HIV di Pati 2.288 Data Terverifikasi, Masyarakat Pati Harus Waspada

Berita Daerah536 Dilihat

Pati, Batara.news | Warga di Kabupaten Pati, Jawa Tengah capai ribuan orang yang sudah terverifikasi jika ia terpapar HIV/ Aids dan menyebar pada 21 Kecamatan.

Menindaklanjuti dari hasil tes kesehatan dalam penggerebekan kos-kosan di Desa Plangitan, Kecamatan/ Kabupaten Pati oleh Satpol-PP ada Dua yang positif terkena penyakit HIV/AIDS dan Satu Sipilis.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Pati Dr. Aviani Tritanti Venusia mengatakan, jika Virus (HIV/AIDS) itu, hingga saat ini belum Ada Obatnya, jadi kami harap kepada warga masyarakat Pati selalu waspada, karena jumlahnya semakin bertambah.

“Sejauh ini, yang sudah Terverifikasi bukan hanya Pekerja Seksual Komersial (PSK) saja. Namun, sebagian ada juga yang Ibu-ibu Rumah Tangga (IRT),” katanya.

Penyakit itu bisa menular melalui, cairan yang ada dalam tubuh manusia, terutama air mani (saat melakukan hubungan seksual/ intim), transfusi darah, Air Susu Ibu (ASI).

“Bisa juga melalui luka kecil yang saling bersentuhan dengan orang yang sudah terpapar, misal kita sama-sama memiliki luka walaupun kecil dan bersentuhan, ataupun terkena darahnya yang sudah terpapar HIV,” jelasnya.

Sejauh ini, data sejak tahun 2007 sampai sekarang ada sebanyak 2.288 orang (data valid rahasia Negara). Kabupaten Pati mendapatkan peringkat tengah-tengah dari 29 Kabupaten se-Jawa Tengah.

“Rata-rata, mereka baru akan merasakan terpapar virus itu setelah 10 tahun kedepan, gejala itu baru muncul, dan sudah disebut Aids,” tambahnya.

Meski demikian, saya berpesan, misal ada tetangganya yang terkena virus itu harap jangan dikucilkan, karena hal itu bisa membuatnya Psikisnya menjadi Down.

“Jika ada tetangga yang sering jajan dan merasa ada yang aneh, segera anjurkan untuk periksa pada puskesmas terdekat, disitu akan mendapatkan Obat HIV Gratis,” pesannya.

Obat itu, hanya sebatas menghambat penyebaran virus dalam tubuh saja, bukan serta merta langsung bisa untuk menyembuhkan yang secara instan seperti halnya penyakit lainnya.

“Dengan demikian, jaga diri baik-baik, jangan mudah tertarik yang bening-bening, yang kemudian melakukan hubungan intim/ seksual kepada yang bukan Muhrim (Kumpul Kebo). Karena itu bisa berpotensi membahayakan diri sendiri dan juga Keluarga,” harapnya.

Sementara itu, untuk yang terkena penyakit Sipilis pada saat penggerebekan itu, langsung kita kasih obatnya dan dinyatakan sembuh.

“Karena penyakit Sipilis itu lebih mudah untuk disembuhkan, jika dibandingkan dengan HIV-AIDS,” tutup Dr. Aviani.

(*/Nur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *