mengasah keterampilan para anggota baru.

 

Beberapa krida yang di ajarkan diantaranya, Krida Tali temali, Krida Kesehatan lapangan, Krida Survival, Krida Navigasi darat.

 

Puncak acara adalah upacara api unggun yang menjadi simbol semangat Persatuan dan Kebersamaan.

 

Dari api unggun tersebut mempunyai 3 makna yaitu, Api Berkobar mengandung makna Semangat yang membara, Api Panas mengandung makna Kekuatan yang luar biasa, Api Bercahaya mengandung makna petunjuk dan persaudaraan

 

Hari kedua diisi dengan kegiatan bakti sosial, jelajah alam, dan yang paling ditunggu adalah upacara penutupan dan pelantikan anggota baru.

 

Dalam prosesi upacara Pelantikan Anggota Baru Saka Wira Kartika Pangkalan Koramil 12 Kasiman tersebut di tandai dengan minum air kelapa muda dan penyiraman bunga tujuh rupa.

 

Dengan upacara tersebut para peserta resmi menjadi anggota Saka Wira Kartika dan siap menjalankan tugas serta tanggung jawab sebagai generasi muda yang berkarakter.

 

“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami. Selain mendapatkan ilmu kepramukaan, kami juga bisa menjalin persahabatan dengan teman-teman dari berbagai sekolah,” ujar Joevansa Fetdiyansah, salah satu peserta yang mengikuti kegiatan ini.

 

Serka Sadik selaku Pembina Saka Wira Kartika Pangkalan Koramil 12 Kasiman menyampaikan harapannya agar para anggota baru dapat menjadi generasi penerus yang berkualitas, memiliki jiwa kepemimpinan, dan selalu siap mengabdi untuk bangsa dan negara.

 

“Kami berharap kegiatan ini dapat mencetak generasi muda yang tangguh, mandiri, dan berkarakter,” ujarnya.

 

Lebih lanjut dia berharap, Saka Wira Kartika Pangkalan 12 Kasiman dapat terus berkembang dan melahirkan generasi muda yang berkualitas serta berwawasan luas.

 

Untuk diketahui, anggota baru Saka Wira Kartika Koramil 12 Kasiman merupakan angkatan ke-2 dengan jumlah 38 anggota yang berasal dari SMA N 1 Kasiman,SMK N Kasiman,SMAN 1 Kecamatan Padangan dan SMK Migas Kecamatan Cepu.

 

Dalam rangkaian kegiatan dan kesuksesan acara tersebut Pembina Saka Wira Kartika di dampingi Koptu Suyudi selaku Pamong Saka Wira Kartika Pangkalan Koramil 12 Kasiman dan Dewan Saka.

 

/Al

Berikut Daftar Pemenang Lomba PBB Piala Panglima TNI di Kodim Bojonegoro

BOJONEGORO, Batara.news – Tim Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Bojonegoro, berhasil meraih juara pertama dalam Lomba Peraturan Baris Berbaris (PBB) kategori SMA/MA Sederajat yang digelar dilapangan Markas Kodim 0813 Bojonegoro dalam rangka memperingati HUT ke- 79 Tentara Nasional Indonesia (TNI), Sabtu (28/9/2024).

 

Dalam perlombaan yang dibuka langsung oleh Dandim 0813 Bojonegoro Letkol Czi Arief Rochman Hakim, SE., MM., tim SMAN 2 Bojonegoro dengan nilai 1.258 berhasil menyisihkan puluhan peserta SMA/MA Sederajat lainnya. Kemudian, tim SMAN 1 Padangan dengan nilai 1.149 berada diperingkat kedua dan peringkat ketiga diraih oleh SMAN Model Terpadu (MT) Bojonegoro dengan nilai 1.146.

 

Sedangkan untuk Juara Harapan satu diraih oleh tim SMAN 1 Bojonegoro dengan nilai 1.138, dan tim dari SMKN 2 Bojonegoro dengan nilai 1.116 sebagai Juara Harapan dua.

 

Sementara itu untuk jenjang SMP/MTs Sederajat, tim SMP Negeri 1 Bojonegoro mendapatkan Juara pertama dengan nilai 1.234, kemudian Juara kedua diraih oleh tim MTs Al Rosyid Kecamatan Dander dengan nilai 1.172, dan Juara ketiga tim MTs Muhammadiyah 3 Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro dengan nilai 1.145.

 

Sedangkan untuk Juara Harapan dalam lomba PBB jenjang SMP/MTs Sederajat ini yakni Juara Harapan satu diraih oleh tim MTs Islamiyah Unggulan Kecamatan Balen dengan nilai 1.103 dan Juara Harapan kedua tim MTs Integral Lukman Al Hakim dengan nilai 1.081.

 

Ketua Panitia Lomba, Kapten Cku Parjan, menjelaskan, Lomba PBB yang digelar oleh Kodim 0813 Bojonegoro tersebut diikuti sebanyak 94 tim yang terdiri 52 tim dari sejumlah SMA/MA dan 42 tim dari SMP/MTs Sederajat se- Kabupaten Bojonegoro. Yang mana setiap tim nya terdiri dari 10 orang, sehingga total keseluruhan sebanyak 940 orang atau pelajar diwilayah Kabupaten Bojonegoro berpartisipasi dalam perlombaan ini.

 

Sedangkan untuk dewan juri dalam perlombaan PBB Panglima TNI dalam rangka peringatan HUT ke- 79 TNI tahun 2024 ini terdiri dari perwakilan Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dinpora) dan anggota Kodim 0813 Bojonegoro.

 

“Selamat untuk para pemenang lomba PBB, semoga kegiatan ini bisa memotivasi adik-adik semuanya untuk lebih mencintai tanah air, berwawasan kebangsaan, dan membentuk karakter dalam rangka menyongsong Indonesia Emas,” pungkas Kapten Cku Parjan.

 

/Al

Tebar Suka cita Pembukaan Kantor Baru, LSM GMBI Wilter Jatim Santuni Anak Yatim dan Dhuafa

Tuban, Batara.news||LSM GMBI Wilter Jatim menggelar acara tasyakuran dalam rangka pembukaan kantor baru yang berlokasi di Desa Pandan agung, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, Sabtu (14/09/2024).

 

Acara dihadiri oleh Ketua Wilter Jatim bersama jajaran pengurus, perwakilan media dan LSM, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, masyarakat sekitar, puluhan anak yatim dan dhuafa, serta tamu undangan lainnya.

 

Selain pembukaan kantor, acara pada hari ini juga dirangkai dengan kegiatan sosial peduli sesama, yakni pemberian santunan pada anak yatim dan dhuafa.

 

“Alhamdulillah kami masih diberikan kesempatan untuk berbagi dengan sesama, khususnya beberapa anak yatim.dan dhuafa,” ucap Sugeng SP, Ketua Wilter Jatim LSM GMBI.

 

Selain itu, Sugeng menyampaikan bahwa dengan pembukaan kantor ini, secara otomatis GMBI telah hadir untuk memberikan kontribusi serta manfaat bagi seluruh masyarakat Tuban, khususnya wilayah Kecamatan Soko dan sekitarnya.

 

“Kami sampaikan terima kasih atas respon positif masyarakat dengan kehadiran kami, semoga berkah dan kami dapat terus bermanfaat,” pungkasnya.

 

Seluruh rangkaian acara berjalan dengan lancar dan khidmat. Di sisi lain, terlihat tebar Suka cita penuh senyum bahagia dari puluhan anak yatim dan dhuafa.

 

(Al)

Bupati Rembang dan Dinas Terkait Pilih Diam Dalam Menyikapi Kasus Dugaan Pungli di SDN Bogorame

Rembang, Batara.news || Masyarakat Rembang merasa kecewa dengan langkah pemerintah daerah terkait dugaan kasus pungutan liar (pungli) di SDN Bogorame. Meskipun ada barang bukti dan saksi yang mendukung, penegakan hukum di wilayah ini masih menemui kendala. Lebih ironisnya, pemerintah Kabupaten Rembang seolah mengabaikan masalah ini, tanpa menunjukkan respon yang tegas.

 

Kasus dugaan pungli yang melibatkan SDN Bogorame telah memasuki delapan bulan proses penanganan di Polres Rembang. Namun, hingga saat ini, belum ada tindakan nyata dari Pemkab Rembang, seperti pemberhentian sementara terhadap kepala sekolah yang diduga terlibat, langkah yang umumnya diambil di kasus serupa di daerah lain. Ketidakjelasan langkah ini menimbulkan kesan bahwa ada ketidaktegasan dari pihak pemerintah.

