SPIRIT Di Ujung Tahun ...

SPIRIT Di Ujung Tahun 2025 memasuki tahun Dal Bojonegoro, Saat Segalanya Muncul ke Permukaan

Ukuran Teks:

BOJONEGORO, Batara.news ||

Malam Rabu pahing, 31 Desember 2025, di bawah langit Bojonegoro yang tenang, warga tidak merayakan pergantian waktu dengan sorak sorai, melainkan dengan hening yang hangat.

Bara api kecil menyala di sudut halaman, memanggang jagung, ikan, dan kebersamaan. Asap tipis menari ke langit, membawa doa-doa yang tidak terucap, hanya dirasakan.

Pergantian menuju Tahun Dal 2026 dalam penanggalan Jawa bukan sekadar peralihan angka. Ia adalah cermin. Dalam keyakinan orang Jawa, Dal adalah waktu ketika tirai kehidupan disingkap, sekabehane bakal mudal, becik ketitik olo ketoro — segala akan tampak, yang baik akan terlihat, yang buruk akan terbuka.

Di tengah keheningan itulah warga berkumpul. Tidak untuk pesta, melainkan untuk eling lan waspada. Mengingat bahwa hidup bukan hanya tentang melaju, tetapi juga tentang menengok ke belakang, menakar langkah, dan membersihkan niat.

Mbah Dasuki , salah seorang warga Semawot Sukosewu, mengungkapkan makna malam itu dengan sederhana namun dalam.

“Kami kumpul bareng keluarga lan tangga teparo, bakar jagung lan iwak mung sakadar sarana. Sing utama iku eling, syukur, lan ndedonga. Tahun Dal iki ngelingake menawa urip bakal kebukak kabeh, mula ati kudu resik, tumindak kudu becik,” tutur Mbah Dasuki lirih.

Bara api perlahan meredup, namun doa tetap menyala. Dalam senyap, manusia belajar kembali menjadi manusia — kecil, rapuh, namun penuh harap.

Maka malam itu bukan tentang pergantian tahun, melainkan tentang pergantian diri. Meninggalkan yang gelap, menyambut yang terang. Menyucikan niat sebelum semesta menyingkap semuanya.

Karena pada akhirnya, waktu tidak hanya berjalan. Ia menyingkap.

Dan manusia hanya bisa bersiap — dengan hati yang bersih.

Penulis:Alisugiono.

Bagaimana perasaanmu membaca artikel ini?

Bagikan:
Artikel berhasil disimpan