Disdik Kotabaru Lemah Syahwat Atasi Guru Yang Kepergok Mesum Di Ruang Kelas 

 

Kotabaru – Marwah dunia pendidikan di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, seketika menjadi miring setelah sekandal dugaan perselingkuan dua oknum pengajar Sekolah Dasar Negeri Bumiasih, Kecamatan Kelumpang Selatan, berinisial SS dan A dibongkar warga.

 

Bagaimana tidak, oknum Guru yang menjadi suri tauladan dan panutan bagi para anak didik tersebut, justru malah kepergok warga lagi asik bercumbu mesra di ruang kelas pada malam hari.

 

Seorang saksi mata mengaku memergoki aksi tak senonoh dua oknum guru itu pada hari, Senin 19 Februari 2024 sekitar pukul 9 malam.

 

N saksi mata dalam kejadian tersebut menceritakan, awalnya ia melihat SS menuju sekolahan pada malam hari menggunakan sepeda motor. Lantaran curiga, ia lalu ikut mendatangi ke sekolahan itu juga.

 

“Saya sudah lama sebenarnya menaruh curiga dengan SS ini,” tuturnya.

 

Sampai di sekolahan, saksi sempat tidak menemukan hal yang mencurigakan lantaran tidak mendapati sepeda motor SS. Namun, ketika berkeliling ke arah belakang sekolahan, ia mendengar suara pintu yang terbuka dari salah satu ruang kelas.

 

“Pas ada dengar suara pintu kebuka sedikit, saya langsung diam sejenak,” katanya.

 

Untuk menjaga agar gerak geriknya tak ketahuan, lantas saksi berpura pura pulang dengan membawa sepeda motor bersama anaknya yang juga siswa di SD tersebut keluar dari sekolahan.

 

Namun, masih belum puas dan masih terus penasaran dan alhasil kecurigaan semakin menjadi-jadi setelah mendengar suara kursi di antara ruang kelas seperti digeser.

 

Lantas kemudian ia melepas sandalnya agar gerak langkahnya tidak didengar oleh sosok orang yang di curigai didalam ruang kelas tersebut.

 

Saat mendekati ruangan kelas, sontak dia kaget mendengar ada suara manusia layaknya hubungan suami istri uh ah uh ah.

 

Kurang puas dengan itu, lalu ia menempelkan telinganya ke dinding untuk memastikan dari mana asal suara itu.

 

Al hasil begitu kagetnya ternyata ada dua sosok pasangan bukan suami istri sedang melakukan hubungan badan di dalam ruang kelas.

 

“Saya bergegas naik ke atas rak sepatu, dan menyalakan senter HP lalu bertanya siapa yang ada di dalam kelas,” teriak N,

 

Setelahnya, ia kaget karena sosok SS yang keluar dari ruang kelas itu. Masih penasaran, saksi lantas berusaha masuk ke dalam kelas untuk melihat sosok wanita yang telah berbuat tak senonoh di dalam ruang kelas sekolah tersebut.

 

“Saya kaget melihat wanitanya ternyata A rekan sesama guru juga,” ungkapnya.

 

Dikatakan juga saat terjadi dorong mendorong pintu, saksi melihat SS dalam keadaan setengah telanjang tanpa mengenakan celana dalam.

 

“Saat saya pergoki SS hanya mengenakan baju saja dan saya juga sempat melihat burungnya.” jelasnya,

 

Lantaran saat itu teriakan N cukup keras kemudian satu persatu warga lalu berdatangan ke lokasi, dan si wanitanya berinisal A tadi lantas lari ke arah belakang sekolah SD.

 

Selang beberapa lama para pemuda Bumi Asih berdatangan dan memblokir jalan yang ada di sekolahan tersebut.

 

Dan benar saja telah dicari kebelakang sekolah, ternyata sepeda motor beat warna putih milik AN ditemukan para pemuda berada di semak semak belakang sekolah.

 

Lalu pemuda bernama Yuda dan Doni berteriak, “Bakar aja sepedanya ini Bakar aja,” ucap mereka.

 

Tak lama setelah itu, keluarlah sosok wanita berinisial AN tadi dari semak belukar dengan menangis.

 

“Jangan mas jangan dibakar sepeda saya,” ucap wanita inisial AN tersebut sambil menangis.

 

Tak pikir panjang lalu kedua oknum Guru tersebut dibawa pemuda bersama warga kerumah Kepala Desa untuk dimintai keterangan.

 

Namun, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan lantaran emosi warga, SS dan AN lalu dibawa ke kantor Polsek Kelumpang Selatan.

 

Menanggapi hal itu, Selamet Riyadi, Kepala Dinas Pendidikan Kotabaru mengungkapkan, berdasarkan hasil musyawarah pimpinan Kecamatan yang dihadiri Camat Kelumpang Selatan, Sekcam, Kapala Desa Bumiasih, Kepala Sekolah, Kanit Reskrim Polsek Kelumpang Selatan, Babinkamtibmas, beserta tokoh masyarakat setempat dan perwakilan orang tua wali murid, disepakati SS tidak boleh lagi mengajar di SDN Bumiasih, sementara AN dibiarkan tetap mengajar.

 

“Jadi keputusan akhirnya itu yang bersangkutan diminta untuk dimutasi diluar dari SD tersebut, dan sudah kita tandatangani, kita mutasikan sesuai hasil rapat tersebut ke SDN Pantaibaru Kecamatan Kelumpang Selatan. Dan berdasarkan amar putusannya itu hanya untuk yang laki-laki.” ucapnya, selasa, 19 maret 2024.

 

Sementara menurut Arif, salah satu tokoh masyarakat Desa Bumi Asih, kalau hanya sanksi mutasi atau pindah mengajar ia menilai sangat tak lazim, karena perbuatan kedua pelaku jelas tidak bermoral dan beretika.

 

Bahkan dirinya mencurigai ada sebuah konspirasi yang telah dimainkan Dinas Pendidikan Kotabaru untuk menutupi perbuatan tidak senonoh yang dilakukan oleh anak buahnya.

 

“Kalau hanya dimutasi saya rasa sangat tidak lazim, karena yang menyetujui mereka untuk dimutasi itu SS sendiri. Karena persoalan ini menyangkut moral dan etika seorang pendidik kenapa tidak ada sanksi tegas dari pihak Dinas. Jangan sampai perkara perselingkuhan dilingkup Dinas Pendidikan di Kotabaru nantinya dilabeli warga sebagai hal yang wajar terjadi.” pungkasnya.

 

/Ali

Patung Bandeng Dari Kenalpot Brong Simpang Lima Pati Di Ambil Dua Bocil, Geger Di Sosmed

 

 

Pati, Batara.news|| Lagi Viral aksi vidio bocil berdurasi 19,08 detik di media sosial, mempertontonkan aksi di lokasi tugu Bandeng di sebelah barat simpang 5 Pati kedua sedang mengambil kenalpot dari tugu Bandeng yang terbuat dari kenalpot motor Brong.

 

Vidio viral di unggah sekitar pukul 12 siang 19/3/24 oleh aku IG #patihits di Like 4819 dengan 596 komentar, dengan menuai beberapa komentar dari warga Net.

 

Dalam aksi tersebut nampak kedua bocil tersebut naik di atas area tugu Bandeng yang terbuat dari Kenalpot Brong yang di dapat oleh satlantas Polresta Pati bulan lalu saat marak razia kenalpot Brong.

 

Kedua bocil dalam aksinya nampak mengenakan baju seragam sekolah dasar merah putih, dengan satu kawannya mengenakan kaos warna hitam sedang mengambil kenalpot yang berbeda di tungu Bandeng sebelah barat simpang 5 Pati.

 

Beragam komentar dari warga net dari sisi positif dan negatif bahkan banyak yang berkomentar lucu dari warga net salah satunya dari akun abidhasan099 ” suwe-suwe iwak’e kari balung” dalam komentarnya menggunakan bahasa Jawa

Akun berna.suryastiarso, ” paleng nek kecekel wongtuane Muni ” maklume pak namine geh lare alet”, dengan bahasa Jawa.

 

Sementara dari pemerintah daerah kabupaten Pati belum ada tanggapan terkait hal tersebut dan dari awak media batara.news belum dapat terkonfirmasi terkait adanya kejadian tersebut hingga berita ini ditayangkan.

 

 

/M Ali

Seven Up Cafe, New Merdeka Peduli Banjir Salurkan Bantuan 

 

Pati, Batara.news || Manajemen dan segenap pengelola Cafe Seven Up New Merdeka, Pati, Selasa (19/03) telah membagikan ratusan paket makanan siap saji kepada warga terdampak banjir di Desa Mintobasuki, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati. (19/03)

 

Kegiatan yang komandoi langsung oleh Owner Cafe Seven Up New telah menyampaikan, jika kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian terhadap sesama atas musibah bencana banjir yang melanda dibeberapa wilayah, khususnya yang ada di Kabupaten Pati.

 

“Alhamdulillah, tadi ada sedikit bantuan makanan siap saji untuk saudara-saudara kita yang telah dilanda musibah banjir, khususnya di Desa Mintobasuki,” ujar Owner Cafe Seven Up, atau pria yang akrab disapa dengan Mas Ari Saptono, Selasa (19/03).

Gambar cefe seven up di lokasi banjir
Gambar bagi bansos di lokasi terdampak banjir Desa Mintobasuki

Disinggung soal biaya yang digunakan dalam kegiatan tersebut, pihaknya kembali menyampaikan jika kegiatan dapat terlaksana atas partisipasi dari semua pengurus dan manajemen di Cafe Seven Up New Merdeka.

 

“Meskipun jumlahnya tidak seberapa, namun, diharapkan dapat membantu untuk meringankan beban warga yang terdampak banjir. Terlebih, saat ini saudara-saudara kita sedang menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan,” imbuhnya.

 

Lebih lanjut koordinator dalam kegiatan sosial tersebut juga mengatakan kalau jenis bantuan yang disalurkan adalah berupa makanan siap saji, mie instan, minuman kemasan dan air mineral.

 

“Untuk makanan siap saji, ada 300 nasi kotak, mie instan dan air mineral dalam kemasan,” kata Andre menambahkan.

 

Semoga, lanjut Andre, “Airnya cepat surut. Dan bagi saudara-saudara kita yang saat ini sedang terdampak akibat banjir senantiasa diberikan ketabahan,” tutur Andre.

 

Sementara itu Abdul Mustaji, Sekretaris Desa Mintobasuki yang menerima bantuan atas nama warganya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada segenap manajemen dan Owner Cafe Seven Up New Merdeka Pati. Semoga bantuan yang diberikannya tersebut dapat bermanfaat bagi warga yang menerimanya.

 

“Semoga bantuan yang diberikan ini dapat bermanfaat dan menjadikan amal keberkahan untuk kita semua,” tandasnya.

 

(*/Red)

Pembangunan Jembatan Dander Bojonegoro Macet Total, Padahal Sudah Lewat Tahun Anggaran

 

BOJONEGORO -Batara.news|| Lelucon birokrasi kembali dipertontonkan oleh oknum pejabat birokrasi di Kabupaten Bertajuk Kota Ledree, Bojonegoro, Jawa Timur, ihwal proses pembangunan fasilitas publik berupa jembatan yang berada RT 18 GG. Nolo joyo Dusun Ledokan, Desa Dander, Kecamatan Dander.Bojonegoro jawatimur.

 

Bagaimana tidak, berdasarkan informasi, pada tahun 2023 Desa Dander mendapatkan proyek pembangunan jembatan yang bersumber dari Pokok Pikiran dari salah satu anggota legislatif (DPRD) Provinsi Jawa Timur asal partai Gerindra dengan pagu anggaran sebesar Rp 340 juta.

 

Namun, alih-alih jembatan sudah selesai dibangun. Justru fakta yang ada, hingga tahun anggaran sudah lewat atau berganti, jembatan tersebut masih saja terlihat reyot dan membahayakan alias mangkrak.

 

Sadisnya lagi, proyek tersebut progresnya juga belum mencapai 50 persen, dan pekerjaan yang seharusnya digarap oleh Kelompok Masyarakat (pokmas), diduga dikerjakan oleh pihak ketiga atau secara kontraktual.

 

Dengan berdalih karena faktor cuaca, Juprianto, Kepala Desa Dander dengan tegas mengatakan kalau proyek tersebut sengaja dihentikan.

 

“Saya yang nyuruh berhenti, soalnya sungai itu rawan banjir dan sudah beberapa kali menerjang proyek tersebut. Lebih jelasnnya langsung ketemu saja,nanti saya ketemukan pokmas.” Tulisnya kepada media ini melalui sambungan WhatsApp. Sabtu, 16 Maret 2024.

 

Mengulik dari sumber lain, salah satu sumber yang enggan dipublikasikan namanya mencurigai kalau Pemerintah Desa Dander justru berencana akan mengambil alih pekerjaan tersebut dengan menggunakan anggaran yang bersumber dari Dana Desa.

 

Sementara itu, mangkraknya proyek jembatan tersebut juga berdampak bagi aktifitas warga masyarakat, lantaran akses jembatan yang sudah dalam kondisi terbongkar sehingga tidak bisa dilalui.

 

Dilain sisi, banyak kalangan juga mempertanyakan bagaimanakah dengan regulasi dan pertanggungjawaban terkait pekerjaan tersebut karena telah lewat tahun anggaran.

 

(tim)

Warga Kadugrejo Bojonegoro Patungan open Donasi Untuk Perbaikan Jalan Bodol Paska Rusak Disapu Banjir

 

BOJONEGORO -Batara.news|| Karang taruna Desa Kadungrejo, Kecamatan Baureno, Bojonegoro lakukan aksi open donasi untuk perbaikan jalan penghubung Desa Kadungrejo- Kauman yang rusak parah paska diterjang banjir beberapa waktu lalu.

 

Berdasarkan story akun Whatsapp dari salah satu anggota karang taruna mengabarkan, open donasi dilakukan karena jalan penghubung Desa tersebut dirasa butuh perbaikan secepatnya.

 

Menanggapi aksi karang taruna itu, Slamet Riyanto, Kepala Desa Kadungrejo mengaku sudah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten meminta agar ada penanganan darurat.

 

“ini saya sudah kordinasi dengan pihak pemkab untuk mengatasi kondisi jalan agar segera ada penanganan darurat.” Ujarnya, sabtu, 16 maret 2024.

 

Sementara aksi karang taruna tersebut, menurutnya, wujud kepedulian dan empati atas rusaknya jalan yang selama ini dijadikan akses fital warga masyarakat dalam beraktifitas.

 

“Untuk teman-teman karang taruna sebatas empati dan kepedulian, saya menghargai kegiatannya teman-teman karang taruna.” imbuhnya,

 

Orang nomer satu di Desa Kadungrejo menambahkan, rencananya jalan tersebut sudah ada perhatian dari pihak Pemerintah Kabupaten mesti sifatnya baru penanganan sementara.

 

“Dari Pemkab sudah ada perhatian, tahun ini sudah dikerjakan, untuk sementara penanganannya rencana dikasih pedel (batu putih).” Tandasnya.

 

(Al)

Kembali lagi, Desa Mintobasuki terendam banjir.

 

Pati, Batara.news || Puluhan desa di wilayah Kabupaten Pati terendam banjir. Hal itu terjadi karena curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari.

Air yang datang secara tiba-tiba menggenangi ratusan rumah milik warga.

 

Salah satu Desa yang cukup parah mengalami banjir adalah Desa Mintobasuki, Kecamatan Gabus. Banjir datang dari curah hujan dan luapan aliran sungai silugonggo hingga masuk ke pemukiman warga.

 

Ketua BPD Desa Mintobasuki, Wiji Sugeng Purwanto mengungkapkan, Banjir terjadi sudah hampir 4 hari, dengan ketinggian air mencapai 50 cm masuk ke rumah warga

bahwa sudah empat hari terdampak banjir. Namun, masyarakat tetap bertahan di rumahnya masing-masing.

 

  • “Mulai banjir itu hari Selasa (12/3/2024) kemarin atau saat hari pertama puasa, dan sampai saat ini warga masih bertahan di rumahnya masing-masing,”ungkapnya saat dikonfirmasi, Sabtu (16/3/2024).

 

Data yang dihimpun dari Pemerintah Desa Mintobasuki, banjir setidaknya sudah menggenangi sekitar 340 rumah. Sedangkan tercatat jumlah 1.149 jiwa yang terdampak bencana banjir tahunan ini.

Selain itu, ada 35 hektare tanaman padi muda terendam, 25 hektare tanaman padi siap panen dan 15 hektare tanaman tebu terendam banjir.

 

“Kerugian tanaman padi itu sekitar Rp 895 juta. Sementara itu, kerugian untuk tanaman tebu capai Rp 270 juta,” tuturnya.

 

Sementara jalan desa yang terendam banjir sepanjang 1,3 kilometer, kedalamannya antara 5 hingga 40 centimeter.

Diketahui, saat ini banjir yang terjadi di Pati juga menggenangi beberapa desa di Kecamatan Sukolilo, Bantangan, Jakenan, Pati Kota, Kayen, Tambakromo, dan Tayu.

 

/Ali

Kades Sandingrowo Gerak Cepat Paska Aksi Korupnya Mencuat Dipublik

 

TUBAN -Batara.news|| Paska ramai dikabarkan dan diwadulkan ke Aparat Penegak Hukum (APH) terkait dugaan skandal maling duwit hasil lelang Tanah Kas Desa (TKD) tahun 2023, Tholib Kepala Desa Sandingrowo, Kecamatan Soko, Tuban, Jawa Timur, langsung mainkan manuver agar dapat lolos dari jerat hukum.

 

Bagaimana tidak, aksi bergeming posisi ala penjahat terminal itu, dimainkan Kades Sandingrowo, saat warganya sedang tercekik dengan himpitan ekonomi lantaran harga kebutuhan pokok yang sedang membumbung tinggi atau istilah kerennya inflasi.

 

Lucunya, setelah aksi ngembat dana hasil lelang TKD tahun 2023 dibongkar oleh publik, kini Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Tuban, Sugeng Purnomo, menginformasikan bahwa dana TKD yang awalnya diduga digondol Kades Sandingrowo ternyata sudah dikembalikan ke Rekening Kas Desa.

 

“Hasil konfirmasi dengan Kecamatan sudah disetor ke Desa dan Kecamatan baru akan buat laporan. Tunggu laporannya atau lebih cepat bisa konfirmasi Kecamatan. Untuk tanggal pastinya uang dikembalikan kami belum tahu,” ucap Kadis DPMD Tuban, Sabtu, 16 Maret 2024.

 

Guna memastikan kabar tersebut, Camat Soko Sucipto, juga membenarkan informasi yang disampaikan DPMD Tuban tersebut. Namun, untuk lebih jelasnya dirinya meminta agar bertanya langsung kepada Kades Sandingrowo.

 

“Supaya berimbang coba konfirmasi ke pak kades.” Singkat Camat Soko melalui sambungan Whatsapp.

 

Alih-alih mau memberikan keterangan, justru hingga saat ini, Tholib Kades Sandingrowo yang merupakan mantan terpidana atas perkara ngembat beras untuk rakyat miskin itu masih memilih bungkam dan menghindar dari awak pemburu berita.

 

/Ali

Air Sungai Bengawan Solo Menggila Rusak Rumah Warga, PJ Bupati Bojonegoro Langsung Hanting Ke TKP

 

 

Bojonegoro, -Batara.news||

Curah hujan tinggi di wilayah hulu sungai bengawan solo dalam sepekan ini mengakibatkan meluapnya arus sungai hingga mengakibatkan terendamnya pemukiman warga dan area persawahan di beberapa wilayah Kecamatan di Kabupaten Bojonegoro.

 

Meski sekarang terendamnya sudah menurun, amuk air sungai bengawan solo itu juga berdampak pada tergerusnya tanah pinggir sungai hingga mengakibatkan longsor pada sejumlah rumah warga di sekitar bantaran sungai bengawan solo di Desa Sranak, Kecamatan Trucuk.

 

Mengetahui hal tesebut, Jumat, 15 Maret 2024 kemarin, Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto melakukan sidak bersama dengan di dampingi Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Kepala Dinas PU SDA, Camat, dan Kades Desa Sranak Kecamatan Trucuk.

 

Sidak tersebut guna memastikan jumlah area rumah terdampak longsor serta mencari solusi alternatif untuk memberikan kenyamanan dan keselamatan warga untuk tetap tinggal di wilayah tersebut.

 

 

 

Dikatakan Asmadi Usman, setidaknya ada tiga rumah yang terdampak, yakni milik keluarga Sahdi, Sunarjo, dan Joko Umbaran, ketiganya itu berada di wilayah RT 01 dan RT 03 RW 01.

 

“rumah tinggal keluarga Sunarjo berada di tebing sungai dengan jarak 1 meter dan dimensi longsor panjang kurang lebih 20 meter dengan kedalaman 15 meter. Kemudian rumah tinggal milik keluarga Sahdi untuk tebing longsor panjang kurang lebih 50 meter dan kedalaman 14 meter dengan jarak antara rumah dan tebing 1 meter. Sementara rumah milik keluarga Joko Umbaran, longsoran tebing sudah merambah hingga ke area dapur rumah.” terangnya,

 

Dalam peristiwa itu, lanjutnya, Tidak ada korban jiwa dan saat ini Pemerintah Desa Sranak sudah menyediakan tanah untuk relokasi.

 

“kita sudah adakan sosialisasi agar warga terdampak mau pindah” pungkas Asmadi.

 

Sementara, lantaran telah melihat secara langsung,

Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto mengaku telah mengintruksikan kepada seluruh jajaran di pemkab Bojonegoro untuk mengatasi persoalan tersebut.

 

 

 

“siang ini saya meninjau langsung kejadian tanah longsor, karena hal ini memiliki resiko tinggi apalagi di saat musim hujan, saya juga memastikan akan kondisi, kenyamanan, dan keselamatan warga yang tinggal di tepi tebing sungai bengawan solo. Saat ini Pemkab sedang memikirkan solusinya agar terhindar dari resiko yang membahayakan bila terjadi longsor.” ucapnya,

 

Adriyanto pun menghimbau kepada warga agar tetap berhati-hati bila terjadi hujan, Pemkab Bojonegoro akan berkoordinasi dengan pusat terkait solusi penanganan apa saja bila terjadi longsor di wilayah bantaran sungai bengawan solo.

 

“Untuk relokasi itu sudah masuk dan salah satu opsi”, saat ini kita sudah memikirkan, Pak Kades sudah menyediakan lahan bagi warga untuk bersedia pindah, nanti akan kita perdalam dan sempurnakan lagi solusi langkah pastinya, jelas Adriyanto.

 

Setelah melakukan peninjauan, Pj Adriyanto serahkan bantuan kemanusiaan kepada sejumlah keluarga terdampak.

 

(*/Ali)

Polres Rembang Usut Dugaan Pungli SDN Bogorame

 

 

Rembang, Batara.News || Berdasarkan Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016 pasal 10 ayat (1) dijelaskan bahwa Komite Sekolah melakukan penggalangan dana dan sumber daya pendidikan lainnya untuk melaksanakan fungsinya dalam memberikan dukungan tenaga, sarana dan prasarana, serta pengawasan pendidikan. Kemudian pada pasal 10 ayat (2) disebutkan bahwa penggalangan dana dan sumber daya pendidikan lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berbentuk bantuan dan/atau sumbangan, bukan pungutan.

 

 

Berdasarkan Surat Perintah penyidikan nomor Sp Lidik/84/II/RES.a.24/2024/Reskrim, tanggal 26 Februari 2024 dan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penelitian Laporan Nomor SP2PH /51/II/1.24/2024/Reskrim tanggal 26 Februari 2024 memberitahukan proses penyelidikan terhadap pengaduan dari Media Batara News tertanggal 31 Januari 2024.

 

Dalam surat penyelidikan yang langsung ditangani Kanit Unit III Reskrim Polres Rembang IPDA Heri Agus Susilo, SH untuk mengambil langkah-langkah meminta dokumen yang berkaitan dengan dugaan tindak pidana pungutan liar (Pungli) berupa iuran pavingisasi yang terjadi pada tahun 2023 di SDN Bogorame Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang dan akan mempelajari dokumen-dokumen yamg berkaitan dengan dugaan pindak pidana pungutan liar di SDN Bogorame Kecamatan Sulang kabupaten Rembang.

 

Sementara itu dari Media Batara.News selaku pelapor menegaskan akan mengawal kasus dugaan pungutan liar (Pungli) yang terjadi di sekolah dasar negeri (SDN) bogorame sampai tuntas.

 

Apa yang dilakukan oleh pihak media Batara.News cukup beralasan, pasalnya, tindakan pungutan berkedok iuran pavingisasi sangat meresahkan para orang tua murid, bahkan ada orang tua murid mengatakan adanya pungutan atau iuran seperti ini semenjak kepala sekolah ini dan sebelumnya tidak pernah ada iuran apapun.

 

Harapannya hal ini dapat menjadi pelajaran untuk Sekolahan yang lain agar tidak melakukan pungli dan tidak membebani para wali murid, kususnya bagi kalangan menengah kebawah yang menginginkan anak-anaknya menjadi generasi yang cerdas dan berguna untuk Nusa dan Bangsanya.

 

 

/Mul

Banjir Landa Kalisari Bojonegoro, Warga Satu Perdukuhan Lumpuh Tak Dapat Beraktifitas

 

 

 

Bojonegoro, Batara.news || Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang melanda Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, beberapa waktu ini, akibatkan bencana alam banjir di sejumlah wilayah.

 

Seperti di Desa Kalisari, Kecamatan Baureno ini, warga masyarakat di Dukuh Mojopencol tak bisa melakukan aktifitas lantaran banjir yang menggenang setinggi perut orang dewasa.

 

“Sudah sejak kemarin banjir setinggi perut orang dewasa menggenangi dukuh kami. Tak ada warga yang bisa beraktifitas.” tutur Mardani, salah satu warga Dukuh Mojopencol, selasa 12 maret 2024.

 

Memasuki hari ramadhan pertama, lanjutnya, warga masyarakat dukuh Mojopencol harus terpaksa berdiam diri di rumah dan disibukkan dengan kegiatan menata perabotan untuk mengantisipasi banjir susulan.

 

“Karena banjir belum menunjukkan tanda-tanda akan surut, jadi semua warga berdiam diri di rumah sambil menata perabotan untuk antisipasi jika banjir sewaktu-waktu bertambah dan masuk ke dalam rumah.” Imbuhnya,

 

Meski demikian, masih terang Mardani Mbah kumis tebal ini, hingga berita ini dikabarkan pemerintah daerah maupun pihak lainnya belum memberikan perhatian terhadap warga masyarakat dukuh Mojopencol yang sedang dilanda musibah banjir tersebut.

 

“Belum ada bantuan sama sekali, padahal warga sangat membutuhkan uluran tangan dari pihak manapun, mengingat banjir kali ini benar-benar melumpuhkan aktifitas warga masyarakat.” tandasnya,

 

Perlu diketahui, banjir yang melanda dukuh Mojopencol disebabkan lantaran letak geografis Dukuh yang berada dipinggir sungai Bengawan Solo. Sehingga ketika dimusim penghujan seperti saat ini, Dukuh Mojopencol kerap menjadi langganan banjir.

 

Selain rumah warga masyarakat, banjir yang menerjang dukuh Mojopencol juga menggenangi sejumlah tempat ibadah dan sekolahan.

 

/Ali

Tidak Ada Lagi Postingan yang Tersedia.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.