Pimpin Upacara 17-an, Wadan Sampaikan Amanat Komandan Koharmatau

 

Bandung-Koharmatau. Wakil Komandan Komando Pemeliharaan Materiel TNI Angkatan Udara (Wadan Koharmatau) Marsma TNI Joseph Rizki Prabowo, S.T.,M.I.Pol., bertindak selaku Inspektur Upacara (Irup) 17-an pada bulan Juni Tahun 2023, bertempat di Lapangan Upacara Makoharmatau Bandung. Senin (19/6/2023).

Turut hadir pada upacara bendera tersebut, Inspektur Koharmatau Marsma TNI Christian Syahmo, S.T., serta para pejabat Koharmatau.

 

Dalam amanatnya, Komandan Koharmatau Marsda TNI Bambang Triono, M.Tr. (Han) yang dibacakan Wadan Koharmatau menyampaikan Upacara bendera bulanan merupakan tradisi kejuangan untuk membangun rasa cinta, serta memupuk jiwa kebangsaan yang tinggi.

 

Selain itu, dapat berbagi informasi yang dianggap penting dan berguna, untuk menambah wawasan serta mengantisipasi hal-hal negatif yang dapat merugikan organisasi maupun personel Koharmatau dan jajaran.

 

Lebih lanjut dikatakan oleh Dankoharmatau, untuk mencapai peningkatan prestasi kerja yang membanggakan di lingkungan Koharmatau dan jajaran, saya terus mengajak seluruh personel Koharmatau dan satuan jajaran mempunyai integritas yang tinggi dan selalu meningkatkan profesionalisme, militansi dan inovasi.

 

Prajurit TNI harus berpegang teguh pada karakter dan jati diri TNI, yaitu karakter dan jati diri yang dilandasi jiwa Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan Delapan Wajib TNI, kesemuanya bertujuan agar prajurit TNI Angkatan Udara khususnya prajurit Koharmatau beserta jajaran, mampu berpijak pada fondasi yang benar.

 

Hindari hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri dan keluarga, seperti narkoba, asusila dan judi online serta tetap bijak dalam bermedsos. Pungkasnya. (Pen Koharmatau).

 

 

/Red

Pandoyo Ketua Pasopati Sebut Tendensius Jika Pasopati Dikatakan Mati Suri

 

Pati, Batara.news | Terlihat sepi dan pasif dari kegiatan Pasopati, sehingga menjadi sorotan tersendiri oleh beberapa Mantan Kepala Desa Pendiri Pasopati, yang telah memperjuangkan berdiri tegak dan nampak gagah Nama besar Pasopati yang telah banyak membuahkan kinerja yang nyata didalam memperjuangkan hak-hak Desa.

 

Oleh sebab itu para pendiri Pasopati melihat kinerja Pasopati sekarang seperti mati suri dan hal itu sangat di sayangkan oleh pendiri Pasopati, namun hal tersebut di sanggah oleh ketua Aktif Pasopati saat ini, menurutnya ada alasan tersendiri selama ini.

 

 

Ketua Aktif Pasopati Pandoyo menjawab atas terbitnya berita Pasopati Saat Ini Seperti Mati Suri, Tentu sangat tendensius menurutnya, pasalnya justru Pasopati saat ini menjadi kiblatnya kepala desa seluruh Indonesia, dimana ia sendiri selaku ketua Aktif Pasopati dan juga didaulat menjadi Ketua Kades Indonesia Bersatu,

 

“jadi kades se-Indonesia ini mempercayakan kepada ketua umum Pasopati untuk tampil kedepan komandan dalam perjuangan mengembalikan daulat desa”, ucap Pandoyo di konfirmasi awak media Batara.news melalui pesan suara WA.

 

Selain itu besok malam juga ada jadwal ketemu dengan ketua persatuan pengurus perangkat desa seluruh Indonesia, berkomunikasi bagaimana bisa saling bahu-membahu terkait dengan upaya pemberdayaan desa, yang di naungi dengan Undang-undang dan juga regulasi yang memberikan ruang adanya kreatifitas dari perangkat desa, termasuk pengurus PPDI pusat juga ikut dalam pertemuan tersebut, juga ketua RT ketua RW sekabupaten Pati saat ini juga telah berkoordinasi dengannya, terkait bagaimana pemerintah Desa itu mendapat proporsi yang baik dari sisi program maupun pembiayaan dalam rangka memberdayakan dan memajukan serta memakmurkan desa serta Masyarakatnya, imbuhnya.

