Telan Duwit Rakyat Kotabaru 5 M Lebih, Pembangunan Landing Paralayang Diduga Dikerjakan Tak Transparan”

Berita Daerah89 Dilihat

KOTABARU, BATARA.NEWS – Upaya Pemerintah Kabupaten Kotabaru, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan mengeksplor potensi pariwisata, dimata khalayak luas merupakan suatu langkah yang sangat visioner dan tepat .

Namun ide dan gagasan visioner tersebut tidak diimbangi dengan Sumber Daya Manusia (SDM) dari jajaran stekeholder yang mumpuni. Hal itu dapat dilihat dari mekanisme pembangunan area landing paralayang dan gantole yang terletak di Desa Sarangtiung, Kecamatan Pulaulaut Utara, Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Pasalnya, proyek pembanguan fasilitas penunjang pariwisata yang menyedot Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2022 sebesar Rp 5,4 Milyar lebih itu, terkesan dikerjakan secara sembrono tanpa mengedepankan kaidah asas sosial bermasyarakat dan transparansi keterbukaan infomasi publik.

Contohnya seperti, papan informasi kegiatan yang tidak dipasang, dan gangguan lingkungan masyarakat soal polusi udara “Debu” yang disebabkan oleh aktivitas kendaraan pengakut material proyek.

“Papan informasi kegiatan tidak ada, dan warga keluhkan soal gangguan debu.” ucap salah satu warga sekitar lokasi proyek sebut saja Parjo. Jumat, 23 Desember 2022.

Bukan tanpa alasan, keluhan warga terjadi lantaran kendaraan dump truck pengangkut material tambang melewati jalan pemukiman yang padat penduduk.

“Material batu jenis base course dan tanah ngambilnya disekitar sini juga, tapi saat material diangkut menuju ke lokasi proyek bak kendaraan tidak ditutup, jadi debunya berhambur kemana-mana.” pungkasnya.

Sementara itu, nahkoda Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kotabaru, Risa Ahyani, selaku pengguna dan penanggungjawab anggaran pembangunan area landing paralayang dan gantole, ketika dikonfirmasi secara teknis administrasi,

mengenai kajian Analisis Dampak Lalulintas (Amdalalin), pembuktian kualifikasi pemenang lelang, serta ada berapa tenaga ahli yang terlibat, dirinya justru memilih bungkam dan mengabaikan pertanyaan yang dilontarkan oleh tim redaksi media pemberitaan ini.

Bersambung.

/Ari

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *