Santri Ponpes Annuriyah Tetap Semangat Menimba Ilmu

Berita Daerah768 Dilihat

BATARA.News, PATI – Sebuah lembaga kajian ilmiah berupa yayasan pendidikan islam yaitu Ponpes An Nuriah 7 Pangeran Benowo Soko Tunggal milik Gus Nuril ex Caffe Permata bertempat di samping pemukiman Lorok Indah dimana tanah dan bangunan seluas 5400 m2 yang sudah diwakafkan Bp. Zaenal Musafak ke Gus Nuril adalah sarana untuk beramal kebaikan dan tabungan di hari tua, selasa tgl (04/01/22).

Niat baik dan kebaikan berdharma kepada sesama, diwujudkan pada tanggal 17 Desember 2021 kemarin, pintu hati yang telah terbuka karena hidup tidak akan selamanya, suatu saat pasti kita kan berpulang ke rahmatullah, impian saya adalah untuk menjadikan ex Caffe Permata adalah tempat untuk menimba ilmu agama kepada anak cucu kita, agar mengenal ilmu agama dan sebagai bekal kita berpulang dikemudian hari, dan bisa dipakai untuk Padepokan Kebangsaan,” sambung Zaenal Musyafak.

Namun dengan alasan klasik karena Perda, haruskah semua bangunan ini dihancurkan demi alasan lahan hijau, dan ini terlalu naif jika beban pembongkaran dan denda 10% ditanggungkan dari nilai aset bangunan.

Lorok indah yang dulu gelap gulita, sudah ditutup 8 bulan lalu itu kini disampingnya menjelma menjadi pondok pesantren meski masih sedikit muridnya, namun semangat untuk belajar ilmu agama anak yang kini mondok (santri) dengan fasilitas seadanya menjadi semangat kami para pengajar,” ujar ustadz Khoerul Annas.

Dan kami pun pasrah jika keputusan dan kebijakan yang diambil oleh pemerintah daerah kab. Pati akan membongkar bangunan yang ada di Ponpes ini karena kami hanya rakyat kecil dengan segala keterbatasan kami,” tutur sang ustadz sambil menghela nafas berat.

Bukan mungkin, keadilan hanyalah milik Allah SWT, manusia yang dikeraskan sepenuh hati, buta matahatinya, tuli dan gelap pikirannya, dan manusia yang berhati lapang dan lembutlah yang akan menerima hidayah dan rahmadNya, karena manusia yang dilaknat oleh Allah SWT yang kan menerima azabNya.

Do’a orang teraniaya dan terdzholimi adalah doa yang mustajab, izin terbuka bagi yang punya hati nurani, kami pasrah atas segala kehendakNya, karena tidak ada kekuasaan yang abadi, kekuasaan yang mutlak ada ditangan rakyat dan selebihnya kekuasaan yang hakiki dan abadi ada di tangan Allah semata,” tutupnya.

/Red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *