Batara.News,PATI_ Melejitnya harga Minyak goreng menjadi keluhan serius kususnya pedagang kalangan kecil dan ibu-ibu rumah tangga, Pasalnya Meraka keluhkan Melejitnya harga minyak goreng ini menjadi hal serius, Kebijakan Pemerintah menangani Mahalnya harga minyak Goreng menjadi setandar harga belum terbukti efisien masih bisa di manfaatkan pedagang nakal alias yang punya uang yang bisa bermain.
Kebijakan Pemerintah terapkan Peraturan Satu harga Minyak Goreng di berlakukan untuk keseluruhan di bulatkan dengan angka 14.000 per liter semua jenis Premium atau kemasan, di peruntukkan kebutuhan rumah tangga usaha mikro atau usaha kecil, kebijakan di mulai terlebih dahulu akan di mulai melalu Litel modern selama 6 bulan.
Kebijakan pemerintah jadikan harga minyak goreng bersubsidi tak meringankan kalangan menengah bawah, masih banyak pedagang kecil dan ibu-ibu rumah tangga keluhkan Tak pernah dapatkan minyak goreng bersubsidi itu, salah satu pedagang angkringan Ratna, berikan komentar kepada awak media 23/01/22 di warung angkringanya, ” Setiap saya mau ikut beli Minyak goreng di alfamart atau Indomart selalu gak kebagian sebentar aja sudah habis, selain saya juga banyak ibu-ibu rumah tangga yang tak kebagian Minyak Goreng murah itu”. Komentar Ratna pedagang kecil.
Menurut informasi dari salah satu Pekerja Indomart di wilayah Pati Yuni, menjelaskan kepada awak media saat di wawancarai 23/01/22, ” Kami di setori Minyak goreng dengan Harga 14.000 ini 2 hari sekali, namun setiap barang datang tak sampai satu jam langsung habis, dan setiap perorang dapat satu kalau yang satu Liter maksimal dapat 2 gak boleh lebih”. Tegas Yuni pegawai indomart.
Kesimpulanya kebijakan pemerintah masih belum bisa di rasakan oleh banyak kalangan menengah ke bawah, pemerintah meski lebih serius lagi dalam memberikan subsidi itu, pada kenyataanya di lapangan masih banyak terdapat keluhan langkanya Minyak Goreng dan Mahalnya harga menjadi beban serius di kalangan pedagang kecil dan kebutuhan rumah tangga, sedang di pasar sendiri harga masih 20.000 per liter seharusnya ini bisa menjadi sorotan sorotan serius oleh pemerintah.
/Red.