Di Balik Donor Darah K...

Di Balik Donor Darah Kodim 0813: Ketika Hari Juang TNI AD Kodim 0813 Menjadi Ruang Menguatkan Kemanusiaan

Ukuran Teks:

BOJONEGOROBatara.news||

Di halaman Markas Kodim 0813 Bojonegoro, Kamis pagi itu, suasana tampak berbeda. Tidak ada baris-berbaris atau hiruk-pikuk kegiatan militer. Yang terdengar justru percakapan ringan, tawa kecil, dan sapaan hangat antara anggota TNI, PNS, Persit, Pramuka Saka Wira Kartika, hingga warga sipil yang berdatangan.

Semua hadir bukan sebagai pasukan dan warga, tetapi sebagai sesama manusia yang ingin membantu.

Semua datang bukan untuk perang, tetapi untuk memberi kehidupan—setetes demi setetes.

Dalam rangka Hari Juang TNI AD ke-80 dan HUT Kodam V/Brawijaya ke-77 tahun 2025, Kodim 0813 Bojonegoro menggelar Bhakti Kesehatan Donor Darah dan Pelayanan Kesehatan Gratis, bekerja sama dengan PMI dan Polkes 05.09.14. Namun lebih dari sekadar kegiatan seremonial, momentum ini menjelma sebagai panggung solidaritas kemanusiaan yang hangat.

Sejak pagi, ratusan peserta—lebih dari 200 orang—mengikuti tahapan pemeriksaan kesehatan sebelum mendonorkan darah. Mereka duduk berdampingan, saling menyemangati, dan berbagi cerita kecil tentang kehidupan sehari-hari. Tidak ada sekat pangkat, jabatan, atau seragam.

Di sinilah tema besar kegiatan, “TNI AD Manunggal dengan Rakyat untuk Indonesia Bersatu, Berdaulat, Sejahtera dan Maju,” menemukan maknanya yang paling nyata.

TNI tidak berdiri di atas rakyat,

tidak pula terpisah dari rakyat.

TNI hadir di tengah rakyat—dengan hati.

Koordinator kegiatan, Kapten Inf Surahmat, menegaskan bahwa bakti kesehatan bukan hanya agenda tahunan, tetapi bentuk nyata dari karakter TNI sebagai pelindung rakyat.

“Donor darah adalah aksi sederhana dengan manfaat besar bagi sesama,” ujarnya.

Sederhana, tetapi berdampak.

Ringan dilakukan, tetapi menyelamatkan nyawa.

Dalam kegiatan ini, PMI Bojonegoro berhasil mengumpulkan 151 kantong darah—sebuah pencapaian yang bukan hanya angka, tetapi kemungkinan hidup bagi puluhan pasien di rumah sakit.

Sementara Polkes Kodim memberikan layanan pemeriksaan umum kepada 155 orang serta cek gula darah kepada 33 warga, memastikan kesehatan masyarakat menjadi prioritas yang dirawat bersama.

Di ruang donor darah Kodim, tampak seorang prajurit duduk di samping ibu rumah tangga yang datang bersama anaknya. Di sisi lain, anggota Pramuka tampak berbincang dengan Persit tentang pengalaman pertama mereka mendonorkan darah.

Semua lebur dalam satu nilai:

kemanusiaan adalah identitas tertinggi.

Inilah wajah TNI yang tak selalu dilihat publik—

wajah yang tulus, ramah, dan siap merangkul masyarakat dalam situasi damai sekalipun.

Hari Juang TNI AD bukan semata mengenang sejarah pertempuran, namun juga menghidupkan kembali semangat pengorbanan dalam konteks kekinian: menyelamatkan nyawa, menjaga kesehatan masyarakat, dan merawat rasa kebersamaan.

Soliditas yang dibangun hari ini bukan hanya antar prajurit,

tetapi antara TNI–PMI–Nakes–Pramuka–warga,

mewujud menjadi jalinan sosial yang menguatkan jantung kemanusiaan Indonesia.

Dan dari aksi kecil seperti donor darah ini,bangsa belajar bahwa menjaga NKRI bukan hanya tentang senjata,tetapi juga tentang keberanian untuk peduli.

 

/red

Bagaimana perasaanmu membaca artikel ini?

Bagikan:
Artikel berhasil disimpan