PATI, BATARA.NEWS – Kabupaten Pati di bawah kepemimpinan Bupati Sudewo dan Wabup Chandra telah menunjukkan akselerasi pembangunan yang signifikan dalam 8 bulan kerja pertamanya.
Dengan fokus pada perbaikan fundamental dan penataan anggaran, pemerintah daerah berhasil menancapkan fondasi kuat untuk masa depan Pati yang lebih baik, sejahtera, dan kompetitif.
Bupati Sudewo, yang dikenal dengan pengalaman dan ketegasannya, langsung tancap gas memprioritaskan tiga sektor kunci: Infrastruktur, Pendidikan, dan Peningkatan Ekonomi Rakyat.
Revolusi Infrastruktur: Jalan Kokoh untuk Kesejahteraan Jangka Panjang
Salah satu gebrakan paling mencolok adalah revolusi di sektor infrastruktur jalan. Mengubah alokasi anggaran secara drastis, Bupati Sudewo “menyulap” puluhan ruas jalan yang telah rusak bertahun-tahun menjadi mulus dengan konstruksi yang kuat dan berorientasi jangka panjang.
Dari semula anggaran perbaikan jalan hanya berkisar Rp 40 miliar, melalui kebijakan efisiensi dan realokasi yang berani, angka tersebut melonjak menjadi sekitar Rp 330 miliar.
Komitmen ini diwujudkan dengan penanganan total 81 titik ruas jalan yang ditargetkan rampung bertahap.
“Jalan adalah urat nadi mobilisasi warga dan distribusi hasil pertanian. Kami berkomitmen menangani secara tuntas dengan cor beton yang setara kualitas jalan Pantura. Ini bukan tambal sulam, melainkan investasi pelayanan hingga 10 tahun ke depan,” tegas Bupati Sudewo.
Perbaikan ini tidak hanya memperlancar mobilitas, tetapi juga diharapkan mampu meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) karena melihat hasil nyata dari kontribusi mereka.
Membangun SDM Unggul Melalui Pendidikan Berkeadilan
Di sektor pendidikan, Bupati Sudewo meyakini bahwa sumber daya manusia (SDM) adalah kunci daya saing daerah. Pemerintahannya meluncurkan inisiatif nyata untuk menjamin pemerataan dan keadilan pendidikan.
Lebih dari 230 siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu telah menerima beasiswa pendidikan hasil sinergi dengan BUMN dan sektor swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Proses seleksi beasiswa dilakukan transparan, memastikan bantuan tepat sasaran.
Tidak hanya bantuan materi, Bupati Sudewo dan Wabup Chandra juga menguatkan pendidikan karakter dengan mencanangkan pentingnya nilai-nilai kebangsaan dan kedisiplinan sejak dini.
Bahkan, komitmen ini diapresiasi secara nasional dengan diraihnya Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atas dua kata mutiara motivasi pendidikan ciptaannya, menandakan keseriusan Pati dalam menyiapkan generasi masa depan.
Penguatan Ekonomi Lokal dan Pelayanan Publik
Program 8 bulan kerja juga menyentuh penguatan ekonomi lokal. Sektor agroindustri di wilayah seperti Gunungwungkal dan Gembong didorong untuk eksplorasi potensi, khususnya produk perikanan seperti ikan nila, agar mampu menembus pasar nasional dan internasional.
Bupati Sudewo dan Wabup Chandra memastikan adanya jaminan serapan hasil panen dengan harga layak untuk petani, sekaligus berupaya memperkuat mata rantai pemasaran produk unggulan Pati.
Langkah perbaikan juga dilakukan pada pelayanan kesehatan, di antaranya dengan merevitalisasi manajemen dan sarana di RSUD RAA Soewondo, sebagai komitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima dan berkeadilan bagi seluruh rakyat Pati.
Melalui capaian 8 bulan kerja ini, Kabupaten Pati telah menunjukkan kemajuan yang terarah dan strategis.
Langkah-langkah tegas dan terukur Bupati Sudewo dan Wabup Chandra merupakan sinyal kuat bahwa Pati tidak hanya bergerak, tetapi melompat jauh ke depan, siap menjadi kabupaten unggul dengan infrastruktur modern dan SDM berdaya saing global.
Masa depan Kabupaten Pati yang cerah telah dimulai, dan masyarakat kini dapat menantikan realisasi program-program strategis berikutnya. (red)