BOJONEGORO – Batara.News
Proyek pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) yang menghubungkan Desa Swaloh dan Desa Bulu, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, menuai sorotan warga. Pekerjaan yang berlangsung di area saluran berair itu diduga dilakukan tanpa proses pengurasan terlebih dahulu, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan menurunnya mutu konstruksi.
Kondisi lapangan semakin memprihatinkan setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut pada Selasa pagi (28/10/2025). Air kembali menggenang dan masuk ke area begisting yang belum kering, memperbesar risiko kerusakan dini pada struktur beton.
“Baru mulai dicor, langsung hujan deras. Air masuk ke bekisting yang belum mengering. Kalau dari awal tidak dikuras, cepat rusak nanti,” ujar salah satu warga yang memantau pekerjaan di lokasi.
Selain masalah teknis, proyek ini juga disorot karena tidak memasang papan informasi kegiatan. Akibatnya, publik tidak mengetahui siapa pelaksananya, nilai kontrak, maupun sumber dananya. Padahal, keterbukaan informasi proyek publik telah diatur dalam Perpres No. 70 Tahun 2012 dan pedoman LKPP.
“Kami ingin tahu siapa yang mengerjakan dan berapa biayanya. Tapi tidak ada papan proyek, seolah-olah disembunyikan,” ungkap Mat, warga setempat dengan nada kecewa.
Pantauan di lapangan menunjukkan, saluran air di sekitar proyek masih tergenang, sementara material cor tampak basah dan sebagian mulai tergerus akibat hujan. Warga khawatir hasil pekerjaan tidak akan bertahan lama, terutama menjelang musim penghujan.
Sejumlah tokoh masyarakat menegaskan pentingnya profesionalisme dan ketepatan waktu pengerjaan agar hasil proyek sesuai standar teknis.
“Kalau kondisi lapangan berair, seharusnya dikeringkan dulu atau pakai pompa penyedot. Jangan asal jadi,” tegas seorang tokoh masyarakat setempat.
Proyek ini tercatat di bawah satuan kerja Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang Kabupaten Bojonegoro.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid PU Bina Marga Bojonegoro, Danang Khurniawan membenarkan bahwa pekerjaan di lapangan akan segera ditinjau dan dievaluasi.
“Terima kasih atas informasinya. Akan kami tindaklanjuti. Untuk pelaksanaan pengecoran, jika ada air harus dipompa dulu airnya. Kami akan melakukan koordinasi dan evaluasi pelaksanaan pekerjaan dengan pengawas dan penyedia,” jelas Danang khurniawan saat dihubungi awak Batara.News.
/Ali S












