Di Tengah Kemarau Panjang, BPBD Jadi Penyelamat Setetes Harapan Warga Bojonegoro

Bojonegoro, Batara.news – Di tengah panas terik dan tanah yang mulai retak karena kemarau panjang, bantuan air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro menjadi penopang utama kehidupan bagi warga di sejumlah wilayah yang terdampak kekeringan.

Hingga Senin, 20 Oktober 2025, BPBD mencatat telah menyalurkan 417 tangki atau sekitar 3,3 juta liter air bersih ke 12 kecamatan dan 15 desa di Kabupaten Bojonegoro. Setiap tetes air yang datang menjadi sumber kebahagiaan bagi warga yang telah berbulan-bulan menghadapi sumur kering dan aliran air yang tak lagi mengalir.

Di Desa Meduri, Kecamatan Margomulyo, misalnya, truk tangki BPBD disambut antusias warga yang menenteng jeriken dan ember. “Sudah dua bulan air sumur habis. Kalau ada kiriman air begini, kami sangat bersyukur. Bisa untuk masak dan mandi anak-anak,” ungkap Siti Aminah, salah satu warga setempat.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Heru Wicaksi, menegaskan bahwa pihaknya terus bergerak setiap hari memastikan kebutuhan dasar masyarakat tetap terpenuhi di tengah musim kemarau.

“Kami melakukan pendistribusian secara bergilir di wilayah yang mengalami kekeringan cukup parah. Hingga hari ini, sudah 417 tangki atau sekitar 3,3 juta liter air bersih kami salurkan. BPBD berkomitmen agar distribusi berjalan tepat sasaran dan berkelanjutan hingga situasi kembali normal,” ujarnya.

Adapun pendistribusian pada hari Senin ini mencakup beberapa wilayah terdampak, di antaranya:

Kecamatan Margomulyo: Desa Meduri – 2 rit (16.000 liter)

Kecamatan Ngraho: Desa Sugihwaras – 2 rit (16.000 liter)

Kecamatan Ngasem: Pondok Wasilatul Huda, Desa Kepohkidul – 1 rit (8.000 liter)

Kecamatan Kepohbaru: Pondok Darul Fikri (MTSN) Desa Kepoh dan SMAN Kepohbaru – total 2 rit (16.000 liter)

Kecamatan Sukosewu: Dusun Sembungrejo, Desa Sumberjo Kidul – 2 rit (16.000 liter)

Kecamatan Sumberrejo: Desa Sumberharjo – 1 rit (8.000 liter)

Heru menambahkan, sinergi antara BPBD, pemerintah kecamatan, pemerintah desa, dan relawan menjadi faktor penting dalam memperlancar distribusi air. Walaupun beberapa wilayah mulai diguyur hujan, curahnya masih belum merata, sehingga bantuan air bersih masih terus dibutuhkan.

Bagi warga Bojonegoro, setiap tangki air yang datang bukan hanya soal memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi juga simbol kepedulian pemerintah yang hadir di tengah kesulitan mereka. “Air ini bukan cuma buat masak dan mandi, tapi juga jadi pengingat kalau kami tidak sendiri menghadapi kemarau,” tutur warga lainnya, Rohim, dari Desa Sumberharjo.

Dengan semangat gotong royong dan kepedulian, BPBD Bojonegoro terus menjadi penyalur harapan — setetes demi setetes, hingga kehidupan kembali mengalir seperti sediakala.

 

/Ali S.