BOJONEGORO — Dalam upaya memperkuat ketahanan wilayah melalui pendekatan komunikasi massa, Kodim 0813 Bojonegoro menyelenggarakan forum silaturahmi bersama insan pers pada Rabu (24/12/2025).
Pada kesempatan tersebut, Pj. Pasintel Kodim 0813, Kapten Infanteri Agus Darso, memaparkan signifikansi dikotomi tugas TNI yang tertuang dalam Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) sebagai pilar utama stabilitas daerah.
Implementasi Tugas Pokok TNI dalam Spektrum Pertahanan
Kapten Agus Darso menjelaskan bahwa dalam doktrin pertahanan negara, OMP dan OMSP bukanlah dua entitas yang terpisah, melainkan satu spektrum pengabdian yang saling melengkapi.
Operasi Militer Perang (OMP) merupakan bentuk kesiapsiagaan konvensional TNI dalam menjaga kedaulatan negara dari ancaman militer eksternal.
Operasi Militer Selain Perang (OMSP) menjadi instrumen utama TNI di masa damai, yang diimplementasikan melalui pendampingan sosial, mitigasi konflik, bantuan kemanusiaan, serta deteksi dini terhadap dinamika kemasyarakatan.
“Dalam konteks komando kewilayahan, spektrum OMSP justru lebih dominan. TNI tidak hanya hadir sebagai alat pertahanan fisik, tetapi juga sebagai katalisator sosial yang menyatu dengan rakyat untuk mencegah eskalasi konflik sejak fase paling dini,” ungkap Kapten Agus Darso, yang memiliki latar belakang panjang sebagai Babinsa sejak tahun 2008.
Dalam perspektif fungsi intelijen, Agus Darso menegaskan bahwa intelijen teritorial saat ini mengalami reposisi peran. Bukan lagi sekadar pengumpulan data, tetapi lebih pada kemampuan membaca arah perubahan sosial secara prediktif.
“Fungsi intelijen di tingkat Kodim adalah memastikan stabilitas melalui deteksi dini. Kita tidak mencari masalah, melainkan membangun early warning system agar potensi masalah tidak berkembang menjadi ancaman nyata,” tegasnya.
Pendekatan ini menempatkan sinergi lintas sektor — antara TNI, Pemerintah Daerah, Polri, dan elemen masyarakat — sebagai benteng pertahanan non-fisik yang paling efektif dalam menjaga stabilitas wilayah.
Peran Media dalam Ekosistem Informasi Nasional
Menutup paparannya, Pasintel menekankan bahwa media massa merupakan mitra strategis dalam menjaga “suhu” ruang publik. Di era disrupsi informasi dan banjir narasi digital, akurasi, verifikasi, dan keberimbangan menjadi faktor krusial dalam mencegah distorsi informasi yang dapat memicu keresahan sosial.
Sinergi antara Kodim 0813/Bojonegoro dan insan pers diharapkan mampu membentuk ekosistem informasi yang sehat — di mana OMP menjaga deterrence effect negara, sementara OMSP melalui komunikasi sosial yang adaptif terus merawat harmoni kehidupan masyarakat.
Penulis:Alisugiono.
