Keluarga Korban Demo 13 Agustus Kepung Posko AMPB, Tuntut Botok dan Teguh Bertanggung Jawab

PATI, BATARA.NEWS — Ketegangan pecah di posko Aliansi Masyarakat Peduli Bangsa (AMPB) di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Selasa pagi (28/10/2025).

Sejumlah keluarga korban demonstrasi 13 Agustus 2025 yang kini ditahan Polda Jawa Tengah mendatangi dan mengepung posko tersebut. Mereka menuntut pertanggungjawaban dua orang yang disebut sebagai inisiator aksi, Botok dan Teguh.

Keluarga menilai keduanya lepas tangan setelah para peserta aksi dijebloskan ke penjara. Salah satu istri tersangka bahkan membawa secarik kertas bertuliskan pesan pedas:

“Bojoku dipenjara ora buk urusi”

(Suami saya dipenjara, tidak kalian urusi).

Kuasa hukum keluarga korban, Harnawi, menyebut kliennya hanyalah korban ajakan. Ia menegaskan para tersangka tidak memiliki niat berbuat anarkis dan kemungkinan hanya terprovokasi di lapangan.

“Mereka tidak berniat anarkis. Semua terjadi karena hasutan. Klien saya diajak oleh Botok dan Teguh,” ujar Harnawi di lokasi.

Atas nama keluarga, Harnawi menuntut Botok dan Teguh segera bertanggung jawab dan memperjuangkan pembebasan para tersangka. Ia juga menuding pihak AMPB tidak pernah menunjukkan kepedulian.

“Sampai hari ini, AMPB belum pernah datang menjenguk keluarga korban,” tegasnya.

Meski menuntut kejelasan dan tanggung jawab, keluarga korban menyatakan tetap menghormati proses hukum yang berjalan.

“Kami tetap taat hukum, tapi kami ingin Botok dan Teguh bertanggung jawab atas ajakan mereka,” pungkas Harnawi.

 

/red