 

Bupati Rembang, Hafid, juga belum memberikan tanggapan terkait hal ini. Saat dimintai konfirmasi oleh redaksi Batara.news pada 10 September 2024 melalui pesan WhatsApp, Hafid justru mengarahkan untuk menghubungi Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik). Padahal, sebelumnya Kadisdik sudah diberikan kesempatan untuk menanggapi, tetapi tidak ada respons. Kondisi ini memperkuat kesan bahwa pemerintah Kabupaten Rembang tidak bersikap tegas dalam menyelesaikan kasus dugaan pungli ini.

 

Sementara itu, Polres Rembang mengeluarkan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP) ke-7 pada 6 September 2024 terkait kasus pungli tersebut. Dalam surat tersebut, pihak penyidik memaparkan beberapa langkah yang telah dilakukan, antara lain:

 

1. Menyiapkan administrasi penyelidikan;

2. Meminta dokumen yang berkaitan dengan dugaan pungutan liar berupa iuran paving yang terjadi pada 2023 di SDN Bogorame, Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang;

3. Mempelajari dokumen terkait;

4. Mengundang pihak-pihak terkait;

5. Mencari saksi lain yang telah menyerahkan uang kepada guru dan dibuktikan dengan kwitansi;

6. Meminta salinan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) pavingisasi halaman SDN Bogorame;

7. Berkoordinasi dengan Inspektorat Kabupaten Rembang dan meminta audit investigasi;

8. Hingga saat ini, penyidik masih menunggu hasil audit investigasi dari Inspektorat Kabupaten Rembang.

 

Meski tidak ada hambatan yang signifikan dalam proses penyelidikan, Inspektorat Kabupaten Rembang dinilai belum mampu menyelesaikan audit investigasi, yang menimbulkan kesan pengulur-uluran waktu.

 

Pertanyaan yang kini muncul adalah, apakah Pemkab Rembang akan terus berdiam diri tanpa tindakan tegas? Publik mulai kehilangan kepercayaan terhadap kinerja Pemkab Rembang yang terlihat kurang responsif dalam menangani dugaan kasus pungli ini.

 

/red

Budiyono Dan Novi Eko Yulianto Resmi Maju Sebagai Cabup dan Cawabup Pati Di Usung  partai PPP Dan PAN

PATI, Batara.news || Pasangan Budiyono dan Novi Eko Yulianto resmi maju daftar Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pati. Keduanya diusung Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Pasangan Budiono-Novi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pati , Kamis malam (29/8) dengan diusung PPP dan ratusan relawan pendukungnya.

Ketua Tim Pemenangan Pasangan Budiono-Novi Muslikan mengatakan, bahwa politik itu dinamis. Politisi PPP ini juga mengatakan bahwa munculnya nama Budiyono dan Novi Eko Yulianto bukan ujug-ujug, akan tetapi berdasarkan kajian intens, termasuk juga arahan dari para ulama dan santri.

Hal ini, katanya, juga berdasarkan komitmen dari awal bahwa PPP harus mengusung calon bupati atau wakil bupati dari kalangan santri.

“Kita buktikan malam hari ini, Budiono adalah satu-satunya kontestan yang ada asli santri tulen yang didukung ulama dan kiai. Kemudian kita kolaborasikan dengan Mas Novi dari kalangan nasionalis,” katanya dalam konferensi pers.

Dalam kesempatan yang sama, Budiono menyampaikan rasa terima kasih kepada partai pengusung, relawan, santri, ulama, dan kiai yang telah mendukungnya untuk maju dalam Pilkada Pati 2024.

“Perhelatan ini merupakan momentum dan panggung kita untuk menunjukkan bahwa kita ini bisa menjadi bermanfaat,” katanya.

Novi Eko Yulianto menambahkan bahwa jika dirinya bersama Budiyono berkomitmen mengawal program pemerintah pusat, sehingga bisa benar-benar dirasakan masyarakat bawah.

“Insya Allah kami bertekad untuk mengawal program dari pemerintah pusat supaya bisa terealisasi sampai ke tingkat bawah dan dirasakan oleh seluruh elemen masyarakat Kabupaten Pati,” pungkasnya.