 

Dalam rencana pertemuan oleh beberapa tokoh besar Besok malam, Pandoyo ketua Pasopati tak menyebutkan jadwal tepatnya, secara rinci kapan dan dimana acara pertemuan besar Besok malam akan di gelar.

 

/Red

Geger warga Desa Puri Temukan Mayat Di Dalam Sumur Tua Keadaan Sudah Mulai membusuk

 

Pati, Batara.news | Geger penemuan mayat Laki-laki di Desa Puri RT 4 RW 4 tepat di belakang Sekolahan TK Puri, jasat ditemukan sudah membusuk dan mengeluarkan bau tak sedap menyengat kemana-mana diduga mayat sudah meninggal kurang lebih satu Minggu.

 

Bermula diketahuinya penemuan mayat didalam sumur tua yang tak pernah terpakai di pekarangan salah satu warga Desa Puri, dari salah satu pekerja semprot obat buah keliling warga Jepara yang kebetulan menyemprot buah tebasanya, di lingkungan sekitar tempat kejadian,

 

kemudian mencium bau busuk yang sangat menyengat dari sumur tua tersebut, menjawab rasa penasaran segera melihat apa yang menjadi penyebab bau menyengat itu, setelah dilihat sangat mengejutkan, ternyata bau busuk menyengat adalah jasad orang meninggal,

 

Setelah mengetahui terdapat jasat orang meninggal didalam sumur tersebut penyemprot buah bergegas mendatangi kepala desa Puri dan warga setempat agar segera mengambil tindakan evaluasi jasad tersebut.

 

Menurut keterangan Jumait Sudarsono  Kepala Desa Puri saat di konfirmasi awak media 17/6/23, membenarkan adanya kejadian tersebut bahwa jasad laki-laki yang di temukan di dalam sumur tua adalah warganya sendiri kurang lebih berumur 30 an, ” saya lupa namanya kalau gak salah namanya Tono, yang kemarin adik laki-lakinya baru menikah sekitar lima bulan yang lalu”, ucap Jumait Suharsono Kades Desa Puri.

 

Sementara mayat didalam sumur tua sudah di evaluasi oleh tim Basarnas kabupaten Pati, namun penyebab meninggalnya warga Puri tersebut belum di ketahui secara jelas, menunggu hasil autopsi untuk pemeriksaan lebih lanjut.

 

/Red

Hebat ! Setiap Tanggal 17 WBP Lapas Pati Implementasikan Wujud Nasionalisme

 

PATI, BATARA.NEWS – Bentuk kecintaan kepada Bangsa dan Negara, serta taat kepada norma tatanan hukum di Republik Indonesia, setiap tanggal 17 rasa Nasionalis Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) Lembaga Permasyarakatan Kelas II B Pati, Jawa Tengah, diimplementasikan dalam sebuah upacara pengibaran bendera sangsaka Merah Putih.

 

Kegiatan sakral yang dinahkodai langsung oleh orang nomer satu di Lapas Pati bersama seluruh jajaran pegawai dan petugas jaga itu, bertujuan untuk menanamkan moralitas disiplin terhadap WBP, serta menumbuhkan rasa cinta kepada Bumi Pertiwi.

 

Dituturkan Febie Dwi Hartanto, A Md. IP., SH Kalapas Pati, melalui Kepala Seksi Pembinaan Pendidikan dan Kegiatan Kerja (Binadik dan Giatja) Eko Budi , H.A.Md.IP.SH.MM., upacara pengibaran bendera Merah Putih setiap tanggal 17 merupakan salah satu progam prioritas yang bertujuan untuk mengedukasi WBP tentang jiwa Nasionalisme.

 

“Seluruh warga binaan wajib mengikuti upacara pengibaran bendera merah putih setiap tanggal 17, karena kegiatan itu bertujuan untuk menata mental dan moral tentang kesadaran dalam berbangsa dan bernegara,” tuturnya, Sabtu, 17 Juni 2023.

 

Selain menata mental dan kesadaran WBP dalam berbangsa dan bernegara, lanjutnya, upacara bendera tersebut juga diikuti 2 Narapidana yang tersandung perkara terorisme.

 

“Upacara tersebut juga diikuti oleh 2 Napi terorisme. Dan kami berkomitmen akan melakukan bimbingan dengan iklas kepada seluruh warga binaan di Lapas Pati, harapan supaya kelak ketika mereka bebas dari menjalani masa hukum dapat benar-benar menjadi sosok warga masyarakat yang cinta tanah air dan taat kepada norma-norma hukum Negara .” pungkasnya.

 

Perlu diketahui, dalam rangkaian upacara pengibaran bendera sangsaka merah putih setiap tanggal 17 itu, juga dibacakan Catur Dharma Narapidana yang diturunkan seluruh peserta upacara. Adapun bunyinya sebagai berikut ;

 

1. Kami Narapidana berjanji menjadi manusia susila yang berpancasila dan menjadi manusia pembangunan yang aktif dan produktif.

 

2. Kami Narapidana menyadari dan menyesali sepenuhnya perbuatan yang pernah kami lakukan, serta berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatan melanggar hukum.

 

3. Kami Narapidana berjanji untuk memelihara tata krama dan tata tertib, melakukan perbuatan yang utama dan menjadi contoh tauladan dalam Lembaga Permasyarakatan.

 

4. Kami Narapidana dengan tulus iklas bersama bimbingan, dorongan, dan teguran serta patuh taat dan hormat kepada petugas dan pembimbing permasyarakatan.

Prosesi Sedekah Bumi Desa Kedalingan Berlangsung Hikmat Dan Meriah 

 

PATI, BATARA.NEWS – Dalam rangka menjaga kearifan budaya lokal dan menghargai adat leluhur, Gebyar Sedekah Bumi Desa Kedalingan, Kecamatan Tambakromo, Pati, Jawa Tengah, berlangsung hikmat serta meriah.

 

Tradisi tahunan yang bertujuan untuk ngalap berkah keselamatan dunia dan akhirat atas bumi yang ditempati, serta memohon kepada sang Kholik agar seluruh warga Desa Kedalingan diberikan kelimpahan rejeki, gemah ripah loh jinawi, jauh dari segala macam marabahaya itu, digelar dengan berbagai macam acara sakral.

 

Seperti dikatakan Bowo, salah satu tokoh masyarakat Kedalingan, sebelum acara hiburan berlangsung terlebih dahulu diisi dengan rangkain kegiatan sakral yakni doa bersama.

 

“Semoga adanya sedekah bumi, Desa kedalingan bisa tambah makmur, damai, hasil panennya bisa tambah , sejahtera kehidupan masyarakatnya. Dan mendekati tahun demokrasi semoga warga Desa Kedalingan selalu menjaga kerukunan dalam bersolidaritas.”ucapnya, jumat 16 juni 2023.

 

Adapun rangkaian acara hiburan sedekah bumi Desa Kedalingan sebagai berikut ;

 

Tanggal 14 Juni 2023, rabu sore, acara sepak bola banci, dilanjut malamnya orkes dangdut. Kemudian pada hari kamis tanggal 15 Juni 2023 khataman dipunden Mbah Daling.

 

Setelah itu diteruskan pada hari jumat, tanggal 16 Juni 2023, acara arak-arakan tumpeng. Dilanjut malamnya campur sari dan reog.

 

Dan diakhir acara hiburan sedekah bumi Desa Kedalingan, pada hari sabtu, tanggal 17 Juni 2023, diisi pentas kesenian ketoprak yang berlangsung siang dan malam.

 

/Rd

Pekerjaan Rigid Beton Desa Mojosari Kalitidu Bojonegoro Disinyalir kurang Spek

 

BOJONEGORO, BATARA.NEWS –

Proyek Pekerjaan Rabat Beton di Desa Mojosari, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, tuai sorotan serius dari warga setempat. Pasalnya, Proyek yang bersumber dari progam Bantuan Keuangan Khusus Desa (BKKD) APBD Tahun 2023 senilai Rp. 1.132.241.500,- diduga digarap tidak asal-asalan.

 

Dikatakan Rosyid (45), Warga Dusun Mojoroto RT 15/03, Desa Mojosari, Kecamatan Kalitidu, yang menilai pekerjaan tersebut sangat terkesan asal jadi. Hal itu lantaran tidak sesuai spesifikasi dan mutu konstruksi.

 

“Jumlah besi stross hanya 5 biji,”, tegas mantan tukang ini.

 

Dirinya menambahkan, bisa jadi pekerjaan itu minim pengawasan, sehingga hasilnya amburadul. Padahal nilai kegiatan proyek pembangunan tersebut nilainya milyaran rupiah.

 

Menanggapi keluhan warganya tersebut, Kepala Desa Mojosari, moch Teguh Rahayu mengaku, jika pekerjaan BKKD tersebut merupakan tanggung jawab pihak ketiga atau rekanan CV Arjuna Bhakti Mulia.

 

“Masih tanggung jawab pihak ketiga kontraktor lokal atau rekanan pelaksana tersebut,” tegasnya.

 

 

Sementara itu pemilik CV Arjuna Bhakti Mulia Adi Wijanarko, selaku pihak rekanan dalam proses pembangunan Rabat Beton di Desa Mojosari menjelaskan, kegiatan yang dikerjakan sebelum lebaran itu panjang 3.250 meter.

 

“Terkait menggunakan besi 5 biji, kalau sesuai Rancangan anggaran Belanja (RAB) memang 6, dan berat kuantitasnya berdasarkan teknis perhitungan digambar, cuman ada perhitungan dari As, jadi kalau kita hitung kita sudah kalah, kita juga punya konsultan.”pungkasnya.

 

/Al

Perkelahian Karnaval Di Desa Ngagel Berbuntut Panjang

 

Pati, Batara.news | Sehabis pentas Sound sistem jledug-jledug Sound Brewok, pada hari Minggu 4 Juni 2023 yang viral di media sosial jadi di wilayah Desa Ngagel, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati yang sempat menghebohkan jagat maya meninggalkan prahara Lantaran, ada puluhan warga mengeroyok dua pemuda desa setempat saat Karnaval.

 

Permasalahan dirasa belum selesai, keluarga korban memilih untuk melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Dukuhseti, namun dirasa belum ada tindak lanjutnya.

 

Mualim, ayah korban menuturkan bahwa ia tidak menerimakan dengan kejadian tersebut. Karena anaknya telah dikeroyok oleh sejumlah orang, yang mengakibatkan kesakitan dan trauma.

 

“Saat ini anaknya jadi enggan keluar rumah, karena masih trauma, dirasa tanpa sebab tiba-tiba anaknya di keroyok okeh puluhan orang, yang tidak lain adalah warga desa Ngagel sendiri,” paparnya, Jum’at (16/6/2023).

 

Ia mengaku, jika anaknya baru saja datang bersama tetangganya, baru saja memarkirkan kendaraannya di lapangan Pogading, Dukuh Penggung, Desa Ngagel untuk nonton Karnaval tiba-tiba dikeroyok hingga bonyok.

 

“Anakku itu sering pergi melaut atau menyang hingga empat sampai lima bulan baru pulang. Jadi ia merasa tidak ada masalah dari sebelumnya,” lanjutnya.

 

Kejadian itu, pada Minggu (4/6) dukuh Penggung mengadakan Karnaval, yang sehari sebelum kejadian juga sempat mendatangkan sound sistem horeg dari Jawa Timur (Jatim) di dukuh Cempogo, dan juga viral di sejumlah media sosial (Medsos) dalam keadaan aman.

 

“Sangat disayangkan, Karnaval itu berniat untuk melestarikan budaya jawa atau menghibur warga malah disalah artikan menjadi ada yang mengeroyok anaknya,” lanjutnya.

 

Senada, Abdul Khandik orang tua korban lainnya menuturkan hal yang sama, bahwa anaknya juga mengalami kejadian yang sama, ikut dikeroyok pada saat itu.

 

“Anaknya dikeroyok oleh inisial DN, TN dan teman-teman lainnya. Sedangkan ia baru saja pulang dari kuliah di ITB Semarang, tujuannya untuk turut menyaksikan Karnaval, namun malah mengalami tindak kekerasan pengeroyokan,” ungkapnya.

 

Hal yang membuat tidak terima karena mereka itu seakan “ngawur”. Serasa tidak ada sebab akibat mendadak anaknya ikut dikeroyok.

 

“Dengan harapan kejadian tersebut segera diselesaikan oleh pihak Kepolisian. Karena, peristiwa tersebut sudah dilaporkan ke pihak berwajib, dan ada bukti videonya,” tutupnya.

 

Sementara itu, Kapolsek Dukuhseti, AKP Sukarno saat dikonfirmasi melalui pesan singkat via Aplikasi WhatsApp (WA) menjawab, bahwa laporan itu sudah di tindak lanjuti.

 

“Sudah ada bukti tanda terima laporan berarti sudah ditindak lanjuti, dan masih dalam tahap penyelidikan

,” jawab singkat Kapolsek.

 

/Red

Dilaporkan Warganya Ke Kejaksaan Bojonegoro, Kades Mulyorejo Sebut Pelapor Bikin Gaduh

 

BOJONEGORO, BATARA.NEWS – Seorang Warga Desa Mulyorejo, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, bersama pengurus LSM Pijar datangi Kantor Kejari (Kejaksaan Negeri) Bojonegoro, laporkan Kepala Desa Mulyorejo atas dugaan Penyimpangan penggunaan Dana Desa senilai Rp 210, 000.000,- untuk pembangunan jalan Poros Desa dan jalan lingkungan yang disinyalir oleh pelapor Fiktif (tidak dikerjakan oleh pihak pemerintah Desa).

 

Pelapor yang diketahui bernama Nurjali, usai menyerahkan surat pengaduan atau laporan yang ditujukan kepala Kantor Kejaksaan Negeri Bojonegoro mengatakan, dirinya berharap apa yang sudah dilaporkan tersebut dapat dijadikan tolak ukur atau tindak lanjut dari petugas Aparat Pengak Hukum (APH) untuk melaksanakan tindakan kongkrit.

 

“Pengaduan ini yang kedua kalinya setelah dirinya mengadukan persoalan yang sama pada tahun 2022 lalu.” ucapnya, Kamis, 16 Juni 2023.

 

Menurutnya, persoalan tersebut sudah jelas dan nyata lantaran sudah dilengkapi dengan petunjuk bukti. Sehingga pihak APH dapat melihat APBDes dan RPD pencairan kemudian dilakukan pengecekan di lapangan.

 

“Saksi – saksi masyarakat dan lainnya sebagai bukti yang kuat, sehingga penegak hukum dalam persoalan ini tidak bisa beralasan kurang bukti,” imbuh Nurjali,

 

Dirinya juga berharap kepada pihak Kejaksaan Negeri Bojonegoro tidak pandang bulu dan masuk angin dalam menangani permasalahan tersebut supaya tidak terjadi pengerahan massa yang menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

 

“Harapannya semoga permasalah ini bisa segera diusut sesuai prosedur karna ini termasuk hal yang merugikan negara dan masyarakat,” pungkasnya,

 

Sementara itu, menanggapi atas laporan warganya Kades Mulyorejo M Subkhan, mengatakan permasalahkan yang diadukan warganya ke Kejari Bojonegoro tersebut menurutnya sudah selesai, karena progam pembangunan jalan telah terealisasi.

 

“Dana Desa itu kan sudah direalisasikan pada tahun 2022 dan saat ini kami juga sedang melaksanakan kegiatan pembangunan lagi, lalu apa yang dilaporkan, semua sudah dikerjakan malah bikin gaduh saja,” ungkap Subkan melalui sambungan telepon Whatsapp,

 

Namun hingga kabar ini dipublikasikan, pihak Kejaksaan Negeri Bojonegoro, belum bisa dikonfirmasi ihwal perkara tersebut karena Kajari masih ada agenda rapat.

 

/Al

Menjaga Kebugaran Tubuh, Anggota Kodim Rembang Lakukan Jalan Santai

 

Rembang, Batara.News-Guna menjaga kebugaran tubuh, Prajurit Kodim 0720/Rembang laksanakan jalan sehat seputaran kelurahan Tasikagung kecamatan Rembang, Jumat 16/06/23.

 

Sebelum kegiatan dimulai terlebih dahulu melakukan senam peregangan dipimpin oleh Bintara Jasmani

Serka Anton yang di ikuti seluruh personel Kodim 0720/Rembang, dilanjutkan olah raga jalan santai

mengelilingi seputaran kelurahan Tasikagung Kecamatan Rembang sejauh kurang lebih 4,5 km.

