Bojonegoro,Batara.news – Aspirasi masyarakat Desa Ngampel, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, semakin menguat. Mereka mendesak Pertamina EP Sukowati Field untuk memberikan kompensasi yang layak, membuka kesempatan kerja bagi warga lokal, serta menjamin keselamatan lingkungan dari aktivitas pengeboran yang berlangsung di sekitar pemukiman. Tuntutan tersebut disuarakan pada Selasa (30/09/2025) dan langsung mendapat dukungan penuh dari Kepala Desa Ngampel, Purwanto.
Menurut data yang dihimpun S dari perwakilan warga, terdapat beberapa poin utama yang menjadi sorotan. Pertama, masyarakat meminta adanya sosialisasi terbuka dan transparan terkait kegiatan pengeboran yang dilakukan oleh Pertamina EP Sukowati Field. Selama ini, warga menilai informasi yang mereka terima masih minim sehingga menimbulkan kecemasan.
Kedua, warga menuntut adanya kompensasi atau tali asih sebagai bentuk perhatian perusahaan terhadap masyarakat terdampak. Selain itu, mereka mendesak agar tenaga kerja lokal lebih banyak dilibatkan dalam aktivitas perusahaan, sehingga dampak ekonomi bisa dirasakan langsung oleh warga sekitar.
“Warga meminta tali asih atau kompensasi yang adil untuk masyarakat sekitar, sekaligus kesempatan kerja bagi tenaga lokal di Pertamina,” tegas Purwanto.
Tidak berhenti di situ, warga juga menyoroti faktor keselamatan. Mereka menuntut adanya pelatihan pengendalian keadaan darurat dan bencana yang melibatkan warga, pemasangan windsock atau penunjuk arah angin di sekitar lokasi pengeboran untuk mengantisipasi potensi kecelakaan, serta uji kualitas air sumur warga agar dapat dipastikan aman digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
“Kami mendukung penuh aspirasi masyarakat, karena semua poin yang mereka sampaikan realistis dan berhubungan langsung dengan keselamatan serta kesejahteraan warga,” lanjut Purwanto.
Lebih jauh, Purwanto menegaskan bahwa dirinya sebagai kepala desa memiliki kewajiban untuk menyuarakan aspirasi tersebut kepada Pertamina EP Sukowati Field. Ia menilai, keberhasilan dalam menjawab aspirasi warga Desa Ngampel dapat menjadi model pengelolaan hubungan masyarakat dan perusahaan yang bisa diterapkan di lapangan lain di Indonesia.
Meski mendukung penuh tuntutan warga, Purwanto tetap mengingatkan masyarakat untuk menjaga keberlangsungan perusahaan. Ia menegaskan, Pertamina merupakan aset vital negara yang harus dilindungi bersama.
“Pertamina EP Sukowati Field adalah perusahaan vital negara. Karena itu, selain menyampaikan aspirasi, kita juga harus ikut menjaga keberadaannya,” pungkas Purwanto.
Dengan dukungan dari pemerintah desa, tuntutan warga Ngampel kini tinggal menunggu respons dan tindak lanjut dari Pertamina EP Sukowati Field. Harapan masyarakat sederhana: kesejahteraan dan keselamatan mereka diakui serta dilindungi, tanpa mengganggu keberlangsungan aset energi nasional.
(Red)