Brako Bojonegoro Gelar...

Brako Bojonegoro Gelar Open Donasi untuk Korban Banjir Sumatera: Kemanusiaan yang Menyebrangi Jarak

Ukuran Teks:

BOJONEGOROBatara.news||

Pagi itu, di alun-alun kota Bojonegoro yang biasanya riuh oleh aktivitas warga, suasana mendadak terasa berbeda. Di bawah tenda putih sederhana bertuliskan “Open Donasi Banjir Sumatera”, sekelompok relawan dari Organisasi Masyarakat Brako (Brandal Komprang) berdiri dengan wajah penuh keteguhan. Dari tempat itulah, kepedulian warga Bojonegoro mengalir jauh, menembus ribuan kilometer menuju saudara sebangsa di Sumatera yang tengah dilanda banjir besar.minggu(07/12/2025)

Dipimpin oleh Luky Priyo Utomo,Afis Riyadi dan sedulur Brako Bojonegoro menggelar aksi penggalangan donasi di 20 titik instansi pemerintah. Langkah ini bukan untuk pencitraan, melainkan untuk membuka seluas mungkin ruang partisipasi bagi masyarakat yang ingin membantu.

“Kami bergerak dari hati. Berapa pun yang terkumpul, nanti akan menjadi pelukan yang kami kirimkan ke Sumatera,” ujar Luky dengan nada yang pelan namun penuh keyakinan.

Aksi Sukarela yang Menyentuh Banyak Cerita.

Di setiap kotak donasi yang bergeser dari tangan ke tangan, terkandung banyak cerita:

— Seorang ibu yang menitipkan donasi sambil mengenang anaknya yang merantau di daerah rawan banjir.

— Seorang bapak yang mengerti beratnya kehilangan karena pernah merasakan dampak bencana.

— Anak-anak muda yang menyisihkan uang jajan karena ingin dunia ini sedikit lebih baik.

Penggalangan donasi yang digelar sejak pagi mendapat antusiasme besar dari masyarakat. Dari yang hanya sekadar mampir untuk melihat, banyak yang akhirnya ikut memberikan sumbangan.

“Terima kasih, Mas, sudah mau bergerak untuk kami semua,” kata seorang warga sambil menepuk lembut bahu Wagiso purwanto salah satu relawan.

Bergerak Tanpa Panggung, Hanya Untuk Kemanusiaan.

Bagi Brako, aksi sosial ini adalah wujud solidaritas, bukan panggung heroisme. Mereka percaya bahwa saat duka melanda satu wilayah, wilayah lain tidak boleh diam hanya karena tidak terdampak.

“Kami hanya ingin memastikan bahwa saudara-saudara di Sumatera tahu bahwa mereka tidak sendiri,” tambah salah satu anggota Brako lainnya.

Brako Bojonegoro berencana menyerahkan seluruh donasi dalam bentuk bantuan langsung kepada korban banjir melalui jalur kemanusiaan yang terverifikasi.

Doa dari Tanah Jawa untuk Tanah Sumatera.

Di bawah langit Bojonegoro yang teduh, aksi hari itu ditutup dengan keyakinan yang sama di benak para relawan:

bahwa kemanusiaan tidak membutuhkan sorotan, tidak menuntut panggung, ia hanya membutuhkan hati yang bersedia mendengar jeritan yang jauh—dan menjawabnya, dengan secuil bantuan, secuil harapan.

 

Penulis:Alisugiono.

Bagaimana perasaanmu membaca artikel ini?

Bagikan:
Artikel berhasil disimpan