Batara.News
PATI _: Lelang bengkok Modinan dan Bayan Desa Blingijati Kecamatan Winong Kabupaten Pati 17/6/2022, Peserta lelang 90% pemenang lama yang hadir dalam lelang, Panitia memilih cara lelang baru meskipun keuntunganya merosot Drastis jauh lebih menguntungkan pendapatan desa dengan Cara lelang di tahun sebelumnya.
Lelang bengkok Modinan dan Bayanan dengan total keseluruhan 29, 1/4 kotak, acara berlangsung di Balai Desa Blingijati, acara berlangsung kondusif, di saksikan langsung oleh Kades Blingijati di hadiri oleh kurang lebihnya 25 peserta lelang yang hadir untuk mengikuti lelang bengkok Modinan dan Bayanan,menghasilkan angka lelang total keseluruhan 50.375.000 Rupiah sedangkan tahun sebelumnya mampu mencapai 70 juta lebih.
Menurut keterangan Ketua Panitia Lelang Ihsan, menerangkan kepada awak Media rata-rata peserta adalah pemenang lama, dan untuk kategori sistem lelang saat ini berbeda dengan tahun sebelumnya, kalau tahun sebelumnya peserta lebih banyak dan harga bisa bersaing otomatis angka jual lelangnya sangat maksimal,
untuk yang kali ini dari panitia sama sistem lelangnya terbuka namun di prioritaskan adalah orang-orang pemenang lelang sebelumnya,
Otomatis tapi sebaliknya angka jual pendapatan lelang jauh lebih tinggi tahun sebelumnya.
Ketua Panitia Ihsan di singgung awak media saat di wawancara awak media kenapa tidak memakai sistem lama yang lebih menguntungkan pendapatan Desa ” karena kalau kita memakai sistem lama ada pihak lain yang tidak menginginkanya jadi kita merubah cara baru”, tegas Ihsan Ketua Panitia Lelang, terkesan pelaksanaan lelang acara lelang tersebut sudah tersistem dan terarah dengan alasan Panitia lebih memilih pendapatan lelang yang rendah tidak seperti tahun sebelumnya yang dapat menghasilkan angka jual lelang yang maksimal,
Kembali di singgung awak media apakah ini bisa di katakan lelang terbuka namun namun pemenang sudah di tunjuk sebelumnya? Ketua panitia tidak dapat menjawab secara jelas namun hanya memberi alasan bahwa tanah perkotak tidak sama produktifnya jadi kasian yang mendapat tempat yang tidak produktif.
Kepala desa Blingijati memilih tidak menerima wawancara kepada awak media dengan alasan akan menunaikan ibadah Sholat Jum’at meskipun acara selesai kurang lebih jam 09:45 WIB, artinya masih ada jeda waktu luang untuk persiapan Ibadah Sholat Jum’at.
/Red