Fauka Noor Farid: Jangan Persoalkan Bendera One Piece, tapi Merah Putih Harus Tetap Berkibar

Jakarta, Batara.news – Polemik pengibaran bendera “One Piece” jelang HUT ke-80 RI menuai tanggapan dari Direktur Eksekutif Institute Kajian Pertahanan dan Intelijen Indonesia (IKAPII), Fauka Noor Farid. Menurutnya, penggunaan bendera tersebut merupakan bentuk ekspresi yang sah selama tidak ditempatkan sejajar atau menggantikan posisi bendera Merah Putih.

 

Fauka mengingatkan bahwa bendera Merah Putih memiliki makna sejarah, perjuangan, dan persatuan yang tidak dapat disamakan dengan simbol fiksi seperti bendera Jolly Roger dalam manga “One Piece”.

 

“Para pahlawan dulu berjuang untuk mengibarkan Merah Putih. Itu bukan sekadar bendera, tapi simbol kedaulatan negara. Merah Putih tidak bisa digantikan oleh bendera apapun,” tegas Fauka, Jumat (8/8/2025).

 

Ia menilai seruan untuk tidak mengibarkan bendera Merah Putih adalah bentuk provokasi yang mengarah pada kebencian terhadap tanah air dan para pejuang kemerdekaan.

 

“Siapapun presidennya, Merah Putih tetap harus berkibar. Tidak boleh memprovokasi untuk menolak mengibarkannya, apalagi menggunakan isu itu sebagai kritik politik,” ujarnya.

 

Fauka yang juga praktisi intelijen menambahkan, kritik terhadap kebijakan pemerintah sebaiknya tidak disampaikan dengan menolak pengibaran bendera negara. Ia juga mengingatkan potensi adanya pihak asing yang menunggangi polemik ini untuk memecah belah bangsa.

 

“Kalau ada yang memprovokasi untuk tidak mengibarkan Merah Putih, buat apa mereka tinggal di Indonesia? Itu sama saja membenci tanah air dan para pahlawan,” pungkasnya.

 

/red

 

 

Aksi 13 Agustus Tetap Jalan, Yayak Gundul Ingatkan Warga Tidak Terprovokasi

PATI – Aktivis Yayak Gundul menyampaikan apresiasi setelah Bupati Pati, Sudewo, membatalkan rencana kenaikan Pajak Bumi Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebesar 250 persen. Kepastian tersebut disampaikan Yayak usai menghadiri pertemuan bersama sejumlah tokoh masyarakat, Kapolresta Pati, dan Dandim 0718/Pati pada Jumat (8/8/2025).

 

“Dengan kerendahan hati, Pak Bupati Sudewo hadir dalam diskusi dan memberi penjelasan terkait isu kenaikan PBB-P2. Alhamdulillah, kebijakan tersebut dibatalkan,” kata Yayak.

 

Meski rencana kenaikan pajak telah dibatalkan, Yayak menyatakan akan tetap hadir dalam aksi yang dijadwalkan pada 13 Agustus mendatang. Namun, ia mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi, mengingat tuntutan warga telah dipenuhi pemerintah daerah, mulai dari pembatalan kenaikan PBB-P2 hingga pengembalian sistem enam hari sekolah bagi santri dan pelajar.

 

“Oleh sebab itu, warga Pati, karena tuntutan sudah dipenuhi, mohon tanggal 13 Agustus tidak ada kegiatan yang mengatasnamakan PBB-P2 turun. Artinya, ini akan kembali seperti tahun 2024. Untuk para santri, sekolah dikembalikan dari lima hari menjadi enam hari,” jelasnya.

 

Yayak juga mengajak masyarakat menjaga kondusivitas dalam aksi damai tersebut. Ia menilai Bupati Sudewo telah menunjukkan keterbukaan terhadap masukan warga, dibuktikan dengan kesediaannya berdialog langsung.

 

“Ayo peduli Pati, jangan sampai dimasuki orang-orang yang tidak bertanggung jawab hingga membuat gaduh. Nyatanya, Pak Bupati mau diskusi bareng dan tidak anti menemui warganya,” tandas Yayak.

 

 

/red

 

Turnamen Sepak Bola Antar Desa di warnai kericuhan,apa Sebabnya?

Bojonegoro, Batara.news – Turnamen sepak bola antar desa bertajuk AKD Cup 2025 di Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, terpaksa dihentikan sementara setelah insiden kericuhan mewarnai laga antara tim Desa Karangdayu melawan tim tamu dari Desa Kalisari, Kamis sore (31/07/2025).

 

Pertandingan yang digelar di lapangan Desa Karangdayu ini berlangsung panas sejak awal. Berdasarkan informasi yang beredar di grup Facebook warga Baureno serta keterangan seorang warga berinisial R, ketegangan dipicu oleh dugaan ketidakdisiplinan wasit dan sikap panitia lokal yang dianggap kurang profesional.

 

Sejumlah penonton mengaku kecewa dengan beberapa keputusan wasit yang dinilai berat sebelah. Selain itu, papan skor sempat menampilkan hasil yang membingungkan, yakni 2-1 untuk Karangdayu, padahal informasi di lapangan menyebut Kalisari unggul lebih dulu.

 

Puncak kericuhan terjadi ketika seorang pemain Karangdayu bernomor punggung 22 diduga melakukan pemukulan terhadap seorang pendukung tim Kalisari. Rekaman kejadian itu tersebar luas di media sosial dan menuai reaksi dari berbagai pihak. Bahkan, beberapa panitia pertandingan disebut-sebut turut terlibat dalam aksi yang memperkeruh suasana.

 

Namun begitu, belum ada keterangan resmi dari pihak panitia atau tim Karangdayu terkait insiden tersebut. Sejumlah warga lainnya menyebut bahwa situasi sudah mulai terkendali dan pihak keamanan serta tokoh masyarakat setempat turut turun tangan untuk meredam ketegangan.

 

Saat dikonfirmasi kebenaran kericuhan tersebut, Camat Baureno menyatakan bahwa kondisi sudah terkendali. “𝒊𝒏𝒔𝒚𝒂’𝑨𝑳𝑳𝑨𝑯 aman terkendali mas.”

 

/Al

Valentine mengenaskan: Mahfud Saputra jadi Korban Pengeroyokan di Blora, alami Gangguan Ingatan dan Sebelah Tubuh

Bojonegoro, Batara.news|| Mahfud Saputra (23), seorang pemuda asal Dusun Alas Tuwo, Banjarejo, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro, menjadi korban pengeroyokan brutal pada Jumat dini hari, 14 Februari 2025,bertepatan malam valentine di Desa Biting, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

 

 

Peristiwa mengenaskan ini menyebabkan Mahfud menjadi korban pengeroyokan dan mengalami cedera serius di kepala, gangguan penglihatan pada mata kiri, serta gangguan memori dan fungsi tubuh.

 

Menurut sang ayah, Akhmad Soesilo, kondisi Mahfud kini sangat memprihatinkan. Ia menyebut putranya sudah tidak seperti dulu lagi.jum’at(1/08/2025)

 

“Sekarang seperti anak SD. Tidur harus ditemani, pundaknya tidak seimbang, tangan kirinya belum normal dan sering bergerak sendiri. Kadang juga mengeluh nyeri terus-menerus, dan mata sebelah kiri pun tidak normal, tidak bisa melihat kesamping,” ujarnya dengan mata sembab.

 

Dokter menyatakan Mahfud kehilangan sekitar 33 persen fungsi ingatan, dan belum ada jaminan bisa pulih kembali.

 

“Kami hanya bisa pasrah pada Allah,” tambah Soesilo.

 

Selain itu, Mahfud sempat koma selama sepekan dan dirawat intensif di ICU. Kondisinya saat itu dinilai kritis dengan peluang hidup hanya 20 persen.

 

“Waktu itu dokter bilang kemungkinan hidupnya cuma 20 persen. Saya benar-benar syok,” kenang Soesilo.

 

Akibat luka patah rahang dan hidung, Mahfud juga harus makan melalui selang dari hidung selama lebih dari sebulan, menggunakan cairan susu yang disuntikkan setiap hari.

 

Keluarga Mahfud harus menanggung sendiri biaya pengobatan yang hingga kini hampir mencapai Rp100 juta, karena kasusnya tergolong pidana dan tidak ditanggung BPJS.

 

“Biaya rumah sakit saja Rp 75 juta. Itu belum termasuk terapi dan kontrol. Kami jual motor dan perabotan rumah untuk biayai pengobatan. Sekarang motor pun tidak punya,” jelasnya.

 

Untuk mencukupi kebutuhan harian, kini mereka hanya mengandalkan pendapatan dari jualan nasi pecel sang istri.

 

“Saya dulu kerja ikut instalasi listrik, tapi sekarang kantornya tutup. Jadi hanya mengandalkan dagangan istri,” ungkap Soesilo.

 

Sebelum kejadian, Mahfud bekerja sebagai kurir ekspedisi, dan bisa membantu memenuhi kebutuhan rumah tangga.

 

“Minimal dia bisa mencukupi kebutuhannya sendiri. Tapi sekarang, kemarin saya ajak ke toko sebelah saja tidak bisa pulang. Katanya bingung, gak tahu arah jalan,” tutur sang ayah.

 

Hingga kini, keluarga belum mengetahui motif pasti di balik pengeroyokan itu. Mereka hanya menduga ada keterlibatan orang dekat.

 

“Entah pacarnya atau teman dekatnya. Yang jelas sering ke sini. Tapi kok bisa sampai seperti ini?” ungkapnya.

 

Soesilo juga mengungkapkan bahwa pada hari kejadian, Mahfud membawa uang setoran perusahaan sekitar Rp 7 juta. Namun setelah insiden, uang yang tersisa di tasnya hanya sekitar Rp 2 juta.

 

“Saya tahu dia bawa uang setoran. Tapi setelah kejadian, uangnya berkurang sekitar Rp 5 juta,” katanya.

 

Kasus ini kini bergulir di Pengadilan Negeri Blora, dengan Nomor Perkara: 49/Pid.B/2025/PN.Bla. Sidang pada Selasa (29/7/2025) lalu mengagendakan pembacaan pledoi dari para terdakwa.

 

Dari hasil penyelidikan dan Laporan Polisi Nomor: LP/B/2/II/2025/SPKT/POLSEK SAMBONG/POLRES BLORA/POLDA JATENG, tujuh pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka. Dugaan sementara, Mahfud menjadi korban pengeroyokan akibat salah identitas, hingga diserang secara massal oleh orang-orang tak dikenal.

 

(Red)

Ratusan Pekerja PT Sata Tec Indonesia Sambut Uji Coba Operasional Pabrik dengan Haru

Bojonegoro, Batara.news – Suasana haru menyelimuti halaman PT Sata Tec Indonesia di Desa Sukowati, Kecamatan Kapas, Selasa (15/7/2025), saat ratusan karyawan menyambut dimulainya uji coba operasional pabrik. Setelah berbulan-bulan dirumahkan akibat penutupan sementara karena belum lengkapnya izin lingkungan, para pekerja akhirnya berkesempatan kembali ke lingkungan kerja.

 

Berbaris mengenakan seragam, para pekerja tampak antusias menyambut momen ini. Mereka berdoa bersama dan secara bergiliran mencium tangan Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, sebagai bentuk syukur dan harapan akan dibukanya kembali operasional pabrik secara permanen.

 

“Kami mohon Bu, tolong bantu agar pabrik ini bisa benar-benar buka kembali. Kami butuh pekerjaan,” ungkap Lamidi, salah satu karyawan, dengan suara bergetar.

 

Wabup Nurul Azizah hadir bersama sejumlah pimpinan OPD, perwakilan manajemen perusahaan, Kepala Desa Sukowati, serta guru SD dan PAUD setempat. Dalam sambutannya, ia menyatakan izin uji coba diberikan selama satu bulan dengan pengawasan ketat dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

 

“Kegiatan ini masih tahap uji coba. DLH akan mengawasi secara ketat. Namun, saya berharap komunikasi antara perusahaan, warga, dan pemerintah desa dapat berjalan baik agar tidak menimbulkan polemik,” tegasnya.

 

Selain pekerja, para guru dari SD Negeri Sukowati juga menyampaikan keluhan terkait dampak lingkungan. Mereka meminta agar jam operasional pabrik disesuaikan dengan jam belajar dan perusahaan turut membantu penanganan ventilasi serta biaya listrik untuk kenyamanan belajar.

 

Menanggapi hal tersebut, perwakilan manajemen PT Sata Tec Indonesia, Nur Hidayat, menyatakan kesiapannya menindaklanjuti semua masukan dari warga dan tenaga pendidik.

 

Kepala Desa Sukowati, Amik Rohadi, berharap manajemen perusahaan dapat menjalin komunikasi yang lebih terbuka, serta memperhatikan dampak operasional terhadap seluruh warga, termasuk anak-anak PAUD.

 

Manajemen PT Sata Tec Indonesia berkomitmen untuk memperbaiki sistem produksi, menjaga komunikasi dengan masyarakat, dan menjalin kerja sama erat dengan pemerintah desa.

 

Acara ditutup dengan penuh haru. Ratusan karyawan menyalami Wabup satu per satu dan berfoto bersama sebagai simbol harapan akan masa depan yang lebih baik.

 

 

/Ali

 

Videotron Alun-alun Pati Diperbarui, Siap Jadi Wajah Digital Kota Menyambut Hari Jadi

PATI, Batara.news – Alun-alun Simpang Lima Pati bakal tampil lebih modern dan informatif. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTR) tengah melakukan peremajaan terhadap videotron yang terpasang di pusat keramaian kota tersebut.

 

Tak sekadar layar besar, videotron anyar ini akan hadir dengan ukuran yang jauh lebih masif—6 meter panjang dan 4 meter lebar—dilengkapi sistem suara surround yang akan dipasang menyebar di tiang-tiang lampu sorot tinggi (High Mast). Dengan ini, informasi yang ditayangkan tak hanya bisa dilihat, tapi juga terdengar jelas di seluruh area alun-alun.

 

Kepala Bidang Cipta Karya DPUTR Pati, Arif Wahyudi, menjelaskan bahwa proses pekerjaan proyek ini telah dimulai sejak 19 Juni 2025 oleh rekanan dari CV Adhi Karya Kudus. Proyek ditargetkan rampung pada 17 Agustus 2025, namun Pemkab menargetkan lebih cepat.

 

“Harapannya, sebelum Hari Jadi Kabupaten Pati pada 7 Agustus mendatang, videotron sudah aktif. Sehingga bisa digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan pembangunan dan program strategis Bupati serta Pemkab Pati,” ujar Arif Wahyudi, Selasa (15/7/2025).

 

Videotron ini bukan sekadar elemen dekoratif, melainkan dirancang sebagai sarana komunikasi digital antara pemerintah dan masyarakat. Lewat tampilan visual dan audio yang ditingkatkan, Pemkab ingin memastikan informasi publik, program kerja, hingga promosi daerah dapat tersampaikan secara lebih efektif.

 

Proyek ini sendiri menyedot anggaran sebesar Rp1,4 miliar dari APBD Kabupaten Pati. Sebuah investasi yang diharapkan menjadi titik balik digitalisasi ruang publik, sekaligus wajah baru kota menyambut momentum penting daerah.

 

 

/red

 

 

Estafet Kepemimpinan Polres Bojonegoro: AKBP Afrian Satya Permadi Resmi Gantikan AKBP Mario Prahatinto

Bojonegoro, Batara.news 13 Juli 2025 — Tongkat estafet kepemimpinan di lingkungan Kepolisian Resor (Polres) Bojonegoro resmi berpindah tangan. AKBP Mario Prahatinto menyerahkan jabatan Kapolres Bojonegoro kepada pejabat baru, AKBP Afrian Satya Permadi, dalam acara pamit kenal yang berlangsung penuh kehangatan di Gedung Taman Hiburan Gofun Bojonegoro, Minggu malam (13/7/2025).

 

Acara tersebut dihadiri jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), termasuk Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro, Ketua DPRD, serta tokoh masyarakat dan agama. Sejumlah Kapolres dari daerah tetangga seperti Lamongan dan Tuban turut hadir untuk memberikan dukungan dan apresiasi kepada pejabat lama.

 

Dalam sambutan perpisahannya, AKBP Mario menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada seluruh elemen masyarakat dan personel Polres Bojonegoro atas sinergi yang terjalin selama 20 bulan masa kepemimpinannya.

 

“Tidak ada Kapolres yang hebat. Yang hebat adalah anggota yang bekerja tanpa lelah dan masyarakat yang mendukung kami,” ungkap AKBP Mario dengan nada haru.

 

Ia juga mengisahkan pengalamannya memantau langsung dedikasi para anggota di lapangan. “Saya tahu persis ada anggota yang pulang pukul empat pagi dan kembali bertugas pukul tujuh. Ini bentuk pengabdian luar biasa,” tambahnya.

 

Menutup sambutannya, AKBP Mario menyampaikan permohonan maaf atas kekhilafan yang mungkin terjadi selama menjabat, sekaligus meminta doa restu untuk menjalankan amanah barunya di Mabes Polri.

 

Sementara itu, Kapolres Bojonegoro yang baru, AKBP Afrian Satya Permadi, memperkenalkan diri sebagai putra Jawa kelahiran Sumatera dari keluarga Pujakesuma asal Banyumas. Lulusan Akpol tahun 2006 ini sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Pribadi Wakapolri di Mabes Polri.

 

“Menjadi Kapolres Bojonegoro adalah kehormatan dan tanggung jawab besar. Saya siap melanjutkan program-program positif yang telah dijalankan oleh pendahulu saya,” tegas AKBP Afrian.

 

Ia menekankan pentingnya keterbukaan dan kolaborasi dengan seluruh elemen masyarakat guna menciptakan suasana yang aman, damai, dan tertib.

 

“Polres Bojonegoro akan menjadi rumah yang terbuka untuk semua pihak. Saran, kritik, dan masukan sangat kami butuhkan demi perbaikan dan kemajuan bersama,” tandasnya.

 

Pergantian ini diharapkan membawa semangat baru dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Bojonegoro.

 

 

/Ali

 

Diduga di Bawah Pengaruh Obat, Seorang Pria Mengamuk Saat CFD Bojonegoro

Bojonegoro, Batara.news 13 Juli 2025 – Suasana Car-Free Day (CFD) yang rutin digelar di kawasan depan Pendopo Kabupaten Bojonegoro mendadak berubah ricuh. Seorang pria yang diduga berada di bawah pengaruh obat-obatan diamankan oleh petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setelah mengganggu kegiatan warga, Minggu pagi (13/7/2025).

 

Insiden bermula saat pria tersebut merusak salah satu lapak milik Dinas Perpustakaan yang tengah berpartisipasi dalam kegiatan CFD. Tak berhenti di situ, pelaku juga ikut berjoget secara tidak terkendali di tengah pertunjukan tari yang dibawakan sekelompok remaja, memicu keresahan di kalangan pengunjung, terutama anak-anak dan perempuan.

 

Menanggapi kejadian tersebut, petugas Satpol PP yang berjaga di sekitar lokasi segera melakukan penanganan. Namun, pelaku justru bersikap agresif, berteriak, melawan petugas, bahkan sempat memukul salah satu anggota Satpol PP.

 

“Kami langsung mengamankan yang bersangkutan ke Pos 10 karena situasinya sudah cukup membahayakan,” ujar Budiono, Kepala Bidang Ketertiban Umum (Kabid Tibum) Satpol PP Bojonegoro.

 

Lebih lanjut, Budiono mengungkapkan bahwa saat diamankan, pelaku sempat melepas pakaian bagian atas dan hanya mengenakan celana pendek sambil menantang petugas untuk berduel. Untuk menghindari potensi tindakan anarkis lebih lanjut, petugas terpaksa mengikat pelaku dan membawanya ke rumah sakit dengan ambulans.

 

“Dari pemeriksaan dokter di ruang UGD, ditemukan tiga strip obat penenang. Kami menduga pria tersebut berada dalam pengaruh obat-obatan saat kejadian,” jelas Budiono.

 

Peristiwa ini sempat menyita perhatian pengunjung CFD dan mengganggu kenyamanan kegiatan yang biasanya berlangsung tertib. Satpol PP mengimbau masyarakat untuk segera melapor kepada petugas apabila mendapati gangguan serupa di ruang publik.

 

 

/Ali

 

 

Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro Terpilih Paparkan program 100 hari kerja pertama

Bojonegoro– Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro terpilih, Setyo Wahono dan Nurul Azizah, memaparkan program 100 hari kerja pertama mereka di ruang Angling Dharma, Gedung Pemkab Bojonegoro, Rabu (22/01/2025).

 

Program itu dirancang untuk menyelaraskan kebijakan pemerintah daerah dengan visi dan misi kepemimpinan baru agar berjalan efektif.

 

Setyo Wahono menyampaikan 23 program prioritas yang akan dilaksanakan dalam 100 hari pertama. Beberapa di antaranya adalah penyusunan naskah akademis dana abadi untuk pendidikan, kesehatan, dan ekonomi; pengembangan geopark dunia; serta penanganan darurat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) melalui vaksinasi.

 

“Ada juga program integrasi pakan ternak silvopastura, pengembangan ayam peternak modern, serta bimbingan inovasi dari Kementerian Dalam Negeri,” papar Setyo Wahono.

 

Selain itu, ia menyebutkan program-program lain seperti bantuan peternakan lele dan wader untuk mengatasi stunting, pasar murah Ramadhan, pemasangan internet di sekolah, program SiswaTop (Satu Siswa Satu Laptop), pengembangan sekolah unggulan, hingga beasiswa perkuliahan dan afirmasi untuk penyandang disabilitas.

 

“Kami juga akan memperkuat jaminan kesehatan, memaksimalkan peran BUM Desa, meningkatkan insentif bagi TPP ASN, BPD Desa, serta RT/RW,” tambahnya.

 

Program lainnya seperti pembangunan infrastruktur pertanian, pendampingan petani, serta pengembangan pupuk hasil kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM).

 

Semua langkah ini diharapkan mendukung visi lima tahun kepemimpinan, yaitu “Terwujudnya Bojonegoro Makmur dan Membanggakan.”

 

Begitu pula

Wakil Bupati Nurul Azizah menegaskan pentingnya penyamaan persepsi antara pemerintah daerah dan masyarakat. Menurutnya, langkah ini bertujuan menciptakan keputusan yang diterima secara luas karena berbasis pada aspirasi masyarakat.

 

“Tagline kami untuk lima tahun ke depan adalah ADEM, yang berarti aman, damai, ekonomi tumbuh, dan makmur membanggakan,” ungkap Nurul Azizah.

 

Ia juga menjelaskan bahwa program 100 hari kerja akan fokus pada pengendalian wabah PMK, pemasangan internet di sekolah-sekolah pinggiran, pasar murah, serta inovasi BUM Desa.

 

Sebagai upaya mendekatkan diri dengan masyarakat, Setyo Wahono dan Nurul Azizah mencanangkan program “Sapa Bupati.” Program ini melibatkan kunjungan langsung ke lapangan, diskusi khusus dengan masyarakat di pendopo, serta komunikasi melalui aplikasi.

 

Nurul Azizah juga menyampaikan apresiasinya kepada Pj Bupati Adriyanto atas kontribusinya selama ini, termasuk inisiatif mengenakan udheng saat apel ASN setiap Rabu.

 

“Tradisi ini menjadi pengingat kontribusi beliau dalam perjalanan Bojonegoro,” tuturnya.

 

Dengan berbagai program yang telah dirancang, kepemimpinan Setyo Wahono dan Nurul Azizah diharapkan mampu membawa perubahan positif dan memenuhi harapan masyarakat Bojonegoro.

(Al)

Dugaan Pencemaran Nama Baik Melalui WhatsApp, Warga Purwosari Dilaporkan ke Polresta Pati

Pati, Batara.news – Seorang warga Desa Purwosari, Kecamatan Tlogowungu, berinisial BD (21), dilaporkan ke Polresta Pati oleh seorang perempuan berinisial VE (26) atas dugaan pencemaran nama baik melalui aplikasi WhatsApp, Jumat (3/1/2025).

 

VE mengungkapkan bahwa BD diduga memposting sejumlah status di WhatsApp yang berisi kata-kata kasar yang mencemarkan nama baiknya. Status tersebut dilaporkan telah dilihat oleh banyak orang, termasuk teman-teman VE, sehingga menimbulkan rasa malu dan kerugian secara sosial.

 

Selain unggahan publik, VE juga mengklaim bahwa BD mengirimkan pesan langsung melalui WhatsApp yang berisi kata-kata tidak pantas, termasuk menyerang isu pribadi yang melibatkan keluarganya dan anak-anak. Salah satu pesan yang dilaporkan berbunyi, “Aku ngenteni laporanmu kok nggak segera, punya duit atau tidak sebenarnya?” (diterjemahkan dari bahasa Jawa).

 

Merasa martabatnya direndahkan, VE akhirnya memutuskan untuk menindaklanjuti kasus ini melalui jalur hukum demi mencari keadilan.

 

Peringatan untuk Pengguna Media Sosial

Kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat tentang pentingnya bijak dalam menggunakan media sosial dan aplikasi pesan instan. Unggahan atau pesan yang mengandung unsur penghinaan, pencemaran nama baik, atau pelanggaran privasi dapat berujung pada konsekuensi hukum yang serius.

 

Menurut hukum yang berlaku, tindakan pencemaran nama baik melalui media elektronik dapat dijerat Pasal 27 ayat (3) UU ITE. Pelaku terancam hukuman pidana maksimal 4 tahun penjara atau denda maksimal Rp750 juta.

 

Polresta Pati hingga kini masih mendalami laporan VE untuk mengumpulkan bukti-bukti lebih lanjut. Masyarakat diimbau untuk menjaga etika dalam berkomunikasi, baik secara langsung maupun melalui media digital, demi menghindari konflik hukum.

 

/red

Tidak Ada Lagi Postingan yang Tersedia.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.