Pati, Batara.news || Lahan Pertanian Desa Karangsari sepertinya masih tak mendapatkan ujung pangkal penyelesaian antara pihak PT RSA dengan Gapoktan Desa Karangsari lagi-lagi timbulkan problem baru meski problem lama tidak pernah terselesaikan, patut diduga cara kerja pihak PT RSA dan Gapoktan selalu memicu pertikaian warga masyarakat Desa Karangsari.
Dalam Pantauan awak media dilapangan 11/12/2024 di kejutkan dengan pengakuan pekerja lapangan yang mengatasnamakan dari PT CMP dengan kegiatannya dilapan membuat batasan tanah seluas kurang lebihnya 20 hektar untuk di kelola, nampak ada keanehan dan kejanggalan dalam proses kinerja mereka, tanpa adanya bukti kepemilikan hal kelola semerta-merta langsung membuat batasan lahan yang telah di akui kelola mereka,
Pelaksana kerja yang mengaku dari pihak PT. CMP tersebut menjelaskan bahwa sebenarnya pihaknya sudah di bulan Agustus 2024 kemarin untuk ditugaskan mengelola namun dilapangan masih ada tanaman warga dan menunggu habis masa panen dulu,
Saat di singgung siapa pengelola pihak saat ini yang berwenang mengelola menurutnya bukan PT akan tetapi perorangan, saat di tanya siap nama pemilik pelaksana kerja dilapangan tidak berani menyebutkan namanya,
“Saya tidak berani menyebutkan namanya kalau masalah legalitas bisa tanya sama Pak Rekowarno sebagai Notarisnya” Tegasnya.
Disisi lain Kepala Desa karangsari tidak pernah mengetahui adanya kegiatan tersebut saat di konfirmasi awak media, termasuk rencana adanya kabar permohonan ijin sumur Bur yang akan di pakai oleh pihak pengelola tersebut,
“Sampai saat ini saya tidak pernah tahu adanya kegiatan tersebut, dan tidak pernah melalui saya termasuk ijin untuk pembuatan sumur Bur belum ada sampai ke saya” Tegas kepala desa karangsari.
Kesimpulannya jika di urai secara runtut perkara sengit Gapoktan dan pihak PT RSA selalu bentrok dengan Pemuda Peduli Karangsari, PT RSA terkesan berkali-kali memainkan trik seolah PT. RSA yang saat ini saham telah di ambil sepenuhnya boleh PT Tjandi Tinggal Wedari namun kenyataanya PT RSA masih terlihat bermain di belakang layar,
dalam kenyataannya Andi Nurul Huda Direktur PT. RSA adalah kunci utama dari semua kekisruhan di Desa karangsari, namun hingga saat ini ia masih selalau memakai orang-orang Gapoktan dan masih menyewakan lahan bahkan yang terbaru ada pelimpahan kerjasama dengan PT baru tersebut.
/red