Kantor PU Bojonegoro Disinyalir Menjadi Sarang Tikus Birokrat. Ada Proyek terancam Mangkrak Mereka Tutup Mata

Berita Daerah203 Dilihat

BOJONEGORO,-Batara.news|| Proyek pelebaran jembatan penghubung antara Desa Jatiblimbing-Sumberjokidul, Kecamatan Dander,arah kecamatan Sukosewu Bojonegoro, Jawa Timur, terancam mangkrak.

 

Padahal jelang akhir tahun anggaran, sudah sepenuhnya jika pembangunan sarana dan prasarana fasilitas publik yang menelan uang rakyat senilai 1,8 milyar rupiah itu dikebut pengerjaannya oleh pihak Kontraktor bersama Dinas Pekerjaan Umum Bojonegoro.

 

Parahnya lagi, selaku pengguna dan penanggungjawab anggaran atas proyek tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum ( PU) Bina Marga Kabupaten Bojonegoro justru terkesan tutup mata ketika persoalan tersebut dipertanyakan.

 

Bungkamnya orang nomer satu di Kantor Dinas Pekerjaan Umum ( PU) Bina Marga dan Penataan Ruang itu, seakan tertutup dan menunjukkan adanya skandal dugaan konspirasi ajang bisnis terselubung dibalik kegiatan pembangunan infrastruktur di Kabupaten penghasil APBD terbesar nomer 2 se Provinsi Jawa Timur.

 

Dalam hal ini, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Bojonegoro disinyalir turut cawe-cawe ketika lelang berlangsung di ULP (Unit Layanan Pengadaan). Sehingga, tender atas proyek tersebut bisa dimenangkan oleh kontraktor berbendera CV Karya Ragil Putra asal luar kota yang belum jelas track recordnya.

 

Berdasarkan informasi, pagu anggaran proyek pelebaran jembatan tersebut senilai Rp 1.817.985.000,00 yang bersumber dari APBD Bojonegoro tahun 2024. Kemudian saat masuk proses lelang pekerjaan dimenangkan oleh CV Karya Ragil Putra dengan nilai tawar Rp1.454.343.662,42.

 

“Sejak dari kemarin tak ada kegiatan, entah dilanjutkan apa tidak pembangunannya.” ucap Warso salah satu warga sekitar lokasi pembanguan jembatan. Minggu, 20 Oktober 2024.

 

Senada dengan Warso, Kepala Desa Jatiblimbing, Tedy Fery Sandriya, mengaku prihatin dengan situasi situasi ini. Sebagai pemimpin Desa, ia merasa terbebani karena harus menjelaskan kepada warga yang terganggu aktivitasnya akibat jembatan yang tidak kunjung selesai.

 

“Saya menekan ke CV karena itu akses utama ke Balai Desa, tolonglah dipercepat. CV-nya bukan orang Bojonegoro, milik orang luar provinsi,” ucapnya,

 

 

Kades juga menambahkan,”

yang jelas harapan warga semoga jembatan segera selesai dan bisa bermanfaat bagi aktifitas warga,”imbuhnya

 

Sementara itu, hingga berita ini dilansir, sejak kemarin Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bojonegoro masih memilih bungkam ketika dimintai penjelasan terkait persoalan tersebut.

 

(Team/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *