Terobosan Jateng: 75 R...

Terobosan Jateng: 75 Ribu Hektare Lahan Kritis Pulih Berkat Perhutanan Sosial

Ukuran Teks:

Semarang – Kabar menggembirakan datang dari sektor lingkungan hidup Jawa Tengah. Dalam tiga tahun terakhir, luas lahan kritis di provinsi ini berhasil dikurangi secara signifikan, mencapai 75 ribu hektare.

Pencapaian luar biasa ini merupakan hasil nyata dari implementasi program perhutanan sosial yang digencarkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Penurunan angka lahan kritis ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jawa Tengah, Widi Hartanto, dalam Rapat Koordinasi Kelompok Kerja Percepatan Perhutanan Sosial di Semarang baru-baru ini.

Menurut Widi, program perhutanan sosial menjadi tulang punggung dalam upaya pemulihan ekosistem yang rusak.

Melalui pendekatan ini, masyarakat lokal tidak hanya diajak berpartisipasi aktif dalam pengelolaan hutan, tetapi juga mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari hasil hutan non-kayu atau agroforestri.

Partisipasi aktif masyarakat ini menciptakan rasa kepemilikan dan tanggung jawab, yang pada gilirannya mendorong praktik pengelolaan lahan yang lebih berkelanjutan.

Dengan demikian, lahan-lahan yang sebelumnya rentan terhadap erosi dan degradasi kini perlahan pulih menjadi area hijau produktif.

Keberhasilan ini membuktikan efektivitas sinergi antara kebijakan pemerintah dan partisipasi komunitas.

Pemprov Jawa Tengah terus berkomitmen untuk memperluas jangkauan program perhutanan sosial agar lebih banyak lahan kritis dapat direhabilitasi.

Widi menekankan bahwa upaya pemulihan ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi luas lahan kritis semata, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan serta menjaga keberlanjutan fungsi lingkungan hidup secara holistik.

Kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan lembaga swadaya masyarakat dan kelompok tani hutan, menjadi kunci untuk mencapai target yang lebih ambisius di masa depan.

Target selanjutnya adalah mempertahankan momentum positif ini dan mengidentifikasi area-area lain yang masih membutuhkan intervensi.

Program perhutanan sosial diharapkan tidak hanya menjadi solusi jangka pendek, melainkan strategi jangka panjang untuk membangun ketahanan ekologis dan sosial.

Dengan demikian, Jawa Tengah bertekad untuk menjadi contoh dalam pengelolaan lingkungan yang partisipatif dan berkelanjutan, memastikan bahwa generasi mendatang dapat mewarisi lingkungan yang sehat dan produktif.

Bagaimana perasaanmu membaca artikel ini?

Bagikan:
Artikel berhasil disimpan