Bojonegoro, – Batara.news — Polemik mencuat di wilayah Kedungadem, Bojonegoro, menyusul alih fungsi gedung Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Darul Falah menjadi dapur umum program Makan Bergizi Gratis (MBG). Bangunan yang disebut-sebut dibangun secara swadaya oleh warga kini memunculkan perbedaan klaim antara masyarakat dan pihak yang mengaku sebagai pemilik lahan.
Informasi awal diperoleh dari seorang warga berinisial S saat ditemui di sebuah warung. Ia menyebut, pembangunan TPQ tersebut dulunya terlaksana berkat gotong royong warga setempat.
“Lebih lengkapnya langsung datang ke lokasi saja, Pak,” ujarnya singkat, seakan menyiratkan ada cerita lebih dalam.
Saat wartawan menelusuri ke lokasi, pemilik dapur umum berinisial W—yang juga mantan kepala desa—tidak berada di rumah. Melalui sambungan telepon WhatsApp, W menyampaikan versi berbeda.
“Itu tanah pribadi saya dan tidak ada pembangunan swadaya. Kalaupun ada, ya hanya sebatas bantuan tenaga gotong royong saat pengecoran,” tegasnya.
W menyatakan siap ditemui oleh pihak yang merasa keberatan. Ia juga menegaskan bahwa pemindahan kegiatan TPQ bersifat sementara.
“Ini hanya sementara karena ada kesempatan menjalankan program MBG. Selanjutnya kita akan bangun lagi gedung untuk TPQ,” ujarnya.
Dari penelusuran di lapangan, warga setempat membenarkan bahwa gedung TPQ sedang direhabilitasi dengan penambahan bangunan di sisi belakang untuk memperluas area dapur. Sementara kegiatan belajar TPQ dipindahkan ke rumah warga di sebelah barat lokasi.
“Insya Allah tanggal 25 nanti dapur umum mulai beroperasi,” ungkap seorang warga.
Menurut warga, dapur umum awalnya beroperasi di rumah mantan kepala desa. Namun karena dinilai sempit dan tidak memenuhi standar, kegiatan dipindahkan ke gedung TPQ, sehingga siswa pun sementara belajar di rumah warga.
/red