Isu Driver Online Bojonegoro Setuju Potongan 20%, Permainan Siapa?

Bojonegoro, Batara.news – Sejumlah driver ojek online (ojol) di Bojonegoro menyatakan kekesalan mereka atas unggahan di media sosial yang menyebutkan bahwa para driver di daerah tersebut menyetujui potongan 20% dari aplikator. Para driver merasa dirugikan dan secara serempak mengirimkan protes melalui pesan ke akun media sosial yang mengunggah informasi tersebut. Minggu (20/7/2025).

 

Ketua Komunitas Ojol Bojonegoro Bersatu, Suwito, membenarkan hal tersebut. Menurutnya, unggahan itu berpotensi menyesatkan opini publik dan merugikan para driver.

 

“Jelas ini adalah upaya menggiring opini. Dari unggahan itu, saya menduga akan digunakan sebagai dasar pengajuan ke Kementerian Perhubungan, seolah-olah kami menyetujui potongan 20% tersebut, padahal kenyataannya tidak begitu,” tegas Suwito.

 

Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya telah menghubungi admin akun yang mengunggah pernyataan tersebut. Namun, respons yang diterimanya justru menimbulkan kecurigaan.

 

“Tadi malam saya hubungi adminnya. Dia bilang hanya menjalankan pesanan. Tapi saat kami tanya siapa yang memesan, dia tidak mau menjelaskan, sehingga kami menduga ada permainan disini,” ungkapnya.

 

Suwito menegaskan bahwa dirinya bersama rekan-rekan sesama driver tetap berkomitmen mematuhi peraturan pemerintah.

 

“Apa pun keputusan pemerintah, kami akan tetap patuhi. Namun, jika pihak aplikator misalkan ingin agar kami menyetujui keputusan mereka, seharusnya kami dilibatkan, diajak berdiskusi,” ujarnya.

 

Lebih lanjut, Suwito menyampaikan rasa kecewa yang mendalam terhadap isi unggahan tersebut. Ia menyebut tidak ada satu pun driver yang merasa pernah diwawancarai terkait dukungan terhadap potongan 20%.

 

“Saya tanya ke teman-teman, juga di grup WhatsApp komunitas, tidak ada yang pernah diwawancarai. Bahkan nama komunitas yang dicatut dalam unggahan itu pun tidak pernah ada,” ujarnya.

 

Sebagai informasi, dalam rapat bersama Komisi V DPR RI beberapa waktu lalu, Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Aan Suhanan, menyatakan bahwa pihaknya masih mengkaji kemungkinan penurunan potongan komisi dari aplikator, dari 20% menjadi 10%.

 

Tuntutan tersebut merupakan salah satu poin utama yang disuarakan para pengemudi ojol dalam aksi unjuk rasa nasional pada 20 Mei 2025 lalu.

 

/Ali

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed