Pati,Batara.news| Dinas Pendidikan menyatakan Tidak ada Dugaan Pungli atau iuran dengan dalih Sukarela di sekolah SMPN-2 Tayu sebesar 800 ribu Permurid, pasalnya pihak Dinas Pendidikan Pati susah memintai keterangan kepada kepala Sekolah SMPN-2 Tayu.
Sejak di terbitkan dugaan pungli di SMPN -2 Tayu terkait adanya dugaan Pungli pertanggal 8/9/2022 oleh media Batara.news , pihak di as pendidikan merespon dan menindak lanjuti adanya kebenaran tersebut,
SMPN-2 Tayu
Menurut hasil koreksi yang di lakukan oleh Dinas pendidikan Pati saat di konfirmasi Awak media melalui sambungan telefon, Fauzin Sarpras SMP dinas pendidikan Pati menjelaskan hasil koreksinya di SMPN -2 Tayu.
” Saya sudah konfirmasi dengan kepala sekolahnya bilangnya nggak ada, masalah pungli kalau komitenya ya gak tau”, Tegas Fauzin Sarpras Dinas Pendidikan Pati.
Sementara pihak sekolah SMPN-2 Tayu di konfirmasi melalui sambungan telefon dan Chat WA tidak ada jawaban , sebelumnya kepala sekolah SMPN-2 Tayu Fajar Setyo N , mengakui adanya iuran tersebut saat di temua dan di wawancarai oleh awak media,
Dalam upaya pembinaan Dinas Pendidikan kepada pihak sekolah SMPN-2 Tayu hanya sebatas menanyai saja tak ada tak ada upaya keras untuk menggali kebenaran adanya pungli tersebut, jika tak dinas pendidikan perlu bukti untuk menindak lanjuti adanya dugaan pungli di SMPN-2 Tayu, dari awak media siap membantu memberikan bukti-bukti adanya dugaan Pungli tersebut.
Pati,Batara.news| Dinas Pendidikan menyatakan Tidak ada Dugaan Pungli atau iuran dengan dalih Sukarela di sekolah SMPN-2 Tayu sebesar 800 ribu Permurid, pasalnya pihak Dinas Pendidikan Pati susah memintai keterangan kepada kepala Sekolah SMPN-2 Tayu.
Sejak di terbitkan dugaan pungli di SMPN -2 Tayu terkait adanya dugaan Pungli pertanggal 8/9/2022 oleh media Batara.news , pihak di as pendidikan merespon dan menindak lanjuti adanya kebenaran tersebut,
SMPN-2 Tayu
Menurut hasil koreksi yang di lakukan oleh Dinas pendidikan Pati saat di konfirmasi Awak media melalui sambungan telefon, Fauzin Sarpras SMP dinas pendidikan Pati menjelaskan hasil koreksinya di SMPN -2 Tayu.
” Saya sudah konfirmasi dengan kepala sekolahnya bilangnya nggak ada, masalah pungli kalau komitenya ya gak tau”, Tegas Fauzin Sarpras Dinas Pendidikan Pati.
Sementara pihak sekolah SMPN-2 Tayu di konfirmasi melalui sambungan telefon dan Chat WA tidak ada jawaban , sebelumnya kepala sekolah SMPN-2 Tayu Fajar Setyo N , mengakui adanya iuran tersebut saat di temua dan di wawancarai oleh awak media,
Dalam upaya pembinaan Dinas Pendidikan kepada pihak sekolah SMPN-2 Tayu hanya sebatas menanyai saja tak ada tak ada upaya keras untuk menggali kebenaran adanya pungli tersebut, jika tak dinas pendidikan perlu bukti untuk menindak lanjuti adanya dugaan pungli di SMPN-2 Tayu, dari awak media siap membantu memberikan bukti-bukti adanya dugaan Pungli tersebut.
Rembang, Batara.News| Beberapa hari yang lalu Pemerintah Kabupaten Rembang menggelar Forum Grub Discussion (FGD) tentang antisipasi dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) termasuk mencegah inflasi.
Setelah satu minggu diberlakukannya harga baru 3 jenis BBM, solar, pertalite dan pertamax situasi di Kabupaten Rembang kondusif, tak ada gejolak. Namun hari minggu puluhan petani melakukan protes dengan membawa traktor ke SPBU di Kecamatan Kragan karena kesulitan membeli BBM bersubsidi dengan menggunakan derigen.
Hal tersebut kemudian direspon oleh Bupati Rembang Abdul Hafidz dengan menggelar rapat koordinasi dalam rangka menyamakan kebijakan BBM dan LPG bersubsidi untuk para nelayan, petani dan pelaku UMKM pada hari ini di aula lantai 4 kantor Bupati.
Rakor dihadiri oleh pihak Pertamina, para pengelola SPBU, perwakilan nelayan, petani dan pelaku UMKM.
Bupati Hafidz menjelaskan kepada awak BBM bersubsidi diperuntukkan untuk orang kecil, jangan sampai mereka dipersulit untuk membelinya. Sehingga rakor ini menjelaskan secara detail antara Pertamina, pengusaha SPBU dan agen elpiji.
“Pemahaman bersama ini agar semuanya tidak saling melempar kesalahan, tidak ada yang bilang saya tidak tahu, pokoknya begini dan ini harus kita hindari, semua harus terbuka.”
Bupati menyayangkan jika ada SPBU yang menolak petani membeli solar untuk traktor dan kepentingan memompa air di sawah. Iapun tak ingin ada nelayan yang kapalnya di bawah 5 Gross Ton (GT) yang kesulitan membeli BBM bersubsidi.
“Semua permasalahan bisa diselesaikan dengan cara yang baik. Seperti rakor pada hari ini cara untuk mencari solusi , jika seperti di kragan kemarin sama- sama rugi, ” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu Abi koordinator BBM dan Elpiji wilayah Rembang dan Blora dari Pertamina regional jawa bagian tengah menjelaskan menurut Peraturan Presiden (Perpres) nomor 191 tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak bahwa petani yang ingin membeli BBM solar bersubsidi harus membawa surat rekomendasi minimal dari Kepala Desa. Namun untuk pembelian pertalite petani harus meminta surat rekomendasi dari Dinas Pertanian dan Pangan.
“Kalau perikanan nelayan dengan kapal kurang dari atau sama dengan 30 GT yang terdaftar di kementrian kelautan dan perikanan, terverifikasi dan rekomendasi SKPD (Dinas terkait-red) dan pembudidaya ikan juga dengan rekomendasi dari SKPD.”
Sedangkan untuk pelaku UMKM pembelian BBM bersubsidi juga membawa surat rekomendasi dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Herry Martono Sub Koordinator Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan Dinlutkan meminta adanya kesepahaman antara pengelola SPBU dengan operator tentang aturan pembelian BBM bersubsidi. Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam pelayanan kepada masyarakat.
Rembang, Batara.News| Beberapa hari yang lalu Pemerintah Kabupaten Rembang menggelar Forum Grub Discussion (FGD) tentang antisipasi dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) termasuk mencegah inflasi.
Setelah satu minggu diberlakukannya harga baru 3 jenis BBM, solar, pertalite dan pertamax situasi di Kabupaten Rembang kondusif, tak ada gejolak. Namun hari minggu puluhan petani melakukan protes dengan membawa traktor ke SPBU di Kecamatan Kragan karena kesulitan membeli BBM bersubsidi dengan menggunakan derigen.
Hal tersebut kemudian direspon oleh Bupati Rembang Abdul Hafidz dengan menggelar rapat koordinasi dalam rangka menyamakan kebijakan BBM dan LPG bersubsidi untuk para nelayan, petani dan pelaku UMKM pada hari ini di aula lantai 4 kantor Bupati.
Rakor dihadiri oleh pihak Pertamina, para pengelola SPBU, perwakilan nelayan, petani dan pelaku UMKM.
Bupati Hafidz menjelaskan kepada awak BBM bersubsidi diperuntukkan untuk orang kecil, jangan sampai mereka dipersulit untuk membelinya. Sehingga rakor ini menjelaskan secara detail antara Pertamina, pengusaha SPBU dan agen elpiji.
“Pemahaman bersama ini agar semuanya tidak saling melempar kesalahan, tidak ada yang bilang saya tidak tahu, pokoknya begini dan ini harus kita hindari, semua harus terbuka.”
