Gelar Acara Peringati Hari Tani DKPP di Sobontoro Balen Bojonegoro Dengan Tema Farmer’s Fan Day

Bojonegoro, Batara.news || Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP)Bojonegoro peringati Hari Tani Nasional 24 September dengan Tema Farmer’s Fun Day (FFD).

 

Acara FFD 2024 digelar di tepat di lokasi Lapangan Desa Sobontoro, Kecamatan Balen kemarin senin (30/9/2024).

 

 

Acara tersebut sudah menjadi kegiatan rutin tahunan digelar untuk memberikan apresiasi pada produk dan insan pertanian di Bojonegoro. Sehingga insan pertanian memiliki semangat terus berkembang dengan menghasilkan produk pertanian yang lebih baik.

 

Adapun acara FFD terdiri dari berbagai rangkaian kegiatan. Diawali dengan sarasehan pertanian, pameran potensi pertanian, pameran alat teknologi pertanian, Gerakan Pangan Murah, Pos Pelayanan Agens Hayati (PPAH), Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) hingga berbagai hiburan untuk masyarakat.

Seperti Cak Gentho & Kang Sentot Campursari Tombo Ati, Reog Jonegoroan – Wijoyo Putro (Laskar Pendem), Oklik – Kali Kening Baru, grebeg hasil pertanian, Tari Laskar Tani – Sanggar Angling Dharma hingga parade carnival hasil pertanian menjadi bagian dari serangkaian acara tersebut.

 

 

Kepala DKPP Bojonegoro Helmy Elizabeth melalui Sekretaris DKPP Bojonegoro Zaenal Fanani mengatakan unsur peserta kegiatan ini terdiri dari penyuluh pertanian se Kabupaten Bojonegoro, perwakilan petani dari 28 kecamatan, dan Forum Komunikasi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (FK P4S) Bojonegoro

Zaenal Fanani menjelaskan Bojonegoro memiliki potensi pertanian yang luar biasa. Penghasil padi ke 3 se Jawa Timur dan merupakan salah satu lumbung pangan Nasional. Peningkatan produksi dan produktivitas komoditas pertanian terus dilakukan dengan pendekatan berbagai program maupun kegiatan pada DKPP.

 

Selain peningkatan produksi dan produktivitas komoditas pertanian, peningkatan sumber daya manusia (SDM) pertanian, baik petani maupun penyuluh pertanian menjadi target DKPP Bojonegoro.

 

‘’Dengan pelatihan tematik, teknis dan fungsional bagi penyuluh pertanian untuk peningkatan kapasitas SDM dalam rangka pembangunan pertanian yang maju, modern dan berkelanjutan,” ungkapnya.

 

Keterangan ditambahkan oleh Zaenal Fanani berbagai potensi hasil pertanian, mulai dari tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan bermutu dihasilkan oleh petani-petani Bojonegoro yang dibanggakan. FFD merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan sejak 2022 dalam rangka memberikan apresiasi terhadap produk-produk petani di Bojonegoro dengan mengekspos produk hasil pertaniannya.

 

Sehingga dengan adanya kegiatan FFD ini akan menjadi semangat bagi petani agar terus mengembangkan produk – produk pertaniannya. Sehingga hasilnya akan banyak dinikmati oleh masyarakat.

 

‘’Selain mengekspos produk pertanian, hari ini juga akan ada penghargaan bagi insan pertanian yang berprestasi di bidangnya masing-masing,” jelasnya

Pijaknya berharap ke depan potensi pertanian dari 28 Kecamatan di Bojonegoro akan terus berkembang. Sehingga memiliki produk khas masing-masing.

Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Bojonegoro Kusnandaka Tjatur Prasetija mengucapkan terima kasih dan selamat kepada seluruh pemenang dan penghargaan pada FFD. FFD tepat menjadi hari bahagia para petani, ketika melihat hasil olahan pertanian yang ada di Bojonegoro

‘’Juga berbagai prestasi yang disampaikan,” imbuhnya.

 

Kusnandaka menjelaskan jika berbicara terkait pertanian tentu tidak ada habisnya. Terlebih dalam kehidupan sehari-hari sangat membutuhkan hasil produksi pertanian. Namun satu sisi masih ada tantangan harus ditaklukkan bersama.

‘’Melalui FFD beberapa tantangan harus coba diberikan solusi,” jelasnya.

Untuk menuntaskan tantangan tersebut maka harus mampu dan bisa melihat potensi dan peluang di sekitar. Pada kesempatan FFD sebagian potensi telah tampilkan dalam setiap stan pameran 28 kecamatan yang diampu para penyuluh pertanian.

 

‘’Ini potensi yang perlu ditumbuh kembangkan. Tidak hanya dilakukan oleh insan pertanian tetapi terdukung oleh organisasi perangkat daerah (opd) terkait. Terlebih kebutuhan hasil produk pertanian tidak akan berhenti. Namun ketika produk pertanian berlebihan tanpa suatu pengolahan berkelanjutan maka berdampak pada kerugian di lingkup pertanian itu sendiri,” terangnya.

Pihaknya berpesan berbagai potensi dan peluang keunggulan pertanian Bojonegoro harus bisa terolah secara hilirisasi. Tentu menjadi pola yang harus dikuatkan pada kondisi saat ini. Dinas terkait membantu mendorong pengolahan barang mentah atau hasil pertanian menjadi barang terolah dalam suatu industri pertanian.

‘’Jika tidak ada pengolahan begitu ada panen raya akan menjadi penurunan nilai produksi,” ungkapnya.

 

 

*/Al

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *