PATI, BATARA.NEWS — Bupati Pati, Sudewo, menunjukkan komitmennya dalam upaya penanggulangan banjir dengan meninjau langsung sejumlah titik rawan di Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati. Fokus utama kunjungan tersebut adalah normalisasi Sungai JU II, yang merupakan hulu dari Sungai Juwana (Silugonggo), serta evaluasi Jembatan Kali Ronggo di Desa Baturejo, yang disebut menjadi salah satu penyebab utama meluapnya air saat musim hujan.
Sungai JU II yang melintasi beberapa desa seperti Baleadi, Baturejo, Wotan, Srikaton, hingga Talun selama ini kerap menjadi sumber banjir akibat pendangkalan dan penyempitan alur sungai. Pemerintah Kabupaten Pati pun telah menurunkan alat berat untuk mempercepat proses normalisasi.
“Alat berat sudah kami turunkan, saat ini sedang kami lebarkan dan kami keruk endapannya. Kalau tidak dikeruk, memang menjadi penyebab banjir. Pengerjaan sudah berjalan, meski belum tuntas sepenuhnya. Dampaknya, banjir sudah berkurang dari tahun sebelumnya,” jelas Bupati Sudewo.
Ia menegaskan, program normalisasi ini akan terus dilanjutkan hingga selesai sepenuhnya. Dengan langkah tersebut, Sudewo optimistis banjir besar di wilayah Sukolilo dapat ditekan mulai awal tahun depan.
“Kami lanjutkan pengerukan ini sampai selesai. Insya Allah mulai bulan Januari nanti tidak akan terjadi banjir yang begitu besar,” ujarnya dengan nada optimis.
Selain normalisasi sungai, perhatian juga diberikan pada Jembatan Kali Ronggo di Desa Baturejo, yang dinilai terlalu rendah dan menghambat aliran air. Kondisi tersebut menyebabkan luapan air meluas hingga ke permukiman warga.
“Desain jembatan ini menyebabkan banjir meluap, tidak hanya di Desa Baturejo, tetapi juga di Baleadi,” terang Sudewo.
Sebagai langkah jangka panjang, Pemkab Pati telah menyiapkan rencana meninggikan jembatan tersebut pada tahun mendatang. Upaya itu diharapkan menjadi solusi permanen bagi warga yang selama ini terdampak banjir tahunan.
Sudewo menegaskan, pemerintah daerah berkomitmen penuh melanjutkan berbagai langkah konkret untuk melindungi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat. “Kami terus bergerak agar tidak ada lagi wilayah Pati yang menjadi langganan banjir,” pungkasnya.
/red












