Khawatir Terjadi Inflasi Gas LPG 3 Kg Jelang Hari Besar, Polres Kotabaru, Sambangi Sejumlah Pangkalan

Berita Daerah47 Dilihat

KOTABARU,BATARA.NEWS – Guna antisipasi terjadi inflasi bahan kebutuhan pokok rumah tangga jelang hari raya natal dan tahun baru, sejumlah pangkalan penyalur gas elpiji 3 kilogram di Bumi sa Ijaan disambangi jajaran Unit Tindak Kriminal Khusus (Krimsus) Polres Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Bukan tanpa alasan, kedatangan Aparat Penegak Hukum tersebut bertujuan untuk melakukan pengecekan supaya barang bersubsidi tersebut disalurkan secara tepat sasaran.

Setidaknya ada empat tempat penyalur gas melon di pusat Kotabaru yang dilakukan pengecekan bergantian oleh petugas.

Ke empat tempat tersebut ialah, kios Eky yang berada di bawah naungan agen PT Hj. Harmiyani Jailani di Kelurahan Baharu Selatan, Kecamatan Pulau Laut Sigam.

Kemudian ke Pangkalan Al Fadani yang berada di bawah naungan agen PT Anggrek Jaya Saripuspita di Kelurahan Kotabaru Hulu, Pulau Laut Sigam.

Setelah itu dilanjutkan ke pangkalan Kios Sinar Laut yang berada di bawah naungan agen PT Sebuku Zikra Utama Gas di Jalan Titian Beringin, Desa Rampa, Kecamatan Pulau laut Utara.

Dan yang terakhir petugas menyambangi pangkalan Sumber Baru atau Go Budi Utomo yang berada di bawah naungan agen PT Melati Indah Mandiri di Jalan Surya Gandamana, Kelurahan Kotabaru Hulu, Pulau laut Utara.

Kapolres Kotabaru, AKBP HM Gafur Aditya Siregar melalui Kasatreskrim, AKP Abdul Jalil menuturkan, hasil dari pengecekan pangkalan ditemukan gas 3 kilogram disalurkan kepada masyarakat seharga Rp 27 ribu hingga Rp 28 ribu.

“Pendistribusian gas menggunakan kupon. Kemudian sesuai jadwal disalurkan agen kepada pangkalan. Agar penyalurannya tepat sasaran hal itu diatur pada Surat Keputusan Bupati Kotabaru Nomor 188.45/296 KUM tahun 2016.” Ujarnya, selasa 29 november 2022.

Gas bersubsidi 3 kilogram yang seharusnya diperuntukan untuk masyarakat kurang mampu dan para pelaku usaha mikro, lanjut Kasat, ternyata banyak digunakan oleh masyarakat ekonomi menengah keatas.

“Karena belum ada aturan yang mengikat sehingga gas 3 kilogram banyak digunakan oleh masyarakat ekonomi menengah ke atas.” Imbuhnya,

Selain itu, lokasi pangkalan yang dekat dengan rumah kerap dijadikan alasan masyarakat ekonomi menengah ke atas enggan beralih tidak menggunakan gas elpiji 3 kilogram.

“Alasanya faktor sosial karena lokasi pangkalan dekat dengan rumah masyarakat ekonomi menengah ke atas.” jelas Kasat,

Dirinya berharap, jelang hari besar natal dan tahun baru tidak ada kelangkaan gas 3 elpiji 3 kilogram di Kabupaten Kotabaru. Pasalnya, pasokan dari Pertamina tidak ada penambahan kuota.

/Ari

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *