Semarang – Sebanyak 20 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) unggulan dari Jawa Tengah bersiap mengambil langkah besar menuju kancah internasional. Mereka dijadwalkan akan memamerkan produk-produk inovatifnya di Malaysia dan Thailand mulai 19 hingga 26 Desember 2025.
Inisiatif strategis ini bukan hanya sekadar pameran, melainkan sebuah jembatan vital untuk membuka peluang pasar ekspor yang lebih luas, sekaligus meningkatkan daya saing UMKM lokal di tingkat regional.
Pelepasan puluhan pelaku UMKM ini dilakukan secara simbolis oleh Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, dalam acara Jawara Awarding yang menandai komitmen serius pemerintah provinsi dalam mendukung sektor usaha mikro.
Program pengiriman UMKM ke dua negara tetangga di Asia Tenggara ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan.
Gubernur Luthfi dalam sambutannya menekankan pentingnya UMKM tidak hanya berorientasi pasar domestik, tetapi juga berani merambah pasar global.
“Ini adalah kesempatan emas bagi UMKM kita untuk menunjukkan kualitas dan potensi produk lokal di mata dunia. Kita harus berani bersaing dan membuktikan bahwa produk Jawa Tengah mampu memenuhi standar internasional,” ujar Luthfi.
Ia menambahkan, pameran ini diharapkan dapat menghasilkan kemitraan bisnis baru serta meningkatkan volume ekspor secara signifikan.
Dua puluh UMKM yang terpilih ini mewakili berbagai sektor unggulan Jawa Tengah, mulai dari kuliner, kerajinan tangan, fesyen, hingga produk inovatif lainnya yang telah melewati kurasi ketat.
Keikutsertaan mereka dalam ajang internasional ini menjadi bukti nyata bahwa produk UMKM Jawa Tengah memiliki kualitas dan daya tarik yang mampu bersaing di pasar global.
Pendampingan dan pelatihan yang telah diberikan sebelumnya diharapkan membekali para pelaku usaha dengan strategi pemasaran dan negosiasi yang efektif untuk meraih kesuksesan di pameran tersebut.
Dengan target utama membuka jaringan pasar dan mendapatkan kesepakatan ekspor, misi dagang ini diharapkan dapat memberikan dampak domino positif bagi perekonomian Jawa Tengah.
Peningkatan penjualan ekspor akan berarti peningkatan produksi, penciptaan lapangan kerja, dan pada akhirnya, kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan ini sekaligus menjadi inspirasi bagi UMKM lainnya untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produk agar siap menembus pasar internasional di masa mendatang, menjadikan Jawa Tengah sebagai salah satu motor penggerak ekspor non-migas Indonesia.