Bupati menyayangkan jika ada SPBU yang menolak petani membeli solar untuk traktor dan kepentingan memompa air di sawah. Iapun tak ingin ada nelayan yang kapalnya di bawah 5 Gross Ton (GT) yang kesulitan membeli BBM bersubsidi.
“Semua permasalahan bisa diselesaikan dengan cara yang baik. Seperti rakor pada hari ini cara untuk mencari solusi , jika seperti di kragan kemarin sama- sama rugi, ” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu Abi koordinator BBM dan Elpiji wilayah Rembang dan Blora dari Pertamina regional jawa bagian tengah menjelaskan menurut Peraturan Presiden (Perpres) nomor 191 tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak bahwa petani yang ingin membeli BBM solar bersubsidi harus membawa surat rekomendasi minimal dari Kepala Desa. Namun untuk pembelian pertalite petani harus meminta surat rekomendasi dari Dinas Pertanian dan Pangan.
“Kalau perikanan nelayan dengan kapal kurang dari atau sama dengan 30 GT yang terdaftar di kementrian kelautan dan perikanan, terverifikasi dan rekomendasi SKPD (Dinas terkait-red) dan pembudidaya ikan juga dengan rekomendasi dari SKPD.”
Sedangkan untuk pelaku UMKM pembelian BBM bersubsidi juga membawa surat rekomendasi dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Herry Martono Sub Koordinator Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan Dinlutkan meminta adanya kesepahaman antara pengelola SPBU dengan operator tentang aturan pembelian BBM bersubsidi. Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam pelayanan kepada masyarakat.
Pati, Batara.news | Dian Dwi Budiyanto, Manajer Persipa Pati berharap para penonton taat pada regulasi yang ada. Mengingat sejumlah regulasi di Liga 2 berbeda jauh dengan regulasi saat di Liga 3 lalu.
Ia mengatakan pada Liga 2 ini sejumlah peraturan memang terasa lebih ketat dari sebelumnya. Seperti keberadaan regulasi tidak boleh merekamnya penonton di dalam Stadion saat pertandingan berlangsung.
Menurutnya adanya live atau siaran langsung sudah menjadi regulasi yang diatur oleh penyelenggara Liga. PT LIB sebagai penyelenggara memang tidak mengizinkan adanya siaran langsung selain dari Emtek maupun dari LIB sendir.
“Kalau di luar itu terbukti ada foto ataupun video nanti yang terkena sangsi persipa Pati, ” terangnya.
Aturan yang sama juga terkait kapasitas penjualan tiket. Menurutnya banyaknya tiket yang beredar yang ada di Stadion Joyo Kusumo didasarkan pada kapasitas. Dimana kapasitas Stadion Joyo Kusumo hanya mampu menampung jumlah penonton hingga 5 ribu saja untuk saat ini.
“Jumlah atau kapasitas di stadion juga sudah dijatah oleh LIB, bila mana lebih dari kapasitas dan dihitung oleh LIB lebih, kita juga akan didenda. Jadi itu yang kita sikapi bareng-bareng, ” terangnya.
Sehingga ia berharap masyarakat lebih tertib dalam hal ini. Ia juga berharap para suporter untuk membeli tiket jauh-jauh hari agar tidak kehabisan.
Selain menjawab siaran live maupun penjualan tiket, Dia juga mengapresiasi para suporter Persipa Pati karena tidak menyalakan flare maupun melakukan pelemparan botol. Ia memuji atas sikap itu suporter Pati cukup dewasa dalam laga home pertama mereka.
Akan tetapi ia juga berharap kedepannya sikap ini ditunjukkan terus oleh suporter. Pasalnya jika terjadi adanya pelemparan botol maupun flare Persipa Pati akan terancam sanksi berapa denda.
Apalagi hal ini terjadi tentu akan memberi kerugian bagi Persipa sendiri. Dian sendiri menjelaskan 1 pelemparan botol maupun flare sebanyak Rp 25 juta.
Kita tidak ingin seperti ada PSCS Cilacap juga kena sangsi berupa denda. Kalau banyak denda ke Persipa Pati juga berat untuk membayar. Karena kita sendiri masih secara finansial kita masih kekurangan,” ujarnya.
Pati, Batara.news | Dian Dwi Budiyanto, Manajer Persipa Pati berharap para penonton taat pada regulasi yang ada. Mengingat sejumlah regulasi di Liga 2 berbeda jauh dengan regulasi saat di Liga 3 lalu.
Ia mengatakan pada Liga 2 ini sejumlah peraturan memang terasa lebih ketat dari sebelumnya. Seperti keberadaan regulasi tidak boleh merekamnya penonton di dalam Stadion saat pertandingan berlangsung.
Menurutnya adanya live atau siaran langsung sudah menjadi regulasi yang diatur oleh penyelenggara Liga. PT LIB sebagai penyelenggara memang tidak mengizinkan adanya siaran langsung selain dari Emtek maupun dari LIB sendir.
“Kalau di luar itu terbukti ada foto ataupun video nanti yang terkena sangsi persipa Pati, ” terangnya.
Aturan yang sama juga terkait kapasitas penjualan tiket. Menurutnya banyaknya tiket yang beredar yang ada di Stadion Joyo Kusumo didasarkan pada kapasitas. Dimana kapasitas Stadion Joyo Kusumo hanya mampu menampung jumlah penonton hingga 5 ribu saja untuk saat ini.
“Jumlah atau kapasitas di stadion juga sudah dijatah oleh LIB, bila mana lebih dari kapasitas dan dihitung oleh LIB lebih, kita juga akan didenda. Jadi itu yang kita sikapi bareng-bareng, ” terangnya.
Sehingga ia berharap masyarakat lebih tertib dalam hal ini. Ia juga berharap para suporter untuk membeli tiket jauh-jauh hari agar tidak kehabisan.
Selain menjawab siaran live maupun penjualan tiket, Dia juga mengapresiasi para suporter Persipa Pati karena tidak menyalakan flare maupun melakukan pelemparan botol. Ia memuji atas sikap itu suporter Pati cukup dewasa dalam laga home pertama mereka.
Akan tetapi ia juga berharap kedepannya sikap ini ditunjukkan terus oleh suporter. Pasalnya jika terjadi adanya pelemparan botol maupun flare Persipa Pati akan terancam sanksi berapa denda.
Apalagi hal ini terjadi tentu akan memberi kerugian bagi Persipa sendiri. Dian sendiri menjelaskan 1 pelemparan botol maupun flare sebanyak Rp 25 juta.
Kita tidak ingin seperti ada PSCS Cilacap juga kena sangsi berupa denda. Kalau banyak denda ke Persipa Pati juga berat untuk membayar. Karena kita sendiri masih secara finansial kita masih kekurangan,” ujarnya.
Pati, Batara.news | 10/09, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Pati pada hari Sabtu, tanggal 10 September 2022, Ikan lele seberat 280 Kg dipanen dari kolam SAE . Kegiatan ini merupakan hasil program Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang telah dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Pati.
Program Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) yang telah dilaksanakan sejak bulan Juli 2021 telah berkembang dengan baik, hal tersebut dibuktikan dengan bertambahnya jumlah kolam ikan lele yang semula berjumlah 4 kolam menjadi 11 kolam,
dan tidak menutup kemungkinan dalam waktu yang tidak terlalu lama, jumlah kolam lele akan bertambah lagi mengingat bahwa ikan lele budidaya WBP Lapas Pati sudah mempunyai pembeli tetap dan tiap saat bersedia membeli ikan lele dari Lapas Pati.
Kasubsi Kegiatan Kerja Lapas Kelas IIB Pati, Iswanto kepada Humas Lapas Kelas IIB Pati menyampaikan bahwa keberhasilan budidaya pembesaran ikan lele di kolam Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Kelas IIB Pati merupakan hasil dukungan semua pihak terkait,
utamanya dukungan dari Kalapas Pati yang senantiasa memberikan dorongan dan semangat bagi keberhasilan Program Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE).
Selanjutnya Kasubsi Kegiatan Kerja juga menyampaikan bahwa akan menabur bibit ikan lele sekitar 30.000 ekor lagi diharapkan bisa panen setiap bulannya.
Dalam panen kali ini lele yang dipanen sekitar ± 280 Kg, itu juga belum semuanya karena yang layak di jual adalah lele yang telah dilakukan penyaringan (sortir) dan kemungkinan dalam waktu sebulan lagi ikan lele yang masih ada akan segera dipanen lagi. Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Pati akan terus berinovasi dalam pengembangan pembinaan untuk Warga Binaan Pemasyatakatan.
Purwokerto, Batara.news| Demikian penegasan Komandan Korem 071/Wijayakusuma Kolonel Inf Yudha Airlangga, S.E., dalam sambutannya pada Pembukaan E-Sport Championship Mobil Legend Piala Danrem 071/Wijayakusuma Tahun 2022, Minggu (11/9/2022) di Bud’s Sky Lounge Meotel Purwokerto by Daffam.
Dikatakan lebih lanjut, saat ini E-Sport telah masuk dalam perhelatan olahraga dunia, seperti Sea Games dan Olimpiade. Selain itu E-Sport merupakan salah satu permainan yang banyak diminati masyarakat di Indonesia baik remaja maupun Dewasa, karena Popularitas olah raga elektronik ini yang semakin tinggi.
Danrem mengatakan, kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-61 Korem 071/Wijayakusuma Bersama Meotel Purwokerto By Dafam mempersembahkan sebuah wadah untuk para player di jajaran Korem 071/Wijayakusuma guna menunjukan skillnya dalam kompetisi E-Sport Championship Mobile Legend.
“Pada turnamen E-Sport Championship Mobile Legend Tahun 2022, selain kita gaungkan kegiatan ini sebagai wahana berkreasi yang didalamnya ada suatu nilai-nilai kebersamaan, kekompakan, kegotongroyongan dan kerjasama kelompok atau tim, juga sebagai wahana kita untuk pembinaan wawasan kebangsaan kepada generasi muda, yaitu agar para generasi muda dapat berkreasi dan berkarya dalam kegiatan positif sesuai jati diri sebagai anak bangsa Indonesia. Hal ini, sesuai tema yang kita ambil yakni Korem 071/Wijayakusuma dan Hotel Meotel Purwokerto by Dafam membina wawasan kebangsaan melalui E-Sport piala Danrem 071/Wijayakusuma”, jelasnya.
Disamping itu, menurut Orang nomor satu di Korem 071/Wijayakusuma ini, diharapkan kegiatan yang dilaksanakan dapat meningkatkan kemampuan dalam memecahkan masalah dan berpikir kritis, serta meningkatkan memori dan mengembangkan kemampuan Kognitif.
Turnamen E-Sport Championship Mobil Legend Tahun 2022 Piala Danrem 071/Wijayakusuma ini diikuti oleh 44 Tim yang berasal dari peserta perwakilan di wilayah Kodim-Kodim jajaran Korem 071/Wihayakusuma dengan jumlah satu tim sebanyak lima orang pemain inti dan dua orang cadangan.
Mantan Dansat-81/Gultor Kopassus ini menghimbau kepada Tim yang bertanding agar memberikan performa terbaik untuk mendapatkan hasil yang memuaskan dan jangan lupa tetap mematuhi peraturan yang berlaku, Fair Play dan selalu mematuhi protokol Kesehatan.
“Selamat mengikuti kompetisi E-Sport Championship Mobile Legend tahun 2022, semoga dengan terselenggaranya turnamen ini akan mendapatkan bibit-bibit unggul dan berkualitas bagi kemajuan E-Sport Indonesia dimasa mendatang, dan semoga kompetisi ini berjalan dengan baik, lancer dan tertib”, pungkasnya.
Sementara itu, turnamen E-Sport Championship Mobile Legend Tahun 2022 yang digelar dari pukul 10.00 Wib hingga 21.00 Wib di Bud’s Sky Lounge Meotel Purwokerto by Daffam Juara-1 diraih oleh Tim Barcode Lengend dari Kodim 0701/Banyumas, disusul Juara-2 diraih Tim Yur dari Kodim 0712/Tegal dan Juara-3 diraih Tim Explosive dari Kodim 0704/Banjarnegara. Selain memperebutkan Piala Danrem, para juara juga mendapatkan tropi dan uang pembinaan.
Penyerahan piala Danrem 071/Wijayakusuma pada kejuaraan E-Sport Championship Mobil Legend diserahkan secara langsung oleh Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Inf Yudha Airlangga, S.E., kepada Juara-1 Tim Barcode Lengend dari Kodim 0701/Banyumas.
MENTAWAI, Batara.news | Pemuda Inisial CDY (21) seorang pemuda warga Desa Matobe, Kecamatan Sikakap, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar) ditemukan tewas gantung diri, Minggu (11/9/2022). Sebelum meninggal malamnya korban sempat karaoke barsama teman-temannya.
Menurut Kepala Dusun Makilat, Chandra Saogo mengatakan, jasad CDY tergantung di batang alpukat. Waktu ditemukan jasad CDY memakai baju kaos warna hitam dan celana pendek.
“Pertama sekali ditemukan oleh Budiman, warga Dusun Makilat, sebab kejadian tempat di samping rumah Budiman. Awalnya penemuan sekira pukul 07.00 WIB saat Budiman memberi makan ayam, tidak sengaja Budiman melihat sosok mayat sudah tergantung di atas batang alpukat dengan seutas tali, kaki sudah sampai di tanah,” ujarnya, Minggu (11/9/2022).
Melihat hal tersebut Budiman langsung memberitahukan kejadian tersebut ke warga lainnya. Warga pun datang beramai-ramai ke tempat kejadian dan menyampaikan kejadian tersebut kepada Polsek Sikakap.
“Sebelum ditemukan tergantung di batang alpukat CDY Sabtu (10/9) sekitar pukul 22.00 WIB masih karaokean bersama teman-temannya,” ucap Chandra.
Kepala Desa Matobe Rano Karno menambahkan, CDY baru tamat SMA tahun ini.
“Kita tidak tahu pasti pukul berapa kejadian gantung diri ini terjadi, kita hanya tahu paginya dan waktu diturunkan CDY sudah tidak bernyawa lagi,” katanya.
Kapolsek Sikakap Iptu Yanuar, mendapat informasi ada penemuan mayat tergantung di batang alpukat sekitar pukul 07.00 WIB. Anggota Polsek Sikakap langsung ke tempat kejadian, setelah mayat tersebut diturunkan dari batang alpukat mayat tersebut langsung dibawa ke Puskesmas Sikakap.
“Dari hasil pemeriksaan dokter besar kemungkinan itu murni gantung diri, sebab tidak ditemukan bekas kekerasan di tubuh korban,” ucapnya.
Rembang, Batara.News| Seorang kakek Di Desa Kaliombo Kecamatan Sulang Kabupaten Rembang Mengakhiri hidup dengan tragis, Dia tewas gantung diri dikamar Sholat. Minggu(11/09/2022).
Korban yang bernama Mistari Bin kasturi (61) Desa kaliombo RT. 03/RW. 02 kecamatan Sulang Kabupaten Rembang, Ditemukan oleh Jupriati (istri) posisi tergantung dikamar yang biasa dibuat Sholat.
Menurut keterangan Jupriati (istri korban) dan Muhammad saenuri (anak) sekitar pukul 13.00 Wib yang baru pulang dari Rembang sesampainya dirumah dalam keadaan sepi, kemudian Jupriati pergi ke dapur mencari saudara Mistari setelah didapur tidak ada akhirnya Jupriati ke kamar tempat Sholat dan melihat posisi Mistari dalam keadaan tergantung.
Kaget melihat Suaminya gantung diri Jupriati menangis Sambil memukul-mukul dinding rumah yang terbuat dari kayu hingga warga sekitar mendengar ada suara tangisan dan suara dinding kayu di pukul-pukul, warga sekitar kemudian berdatangan menurunkan Mistari yang tergantung dengan cara memotong tali yang mengikat dileher korban.
Peristiwa Naas kini tangani oleh Petugas keamanan, Polsek dan Koramil Sulang mendatangi TKP mencatat saksi-saksi, dan mengambil dokumentasi, kemudian anggota Polsek dan Koramil Sulang bersama Tim Medis Puskesmas sulang melakukan pemeriksaan luar.
Menurut keterangan hasil pemeriksaan tim medis Puskesmas sulang tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau bekas penganiayaan, korban meninggal murni gantung diri.
Terpisah Menurut keterangan dari Kepala desa Kaliombo Pak Ngasmin menduga korban nekat mengakhiri hidup karena depresi dengan penyakit yang tak kunjung sembuh tandasnya.