Bunda Literasi Semaran...

Bunda Literasi Semarang Dikukuhkan, Siap Jadi Motor Penggerak Baru!

Ukuran Teks:
Update: Artikel ini telah diperbarui pada tanggal 12 Desember 2025 untuk memastikan akurasi informasi.

UNGARAN – Semangat baru dihembuskan untuk ekosistem literasi Kabupaten Semarang dengan dikukuhkannya Peni Ngesti Nugraha sebagai Bunda Literasi Kabupaten Semarang periode 2025 – 2029.

Prosesi penting ini berlangsung di Gedung Wanita, kompleks rumah dinas bupati setempat, pada Rabu, 10 Desember 2025.

Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, secara langsung menyampaikan harapannya agar peran Bunda Literasi dapat menjadi “energi baru” yang vital dalam menggerakkan dan menghidupkan kembali minat baca masyarakat di seluruh penjuru kabupaten.

Bupati Ngesti Nugraha menyoroti salah satu tantangan terbesar literasi saat ini, yakni derasnya arus informasi digital dan banjirnya hoaks yang memerlukan kemampuan literasi kritis.

Dalam konteks ini, keberadaan Bunda Literasi diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam membimbing masyarakat, khususnya generasi muda, untuk cerdas memilah informasi dan memperkaya wawasan.

Peran ini krusial untuk memastikan masyarakat tidak hanya sekadar membaca, tetapi juga memahami, menganalisis, dan memanfaatkan informasi secara bijak demi kemajuan bersama.

Sebagai motor penggerak, Bunda Literasi diharapkan tidak hanya berfokus pada perpustakaan tradisional, namun juga merangkul berbagai komunitas dan kelompok masyarakat, dari perkotaan hingga pelosok desa.

Peni Ngesti Nugraha nantinya akan menginisiasi program-program inovatif yang melibatkan sekolah, keluarga, dan berbagai lembaga pendidikan non-formal.

Tujuannya adalah menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuhnya budaya baca, diskusi, dan peningkatan kapasitas literasi dalam segala aspek, termasuk literasi digital, finansial, dan kesehatan.

Pengukuhan ini menandai komitmen Pemerintah Kabupaten Semarang dalam memperkuat fondasi literasi sebagai pilar pembangunan sumber daya manusia unggul.

Dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan terutama kepemimpinan dari Bunda Literasi, diharapkan Kabupaten Semarang akan mampu melahirkan generasi yang tidak hanya memiliki akses informasi, tetapi juga kemampuan kritis untuk mengolahnya menjadi pengetahuan yang bermanfaat.

Ini adalah langkah strategis untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Semarang yang cerdas, inovatif, dan berdaya saing di era modern.

Bagaimana perasaanmu membaca artikel ini?

Bagikan:
Artikel berhasil disimpan