Perkelahian Karnaval Di Desa Ngagel Berbuntut Panjang

 

Pati, Batara.news | Sehabis pentas Sound sistem jledug-jledug Sound Brewok, pada hari Minggu 4 Juni 2023 yang viral di media sosial jadi di wilayah Desa Ngagel, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati yang sempat menghebohkan jagat maya meninggalkan prahara Lantaran, ada puluhan warga mengeroyok dua pemuda desa setempat saat Karnaval.

 

Permasalahan dirasa belum selesai, keluarga korban memilih untuk melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Dukuhseti, namun dirasa belum ada tindak lanjutnya.

 

Mualim, ayah korban menuturkan bahwa ia tidak menerimakan dengan kejadian tersebut. Karena anaknya telah dikeroyok oleh sejumlah orang, yang mengakibatkan kesakitan dan trauma.

 

“Saat ini anaknya jadi enggan keluar rumah, karena masih trauma, dirasa tanpa sebab tiba-tiba anaknya di keroyok okeh puluhan orang, yang tidak lain adalah warga desa Ngagel sendiri,” paparnya, Jum’at (16/6/2023).

 

Ia mengaku, jika anaknya baru saja datang bersama tetangganya, baru saja memarkirkan kendaraannya di lapangan Pogading, Dukuh Penggung, Desa Ngagel untuk nonton Karnaval tiba-tiba dikeroyok hingga bonyok.

 

“Anakku itu sering pergi melaut atau menyang hingga empat sampai lima bulan baru pulang. Jadi ia merasa tidak ada masalah dari sebelumnya,” lanjutnya.

 

Kejadian itu, pada Minggu (4/6) dukuh Penggung mengadakan Karnaval, yang sehari sebelum kejadian juga sempat mendatangkan sound sistem horeg dari Jawa Timur (Jatim) di dukuh Cempogo, dan juga viral di sejumlah media sosial (Medsos) dalam keadaan aman.

 

“Sangat disayangkan, Karnaval itu berniat untuk melestarikan budaya jawa atau menghibur warga malah disalah artikan menjadi ada yang mengeroyok anaknya,” lanjutnya.

 

Senada, Abdul Khandik orang tua korban lainnya menuturkan hal yang sama, bahwa anaknya juga mengalami kejadian yang sama, ikut dikeroyok pada saat itu.

 

“Anaknya dikeroyok oleh inisial DN, TN dan teman-teman lainnya. Sedangkan ia baru saja pulang dari kuliah di ITB Semarang, tujuannya untuk turut menyaksikan Karnaval, namun malah mengalami tindak kekerasan pengeroyokan,” ungkapnya.

 

Hal yang membuat tidak terima karena mereka itu seakan “ngawur”. Serasa tidak ada sebab akibat mendadak anaknya ikut dikeroyok.

 

“Dengan harapan kejadian tersebut segera diselesaikan oleh pihak Kepolisian. Karena, peristiwa tersebut sudah dilaporkan ke pihak berwajib, dan ada bukti videonya,” tutupnya.

 

Sementara itu, Kapolsek Dukuhseti, AKP Sukarno saat dikonfirmasi melalui pesan singkat via Aplikasi WhatsApp (WA) menjawab, bahwa laporan itu sudah di tindak lanjuti.

 

“Sudah ada bukti tanda terima laporan berarti sudah ditindak lanjuti, dan masih dalam tahap penyelidikan

,” jawab singkat Kapolsek.

 

/Red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *