Disdik Kotabaru Lemah Syahwat Atasi Guru Yang Kepergok Mesum Di Ruang Kelas 

 

Kotabaru – Marwah dunia pendidikan di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, seketika menjadi miring setelah sekandal dugaan perselingkuan dua oknum pengajar Sekolah Dasar Negeri Bumiasih, Kecamatan Kelumpang Selatan, berinisial SS dan A dibongkar warga.

 

Bagaimana tidak, oknum Guru yang menjadi suri tauladan dan panutan bagi para anak didik tersebut, justru malah kepergok warga lagi asik bercumbu mesra di ruang kelas pada malam hari.

 

Seorang saksi mata mengaku memergoki aksi tak senonoh dua oknum guru itu pada hari, Senin 19 Februari 2024 sekitar pukul 9 malam.

 

N saksi mata dalam kejadian tersebut menceritakan, awalnya ia melihat SS menuju sekolahan pada malam hari menggunakan sepeda motor. Lantaran curiga, ia lalu ikut mendatangi ke sekolahan itu juga.

 

“Saya sudah lama sebenarnya menaruh curiga dengan SS ini,” tuturnya.

 

Sampai di sekolahan, saksi sempat tidak menemukan hal yang mencurigakan lantaran tidak mendapati sepeda motor SS. Namun, ketika berkeliling ke arah belakang sekolahan, ia mendengar suara pintu yang terbuka dari salah satu ruang kelas.

 

“Pas ada dengar suara pintu kebuka sedikit, saya langsung diam sejenak,” katanya.

 

Untuk menjaga agar gerak geriknya tak ketahuan, lantas saksi berpura pura pulang dengan membawa sepeda motor bersama anaknya yang juga siswa di SD tersebut keluar dari sekolahan.

 

Namun, masih belum puas dan masih terus penasaran dan alhasil kecurigaan semakin menjadi-jadi setelah mendengar suara kursi di antara ruang kelas seperti digeser.

 

Lantas kemudian ia melepas sandalnya agar gerak langkahnya tidak didengar oleh sosok orang yang di curigai didalam ruang kelas tersebut.

 

Saat mendekati ruangan kelas, sontak dia kaget mendengar ada suara manusia layaknya hubungan suami istri uh ah uh ah.

 

Kurang puas dengan itu, lalu ia menempelkan telinganya ke dinding untuk memastikan dari mana asal suara itu.

 

Al hasil begitu kagetnya ternyata ada dua sosok pasangan bukan suami istri sedang melakukan hubungan badan di dalam ruang kelas.

 

“Saya bergegas naik ke atas rak sepatu, dan menyalakan senter HP lalu bertanya siapa yang ada di dalam kelas,” teriak N,

 

Setelahnya, ia kaget karena sosok SS yang keluar dari ruang kelas itu. Masih penasaran, saksi lantas berusaha masuk ke dalam kelas untuk melihat sosok wanita yang telah berbuat tak senonoh di dalam ruang kelas sekolah tersebut.

 

“Saya kaget melihat wanitanya ternyata A rekan sesama guru juga,” ungkapnya.

 

Dikatakan juga saat terjadi dorong mendorong pintu, saksi melihat SS dalam keadaan setengah telanjang tanpa mengenakan celana dalam.

 

“Saat saya pergoki SS hanya mengenakan baju saja dan saya juga sempat melihat burungnya.” jelasnya,

 

Lantaran saat itu teriakan N cukup keras kemudian satu persatu warga lalu berdatangan ke lokasi, dan si wanitanya berinisal A tadi lantas lari ke arah belakang sekolah SD.

 

Selang beberapa lama para pemuda Bumi Asih berdatangan dan memblokir jalan yang ada di sekolahan tersebut.

 

Dan benar saja telah dicari kebelakang sekolah, ternyata sepeda motor beat warna putih milik AN ditemukan para pemuda berada di semak semak belakang sekolah.

 

Lalu pemuda bernama Yuda dan Doni berteriak, “Bakar aja sepedanya ini Bakar aja,” ucap mereka.

 

Tak lama setelah itu, keluarlah sosok wanita berinisial AN tadi dari semak belukar dengan menangis.

 

“Jangan mas jangan dibakar sepeda saya,” ucap wanita inisial AN tersebut sambil menangis.

 

Tak pikir panjang lalu kedua oknum Guru tersebut dibawa pemuda bersama warga kerumah Kepala Desa untuk dimintai keterangan.

 

Namun, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan lantaran emosi warga, SS dan AN lalu dibawa ke kantor Polsek Kelumpang Selatan.

 

Menanggapi hal itu, Selamet Riyadi, Kepala Dinas Pendidikan Kotabaru mengungkapkan, berdasarkan hasil musyawarah pimpinan Kecamatan yang dihadiri Camat Kelumpang Selatan, Sekcam, Kapala Desa Bumiasih, Kepala Sekolah, Kanit Reskrim Polsek Kelumpang Selatan, Babinkamtibmas, beserta tokoh masyarakat setempat dan perwakilan orang tua wali murid, disepakati SS tidak boleh lagi mengajar di SDN Bumiasih, sementara AN dibiarkan tetap mengajar.

 

“Jadi keputusan akhirnya itu yang bersangkutan diminta untuk dimutasi diluar dari SD tersebut, dan sudah kita tandatangani, kita mutasikan sesuai hasil rapat tersebut ke SDN Pantaibaru Kecamatan Kelumpang Selatan. Dan berdasarkan amar putusannya itu hanya untuk yang laki-laki.” ucapnya, selasa, 19 maret 2024.

 

Sementara menurut Arif, salah satu tokoh masyarakat Desa Bumi Asih, kalau hanya sanksi mutasi atau pindah mengajar ia menilai sangat tak lazim, karena perbuatan kedua pelaku jelas tidak bermoral dan beretika.

 

Bahkan dirinya mencurigai ada sebuah konspirasi yang telah dimainkan Dinas Pendidikan Kotabaru untuk menutupi perbuatan tidak senonoh yang dilakukan oleh anak buahnya.

 

“Kalau hanya dimutasi saya rasa sangat tidak lazim, karena yang menyetujui mereka untuk dimutasi itu SS sendiri. Karena persoalan ini menyangkut moral dan etika seorang pendidik kenapa tidak ada sanksi tegas dari pihak Dinas. Jangan sampai perkara perselingkuhan dilingkup Dinas Pendidikan di Kotabaru nantinya dilabeli warga sebagai hal yang wajar terjadi.” pungkasnya.

 

/Ali

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *