BATARA.NEWS
Pati _: Insan pecinta alam dari berbagai komunitas yang tergabung dalam Forum Peduli Cagar Budaya Muria melakukan kopi darat (kopdar) yang berlokasi di pelataran candi Angin dukuh Duplak desa Tempur kecamatan Keling – Jepara pada hari 5 Juni 2022.
Kegiatan kopdar diikuti sekitar 40 peserta dengan kegiatan inti diskusi serta diisi dengan kegiatan penanaman pohon, pelepasan beberapa pasang burung ke alam liar, serta membersihkan sampah di lokasi candi angin dan sepanjang rute perjalanan.
Pada sesi diskusi Rohman selaku juru kunci candi Angin menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh peserta dan donatur atas terlaksananya kegiatan tersebut yang memang sudah direncanakan beberapa hari sebelumnya dalam rangka menyambut perayaan sedekah bumi desa Tempur. Pasalnya candi Angin akan dijadikan salah satu tempat rangkaian acara sedekah bumi.
Hadir pula dalam kegiatan tersebut Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) kabupaten Jepara Lulut Andi Ariyanto, ST yang juga menjabat sebagai Sekretaris Camat kecamatan Keling menyampaikan pesan dalam diskusi agar Forum Peduli Cagar Budaya Muria ini dapat bersinergi menjadi satu kawasan Cagar budaya yaitu meliput kabupaten Jepara, Pati, dan kudus sehingga penanganan cagar budaya yang ada di Muria dapat terlaksana dengan lebih baik.
Meskipun demikian masih menurut Lulut Andi Ariyanto, ST kegiatan dokumentasi dan inventarisasi Cagar budaya di Muria perlu terus dilakukan guna mendapatkan informasi yang lengkap sehingga kelak dapat dijadikan sumber informasi dari para peneliti dan dinas terkait.
Acara diskusi dilanjutkan dengan penyusunan rencana tindakan lanjut yang dipimpin oleh Ahmad Junaidi selalu aktivis pemerhati Cagar budaya Muria. Dalam diskusi ada hal menarik yang menjadi perhatian peserta yaitu dibahasnya situs Palombo, dimana menurut informasi warga dan pendaki pada lokasi tersebut ditemukan benda – benda yang diduga benda Cagar budaya yang perlu mendapatkan perhatian khusus, bahkan beberapa waktu lalu dari balai Arkeologi Jogjakarta telah melakukan penelitian awal di lokasi tersebut.
Dari hasil diskusi disimpulkan bahwa beberapa waktu mendatangkan akan diagendakan kegiatan membersihkan situs Palombo untuk mengetahui struktur bangunan yang ada di lokasi tersebut dan tentunya atas bimbingan dan petunjuk dari arkeolog BRIN.
/Red