Menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan mengambil langkah antisipatif untuk menjamin pasokan listrik yang stabil di seluruh wilayahnya.
Prioritas utama diberikan pada area gereja yang akan menjadi pusat rangkaian ibadah. Komitmen ini disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekalongan, Restu Hidayat, saat ditemui di kantornya pada Kamis, 11 Desember 2025.
Restu Hidayat menegaskan bahwa koordinasi intensif telah dilakukan dengan PT PLN (Persero) untuk memastikan kesiapan infrastruktur listrik.
“Untuk titik gereja, PLN telah menyiapkan personel siaga dan melakukan pemantauan khusus guna mencegah gangguan listrik selama ibadah berlangsung,” ujar Restu, mengindikasikan upaya preventif yang sistematis.
Hal ini mencakup pemeriksaan jaringan, perawatan gardu, serta penyediaan tim respons cepat di lokasi-lokasi strategis untuk mengatasi potensi gangguan secara sigap.
Upaya menjaga stabilitas pasokan listrik ini tidak hanya berfokus pada gereja, namun juga mencakup seluruh fasilitas publik dan area pemukiman di Kota Pekalongan. Pemkot menyadari bahwa ketersediaan listrik yang andal adalah kunci untuk menjamin kelancaran aktivitas masyarakat selama libur panjang Nataru, mulai dari kegiatan ekonomi hingga kenyamanan rumah tangga. Kesiapan menyeluruh ini diharapkan dapat meminimalkan potensi keluhan dan memastikan semua warga dapat merayakan Nataru dengan tenang dan nyaman.
Lebih lanjut, Dishub Pekalongan juga akan memantau aspek-aspek pendukung lainnya, seperti kelancaran lalu lintas dan keamanan jalan, yang semuanya membutuhkan dukungan listrik memadai untuk penerangan dan sistem pengawasan. Dengan sinergi antarlembaga ini, Pemkot Pekalongan bertekad menciptakan suasana Nataru yang aman, nyaman, dan bebas dari kendala infrastruktur dasar. Masyarakat diimbau untuk segera melaporkan jika menemukan gangguan listrik agar dapat segera ditindaklanjuti oleh petugas terkait.
