BOJONEGORO, BATARA.NEWS –
Proyek Pekerjaan Rabat Beton di Desa Mojosari, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, tuai sorotan serius dari warga setempat. Pasalnya, Proyek yang bersumber dari progam Bantuan Keuangan Khusus Desa (BKKD) APBD Tahun 2023 senilai Rp. 1.132.241.500,- diduga digarap tidak asal-asalan.
Dikatakan Rosyid (45), Warga Dusun Mojoroto RT 15/03, Desa Mojosari, Kecamatan Kalitidu, yang menilai pekerjaan tersebut sangat terkesan asal jadi. Hal itu lantaran tidak sesuai spesifikasi dan mutu konstruksi.
“Jumlah besi stross hanya 5 biji,”, tegas mantan tukang ini.
Dirinya menambahkan, bisa jadi pekerjaan itu minim pengawasan, sehingga hasilnya amburadul. Padahal nilai kegiatan proyek pembangunan tersebut nilainya milyaran rupiah.
Menanggapi keluhan warganya tersebut, Kepala Desa Mojosari, moch Teguh Rahayu mengaku, jika pekerjaan BKKD tersebut merupakan tanggung jawab pihak ketiga atau rekanan CV Arjuna Bhakti Mulia.
“Masih tanggung jawab pihak ketiga kontraktor lokal atau rekanan pelaksana tersebut,” tegasnya.
Sementara itu pemilik CV Arjuna Bhakti Mulia Adi Wijanarko, selaku pihak rekanan dalam proses pembangunan Rabat Beton di Desa Mojosari menjelaskan, kegiatan yang dikerjakan sebelum lebaran itu panjang 3.250 meter.
“Terkait menggunakan besi 5 biji, kalau sesuai Rancangan anggaran Belanja (RAB) memang 6, dan berat kuantitasnya berdasarkan teknis perhitungan digambar, cuman ada perhitungan dari As, jadi kalau kita hitung kita sudah kalah, kita juga punya konsultan.”pungkasnya.
/Al