 

Letkol Czi Parlindungan Simanjuntak, S.Sos, M.Si mengungkapkan kegiatan ini dalam rangka menjadikan seorang prajurit memiliki tubuh yang selalu sehat dan bugar, namun untuk mendapatkan hal ini prajurit

harus berolahraga secara teratur. kegiatan pembinaan fisik ini salah satu merupakan program rutin yang bertujuan untuk menjaga kebugaran tubuh.

 

” Dengan tubuh yang bugar maka Imun kita akan meningkat, sehingga tubuh kita terhindar dari berbagai penyakit, ungkapnya

 

Sesampainya di halaman Makodim 0720/Rembang seluruh anggota melaksanakan pelemasan agar tidak terjadi nyeri otot. Tutupnya.

 

/Moel/syfd

Semarak Wisuda dan Pelepasan Siswa Kelas IX SMP N 1 Sedan: Calon Putra Putri Terbaik Bangsa

 

Rembang, Batara.News|| Acara perpisahan siswa kelas IX Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sedan tahun ajaran 2022/2023 berlangsung meriah campur haru, Kamis (15/06/2023) di panggung budaya SMP N 1 Sedan dengan dihadiri oleh 230 peserta didik kelas IX beserta wali murid masing-masing.

 

Kegiatan dibuka dengan kirab, bacaan geguritan dengan iringan gending, dilanjutkan dengan lantunan ayat suci Alquran serta menyanyikan lagu Indonesia Raya. Selanjutnya, seluruh tamu undangan disuguhkan berbagai macam pentas seni; (1) tari-tarian, yakni jatilan, orek-orek, dan wonderland, (2) pentas drama, (3) pembacaan puisi, dan (4) Musik band. Selain itu, perwakilan masing-masing kelas IX dan VIII pun menyampaikan pesan dan kesan yang begitu menyentuh.

 

H.Sutrisno M.Pd Kepala Sekolah SMPN 1 Sedan dalam sambutannya menyampaikan,” Terima kasih kepada para guru yang selama 3 tahun telah menjadi pendidik, orang tua, dan sahabat para siswa. Mereka dengan sabar dan penuh dedikasi telah melaksanakan amanah sebagai pendidik yang mereka emban, sehingga untuk kelulusan tahun ini dari 230 anak didik kelas IX lulus 100%,” terangnya penuh semangat.

 

Kepada para orang tua siswa, kami selaku pihak sekolah mengucapkan terima kasih tak terhingga, karena telah memberikan kepercayaan untuk mendidik anak selama 3 tahun ini. Melalui wisuda ini, saya kembalikan putra putrinya kepada para wali siswa, namun tetap pesan saya agar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya

 

Ia menjelaskan, Arahkanlah mereka sesuai keinginan melanjutkan pendidikannya, jangan paksakan sesuai keinginan orang tua

 

Kepada para siswa dipesankan “Harus melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, tidak ada alasan apapun untuk tidak sekolah,

 

Dilanjutkan,” Apapun alasan kalian harus menjadi orang baik, sebab kebaikan yang sudah anda peroleh selama di sekolah itu harus tetap dijaga, karena itu membawa nama baik sekolah. Jangan ketika sudah melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi, semua nilai kebaikan itu ditinggalkan begitu saja,” ucapnya.

 

“Mari kita selalu menjaga nama baik sekolah, nama baik keluarga lingkungan kita.

 

Ia juga mengingatkan perpisahan itu bukan berarti akhir segalanya. Karena perjalanan masih panjang, masih banyak tingkatan yang harus di lalui setelah ini, baik nanti melanjutkan ke jenjang SMK/SMA lalu kuliah di universitas dan sebagainya,” imbuhnya.

 

Sementara siswa kelas VII dan VIII, yang akan ditinggalkan para seniornya, melalui salah satu wakilnya mengucapkan,” terima kasih kepada senior mereka yang akan pergi meninggalkan sekolah dengan segala dinamikanya, dan akan melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi.

 

“Terimakasih kepada kakak, yang sudah menjadi teladan, walaupun kebersamaan kita tidak berlangsung lama, namun cukup memberikan contoh dan teladan kepada kami, ” ujarnya dengan suara serak menahan isak.

 

/Syaifudin