Nguri- uri Tradisi Budaya Jawa, Warga Desa Kumendung Gelar Napak Tilas Tirta Aji Desa Kumendung.

Berita Daerah80 Dilihat

Batara.News

Rembang ,Batara.News-|Nguri- uri atau untuk melestarikan budaya jawa , warga desa kumendung menggelar karnaval menggunakan pakaian adat jawa dalam rangka Napak Tilas Tirta Aji serta memeriahkan HUT RI Ke-77, (20/08/2022).

Kegiatan Napak Tilas tersebut diperingati rutin setiap satu tahun sekali guna untuk mensyukuri hasil bumi serta berdoa bersama warga agar masyarakat desa kumendung selalu di beri kemakmuran dan di berikan rezeki yang melimpah dari tuhan yang maha kuasa.

Penyelenggaraan kegiatan napak tilas tersebut bertepatan dengan peringati Hari Kemerdekaan Indonesia Ke-77 yang dilaksanakan pada Sabtu (20/08/2022).

Dalam kegiatan ini warga desa kumendung tampak kompak menggunakan pakaian adat jawa serta dilanjutkan prosesi tradisi di Napak Tilas Tirta Aji.

Kepala Desa Kumendung , Dwi Handayani mengatakan momen acara ini yaitu napak tilas leluhur dengan tema krayan tirto aji dimana krayan itu keroyokan untuk tirto aji yaitu air kemulyaan.

“Momen kali ini adalah napak tilas leluhur dengan tema krayan tirto aji , di desa kumendung ada tiga dukuhan dan masing-masing dukuh mempunyai punden” ucap dwi handayani.

“Dari ketiga dukuh tersebut masing-masing mempunyai situs punden yakni sumur mata air, yang berada di dukuh kumendung , balong kulon dan balong wetan” imbuhnya.

Adapun sejarahnya , dulunya para cikal bakal desa kumendung yang membuat kehidupan pertama kali di desa kumendung ,membuat sumber mata air yang berlokasi di tiga titik tersebut yang ditengarahi dengan sumur.

Kata Matoh merupakan slogan yang di buat desa kumendung sebagai ungkapan doa dan harapan dari masyarakat kumendung yang mempunyai makna dari persuku kata.

“Makna dari kata MATOH yaitu M adalah Makmur , A adalah aman , T adalah tentram , O adalah Optimis , H adalah Harmonis. Satu kesatuan ini kami gabungkan dengan semangat juang dengan modal kerukunan” papar Dwi Handayani.

Harapan untuk kedepan untuk desa kumendung , senantiasa menjadi warga matoh lahir batin , pribadi yang kuat , pribadi yang tangguh seperti slogan Indonesia saat ini yaitu Indonesia Tangguh.

“Saat ini kita siapkan mental-mental yang MATOH ini untuk membangun desa kami tercinta kita niatkan membangun desa , membangun kabupaten rembang yang tentunya membangun Ibu Pertiwi” pungkas Dwi Handayani.

(Moel).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *