Dua Anak TK asal Rembang Tewas di kolam Renang Jati wangi Tuwiri Wetan Merakurak Tuban

Headline News610 Dilihat

 

Tuban,-Batara.news|| DiDuga minim pengawasan 2 siswa Taman Kanak-kanak asal Kabupaten Rembang tewas di lokasi kolam renang Wisata Jati Wangi, turut Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban, Jawa Timur.

 

2 anak yang meninggal dunia di lokasi wisata tersebut diketahui berinisial MHAF (7) dan SAS (7).

 

Menurut informasi yang beredar, insident meninggalnya 2 anak TK Masitoh 9 Rembang di tempat wisata Jati Wangi tersebut disinyalir minim pengawasan.

 

“dari 46 orang diantaranya 23 anak siswa dan 23 orang tua pendamping anak, rombongan datang ke tempat wisata kolam renang Jati Wangi pukul 09.00 WIB, kemudian kegiatan sarapan pagi dan anak-anak dari TK memasuki kolam renang, tidak berselang lama ibu dari kedua orang anak tersebut mencari anaknya, seraya berteriak meminta pertolongan karena melihat anaknya mengapung di kolam renang.” Ucap salah satu sumber dalam chat komunikasi di Group Whatsapp. Rabu, 26 Juni 2024.

 

Setelah mendapat informasi tersebut, kemudian pihak pengelola wisata langsung melaporkan kejadian itu ke Aparat Kepolisian, dan Polsek Merakurak langsung menuju ke Tempat Kejadian Perkara guna melakukan penyelidikan atas peristriwa naas itu.

 

“Setelah dibawa ketepi kolam oleh crew wisata Jati Wangi untuk dilakukan penanganan pertama RJP(restitusi jantung dan paru-paru), karena panik dengan kondisi kedua anak tersebut, kemudian Samsul Aripin bersama Ahmad Tegar Himawan crew wisata Jati Wangi membawa korban dengan menggunakan sepeda motor ke Puskesmas Merakurak dan diterima oleh tenaga medis Puskesmas Yogi Yuli Pambudi, akan tetapi saat dilakukan pemasangan oksigen darah sudah keluar dari hidung ke dua anak tersebut, dan korban dinyatakan telah meninggal dunia.” jlentrehnya,

 

Sementara itu, menurut Kepala Desa Tuwiri Wetan, Wiji, pihak pemerintah Desa tidak mengetahui legalitas perizinan tempat wisata Jati Wangi tersebut.

 

“Usaha itu milik haji Samirin, dan pihak pemerintah Desa sama sekali tidak terlibat dalam pengelolaan. Selama saya menjabat saya tidak tau izinnya karena itu eranya mantan Kades terdahulu.” tandasnya.(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *