Pembesian Diduga Tak Sesuai Spek, Proyek Jalan Rigid Beton BKKD Suwaloh 2025 Tuai Sorotan

Bojonegoro, Batara.news – Proyek pembangunan jalan rigid beton program Bantuan Keuangan Khusus Desa (BKKD) tahun 2025 di Desa Suwaloh, Kecamatan Balen, Bojonegoro, tengah menjadi sorotan publik.

Sejumlah warga menemukan dugaan ketidaksesuaian teknis pada pemasangan besi strows, yang dinilai tidak seragam dan diduga tidak sesuai spesifikasi RAB maupun juknis BKKD.

Senin(23/11/2025)

Dari hasil pemantauan warga di lapangan, terlihat pola pembesian berbeda-beda di beberapa titik. Pada sebagian lokasi dipasang 5 batang besi, sementara titik lain hanya 4 hingga 6 batang. Ketidakkonsistenan ini memunculkan dugaan adanya pengurangan volume material atau pelaksanaan teknis yang tidak mengikuti standar.

“Kalau speknya benar, semestinya pemasangan itu seragam. Tapi di lapangan ada yang lima, ada yang enam. Kami jadi ragu apakah pekerjaan ini mengikuti aturan atau tidak,” ungkap salah satu warga.

Warga menegaskan bahwa kualitas jalan rigid beton sangat dipengaruhi oleh ketepatan pembesian sebagai struktur penopang utama. Ketidaksesuaian pembesian dinilai dapat mengurangi kekuatan jalan serta memperpendek usia layanan konstruksi.

“Anggarannya besar, tapi kalau besinya tidak sesuai, hasilnya pasti tidak maksimal,” tambah warga lainnya.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak pelaksana proyek maupun Pemerintah Desa Suwaloh belum memberikan klarifikasi resmi terkait temuan tersebut. Masyarakat berharap pihak kecamatan dan dinas teknis Kabupaten Bojonegoro segera melakukan pengecekan lapangan untuk memastikan kualitas pekerjaan.

Minimnya pengawasan dan kurangnya transparansi disebut menjadi pemicu munculnya berbagai kejanggalan dalam proyek-proyek desa. Warga menegaskan bahwa anggaran BKKD yang bersumber dari APBD harus dikelola secara akuntabel dan bebas dari praktik pengurangan volume.

“Ini uang negara, bukan proyek asal jadi. Kami berharap ada tindak lanjut dan audit dari pihak berwenang,” tegas warga.

Proyek jalan rigid beton di Desa Suwaloh sejatinya diharapkan mampu meningkatkan aksesibilitas dan menunjang aktivitas masyarakat. Namun dugaan awal ketidaksesuaian spesifikasi ini menuntut adanya evaluasi menyeluruh agar hasil pembangunan tidak merugikan publik.

Kabar ketidaksesuaian pekerjaan tersebut disampaikan warga melalui redaksi Batara.News, pengabar kabar pasti, akurat, tegas, realistis, dan akuntabel.

 

/Ali S