 

/Red

Gerutu Wali Murid Sebab Kebijakan lembaga pendidikan, Begini Penjelasan Mendasar Kepala Sekolah

 

Tuban,-Batara.news|| Terkait terbitnya informasi di berbagai kanal pemberitaan Online mengenai Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Widang, Tuban, Jawa Timur, yang dituding telah mempermalukan mental dan psikologis salah satu siswa tak naik kelas, kini satu persatu telah terurai secara faktual dan obyektif. Jumat,26/07/2024

 

Bukan tanpa alasan, tudingan minor itu terjadi lantaran komunikasi antara pihak pewarta dan narasumber tidak terjalin secara humanis, yang mana hal itu berdampak pada arah dalam materi penulisan.

 

Dijelaskan Marjani, Kepala Sekolah SMP N 2 Widang, saat upacara dirinya hanya melakukan pemaparan yang sifatnya himbauan kepada seluruh siswa dan tidak menyebut nama atau kelas anak seperti yang dimaksud pada pemberitaan.

 

“Kurang lebih saya hanya mengatakan, kalian semua disini banyak ekstra kurikuler Kompetensi Non Akademik (KNA), Silahkan diikuti mana yang kamu minati, tapi jangan mengesampingkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), itu juga mempengaruhi nilai dan dasar dalam kenaikan kelas. Saya tidak menyebutkan nama atau kelas secara spesifik, karena mempertimbangkan dampak psikologi anak yang bersangkutan.” Terangnya, Kamis, 25 Juli 2024.

 

Terkait ihwal adanya siswa yang tidak naik kelas, lanjutnya, bukan kewenangan Kepala Sekolah, melainkan hasil musyawarah para guru mata pelajaran.

 

“siswa tersebut tidak pernah masuk, tidak punya ulangan harian, tugas harian, masuk hanya pada saat ulangan tengah semester dan semester.” Imbuhnya.

 

Selain itu, berdasarkan rapat pleno dengan dewan guru, masing-masing guru menyampaikan bahwa siswa tersebut tidak memiliki nilai yang jadi acuan penilaian atau syarat kenaikan kelas.

 

“Persoalan ini juga sudah dilaporkan kepada Dinas Pendidikan, kita jelaskan secara teknis seperti upaya pemanggilan orang tua, peringatan anak, home visit, dari wali kelas dan guru Bimbingan Konseling (BK), dan dinas menyampaikan itu kebijakan yang sudah tepat.” Beber Marjani.

 

Meski demikian, Eko, selaku orang tua anak yang tidak naik kelas itu mengaku kepada pihak sekolah tidak ada masalah terkait hal tersebut, asalkan anaknya masih bisa mengikuti kegiatan belajar di SMPN 2 Widang.Terang Marjani.

 

Sementara itu menurut Didit, Guru matematika, yang bersangkutan dalam mengerjakan tugas lembar kerja siswa (LKS) banyak Pekerjaan nunggak alias tidak dikerjakan.

 

“Semester satu hanya ikut Penilaian Tengah Semester (PTS) dan Penilaian Akhir Semester (PAS), sementara semester dua tidak ikut, bahkan kosong sama sekali, baik tugas dan absensinya, semua sudah tak sampaikan melalui grup siswa, tapi tidak ada respon.” Jelasnya.

 

Terpisah, menurut Koh Ahsin salah satu aktivis informasi di Tuban yang kental di sebut Bumi Wali, tentunya semua ada hikmah dari peristiwa tersebut, ini merupakan referensi positif bagi para orang tua wali murid, yang tujuannya supaya lebih obyektif atau berimbang ketika melihat persoalan yang mendera sang anak.

 

“Dengan artian ketika berada di lingkup sekolah kegiatan pendidikan menjadi tanggung jawab para guru, sedangkan saat di luar sekolah orang tualah yang wajib berperan aktif untuk melakukan pembinaan terhadap anak.” Pungkasnya .

 

(Al)

Ada Yang Janggal Dalam Penyidikan Pelapor Dan Saksi Terkait Kasus Dugaan pungli SDN Bogorame Oleh Inspektorat Rembang 

 

Rembang, Batara.news -Ada yang aneh dalam pemeriksaan Tim pembantu khusus Inspektorat Rembang kepada Pelapor terkait kasus dugaan pungli pavingisasi yang dilakukan oleh Kepala Sekolah SDN Bogorame, berapa pertanyaan yang aneh menjadi tanda kutip tersendiri.

 

Mulyono Pelapor dari perkara tersebut memenuhi undangan dari Inspektorat Rembang 15/5/24 dalam undangan tersebut sudah jelas keperluan diminta keterangan , tetapi banyak pertanyaan yang terkesan menyudutkan, lebih menggelikan lagi beberapa pertanyaan yang aneh dilontarkan kepada Pelapor, pelapor pada dasarnya seolah dipaksa untuk paham bagaimana definisi pungli dan landasan dasar hukumnya.

 

Saat penyidik bertanya terhadap saya, yang kamu laporkan kan dugaan pungli di SDN Bogorame, kok bisa mengatakan pungli menurute njenengan definisi pungutan liar (pungli) seperti apa?, kenapa juga saya sebagai pelapor seolah harus paham dulu apa definisi pungli, dan penyidik sempat bertanya adakah yang mau njenengan sampaikan terkait pemberian sumbangan orang tua/wali murid untuk pembenahan halaman SDN Bogorame. Padahal dari awal saya sudah jelas bilang bahwa itu bukan sumbangan melainkan iuran/Pungutan. kalo sumbangan itu tidak ada ketentuan nominal yang ditentukan dan jika ada nominal yang sudah ditentukan dan yang ditarik iuran paving dari kelas 1 sampai kelas 6 bahkan sudah jelas adanya bukti kwitansi dengan nominal Rp350.000 beserta stempel SDN Bogorame.

 

Lebih lanjut Mulyono mengatakan, Yang perlu jadi catatan, pihak SDN Bogorame menarik kwitansi dari orang tua/wali murid setelah munculnya pemberitaan dan pelaporan dugaan pungli ke Polres Rembang dari situ sudah menjadi tanda tanya ada apa dengan penarikan kwitansi tersebut?. Tandasnya.

 

Hal senada juga di alami oleh inisial “DR” saksi pelapor dan juga salah satu orang tua/wali murid yang merasa keberatan dengan adanya iuran paving saat di mintai keterangan salah satu tim pembantu khusus Inspektorat Rembang banyak pertanyaan yang terkesan menyudutkan saksi, salah satunya yakni berusaha meyakinkan saksi bahwa iuran itu adalah bentuk sumbangan sukarela, namun saksi tetap teguh berkata bahwa itu bukan sumbangan sukarela tapi iuran, dan saksi sampai menunjukkan bukti foto didalam handphone bahwa dalam kwitansi jelas tertulis iuran paving dengan nominal Rp350.000 tertera dalam kwitansi lengkap dengan stempel sekolah SDN Bogorame.

 

Yang lebih aneh lagi ada penekanan kata-kata seperti ini, kan ibu juga sebagai anggota komite njenengan sadar nggak kalo ibu juga ikut bertanggung jawab atas kegiatan tersebut dan “DR” menjawab meskipun saya anggota komite tapi saya salah satu orang tua/wali murid yang tidak setuju/keberatan dengan adanya iuran paving.

 

 

 

Sementara Ifvo Ferriyatama selaku inspektur pembantu khusus Inspektorat Rembang justru tidak berkenan memberikan hak jawab saat dikonfirmasi awak media, justru sebaliknya memblokir Nomer WhatsApp redaksi Batara.news dengan alasan tidak berani dan takut akan berpengaruh dengan posisi jabatannya.

 

Namun kejelasan di sampaikan langsung oleh kadin Inspektorat Rembang saat di konfirmasi melalui via telepon, kadin menjelaskan bahwa penyidikan tersebut sudah sesuai SOP dan penyidik sudah sangat profesional dan lama berpengalaman,

” Kalau untuk hasil dari penyidikan kami tidak bisa menyampaikan biarlah nanti dari kepolisian yang menyampaikannya dari hasil penyidikan Kami, karena bukan Ranah kami”, jelasnya.

 

Namun ketika keprofesionalismenya di pertanyakan oleh redaksi media Batara.news tentang legal sertifikat Lisensi kepenyidikan ada atau tidak kadin Inspektorat Rembang tidak menjawab.

 

 

/Red

Ciptakan Generasi Berakhlak Tinggi, 28 Siswa MA AL Abror Bojonegoro Diwisuda

 

Bojonegoro,-Batara.news|| Eksistensi dalam menciptakan generasi berakhlak tinggi dan dapat diharapkan menjadi sosok manusia yang berguna bagi keluarga, masyarakat, serta Negara, diimplementasikan secara nyata oleh para pengajar di MA AL Abror Sukosewu, Bojonegoro, Jawa Timur.

 

Hal itu sudah terlihat dari tabiat sopan santun para pelajar saat mengikuti rangkaian acara Wisuda Purna Wiyata dan Haflah Akhirussanah tahun ajaran 2023/2024, sekaligus haul ke – 5 KH Fathurrachman yang diselenggarakan secara sederhana di halaman Sekolah MA AL Abror.

 

Pasalnya saat acara berlangsung, nampak para pelajar bersama orang tua wali murid, dan tamu undangan, beserta ribuan syaecher mania, berbaur duduk bersama dengan tertib sembari melantunkan syair-syair indah bernuansa keagamaan.

 

Dituturkan Muhibbin Aziz Rohmatulloh,SE. Kepala Sekolah MA Al Abror, menciptakan generasi bangga yang berakhlak mulia merupakan motifasi terkuat para guru.

 

“Ada 28 pelajar yang di Wisuda hari ini. Selain itu dalam rangkaian acara juga disisipi gema sholawat dan thausiyah. Semoga kajian agama dari KH.Sa’dun Wahid, asal Soko, Tuban, dan Ustad Muhammad Ridwan Rifa’i, bersama majelis sholawat Al Murtadho, ponpes Miftahul Huda Sendangrejo Dander, dapat menjadi sarana edukasi yang positif bagi para hadirin.” ujarnya, Sabtu, 18 Mei 2024.

 

Tak hanya itu, sebelum acara berlangsung pemilik Yayasan Fathur rachman MA AL Abror,Drs. Hj. Suyitko,Mm. dalam sambutannya juga menyampaikan kalau membuka progam pendidikan gratis.

 

“Seperti tahun sebelumnya, di tahun ini MA AL Abror juga membuka pendidikan gratis, namun dengan syarat yang telah ditentukan.” Bebernya,

 

Sementara itu, diungkapkan Sumarmi, salah satu orang tua wali murid MA AL Abror, dirinya mengaku berterimakasih atas program pendidikan yang diberikan kepada anaknya.

 

“Selain biaya yang terjangkau, dengan menimba ilmu di MA AL Abror, banyak terjadi perubahan positif terhadap anak saya. Terutama di bidang etika, sosial masyarakat, dan ilmu agama.” katanya,

 

Perlu diketahui, selain mengedepankan ilmu keagamaan, materi pendidikan di MA AL Abror juga mengajarkan tentang Cinta Tanah Air atau Wawasan Kebangsaan dan Perekonomian kreatif.

 

(Al)

Lambatnya Penanganan Dugaan Kasus Pungutan Liar SDN Bogorame Oleh Inspektorat Rembang, Apakah Akan menguntungkan Terlapor?

 

Rembang, Batara.News– Kasus dugaan pungutan liar (pungli ) di tubuh SDN Bogorame, Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang sejak 31 Januari 2024 lalu belum juga membuahkan hasil.

 

Sebelumnya, dugaan pungli itu dilaporkan oleh salah seorang Kabiro media Batara.News, berita itupun sempat viral di media online dan bertebaran di internet. Kendati itu, Mulyono selaku pelapor menilai kasus tersebut terkesan lambat dan kurangnya pengawalan dari pihak terkait.

 

Bahkan, kepala dinas pendidikan kabupaten Rembang pernah berucap akan memberikan sanksi terhadap pelaku pungli disekolah negeri saat dikonfirmasi sama awak media, bahkan kepala dinas pendidikan sudah menurunkan Kabid ke SDN Bogorame tapi tak membuahkan hasil, baik sanksi tindakan pidana maupun administratif.

 

“Terlapor yakni Kepala SDN Bogorame Retno Wahyuningsih saat dikonfirmasi awak media membenarkan adanya iuran di SDN Bogorame dan beliau mengatakan itu sudah bekerjasama dengan komite

 

Jika merujuk pada UU tentang pungli, pada kasus dugaan pungli yang terjadi di SDN Bogorame bukan merupakan kasus ringan yang bisa selesai dengan mediasi atau menggunakan Restorative Justice.

 

Bahkan, Pasal 12 Huruf E Undang Undang Nomor 20 tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (tipikor) yang isinya ‘pegawai negeri atau penyelenggara negara yang dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum.

 

Atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau menerima pembayaran dengan potongan, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri maka akan Dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)’.

Sedangkan sudah jelas dengan adanya bukti kwitansi pembayaran lengkap dengan stempel SDN Bogorame beserta nominal Rp350.000”.

 

 

Sementara Pelapor Mulyono keluhkan Lambatnya proses audit yang di lakukan Inspektorat Rembang pelimpahan tugas audit dari Polres Rembang kurang lebih mulai awal bulan April, sampai saat ini belum ada hasil yang di sampaikan kepada Polres Rembang, dari dapat menjadikan pemikiran publik yang negatif, contoh kecil takutnya ada manufer lobi-lobi senyap yang menguntungkan pihak terlapor,

 

“Dengan tujuan agar kasus ini dapat dikawal, diberikan tindakan tegas sesuai aturan yang berlaku serta menjadi evaluasi bagi sekolah dan Dinas lain agar tidak melakukan Abuse of Power,” tegasnya.

 

Sampai berita ini diterbitkan pihak inspektorat kabupaten Rembang belum sempat dikonfirmasi oleh pihak redaksi media Batara.news, hak jawab inspektorat Rembang akan di konfirmasi kembali mengingat pentingnya dalam keseimbangan informasi publik.

*Bersambung*

 

 

/Red

Krimsus Polda Jateng Grebek Galian Tanah Urung Di Desa Bogorejo, Disinyalir Ada Salah Satu Kades Yang Terlibat Dibelakangnya

 

Rembang, Batara.news | Galian tanah urug di Desa Bogorejo, Kecamatan Sumber, Kabupaten Rembang di grebek Krimsus, Polda Jateng. Lantaran, tambang tersebut diduga tidak mengantongi izin (ilegal), Senin (6/5/2024).

 

Kapolsek Sumber, AKP Bambang Ismoyo, saat dikonfirmasi melalui via telfon WhattShap, membenarkan adanya penengakan hukum terkait tindak pidana tambang Galian diduga Ilegal di wilayahnya.

 

“Benar mas, ada penggrebekan dari Polda Jateng di Desa Bogorejo terkait kegiatan itu, tapi sudah diselesaikan semua, infonya alat beratnya (Exksavator) milik pangdam, untuk pengelolanya inisial T,” katanya.

 

Terpisah, di Kantor Media Bersama (Miber), T mengaku telah bekerjasama dengan inisial S, karena dia tidak punya buangan tanah urug.

 

“Iya mas, saya kerjasama dengan S, karena saya tidak punya tempat pembuangan tanah, dan itu baru berjalan tiga hari,” jelasnya.

 

Sementara, saat tim turun langsung ke lapangan untuk mencari informasi, menurut salah satu warga sekitar, tanah itu diduga milik Kades Randuagung.

 

“Tanah itu milik Pak Kades mas,” jawab salah satu warga sekitar.

 

Tidak sampai disini, tim media konfirmasi ulang ke Kapolsek Sumber di ruang kerjanya guna memastikan lahan siapa yang digali itu, pada awalnya membenarkan kalau itu punya kades, tapi untuk memastikan kebenarannya ia tanya pada salah satu anggota, yang menjawab itu punya warga.

 

“Saya kan tidak dilapangan mas, yang datang kelokasi Kanit Reskrim dan Polmas, tapi menurut informasi yang saya dapat dari warga, iya mungkin punya kades Bogorejo,” ungkapnya.

 

Hingga berita ini diterbitkan, tim awak media belum koordinasi ke pihak terkait lainnya termasuk Polres Rembang dan Krimsus Polda Jateng yang telah melakukan penggerebekan.

 

 

*/Red

Penulis : Widodo (Bob)

Tidak Ada Lagi Postingan yang Tersedia.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.