Proyek Peningkatan Jalan Penghubung Tiga Desa di Hampir Rampung, DPUTR Pati Pastikan Kualitas Terjaga

Pati, Batara.news ||

Proyek peningkatan infrastruktur jalan yang menghubungkan Desa Angkatanlor, Sinomwidodo, dan Karangwono di Kabupaten Pati kini telah mencapai tahap akhir. Berdasarkan keterangan resmi dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati, progres pekerjaan fisik mencapai 97 persen dan ditargetkan selesai sepenuhnya dalam hitungan hari.

Kepala Bidang Bina Marga DPUTR Pati, Hasto, saat ditemui pada 5 Oktober 2025, menjelaskan bahwa proyek tersebut mulai dikerjakan sejak awal Juli dan dijadwalkan rampung pada pertengahan Oktober.

“Pekerjaan sudah berjalan sesuai rencana, dan dalam waktu dekat akan selesai seluruhnya. Kami pastikan kualitas konstruksi jalan tetap terjaga sesuai spesifikasi,” terang Hasto.

Proyek ini meliputi beberapa segmen strategis yang menjadi penghubung antarwilayah di Kecamatan Wedarijaksa dan sekitarnya. Untuk ruas Desa Karangwono menuju Desa Godo, panjang jalan yang dibangun mencapai 3,1 kilometer dengan lebar 5 meter. Dari total panjang tersebut, sekitar 385 meter menggunakan cor beton, sementara sisanya diaspal dengan lapisan hotmix.

Selanjutnya, pada ruas Angkatanlor menuju Karangwono, penanganan jalan dilakukan sepanjang 2,3 kilometer dengan lebar 5 meter. Sama seperti ruas lainnya, sebagian konstruksi menggunakan cor beton dan sebagian lagi hotmix. Sedangkan untuk ruas Sinomwidodo menuju Karangwono, panjangnya mencapai 1,3 kilometer dengan lebar 4 meter.

Hasto menambahkan, total nilai anggaran untuk keseluruhan proyek peningkatan jalan tersebut mencapai sekitar Rp15 miliar, bersumber dari APBD Kabupaten Pati Tahun Anggaran 2025.

“Kami berharap keberadaan infrastruktur baru ini bisa meningkatkan konektivitas antar desa dan menunjang aktivitas ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Dengan rampungnya proyek tersebut, DPUTR Pati menargetkan jalur penghubung antar desa di wilayah selatan hingga timur Pati dapat lebih layak dan aman dilalui, baik bagi masyarakat lokal maupun transportasi hasil pertanian.

 

/red

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *